• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL INSTASI

D. Job Description

Subbagian Umum dan Kepegawaian :

Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyiapkan bahan/data untuk menyusun dan menyempurnakan kebijakan di bidang kerumahtanggaan/umum, surat menyurat, pembinaan administrasi kepegawaian, asset, arsip, perpustakaan, sumber daya manusia, penyiaran dan produk-produk hukum.

Subbagian Perencanaan dan Keuangan :

Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas merencanakan program, keuangan, pelaporan administrasi keuangan, kinerja dan melakukan koordinasi antar lembaga di bidang penyiaran, pengkoordinasian tugas-tugas PPNS dalam melakukan penyidikan tindak pidana atas pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) sesuai ketentuan yang ditetapkan.

Subbagian Standarisasi dan Komunikasi :

Subbagian Standarisasi dan Komunikasi mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, dan pelayanan teknis operasional dan administratif di bidang standarisasi dan perijinanan.

Subbagian Pembinaan dan Pengawasan :

Subbagian Pembinaan dan Pengawasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, dan pelayanan teknis operasional dan administratif di bidang pembinaan dan pengawasan ini siaran.

Bagian Kelompok Jabatan Fungsional :

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

E. Jaringan Kegiatan

Kepala Sekretariat KPID dan Kepala Subbagian dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur. Kepala Sekretariat KPID dan Subbagian dalam melaksanakan tugasnya memperhatikan prinsip-prinsip manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Sekretariat KPID, Kepala Subbagian dan Pejabat Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal maupun horizontal, baik ke dalam maupun antar satuan organisasi dalam lingkungan Pemerintahan Daerah serta instansi lain sesuai dengan tujuan pokoknya masing-masing.

Kepala Sekretariat KPID dan Kepala Subbagian bertanggungjawab dalam memimpin, mengkoordinasikan dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya masing-masing.

Kepala Sekretariat KPID dan Kepala Subbagian wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggungjawab pada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya. Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan dapat disampaikan kepada satuan organisasi lain dilingkungan Sekretariat KPID yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Sekretariat KPID dan Kepala Subbagian dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan dijadikan bahan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. Kepala Subbagian menyampaikan laporan kepada Sekretaris KPID dan berdasarkan hal tersebut Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian menyusun laporan kepala Sekretariat KPID kepada Ketua KPID, serta Gubernur melalui SEKDA.

F. Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai semua itu, begitu juga dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera Utara (KPID-SU). Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera Utara (KPID-SU) terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh instansi tersebut dapat terwujud. Tidak

mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi, kinerja usaha terkini yang dijalankan perusuhaan adalah menyelenggarakan program, keuangan, kinerja dan melakukan koordinasi antar lembaga di bidang penyiaran, pengkoordinasian tugas-tugas PPNS dalam penyidikan tindak pidana atas pelanggaran pedoman perilaku penyiaran (P3) sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

G. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Komisi Penyiaran Daerah Sumatera Utara (KPID-SU) Medan adalah mengambil langkah dalam menuntaskan berbagai persoalan perizinan penyiaran dengan tujuan untuk mengurangin antrian dari para pemohon yang belum jelas legalitasnya. Selanjutnya rencana kegiatan yang akan dilakukan adalah menyelanggarakan proses Pra-FRB dan FRB sesegera mungkin secara berkelanjutan dengan tujuan untuk mengurangi tumpukan beban antrian dari para pemohon yang belum jelas legalitasnya.

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A. Unsur – unsur Gaji dan Upah

Berbagai cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya yaitu memperoleh laba yang semaksimal mungkin. Maka salah satu cara yang digunakan perusahaan adalah dengan mempergunakan tenaga kerja yang terampil, cerdas dan ahli dalam bidangnya masing-masing.

Untuk bisa mendapatkan tenaga kerja yang terampil dan cerdas, maka perusahaan harus melakukan seleksi terhadap karyawan dan berusaha bagaimana caranya agar tenaga kerja dan karyawan tersebut mampu melakukan tugasnya dengan baik sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.

