• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Website Republika Online …

BAB III DESAIN DAN KARAKTER WEBSITE REPUBLIKA

B. Desain Website Republika Online …

1. Pengertian Desain

Kata-kata design atau desain dalam bahasa Indonesia sudah sering didengar tetapi kadang masih merasa aneh dan cukup sulit untuk memahaminya. Terlebih lagi, cukup banyak orang yang mengira bahwa ia tidak dapat melakukan desain. Tetapi kenyataannya, setiap orang di muka bumi ini melakukan desain setiap hari.17

Menurut Peter Salim dalam Salim’s Ninth Collegiate English-Indonesia Dictionary, kata design memiliki makna sebagai berikut rancangan, susunan, seni marancang, model, kerangka kerja, rencana rahasia, maksud/tujuan, serta dengan disengaja.18

17

Dwi Kristianto. “Selayang Desain” artikel diakses tgl 02-04-2008 dari http://faculty.petra.ac.id/ dwikris/docs/desgrafisweb/layout_design/selayang_design.html)

Jonathan Sarwono dan Hary Lubis dalam buku Metode riset untuk komunikasi visual memaparkan pendapat beberapa pakar yang menaruh perhatian pada masalah desain, antara lain:19

M. Asimow (Amerika Serikat, 1962):

Decision making in the face of uncertainty with high penalties for eror (pengambilan keputusan menghadapi ketidakpastian dengan resiko tinggi bila melakukan kekeliruan)

Cristopher Alexander:

Finding the right physical components of a physical structure

(menemukan komponen fisik yang tepat untuk menciptakan suatu struktur fisik)

P.J. Booker:

Simulating what we want to make (or do), before we make (or do) it as many times as may be necessary to feel confident in the fina result

(melakukan simulasi atas sesuatu yang ingin diciptakan atau dilakukan sebelum benar-benar menciptakan atau melakukan sesuatu yang diinginkan tersebut. Simulasi dilakukan berulang-ulang, sesering yang dianggap perlu sehingga dirasa yakin akan hasil akhirnya)

Bruce L.Archer:

A goal directed problem-solving activity ( aktivitas atau upaya pemecahan suatu masalah yang dipandu oleh suatu sasaran yang telah ditetapkan)

Jonathan Sarwono dan Hary Lubis Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual. (Yogyakarta: Andi, 2007). h.2-3

J.B. Reswick:

A creative activity – it involves bringing into being something new and useful that has not existed previously (aktivitas kreatif yang didalamnya terkandung penciptaan sesuatu yang baru dan bermanfaat yang sebelumnya tidak ada)

Christopher Jones:

The performing of a very complicated act of faith (suatu upaya yang rumit yang menunjukan tindakan dan sikap kesetiaan atau ketaatan)

J.K. Page:

The imaginative jump from present facts to future possibilities.

(lompatan imajinatif atau maya dari suatu keadaan atau fakta yang ada menuju ke kemungkinan-kemungkinan yang dapat dicapai pada waktu yang akan datang

E. Matchett:

The optimum solution to the sum of the true needs of a particular set of circumstances (solusi optimum atas sejumlah tuntutan kebutuhan nyata dari suatu keadaan tertentu yang diinginkan)

Imam Buchori Zainuddin:

Upaya mencari inovasi dengan menciptakan suatu produk baru yang memenuhi kriteria (atau kondisi yang diinginkan), bersifat humaniora. Dalam hal ini, bentuk manjadi tujuan.

Dari pendapat beberapa pakar diatas, penulis menyimpulkan bahwasanya desain adalah aktifitas yang dilakukan untuk menciptakan sesuatu yang sesuai pada keinginan pelaku.

2. Berkembangnya Desain Grafis menjadi Desain Komunikasi Visual Pada awalnya, media desain grafis hanya terbatas pada media cetak dwi matra. Namun, perkembangannya semakin tidak terbendung, bahkan justru merambah ke dunia multi media (diantaranya audio dan video). Apabila berpijak pada nama Desain Komunikasi Visual, setidaknya memiliki tiga makna yang saling berkaitan.

a. Desain : berkaitan dengan perancangan estetika, cita rasa dan kreativitas

b. Komunikasi : ilmu yang bertujuan menyampaikan maupun sarana untuk menyampaikan pesan

c. Visual: sesuatu yang dapat dilihat

Dari ketiga makna kata tersebut, kata komunikasilah menjadi tujuan pokoknya.

