• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan/desain masukan, keluaran, dan rancang bangun sistem secara keseluruhan, serta pembuatan program-program aplikasi yang diperlukan. Pemrograman dilakukan menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual Basic 6.0 dan pembangunan basis data menggunakan Microsoft Access 2003.

Sistem informasi ini dapat memberikan fasilitas pencatatan transaksi bahan dan proses produksi, mengolah data dan memberikan keluaran informasi mengenai persediaan bahan baku dan produk, serta perkiraan jumlah produksi dari bahan baku yang ada. Keluaran yang dihasilkan berupa informasi yang tepat, cepat diakses, dan tampilan yang mudah dimengerti.

16 d. Implementasi Sistem

Sistem informasi yang sudah dibuat diuji coba untuk mengetahui kinerja dan performansi sistem.

e. Perawatan Sistem

Pengevaluasian sistem berdasarkan implementasi sistem tersebut di lapangan untuk mengetahui apakah sistem informasi yang dibangun sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau belum. Dilakukan perbaikan-perbaikan agar sistem yang dibangun sesuai dengan kriteria pengguna.

IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

PJ Menara secara administratif terletak di Desa Cilebut, Kecamatan Sukaraja yang termasuk wilayah dari Kabupaten Bogor propinsi Jawa Barat. Perusahaan ini menempati dua buah bangunan yang lokasinya berdekatan, bangunan yang satu berfungsi sebagai kantor dan bangunan yang lain berfungsi sebagai pabrik. Sejak awal didirikan, lokasi perusahaan ini tidak pernah berpindah, selain itu bangunan yang digunakan merupakan bangunan yang dikontrak. Adapun perusahaan ini didirikan pada tahun 2000 secara swadaya oleh perseorangan dan hingga saat ini dimiliki secara perseorangan oleh sang pendiri, Bapak Maman Suryaman.

Berdasarkan jumlah aset yang dimiliki industri ini termasuk ke dalam Industri Kecil Obat Tradisional karena diperkirakan tidak bernilai lebih dari Rp 600.000.000,00, tidak termasuk tanah dan bangunan. Aset-aset utama yang dimiliki oleh perusahaan yaitu alat dan mesin produksi. PJ Menara memiliki sejumlah mesin yang digunakan dalam proses produksi, yaitu 1 unit mesin penggiling, 1 unit mesin pengering, 1 unit mesin pemeras, 1 unit mesin penepung, 1 unit ektraktor, 2 unit mesin pengemas sachet. Alat-alat yang dimiliki antara lain alat pengemas kapsul dan pengemas botol, 2 unit oven gas, dan kuali untuk proses memasak.

Perusahaan ini bergerak pada produksi dan pemasokan simplisia nabati dan minuman herbal instan. Produk yang diunggulkan oleh PJ Menara adalah minuman herbal instan seperti yang tersaji pada Tabel 1. Untuk produk simplisia, PJ Menara menjual dalam bentuk basah/segar, kering dan serbuk, baik secara curah dan kemasan. Kemasan berupa plastik bening, dengan jumlah 50 dan 100 gram per plastik, dan botol 100 gram untuk serbuk. Produk-produk simplisia PJ Menara disajikan pada Lampiran 1, sedangkan untuk jenis produk kapsul serbuk yang dikemas dalam botol disajikan dalam Lampiran 2.

Tenaga kerja PJ Menara adalah sejumlah 22 orang dan dapat dibagi berdasarkan jenis pekerjaan sebagai berikut: tenaga pabrik atau tenaga produksi sejumlah 16 orang, tenaga administrasi sejumlah 3 orang, dan tenaga sales sejumlah 3 orang. Tenaga produksi hanya bekerja di pabrik mengerjakan

18 pengolahan bahan baku menjadi barang setengah jadi dan barang jadi, juga mengemas barang tersebut. Sedangkan tenaga administrasi mengerjakan pengarsipan data, hubungan dengan konsumen, pendistribusian, dan melakukan pengawasan di pabrik. Pemilik perusahaan selaku direktur melakukan pengawasan dan terkadang berpartisipasi pada semua proses produksi yang berjalan.

Tabel 1. Daftar produk minuman herbal PJ Menara

! "" # $ % " "

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan Pembahasan diuraikan berdasarkan urutan SDLC yang terdiri dari beberapa tahap: (1) investigasi, (2) analisis, (3) desain, (4) implementasi, dan (5) perawatan. Uraian tersebut menggambarkan urutan proses sistem ini dibuat.