Sebagai kompensasinya terhadap karyawan, pihak perusahaan akan memberikan gaji dan upah atas pekerjaan yang telah dilakukannya. Gaji dan upah merupakan kompensasi yang relatif besar yang diberikan perusahaan sebagai balas jasa kepada karyawannya. Disamping itu ada lagi balas jasa yang berbentuk barang-barang kebutuhan pokok, kebutuhan kesehatan yang biasanya disebut tunjangan.

Gaji dan upah sangatlah penting bagi karyawan karenan merupakan nilai atau penghargaan atas prestasi kerja mereka serta sebagai motivasi bagi karyawan dalam menjalankan pekerjaannya. Demikian juga bagi perusahaan, karena gaji dan upah merupakan komponen biaya yang besar dan mebutuhkan tenaga untuk mengawasinya agar tidak terjadi penyimpangan atau penyelewengan.

Pada dasarnya gaji dibedakan dengan upah,pegertian gaji didasarkan sebagai pengganti jasa bagi tenaga kerja dengan tugas – tugas yang telah konstan meliputi masa kerja yang lebih panjang misalnya dalam bulan, triwulan dan tahunan. Sedangkan upah yaitu jumlah yang ditentukan sebagai penggganti jasa yang telah dikeluarkan oleh tenaga kerja meliputi masa sehari yang disebut harian dan jasa seminggu yang disebut mingguan.

Namun kenyataannya di dalam masyarakat masih banyak yang mengangap bahwa gaji dan upah mempunyai pergertian yang sama. Berikut ini penulis akan membukakan beberapa pegertian gaji dan upah menurut beberapa ahli :

Menurut Mulyadi,(2001: 373) pengertian gaji dan upah adalah :

Gaji merupakan pembayarann atas peyerahan jasa yang dilakukan oleh para karyawan yang mempunyai jenjang jabatan, Manejer dan dibayarkan secar tetap tiap bulannya.sedangkan upah merupakian pembayaran atas peyerahan jasa yang dilakukan oleh para karyawan pelaksana ( buruh ) umunya dibayarkan hari kerja. Jam kerja atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan.

Menurut Malthis dan Jakson (2002: 119,378) pengertian gaji dan upah adalah Gaji merupakan bayaran yang konsisten dari suatu periode ke periode lain dengan tidak memandang jam kerja. Sedangkan upah merupakan bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah jam kerja.

Pengertian gaji dan upah menurut Niswonger, Warren, Reeve, Fess (1999:17) yaitu : Istilah gaji (salary) biasanya digunakan untuk pembayaran atas jasa manajerial, administrative, dan jasa-jasa yang sama. Istilah upah (wages) biasanya digunakan untuk pembayaran kepada karyawan lapangan ( pekerja kasar ) baik yang terdidik maupun yang tidak terdidik.

Defenisi diatas menunjukkan bahwa gaji dianggap mempunyai kelas yang lebih tinggi dibandingkan dengan upah. Gaji dibayarkan atas jasa-jasa yang diberikan oleh orang yang mempunyai jenjang pendidikan yang lebih tinggi sedangkan upah bisa untuk yang tenaga kerja yang berpendidikan maupun tidak berpendidikan.

Sedangkan menurut Malthis dan Jacson (2000:46) pengertian gaji dan upah adalah :

Upah adalah bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu kerja, sedangkan gaji merupakan bayaran yang dibayarkan secara konsisten dari suatu periode ke periode lain dengan tidak memandang jumlah jam kerja.