Jika saat ini desain komunikasi visual hanya terbatas sebagai ilmu yang mempelajari segala upaya untuk menciptakan suatu rancangan alias desain yang bersifat kasat mata (visual) untuk mengomunikasikan maksud, maka itu sebetulnya hanya terbatas pada sepotong saja dari sebuah tujuan tatanan estetika yang lebih luas.20

Komunikasi visual adalah komunikasi menggunakan bahasa visual, dimana unsur dasar bahasa visual (yang menjadi kekuatan utama dalam penyampaian pesan) adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna, atau pesan.21

3. Elemen-elemen dalam Desain

Elemen atau unsur merupakan bagian dari suatu karya desain. Elemen-elemen tersebut saling berhubungan satu sama lain. Masing-masing memiliki sikap tertentu terhadap yang lain, misalnya sebuah garis mengandung warna dan juga memiliki style garis yang utuh, yang terputus-putus, yang memiliki tekstur bentuk, dsb. Elemen-elemen seni visual tersusun dalam satu bentuk organisasi dasar prinsip-prinsip penyusunan atau prinsip-prinsip desain. Dalam hal ini, susunan tersebut sering kali dijadikan dasar pertimbangan atas suatu kritik seni.

Seorang desainer, dengan nalar dan perasaanya, membangun emosinya. Secara bersamaan, elemen-elemen itu dapat pula memancing berbagai sensasi. Menimbulkan persepsi yang merangsang, memberi sugesti, dan memperkaya imajinasi orang yang melihatnya.

Desain yang baik adalah seorang pembangun yang lengkap dengan segala persiapannya. Sejumlah bahan-bahan, materi kuantitas, dan elemen-elemennya terdiri dari garis-garis, bidang, ruang, tyersang gelap, bayangan, warna topne, serta tekstur. Perancangan dua dimensi akan membentuk “area”, sedangkan tiga dimensi membentuk “volume”.

Dengan demikian, diperlukan persiapan menggunakan perangkat piranti untuk membentuk rancangan tersebut. Dalam hal lain, peranti tersebut dapat disamakan dengan “bahasa”, yaitu “bahasa seni” yang berfungsi sebagai alat komunikasi serta sebagai alat pembentuk organisaasi desain.22

Untuk mewujudkan suatu tampilan visual, ada beberapa elemen yang diperlukan:

a. Huruf/Tipografi

Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.23 Tipografi digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata (lisan) ke dalam bentuk tulisan (visual). Fungsi bahasa visual ini adalah untuk mengomunikasikan ide, cerita dan informasi melalui segala bentuk media, mulai dari label pakaian, tanda-tanda lalu lintas, poster, buku, surat kabar dan majalah. Karena itu pekerjaan seorang tipografer (penata huruf) tidak dapat lepas dari semua aspek kehidupan sehari-hari.24

b. Garis

Garis dianggap sebagai unsur visual yang banyak berpengaruh terhadap pembentukan suatu objek, sehingga selain dikenal sebagai

Adi Kusrianto Pengantar Desain Komunikasi Visual. 2007. h.29 23

Dwi Kristianto “Tipografi” artikel diakses tgl 26-08-2008 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Tipografi

24

Christine Suharto Cenadi “Desain dan Tipografi” artikel diakses tgl 26-08-2008 dari http://puslit.petra.ac.id/journals/design/

goresan atau coretan, juga menjadi batas limit suatu bidang atau warna. Ciri khas garis adalah terdapatnya arah serta dimensi memanjang. Garis dapat tampil dalam bentuk lurus, lengkung, gelombang, zigzag, dan lainnya. Kualitas garis ditentukan oleh tiga hal, yaitu orang yang membuatnya, alat yang digunakan serta bidang dasar tempat garis digoreskan.25

c. Bidang

Bidang adalah unsur visual yang berdimensi panjang dan lebar. Ditinjau dari bentuknya, bidang bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu bidang geometri/beraturan dan bidang non geometri atau tidak beraturan. Bidang goemetri adalah bidang yang relative mudah diukur keluasannya. Sedangkan bidang non geometri merupakan bidang yang relatif sukar diukur keluasannya. Bidang bisa dihadirkan dengan menyusun titik maupun garis dalam kepadatan tertentu, dan dapat pula dihadirkan dengan mempertemukan potongan hasil goresan satu garis atau lebih.26

d. Ruang

Ruang dapat dihadirkan dengan adanya bidang. Pembagian bidang atau jarak antarobjek berunsur titik, garis, bidang dan warna. Ruang lebih mengarah pada perwujudan tiga dimensi sehingga ruang dapat dibagi dua, yaitu ruang nyata dan ruang semu. Keberadaan ruang