A. INVESTIGASI SISTEM

Tahap investigasi dilakukan untuk mempelajari permasalahan yang terjadi pada PJ Menara dan yang berada dalam ruang lingkup pembangunan sistem pengendalian persediaan bahan baku dan produk ini. Investigasi dilakukan dengan pengamatan dan wawancara pada pemilik perusahaan dan karyawan PJ Menara. Berdasarkan investigasi dapat diketahui bahwa penyimpanan dan pengelolaan data bahan baku dan produk dilakukan dengan program spreadsheet, dan perencanaan produksi dilakukan belum menggunakan perhitungan secara matematis.

Dilakukan identifikasi pada sistem pengendalian bahan dan perencanaan produksi yang telah berjalan di PJ Menara berjalan. Proses ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi sistem yang ada sehingga selanjutnya sistem informasi dapat dirancang sesuai dan dapat menunjang sistem yang ada pada perusahaan. Investigasi dilakukan pada data aliran bahan (bahan baku dan produk), pencatatan data, informasi diakses, dan bagaimana proses perencanaan produksi dilakukan.

Bahan yang ditangani PJ Menara dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu bahan simplisia, bahan non simplisia, dan produk jadi. Bahan simplisia dan non simplisia merupakan bahan baku. Adapun yang termasuk bahan non simplisia yaitu gula, rempah-rempah, kapsul dan bahan pengemas seperti sachet, kardus, dan plastik. PJ Menara menjual bahan simplisia sedangkan bahan non simplisia tidak dijual. Bahan simplisia terbagi menjadi 3 jenis yaitu simplisia basah, simplisia kering, dan simplisia serbuk. Proses aliran bahan baku dan produk tersebut digambarkan dalam Gambar 2.

Proses aliran bahan baku dan produk adalah sebagai berikut. Bahan baku didapatkan dari supplier. Kemudian bahan baku disimpan dan

20 selanjutnya diolah menjadi bahan setengah jadi atau langsung diolah menjadi produk atau dijual. Sedangkan bahan setengah jadi disimpan atau diolah kembali menjadi produk jadi atau dijual. Selanjutnya produk disimpan di gudang sebelum dijual atau didstribusikan. Produk dijual langsung kepada pelanggan atau melalui sales dan agen.

Gambar 2. Aliran bahan baku dan produk di PJ Menara

Sedangkan proses aliran data bahan baku dan produk adalah sebagai berikut. Setiap kali perusahaan menerima atau membeli bahan baku dari supplier maka bukti pembelian yang didapat disimpan sebagai arsip. Data jumlah stok bahan baku dan produk yang tersedia dicatat dengan program spreadsheet Excel, jika terjadi perubahan stok bahan baku dan produk maka dilakukan update pada data stok tersebut. Jumlah stok bahan baku dan produk berkurang karena digunakan untuk produksi dan penjualan, atau bahan baku bertambah karena penerimaan bahan baku. Jumlah stok produk bertambah karena adanya produksi.

Proses penjualan berjalan sebagai berikut, PJ Menara menjual langsung kepada pelanggan atau melalui agen dan sales. Dalam hal ini agen adalah pihak yang membeli produk PJ Menara dalam jumlah relatif besar untuk kemudian dijual kembali ke konsumen. Harga yang diberikan untuk

Supplier / Pemasok Gudang / Penyimpanan bahan baku Pabrik / Pengolahan Agen / Sales bahan baku produk / bahan olahan produk / bahan simplisia Konsumen produk / bahan simplisia

agen lebih murah daripada untuk pelanggan. Perusahaan membuat dua bukti pembayaran dan memberikan salah satunya pada pelanggan, sales, atau agen dan menyimpan bukti yang lainnya sebagai arsip.

Diketahui bahwa pencatatan dan penyimpanan data dilakukan dengan program spreadsheet Microsoft Office Excel. Pencatatan transaksi pembelian bahan baku dan penjualan barang dilakukan secara manual kemudian disalin ke komputer dengan software Excel. Excel adalah software pengolah data, jadi pengelolaan data belum dilakukan dengan perangkat Database Management System (DBMS). DBMS adalah software yang mengelola basis data, menyimpan data, mengakses data sesuai kebutuhan, menghasilkan laporan berdasarkan data, menambahkan, dan mengubah data (Post, 1999). Pengelolaan data dengan DBMS memiliki beberapa kelebihan yaitu efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan data karena data yang berulang dapat diminimalisir, dan kemudahan dalam mengakses data.