Dari defenisi-defenisi tersebut diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa gaji merupakan balas jasa yang bersifat tetap yang diberikan oleh para penulis diatas terlhat adanya perbedaan antara gaji dan upah yaitu :

a. Upah adalah balas jasa yang sifat pekerjaannya tidak tetap, sedangkan gaji diberikan kepada pekerjaan yang bersifat tetap dan juga berdasarkan jenjang pendidikan.

b. Pembayaran gaji tidak didasarkan pada jam kerja atau unit yang dihasilkan. Sedangkan upah diberikan dengan tarif atau standar tertentu yang didasarkan pada jumlah jam kerja atau jumlah unit produksi yang dihasilkan, dimana tarif upah minimal telah ditetapkan pemerintah, Jadi balas jasa yang diberikan dalam bentuk gaji selalu tetap, sedangkan upah dapat berubah-ubah sesuai dengan kemampuan kerja.

c. Istilah upah biasanya diberikan kepada buruh, sedangkan gaji diberikan kepada pegawai atau karyawan tetap maupun staf.

d. Dari segi pembayarannya, upah biasanya dibayarkan harian atau mingguan, sedangkan gaji dibayarkan secara bulanan.

Dalam hal gaji dan upah , pemerintah telah mempunyai kebijaksanaan didalam menentukan jumlah gaji minimum yang harus diterima oleh karyawan. Kebijakan pemerintah ini disebut dengan Upah Minimum Regional (UMR).Di dalam buku ekonomi unsur – unsur gaji terdiri dari :

1. Gaji Pokok

Gaji pokok adalah gaji yang diberikan kepada PNS/CPNS yang diangkat dalam satu pangkat golongan ruang atau masa kerja sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Tunjangan

a. Tunjangan istri/suami, yaitu tunjangan yang diberikan kepada PNS/ CPNS yang beristri / bersuami yang sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

b. Tunjangan anak, yaitu tunjangan yang diberikan kepada PNS/ CPNS yang mempunyai anak (anak kandung, anak tiri dan anak angkat) yang belum berusia 21 tahun dan tidak atau belum pernah menikah dan tidak mempunyai penghasilan sendiri,

c. Tunjangan beras, yaitu tunjangan pangan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil dalam bentuk natura (beras) sebesar 10 kg per jiwa dalam bentuk uang,

d. Tunjangan jabatan, yaitu tunjangan yang diberikan kepada pegawai

negeri sipil yang menjabat dengan jabatan tertentu menurut ketentuan

yang berlaku,

e. Tunjangan jabatan struktural, yaitu tunjangan yang berdasarkan pada

sekretariat daerah, dinas daerah dan lembag teknis lainnya,

f. Tunjangan jabatan fungsional, yaitu tunjangan jabatan yang diberikan

kepada pegawai negeri sipil yang menjabat jabatan fungsional

sebagaimana yang diatur dalam keputusan menteri yang membidangi

pendayagunaan aparatur negara,

g. Tunjangan pajak penghasilan, yaitu tunjangan yang disubsidi oleh

pemerintah tapi dimasukkan juga ke dalam potongan.

Potongan-potongan yang ada pada daftar gaji pada Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera Utara (KPID-SU) Medan :

 Iuran KORPRI  Sosial perpustakaan  Iuran darma wanita

 BPDSU/ kop.GUBSU / BRI ke  Bon belanja koperasi

 Koperasi BAPERASDA  Arisan

 Simpanan wajib  Dan lain-lain

Menurut Malthis dan Jackson. (dalam Krista, 2002; 118), unsur-unsur gaji dan upah dibagi atas kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung. Pada kompensasi langsung terdiri dari gaji pokok dan gaji variabel. Pada kompensasi tidak langsung terdiri dari asuransi kesehatan, dana pensiun, libur pengganti dan kompensasi pekerja.

1. Kompensasi Langsung

a. Gaji Pokok

Gaji pokok yaitu kompensasi dasar yang diterima oleh karyawan sebagai gaji,

gaji pokok terdiri dari:

gaji yaitu bayaran yang konsisten dari suatu periode ke periode lain dengan tidak memandang jumlah jam kerja,

upah yaitu bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu jam kerja.