Adi Kusrianto Pengantar Desain Komunikasi Visual. 2007. h.30 Adi Kusrianto Pengantar Desain Komunikasi Visual. 2007, h.30

sebagai salah satu unsur visual sebenarnya tidak dapat diraba tetapi dapat dimengerti.27

Hubungan antar ruang merupakan bagian dari perencanaan desain, apakah itu berupa jarak antar huruf atau huruf dengan gambar yang terletak pada suatu bidang.28

Walaupun dalam sebuah layout terdiri dari banyak elemen yaitu gambar dan tulisan, perlu kiranya memiliki beberapa ruang kosong yang tidak terisi gambar ataupun teks. Area kosong ini berfungsi untuk mengistarahatkan mata dan mempunyai fungsi mengatur elemen-elemen yang terdapat di sekitarnya. Misalnya, ruang kosong antara dua kolom memudahkan untuk berpindah dari satu kolom ke kolom yang lain.

Seperti yang diungkapkan Dwi Kristianto, kegunaan ruang atau space adalah:29

1) Tempat istirahat mata pembaca

2) Membuat hubungan antara elemen-elemen dalam sebuah layout 3) Membuat bentuk positif dan negatif.

4) Memberikan nuansa 3 dimensi. 5) Menegaskan sebuah elemen. 6) Mempermudah pemahaman layout

Adi Kusrianto Pengantar Desain Komunikasi Visual. 2007,h.30-31

Artini Kusmiati R.dkk, Teori Dasar Disain Komunikasi Visual, (Jakarta: Djambatan, 1999), h 8

Dwi Kristianto “space” artikel diakses tanggal 0208-2008 dari

7) Membuat halaman tampak dinamis

8) Mempermudah pembacaan teks. e. Warna

Warna sebagai unsur visual yang berkaitan dengan bahan yang mendukung keberadaannya ditentukan oleh pigmennya. Kesan yang diterima oleh mata lebih ditentukan oleh cahaya.30

Warna dapat berfungsi dan berperan sangat banyak dalam sebuah layout, akan tetapi saat kita memilih sebuah warna, perlu kehati-hatian dengan efek-efek warna yang dipilih.

f. Foto/Gambar

Foto atau gambar adalah unsur-unsur desain yang paling banyak dipakai. Gambar-gambar (dalam hal ini baik foto-foto, ilustrasi maupun gambar ornamen) dapat mengungkapkan sesuatu hal dengan lebih cepat dan sering kali lebih baik daripada teks31. Gambar dan Foto selain berfungsi sebagai informasi, digunakan pula sebagai pemberi nafas/kelegaan pada bidang. Foto memberikan fakta, informasi yang dapat dirasakan sebagai kenyataan.32

Gambar atau foto merupakan salah satu wujud lambang atau bahasa visual, didalamnya terkandung struktur rupa seperti garis, warna, dan komposisi. Struktur ini dikelompokan ke dalam bahasa komunikasi visual yang berbeda dengan bahasa verbal yang berwujud tulisan atau

Adi Kusrianto Pengantar Desain Komunikasi Visual. 2007. h.31 31

Goerge Scheder, Perihal Cetak Mencetak, (Jogjakarta: Konisius, 1978), h. 48 32

Priyanto Sunarto, “Perwajahan Mendukung Isi”, artikel diakses tanggal 17 Mei 2008 dari http://desaingrafisindonesia.wordpress.com/2008/02/16/perwajahan-mendukung-isi/.

ucapan33. Kedudukan gambar cukup penting dalam menarik perhatian khalayak. Gagasan menampilkan tokoh, yang realistis diharapkan membentuk suasana emosional, karena gambar lebih mudah dipahami dibandingkan dengan tulisan.

4. Organisasi Elemen dan Prinsipnya

Sebuah desain atau organisasi elemen terbentuk atas dasar prinsip-prinsip. Nirmana atau desain awal juga merupakan suatu bentuk organisasi yang menggunakan beberapa prinsip.34

Menurut Tom Lincy (dalam Design Principle for Desktop Publishing) dalam Desain Komunikasi Visual Adi Kusrianto, mengungkapkan prinsip utama dalam desain yaitu: Proporsi, keseimbangan, dan kontras.

a. Proporsi

Proporsi yang dimaksud adalah kesesuaian antara ukuran halaman dengan isinya.35 Proporsi merupakan perbandingan antara satu bagian dari suatu objek atau komposisi terhadap bagian yang lain atau terhadap keseluruhan objek atau komposisi.36

Unsur proporsi tidak berdiri sendiri, melainkan selalu dikaitkan dengan ukuran objek lain yang telah diketahui sebelumnya. Misalnya, ukuran

33

Adityo Rahardj, “Gambar”, artikel diakses tanggal 19 April 2008 dari http://digilib.ti.itb.ac.id/print. php?id = jbptunikompp-gdl-s1-2004-adityoraha-838.