Sedangkan jumlah produksi ditentukan berdasarkan pesanan, dan ketersediaan bahan baku. Jenis dan jumlah produk yang diproduksi tergantung permintaan pesanan. Apabila ada pesanan yang belum terpenuhi maka perusahaan akan memprioritaskan produksi barang sesuai pesanan tersebut. Kemudian apabila semua pesanan telah terpenuhi maka perusahaan tetap berproduksi menggunakan bahan baku yang tersedia. Terjadi kondisi di mana bahan baku yang tersedia dapat dialokasikan untuk lebih dari satu alternatif jenis dan jumlah produk. Produk yang lebih diprioritaskan untuk diproduksi adalah yang memberikan keuntungan lebih tinggi dari produk yang lain. Jumlah produksi hanya berdasarkan rata-rata penjualan bulan sebelumnya. Perencanaan jumlah produksi lebih berdasarkan kebiasaan sehingga kurang sistematis.

Hal itu menyebabkan diperlukannya pengambilan keputusan untuk menentukan produk apa saja yang akan diproduksi dan berapa jumlah produksinya. Agar keputusan yang diambil optimal dan dapat meningkatkan efisiensi produksi diperlukan metode perhitungan yang lebih ilmiah, salah satunya adalah dengan Linear Programming (LP). Dengan metode LP diharapkan akan dapat memberikan alternatif produksi yang optimal.

22 Pembatasan yang dapat digunakan adalah jenis dan jumlah bahan baku tersedia karena bahan baku khususnya simplisia lebih sulit didapat dibanding sumberdaya lain.

Kondisi sistem menimbulkan permasalahan pengaksesan data logistik menjadi relatif lebih sulit dan lama karena dilakukan secara manual tanpa alat bantu komputer. Sedangkan produksi tidak diketahui secara pasti apakah sudah memberikan keuntungan yang optimal karena perencanaan belum dilakukan secara matematis. Oleh karena itu pengelolaan tersebut dapat ditingkatkan lagi kinerjanya dengan memanfaatkan sistem informasi berbasis komputer.

Dengan demikian sistem informasi yang dibuat adalah sistem informasi manajemen basis data yang mendukung perencanaan produksi. Sistem ini diharapkan dapat membantu permasalahan yang telah diuraikan di atas. Setelah mempelajari permasalahan yang terjadi maka perlu dilakukan studi kelayakan untuk mengetahui keuntungan dan kerugian/pengeluaran pengembangan sistem lebih lanjut. Berdasarkan studi kelayakan yang telah dilakukan diketahui bahwa sistem informasi pengendalian bahan baku dan produksi ini layak untuk dikembangkan. Berikut uraian studi kelayakan tersebut.

1. Kelayakan Operasional

Berdasarkan ketersediaan sarana dan sumberdaya manusia di PJ Menara serta mekanisme kerja yang selama ini dilakukan maka sistem layak diterapkan pada perusahaan. Sistem yang dirancang dapat mendukung kegiatan manajemen logistik perusahaan khususnya dalam inventarisasi dan pengaksesan informasi. Selain itu juga sistem dapat memecahkan permasalahan seperti yang telah disebutkan dan sistem dapat diterapkan dengan baik pada perusahaan.

2. Kelayakan Ekonomis

Secara ekonomis sistem ini layak diterapkan karena hampir tidak ada biaya tambahan yang dikeluarkan dalam pengembangan dan implementasi sistem. Diasumsikan bahwa biaya pembangunan sistem tidak diperhitungkan. Tidak ada penambahan perangkat pendukung yang

memakan biaya karena hardware dan brainware telah tersedia. Biaya operasi sistem dalam hal ini komputer tidak diperhitungkan karena sebelum sistem diterapkan komputer dioperasikan sepanjang jam kerja walaupun tidak dipergunakan.

3. Kelayakan Teknis

Hardware dan software yang dimiliki oleh perusahaan cukup memadai untuk penerapan sistem. Terdapat 3 unit komputer dan 1 unit printer yang dimiliki perusahaan tetapi cukup 1 unit yang dibutuhkan sistem. Spesifikasi unit komputer yang digunakan adalah PC dengan processor Pentium IV 1,2 GHz, RAM 256 MB, dan sistem operasi Windows XP. Dengan demikian maka kelayakan teknis terpenuhi.