b. Gaji Variabel

Gaji variabel yaitu gaji kompensasi dikaitkan dengan kinerja individual,

kelompok atau organisasi, gaji variable terdiri dari:

bonus yaitu tambahan atas upah biasanya dimana dalam pemberiannya tidak memperhatikan tingkat produktivitas masing-masing karyawan,

insentif yaitu upah tambahan yang diberikan kepada karyawan karena

prestasi kerjanya yang baik atau kinerjanya yang baik,

kepemilikan saham yaitu tambahan upah yang diberikan keada pemilik

2. Kompensasi Tidak Langsung

a. Asuransi Kesehatan

b. Dana Pensiun

c. Libur Pengganti

d. Kompensasi Pekerja

Sifat gaji pada umumnya adalah: 1. berlaku secara nasional,

2. dikeluarkan oleh pemerintah pusat, 3. biasanya ditinjau lima tahun sekali,

4. ada sistem kenaikan dan jumlah perincian dari pusat pemerintah,

5. dasar pemberian adalah golongan/tingkat pekerjaan dan diikuti dengan sistem tunjangan.

Dari unsur – unsur gaji dan upah diatas penulis membandingkannya dengan unsur – unsur gaji dan upah pada Komisi Penyiaran Daerah Sumatera Utara (KPID-SU).Dan hasilnya penulis. Mengetahui bahwa unsur – unsur gaji dan upah . Komisi Penyiaran Daerah Sumatera Utara (KPID-SU) telah sesuai degan unsur-unsur gaji dan upah pada umumnya. Hanya saja pada Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera Utara (KPID-SU) tidak ada istilah yang namanya upah, namun mereka menggunakan istilahnya adalah uang kesejahteraan dan tidak ada bonus atau premi dan uang kesejahteraan ini merupakan uang kesejahteraan untuk karyawan yang bukan karyawan tetap atau pegawai tetap namun untuk karyawan honorer. Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera

Utara (KPID-SU) juga memberikan biaya perjalanan ( akomodasi) bagi karyawan yang melakukan perjalanan dinas ke luar kota.

Dengan demikian tidak alasan bagi karyawan untuk menyatakan bahwa perusahaan tidak memperhatikan kesejahteraan mereka. Karena pihak perusahaan tidak hanya memperhatikan kebutuhan dari karyawan tersebut tetapi juga memperhatikan kebutuhan keluarganya. Hal ini dapat dilihat dari adanya tunjangan keluarga yang diberikan oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera Utara (KPID-SU).Maka dari itu karyawan haruslah bekerja sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan agar tujuan perusahaan dapat terlaksana.

B. Prosedur Pembayaran Gaji dan Upah

Menurut penulis, prosedur pencatatan gaji yang ada pada Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera Utara sudah sesuai dengan prosedur pencatatan gaji yang dijalankan oleh bagian-bagian yang terpisah sehingga tidak terjadinya penyelewengan.

Prosedur dan perhitungan gaji dilakukan oleh biro keuangan untuk dikeluarkannya surat perintah untuk pencairan dana (SP2D) yang langsung didrop ke bank untuk pencairan dana, kemudian bendahara keuangan pada Komisi Penyiaran Indonesia daerah Sumatera Utara berhubungan langsung dengan pihak Bank dengan membawa data daftar rekapitulasi yaitu data pegawai sesuai dengan golongannya masing-masing, setelah itu data rekapitulasi merupakan data yang masuk ke buku bank dan setelah itu bank mencairkan dana untuk diberikan kepada pihak bendahara keuangan pada Komisi Penyiaran Indonesia Daerah

Sumatera Utara (KPID-SU) Medan. Namun, untuk perhitungan Upah pada Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera Utara (KPID-SU) ialah dengan cara setiap pegawai yang honorer dengan melaksanakan kerja terlebih dahulu baru dibayar dengan upah yang sudah ditetapkan oleh PPTK (pejabat pelaksana teknis kegiatan) yaitu dengan cara pihak bendahara keuangan pada Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera Utara (KPID-SU) yang mencairkan dana untuk upah pegawai honorer kemudian pihak PPTK (pejabat pelaksana teknis kegiatan) yang membayar kepada pegawai honorer.