Adi Kusrianto Pengantar Desain Komunikasi Visual. 2007, h. 30 Adi Kusrianto Pengantar Desain Komunikasi Visual 2007. h. 277

Artini Kusmiati R.dkk, Teori Dasar Disain Komunikasi Visual, (Jakarta: Djambatan, 1999), h 13

huruf yang serasi untuk brosur, tampak tidak akan sesuai atau kurang proporsional untuk poster.37

b. Keseimbangan

Prinsip dasar dalam komposisi desain adalah keseimbangan paling mudah dikenal atau dilihat. Bilamana dua benda dengan berat sama diletakkan pada jarak yang sama terhadap suatu sumbu khayal (maya), maka objek yang ada pada pada kedua belah sisi dari garis maya tampak seolah-olah berbobot sama.38

Keseimbangan bisa terjadi secara fisik maupun secara optis. Untuk menghayatinya hanya diperlukan satu titik atau sumbu khayal, guna menentukan letak objek-objek atau massa-massa yang akan disusun menurut prinsip keseimbangan. Prinsip ini juga merupakan prinsip utama yang menghasilkan tentang keteraturan. Selanjutnya, menurut artini kusmiarti dalam teori dasar desain komunikasi visual, keseimbangan dibagi menjadi dua macam, yaitu39:

1. Keseimbangan simetris

Simetris berarti sama dalam ukuran, bentuk, bangun, dan letak dari bagian-bagian atau objek-objek yang akan disusun di sebelah kiri dan kanan garis sumbu khayal.

Contoh yang paling sederhana dari keseimbangn simetris adalah dengan menyusun dua benda yang sama, masing-masing

Artini Kusmiati R.dkk, Teori Dasar Disain Komunikasi Visual, 1999h 14 38

Artini Kusmiarti R. Teori dasar Desain Komunikasi Visual. 1999. h. 9 Artini Kusmiarti R. Teori dasar Desain Komunikasi Visual. 1999. h. 13

diletakkan pada sisi kiri dan kanan garis sumbu khayal dengan jarak yang sama.

2. Keseimbangan asimetris

Apabila garis bentuk, bangun atau masa yang tidak sama dalam ukuran, isi atau volume diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak mengikuti aturan keseimbangan simetris, maka susunannya disebut keseimbangan asimetris, dan banyak digunakan dalam desain modern atau kontemporer.

c. Kontras

Dalam suatu desain, bila ditampilkan elemen-elemen yang sama kuatnya, maka tidak akan ada satu pun materi di halaman itu yang menonjol. Oleh karena itu diperlukan suatu kontras sehingga akan diperoleh fokus yang ingin ditonjolkan.40

Masing-masing elemen dalam suatu desain, harus ada yang dominan. Jika semua elemen sama menonjolnya, maka mereka akan berebut mencari perhatian.41

Dan yang lebih penting lagi, desain bukanlah sulap dan bukanlah hasil kerja semalam. Desain yang baik hanya akan bisa dicapai melalui percobaan penggunaan dan perbaikan layout dengan intensitas yang tinggi sebelum sebuah layout yang cukup baik bisa digunakan.42

Adi Kusrianto. Pengantar Desain Komunikasi Visual. 2007. h. 281 Adi Kusrianto Pengantar Desain Komunikasi Visual 2007. h. 281 42

Dwi Kristianto “Desain” artikel diakses tgl 02-04-2008 dari http://faculty.petra.ac.id/ dwikris /docs/desgrfis web / layout_design/selayang_design.html)

5. Macam-macam Desain Website

Desain dan penataan dan pengaturan teks atau grafik pada halaman web meliputi penyusunan, pembagian tempat dalam suatu halaman pengaturan jarak spasi, pengelompokan teks dan grafik,dan penekanan pada suatu bagian tertentu.