B. ANALISIS SISTEM

Menganalisis sistem berarti menentukan kebutuhan untuk semua komponen utama dari suatu sistem informasi, tetapi secara khusus perhatian ditujukan pada kebutuhan output, input, proses, data dan lingkup proses (O’Brien, 1999). Analisis sistem terbagi menjadi: 1) identifikasi informasi yang dibutuhkan perusahaan atau user, 2) identifikasi fungsional sistem yang dibutuhkan untuk memenuhi informasi pada langkah 1.

1. Identifikasi Kebutuhan

Identifikasi kebutuhan dilakukan berdasarkan kebutuhan informasi dari pengguna sistem informasi ini yaitu PJ Menara. Sama seperti tahap identifikasi sistem, metode yang dilakukan adalah wawancara dan pengamatan di dalam lingkungan perusahaan. Berdasarkan identifikasi didapatkan pula beberapa jenis informasi yang dibutuhkan oleh pengguna sistem:

1. Informasi bahan baku

Informasi ini menyajikan data-data bahan baku seperti nama bahan baku, jenis, harga jual per satuan, jumlah stok, satuan, dan keuntungan jual per satuan. Harga jual dan keuntungan jual ditampilkan karena bahan baku juga dijual oleh perusahaan.

24 2. Informasi produk

Informasi ini menyajikan data-data produk yaitu nama produk, jenis, harga jual per satuan, jumlah stok, satuan, dan keuntungan jual per satuan.

3. Resep Produk

Informasi ini menyajikan data kebutuhan bahan baku akan suatu produk baik jenis dan jumlah masing-masing produk.

4. Informasi penerimaan bahan baku

Informasi ini menyajikan data bahan baku yang masuk ke perusahaan, antara lain tanggal penerimaan, bahan baku yang diterima, jumlah penerimaan, harga pembelian, dan pemasok bahan baku.

5. Informasi penjualan

Informasi ini menyajikan data mengenai penjualan bahan baku dan produk yaitu nomor faktur, tanggal penjualan, barang yang dijual, pihak yang membeli.

6. Informasi produksi

Informasi ini diperlukan untuk mengetahui kegiatan pengolahan yang telah dilakukan. Menyajikan tanggal produksi, produk yang dihasilkan, perkiraan hasil, dan hasil produksi.

7. Informasi supplier

Informasi ini menyajikan data-data supplier yaitu, nama, alamat, dan nomor telepon supplier. Dibutuhkan untuk pemesanan dan memperoleh pasokan bahan baku.

8. Informasi pelanggan

Informasi pelanggan menyajikan data-data nama pelanggan, alamat, dan nomor telepon pelanggan. Dibutuhkan untuk mendukung penjualan misalnya untuk pengantaran ataupun penawaran produk. 9. Informasi sales

Informasi ini menyajikan data-data sales yaitu nama, alamat, dan nomor telepon sales.

10.Informasi perencanaan produksi

Informasi ini menyajikan jenis produk dan jumlah produk yang diproduksi berdasarkan jumlah bahan baku untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Jumlah bahan baku dan produk dapat ditentukan oleh pengguna. Selain itu juga dapat menyajikan jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi produk dalam jumlah tertentu.

2. Identifikasi Fungsional

Sistem ini nantinya akan digunakan oleh pihak perusahaan khususnya staf administrasi dan pemilik perusahaan dalam proses manajemen data di perusahaan jamu tersebut. Jadi pengguna sistem ini terbatas, tidak semua karyawan memiliki kewenangan untuk mengakses sistem, sehingga diperlukan fungsi keamanan untuk membatasi pengaksesan sistem. Fungsi keamanan yaitu berupa permintaan password pada saat sistem diakses.

Sistem ini akan menjadi alat bantu dalam pengelolaan data bahan baku dan produk, dan selanjutnya dari data tersebut sistem dapat membantu memberikan alternatif keputusan dalam perencanaan produksi. Fungsi pengelolaan data yang dimaksud adalah fungsi-fungsi sistem basis data yaitu penambahan data, penghapusan data, pengeditan data, pencarian data, dan juga pencetakan laporan data. Sedangkan fungsi perencanaan produksi untuk memberikan informasi jumlah produksi yang optimal.