Dimana daftar gaji dan upah terbentuk kolom yang berisi jumlah gaji bersih karyawan tersebut dengan melihat tingkat kehadiran para karyawan. Prosedur perhitugan gaji dan upah pada Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera Utara (KPID-SU) adalah sebagai berikut:

1. Gaji pokok untuk setiap golongan jabatan dan untuk setiap karyawan dapat dipastikan jumlahnya.

2. Besarnya tunjangan untuk setiap karyawan akan berubah jumlahnya tiap bulannya.

3. Untuk upah lembur, harus berdasarkan SK oleh sekretaris dari kepala badan dengan melihat kebutuhan kerja.

4. Jumlah potongan gaji sama besarnya untuk setiap karyawan sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah termasuk PPh pasal 21.

5. Jumlah yang dikurangi potongan adalah jumlah bersih yang dibayarkan kepada setiap karyawan.

Dari hasil pegamatan peneliti pada Komisi Penyiaran Indonesia (KPID-SU) peneliti melihat bahwa gaji pokok yang ada pada Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera Utara (KPID-SU) Medan memang dapat dipastikan jumlahnya sama pada tiap bulanya. untuk besarnya tunjangan pada Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera Utara (KPID-SU) Medan itu adalah sama pada tiap bulanya karena tunjangan tersebut tidak dipengaruhi oleh hasil pekerjaan tetapi berdasarkan jabatan atau golongan, sedangkan potogan gaji untuk setiap pegawai adalah sama termasuk potongan PPH 21.

C. Analisa dan Evaluasi Pengawasan Intern Gaji dan Upah.

Pengawasan internal gaji dan upah merupakan bagian dari sistem pengendalian internal dalam perusahaan. Sistem pengendalian internal mempunyai pengertian yang luas, sistem pengendalian internal mempunyai beberapa pengertian diantaranya :

Menurut Holmess dan Burns ( 1990 : 112 ) mengatakan sebagai berikut :

Pengawasan intern meliputi rencana organisasi yang semua metode serta peraturan yang sederajad yang digunakan dalam perusahaan untuk menjaga kekayaannya, memeriksa kecermatan, dan keandalan data akuntnasinya, meningkatkan efisiensi opersional dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan-kebijaksanaan yang sudah digariskan oleh manajemennya.

Menurut AICPA Pengawasan Intern adalah meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara serta alat-alat yang di koordinasikan yang digunakan dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, memajukan efisiensi di dalam operasi, dan membantu menjaga dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu.

Secara umum pengawasan intern bertujuan untuk meminimumkannya kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam instansi. Pengawasan intern menurut peneliti merupakan alat pengendalian yang sangat membantu manajemen dalam melaksanakan tugas. Sehingga mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu instansi.

Menurut Mulyadi (2001 : 163) tujuan pengawasan intern adalah menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan mendorong dipatuhi kebijakan manajemen.

Menurut tujuan, sistem pengawasan intern tersebut dibagi menjadi dua macam yaitu pengawasan intern akuntansi dan pengawasan intern administratif. Pengawasan intern akuntansi yang merupakan bagian dari sistem pengawasan intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Pengawasan intern administratif meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran yang dikoordinasi terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhi kebijakan manajemen.

Pengawasan intern merupakan alat pengawasan yang sangat membantu manejemen dalam melaksnakan tugasnya., sehingga peranannya sangat penting dalam perusahaan. Suatu pengawasan intern dapat dikatakan baik apabila didalam perusahaan itu tidak seorang pun diberikan wewenang untuk melakukan transaksi dari awal hingga akhir tanpa adanya campur tangan orang lain. Didalam perusahaan harus terdapat pemisahan tugas yang jelas dan tanggung jawab serta pendelegasian wewenang.