Menurut Lukmanul Hakim dan Siti Mutmainah, dalam bukunya yang berjudul

Rahasia dan Trik Mendesain Situs Cantik, secara umum, halaman web memakai lima jenis desain dan pemilihan layout yang disesuaikan jenis informasi yang ditampilkan.43

a. Model Layout Top Index

Biasanya digunakan untuk menampilkan link yang banyak ke situs lain, seperti search engine.

Banner atau Iklan Daftar Isi atau Navigasi

Body atau Content (isi) Lain - lain

Gambar 1 ”Model Layout Top Index” b. Model Layout Bottom Index

Biasanya digunakan apabila isi dari halaman banyak berhubungan dengan topik tunggal.

Lukmanul Hakim dan Siti Mutmainah, Rahasia dan Trik Mendesain Situs Cantik. (Jakarta: Elex media komputindo. 2007) h. 9

Banner atau Judul Body atau Content (isi) Daftar Isi atau Lain - lain

Gambar 2 “Model Layout Bottom Index” c. Model Layout Left Index

Biasanya digunakan untuk layar dengan resolusi yang lebar, sehingga mudah dalam penyediaan navigasi, tanpa menimbulkan kekacauan penyajian informasi pada halaman utama.

Banner

Body atau Content (isi) Daftar Isi

Lain - lain Gambar 3 “Model Layout Left Index” d. Model Layout Split

Halaman akan terjaga keseimbangannya.

Banner Daftar Isi

Body atau Content (isi)

Daftar Isi

Lain - lain

Gambar 4 “Model Layout Split” e. Model Layout Alternating Index

Biasanya digunakan untuk halaman yang banyak menampilkan grafik, foto dan produk yang disertai dengan teks berupa keterangan, harga, jumlah dan lain – lain.

Teks/Daftar isi Gambar

Gambar Teks/Daftar isi

Lain - Lain

Gambar 5 “Model Layout Alternating Index”

C. Karakter Website

1. Karakter Web dilihat dari segi huruf

Tidak dapat dipungkiri bahwa teks adalah bagian dari desain grafis yang sangat penting. Oleh karena itu untuk menguasai desain grafis harus dipelajari pula tipografi,. Yaitu ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang huruf cetak.44

Pemilihan huruf tidaklah semudah yang dibayangkan, ribuan bahkan jutaan jumlah huruf menyebabkan desainer harus cermat dalam memilih tipografi yang tepat untuk karyanya.

Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja bisa berarti suatu makna yang mengacu pada sebuah objek atau gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan suatu citra ataupun kesan secara visual. Hal itu dikarenakan terdapatnya nilai fungsional dan nilai

44

estetika dalam suatu huruf. Pemilihan jenis huruf disesuaikan dengan citra yang ingin diungkapkan.

Lazio Moholy berpendapat bahwa tipografi adalah alat komunikasi. Oleh karena itu, tipografi harus bisa berkomunikasi dalam bentuknya yang paling kuat, jelas, dan terbaca. Eksekusi terhadap desain tipografi dalam rancang grafis pada aspek terbaca akan mencapai hasil yang baik bila melalui proses investigasi terhadap makna naskah, alas an-alasan kenapa naskah harus dibaca, serta siapa yang membacanya.45

Tipografi atau huruf dapat dibagi dalam beberapa kategori umum, dan biasanya kategori umum ini memiliki gaya tersendiri , seperti pada Tabel Berikut46:

Tabel 1, karakter huruf

JENIS HURUF KETERANGAN KARAKTER

Serif Jenis huruf (Typefaces) dengan

strokes/ekor, dinamakan serifs, menghiasi Jenis Huruf ini. Contoh paling umum adalah Times.

Bentuk huruf yang formal. Serif mengekspresikan organisasi dan intelektualitas. Sangat anggun dan konservatif.

Sans-serif Jenis Huruf yang tidak memiliki stroke/ekor. Ujungnya bisa berbentuk tumpul (rounded corner) atau tajam. Bentuk Huruf Sans-Serif yang paling polular adalah : Helvetica dan Arial

Kurang formal, lebih hangat, dan bersahabat. San-Serif biasanya sangat cocok sebagai screen-font (untuk tampilan di layar monitor) karena tajam dan gampang untuk dibaca.

45

Adi Kusrianto “Pengantar Desain Komunikasi Visual” 2007. h.191

Dwi Kristianto“Tipografi”. Arikel diakses tgl 02-04-2008 dari http://www.toekangweb.or.id/07-tips-bentukwarna3.html

Monospace Setiap huruf yang berjenis Monospace mempunyai jarak/lebar yang sama setiap hurufnya. Huruf W dan I akan mempunyai ruang

yang sama.