C. DESAIN SISTEM

Desain sistem adalah tahap di mana dilakukan perancangan desain masukan, keluaran, dan rancang bangun sistem secara keseluruhan, serta pembuatan program-program aplikasi yang diperlukan, dan juga basis data. Sistem informasi pengendalian bahan dan perencanaan produksi ini dinamakan Simple-Planner.

Data Flow Diagram (DFD) .adalah gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam objek kemudian melewati

26 suatu proses yang mentransformasinya ke tujuan yang lain, yang ada pada objek lain. DFD memuat proses yang mentransformasi data, aliran data yang menggerakkan data, objek yang memproduksi serta mengkonsumsi data serta data store yang menjadi tempat penyimpanan data (Nugroho, 2002).

Notasi dalam DFD ada empat, yaitu: (1) proses dilambangkan dengan bentuk oval, (2) aliran data dilambangkan dengan garis dan panah, (3) entitas adalah objek aktif yang mengendalikan aliran data dengan memproduksi dan mengkonsumsi data, dilambangkan dengan persegi, (4) data store dilambangkan dengan tulisan yang diapit dua garis lurus pada bagian atas dan bawah.

Sistem didesain berdasarkanDFD aliran data di perusahaan, DFD level 0 disajikan pada Gambar 3. DFD level 0 tersebut terdiri dari 2 entitas yaitu supplier dan pelanggan. Sedangkan proses yang terjadi adalah sejumlah 5 proses, terdiri dari proses penerimaan, update stok bahan baku, produksi, update stok produk, dan penjualan. Berdasarkan DFD level 0 dapat diketahui bahwa aliran bahan dimulai dari proses penerimaan, bahan diperoleh dari supplier kemudian diproduksi menjadi produk yang kemudian dijual ke tangan konsumen. Data yang terkait adalah data supplier, penerimaan bahan baku, bahan baku, produksi, produk, penjualan, dan pelanggan. Entitas, proses, dan data tersebut mendasari perancangan fungsi pengendalian bahan pada sistem. Sedangkan untuk fungsi perencanaan produksi sistem memanfaatkan database bahan, produk, dan resep produk untuk nantinya diproses menjadi informasi perencanaan produksi.

supplier 1 Penerimaan Bahan Baku 2 Update stok Bahan Baku 3 Produksi 4 Update stok Produk 5 Penjualan pelanggan Bukti pembayaran/ Data penerimaan Jumlah terima Jumlah Penjualan Jumlah Produksi Jumlah penggunaan bahan baku Jumlah Penjualan Bukti pembayaran Database Penerimaan Database supplier

Database Bahan Baku

Database Produk Database Penjualan Database Pelanggan Data supplier Data Penerimaan Data Penjualan Data Pelanggan Data Stok Keterangan gambar: Database = proses = aliran data = penyimpanan data = entitas

28 1. Desain Database

Database dirancang dan dibangun menggunakan program Microsoft Access 2003 dan disimpan dalam file db2002.mdb. File tersebut dilengkapi dengan password untuk memberikan fungsi keamananan pada data.

Berdasarkan DFD level 0 pada perusahaan dapat diketahui data apa saja yang diperlukan untuk pembangunan sistem. Data-tersebut adalah data supplier, penerimaan bahan baku, bahan baku, produksi, produk, penjualan, dan pelanggan. Dalam database data-data tersebut direpresentasikan dalam bentuk tabel yang terpisah satu sama lain. Data-data yang terdapat pada DFD merupakan data utama yang dibutuhkan sistem, dan pada proses berikutnya akan ditambahkan data-data penunjang.

Struktur data dirancang berdasarkan kebutuhan sistem dan ketentuan normalisasi data. Normalisasi adalah proses pengelompokkan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan data-data tersebut sehingga dapat terwujud suatu basis data. Berikut adalah struktur data dari tabel-tabel yang terlibat dalam database ini.

a. Data Supplier

Data supplier berisi nama, lokasi, dan nomor telepon supplier. Data tersebut dibutuhkan perusahaan terutama untuk kerja sama dalam pengadaan bahan baku dengan supplier.