Ada beberapa pengertian pengawasan intern menurut para ahli : 1. Menurut Mulyadi,(2001 ; 373)

“ Suatu proses yang dijalankan oleh dewan Komisaris, manejemen dan karyawan lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan berikut :

a. Laporan keluarga yang dapat diandalkan.

b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

c. Efektivitas dalam efisiensi perusahaan “ 2. Ikatan Akuntan Indonesia (2002 ; 17)

“ Pengawasan intern adalah kebijaksanaan dan prosedur untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuan pengawasan intern adalah kebijaksanaan dan prosedur untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa satuan usaha yang spesifik akan dicapai.”

Untuk menghindari terjadinya penyelewengan atau kecurangan maka perlu adanya suatu pengawasan intern yang didalamnya terdapat pemisahan tugas atau fungsi dimana kegiatan penerimaan pegawai, pencatatan jam kerja atau kehadiran dan penghitungan gaji tiap bulannya tidak boleh dikerjakan oleh satu orang saja. Hal ini digunakan untuk menghindari adanya tugas rangkap karyawan atau pegawai yang dapat memungkinkan terjadinya penyelewengan.

Unsur-unsur pengawasan intern terdiri dari lingkungan perusahaan, sistem akuntansi dan prosedur penggajian. Ketiga unsur ini sangat besar pengaruhnya bagi manejemen. Lingkungan perusahaan yang sehat akan membantu pihak manejemen dalam menjalankan tugasnya sehingga suatu sistem akuntansi pada perusahaan akan berjalan dengan efektif. Dan prosedur penggajian yang telah dibuat oleh perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan baik. Sehingga akan tercipta suatu sistem kerja yang penuh tanggung jawab dan rasa kepercayaan.

Dari hasil pengamatan peneliti pada Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera Utara (KPID-SU) Medan melihat bahwa perusahaan telah menjalankan pengawasan intern dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari :

1) Pembayaran gaji para pegawai dibayarkan dengan uang tunai.

Setiap transaksi pembayaran gaji pada terjadi pada awal bulan. Para pegawai memperoleh pembayaran gaji mereka secara tunai tanpa perlu melakukan penukaran ke bank. Jadi jika gaji yang diterima oleh karyawan ada yang tidak sesuai maka dapat langsung dilaporkan pada sub bagian kepegawaian.

2) Pada saat penerimaan gaji ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi pegawai.

Setiap pegawai harus menunjukkan tanda identitas pengenal atau suatu bukti yang menyatakan bahwa pihak tersebut adalah pegawai dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera Utara (KPID-SU). Dan setiap pegawai harus membubuhkan tanda tangan sebelum gaji tersebut diterima. Hal ini dimaksudkan agar semua gaji yang dibayarkan telah sampai pada orang yang tepat.

3) Adanya hubungan komunikasi yang baik antara Kepala Dinas dan para pegawai lannya.

Hal tersebut terlihat ketika para pegawai berbicara atau menyampaikan sarannya kepada pimpinan. Mereka tidak mersa canggung atau takut sehingga terlihat adanya suatu hubungan keluarga yang baik.

Yang membayarkan gaji kepada para pegawai dilakukan oleh bagian keuangan. Kemudian bagian keuangan membuat laporan tersebut dan menyerahkan kepada bagian Tata usaha. Bagian tata usaha memeriksa kembali laporan laporan keuangan tersebut. Sedangkan sub bagian kepegawaian menyiapkan dan melaporkan daftar hadir para pegawai kepada bagian keuangan dan bagian tata usaha. Kemudian bagian tata usaha memeriksa laporan yang diberikan oleh bagian keuangan dan memeriksa daftar hadir yang dibuat oleh bagian kepegawaian.

Dengan adanya pembagian tugas yang jelas akan membuat dalam proses pembayaran gaji diharapkan tidak terjadi penyimpangan terhadap besarnya jumlah uang yang akan dibayarkan. Sehingga akan diperoleh suatu sistem kerja yang penuh dengan rasa kepercayaan. Dengan demikian pengawasan intern pada Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera Utara (KPID-SU) telah berjalan dengan efektif.

Untuk mencapai tujuan pengawasan intern, maka pihak manajemen perusahaan perlu merancang dan menerapkan unsur-unsur pengawasan intern

Dokumen terkait