Contoh huruf monospace adalah Courier.

Huruf pada Mesin Tik juga adalah contoh huruf Monospace.

Berdasarkan pada dasar mesin ketik. Jenis Monospace banyak digunakan oleh programmer untuk coding, dan juga untuk preformatted text. Belakangan ini, bentuk monospace banyak dipakai oleh designer designer yang beraliran "grunge" alternative.

Decorative Bentuk huruf yang sangat rumit designnya. Bentuk huruf ini akan sangat memusingkan jika dipakai sebagai body text, dan hanya cocok untuk dipakai (secara terbatas) untuk Headline.

Karena jenis yang banyak, font Decorative bisa membuat efek respon yang berbeda. Jenis Decorative biasanya paling sip digunakan untuk Judul, dan lebih baik jagan digunakan sebagai body text

Script Bentuk huruf yang menyerupai

tulisan tangan. Jenis huruf ini juga sering di sebut jenis Kursif (Cursive).

Memberikan kesan keanggunan, sophistication, dan sentuhan pribadi. Pemakaiannya jangan sampai terlalu banyak (sama seperti Decorative)

Biasanya, desainer akan menggunakan beberapa macam style huruf dalam sebuah halaman. Judul dan point penting biasanya menggunakan jenis Dekoratif dan Skrip, dan isi text table_ selalu harus menggunakan jenis Serif atau San-Serif (atau kadang menggunakan Monospace).

Untuk mempengaruhi pengunjung secara psikologi, bisa dengan penggunaan jenis huruf yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dengan penggunaan warna dan bentuk.

Misalnya, untuk sebuah situs yang konservatif, lebih baik menggunakan bentuk Serif, San-Serif yang sederhana, dan mungkin jenis Dekoratif yang bersih. Situs yang lebih aktif bisa menggunakan jenis Dekoratif yang lebih rumit, dan juga Monospace.47

47

Dwi Kristianto “Tipografi”. Arikel diakses tgl 02-04-2008 dari http://www.toekangweb.or.id/07-tips-bentukwarna3.html

2. Karakter Web dilihat dari segi Garis

Elemen garis sering dipergunakan sebagai hiasan untuk mempercantik sebuah situs Web. Garis dapat memberikan nilai lebih pada desain. Penggunaan garis yang cocok dan sesuai akan menambah citarasa desain yang dibuat.

Menurut Artini Kusumaniati R dalam Teori Dasar Disain Komunikasi Visual, sifat garis yang umum dikenal yaitu, lurus, lengkung dan bersudut. Dalam penggunaanya, mempunyai arah seperti, horizontal, vertikal, diagonal atau miring.48 Masing-masing garis tersebut memiliki karakter yang berbeda dengan yang lainnya:

Tabel 2. Karakter Garis

Nama Garis Bentuk Garis Karakter

Lurus umum kekuatan, stabilitas, aspirasi, ketenangan dan lain-lain.

Vertikal Kekuatan, ketinggian yang nyata

Horizontal ketenangan serta membuat mata seolah-olah digerakkan dari arah kiri ke kanan, tegas

Diagonal aman, gerakan, semangat, gelora serta perlawanan

Transisi kesan kesederhanaan atau

kekerasan

3. Karakter Web dilihat dari segi Bidang/Bentuk

Bentuk juga bisa digunakan untuk menarik respon dari pengunjung. Penggunaan Bentuk yang efektif akan secara psikologi memotivasi pengunjung, menginspirasi pengunjung dan memberikan tantangan kepada pengunjung, kadang tanpa si pengunjung menyadari kenapa bisa termotivasi,dsb.

Dwi Kristianto,dalam artikel yang berjudul Bentuk Dasar, menerangkan arti universal (secara psikologis) dari bentuk sebagai berikut:

Tabel 3. Karakter Bentuk

BENTUK RESPON PSIKOLOGIS

Lingkaran - Koneksi, Komunitas, Keseluruhan, Ketahanan, Pergerakan, Keamanan.

- Referensi untuk perasaan kewanitaan : Kehangatan, Kenyamanan, Sensualiatas, dan Cinta

Kotak - Keteraturan, Logis, Keamangan.

- Kotak juga adalah dasar dari objek 3 dimensi yang berarti Berat, Massa, dan Kepadatan

Segi Tiga - Energi, Power, Keseimbangan, Hukum, Ilmu Pasti, Agama.

Dokumen terkait