Tabel 2. Struktur Tabel Supplier Nama Field Tipe Data Keterangan

Kode_Supplier Text ID tabel

Nama Text Nama Supplier

Alamat Text Alamat Supplier

Kota Text Kota tempat Supplier

Propinsi Text Propinsi Supplier

No_Telp Text No telp Supplier

b. Data Penerimaan Bahan Baku

Pada saat perusahaan menerima bahan baku maka pihak supplier akan memberikan bukti pembayaran, data dalam bukti pembayaran

disimpan dalam tabel Penerimaan. Data Penerimaan Bahan Baku disimpan dalam dua tabel yaitu tabel Penerimaan dan Penerimaan Detail. Tabel PenerimaanDetail berisi rincian jenis dan jumlah bahan baku yang diterima dalam proses penerimaan.

Tabel 3. Struktur Tabel Penerimaan

Nama Field Tipe Data Keterangan

Kode Penerimaan Text ID tabel

Tanggal Terima Tanggal Tanggal Penerimaan

Kode Supplier Text Supplier yg menjual

Harga Total Long integer Harga pembelian

Tabel 4. Struktur Tabel Penerimaan Detail

Nama Field Tipe Data Keterangan

Kode_Penerimaan Text ID tabel

Kode_Bahan_Baku Text ID tabel

Jumlah_Terima Single Jumlah barang yang diterima

Harga Long integer Harga pembelian barang

c. Data Bahan Baku

Bahan baku dibedakan berdasarkan dengan nama dan jenisnya, jenis bahan baku yang ditangani perusahaan dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu simplisia basah, simplisia kering, serbuk, dan bahan pelengkap. Bahan pelengkap adalah bahan yang tidak berkaitan dengan simplisia. Karena jenis bahan baku sudah diketahui maka ditambahkan tabel Jenis Bahan Baku untuk menyimpan empat jenis bahan baku tersebut. Beberapa jenis bahan baku dapat dijual sehingga memiliki harga jual dan keuntungan jual per satuan.

Tabel 5. Struktur Tabel Jenis Bahan Baku Nama Field Tipe Data Keterangan

30 Tabel 6. Struktur Tabel Bahan Baku

Nama Field Tipe Data Keterangan

Kode Text ID tabel

Jenis Text Jenis Bahan Baku

Nama Text Nama bahan baku

Harga Long integer Harga jual barang

Jumlah_Stok single Jumlah stok bahan baku

Satuan Text Satuan bahan baku

Keuntungan Long Integer Jumlah keuntungan/satuan jika dijual

d. Data Produksi

Seperti halnya pada proses penerimaan, data pada proses produksi juga disimpan dalam dua tabel yaitu tabel Produksi dan Produksi Detail. Produksi Detail berisi rincian bahan baku yang digunakan dalam produksi.

Tabel 7. Struktur Tabel Produksi

Nama Field Tipe Data Keterangan

Kode_Produksi Text ID tabel

Kode_Produk Text Produk yang diproduksi

Tanggal_Mulai Tanggal

Perkiraan_Jumlah_Hasil_Produksi Long

Integer

Jumlah hasil produk yang diharapkan

Tanggal_Selesai_Produksi Tanggal

Jumlah_Produk_Jadi Long

Integer

Jumlah produk yang dihasilkan

Tabel 8. Struktur Tabel Produksi Detail

Nama Field Tipe

Data

Keterangan

Kode_Produksi Text ID tabel

Kode_Bahan_Baku Text ID tabel, kode bahan baku yang digunakan

dalam produksi

Jumlah_Penggunaan Single Jumlah bahan baku yang digunakan dalam produksi

e. Data Produk

Data produk dihimpun dalam tabel produk dengan basis data seperti pada Tabel 9. Struktur ini sama dengan struktur data bahan baku karena memiliki sifat yang hampir sama. Semua produk memiliki harga jual dan keuntungan jual, sedangkan tidak semua bahan memiliki hal tersebut.

Tabel 9. Struktur Tabel Produk

Nama Field Tipe Data Keterangan

Kode Text ID tabel

Jenis Text Jenis Produk

Nama Text Nama produk

Harga Long integer Harga jual produk

Jumlah_Stok Single Jumlah stok bahan baku

Satuan Text Satuan produk

Keuntungan Long Integer Jumlah keuntungan/satuan

f. Data Penjualan

Data Penjualan menyimpan data dari faktur penjualan. Penjualan juga disimpan dalam dua tabel karena dalam satu faktur dapat tercantum

Dokumen terkait