• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

Deskripsi wilayah

Daerah penelitian yaitu Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.

Secara geografis Kabupaten Langkat terletak pada 3° 14΄ - 4° 13΄ Lintang Utara,

97° 52΄ - 98° 45΄ Bujur Timur dan 4 – 105 mdpl. Kabupaten Langkat memiliki

batas – batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara berbatasan dengan : Kabupaten Aceh Tamiang dan Selat Malaka.

Sebelah Timus berbatasan dengan : Kabupaten Deli Derdang.

Sebelah Selatan berbatasana dengan : Kabupaten karo.

Sebelah Barat berbatasan dengan : Kabupaten Aceh Tenggara / Tanah Atas.

Kabupaten Langkat menempati areal seluas ± 6.263, 29 Km2 (626.329 Ha) yang terdiri dari 20 kecamatan, 240 desa dan 37 kelurahan. Kabupaten Langkat

merupakan daerah beriklim tropis sehingga memiliki dua musim yakni musim

kemarau dan musim hujan.

Kondisi Lahan Sawah di Kabupaten Langkat

Kabupaten Langkat terdiri dari 20 kecamatan yang menempati area seluas

± 6.263, 29 Km2 dengan luas areal sawah seluas 79.573 Ha pada tahun 2007. Pada tahun 2000 luas areal persawahan mengalami penurunan dibandingkan tahun

1999. Penurunan luas lahan sawah ini terus terjadi hingga tahun 2002. Tahun

2003 terjadi peningkatan areal persawahan namun kembali turun hingga tahun

2005 hingga luas lahan sawah menjadi 69.177 Ha. Kondisi penurunan luas lahan

sawah ke sektor pertanian lain maupun non pertanian. Penggunaan lahan sawah di

Kabupaten Langkat dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Luas lahan sawah di Kabupaten Langkat tahun 1998 - 2007

Tahun Luas Lahan Sawah (Ha)

1998 89.857 1999 92.884 2000 82.086 2001 80.840 2002 67.186 2003 74.964 2004 68.982 2005 69.177 2006 80.167 2007 79.573

Sumber : BPS – SUMUT berbagai tahun terbit

Dapat dilihat bahwa luas lahan sawah di Kabupaten Langkat pada tahun

2007 tercatat seluas 79.573 Ha versi data yang diterbitkan oleh

Badan Pusat Statistik. Peta Citra Satelit yang diterbitkan oleh Dinas Kehutanan

mencatat luas lahan sawah seluas 12.843,72 Ha pada tahun 2007. Dapat dilihat

bahwa ada ketidaksesuaian data versi BPS dan Peta Citra Satelit. Tabel 11

menunjukkan luas lahan sawah versi BPS dan Peta Citra.

Tabel 3. Luas lahan sawah versi BPS dan Peta Citra

No. Versi Terbitan Tahun Luas (Ha)

1 Badan Pusat Statistik 2007 79.573

2 Peta Citra Satelit 2007 12.843,72

Selisish 66.729,28

Sumber : Peta Citra dan BPS – Kabupaten Langkat dalam angka tahun 2008

Tabel 3 memperlihatkan adanyat selisih luas lahan sawah sebesar

66.729,28 Ha pada tahun yang sama di Kabupaten Langkat. Dapat dilihat bahwa

ada ketidak sesuaian data luas lahan sawah Kabupaten Langkat versi BPS dan

Secara aktual diperoleh data luas lahan sawah dari BPP Kecamatan Stabat,

Hinai, Padang Tualang dan Babalan yang merupakan daerah

sampel penelitian untuk disesuaikan terhadap data BPS. Tabel 12 akan

menunjukkan luas lahan sawah aktual dan versi BPS berdasarkan kecamatan

di Kabupaten Langkat tahun 2008.

Tabel 4. Luas lahan sawah kondisi aktual dan versi BPS berdasarkan Kecamatan Stabat, Padang Tualang, Hinai dan Babalan di Kabupaten Langkat tahun 2008

No Kecamatan Luas Lahan (Ha)

Aktual BPS 1 Stabat 1.662 3.309 2 Padang Tualang 2.885.35 2.979 3 Hinai 3.185 1.410 4 Babalan 4.225 8.257 Total 11.957.35 15.955

Sumber : BPS – Langkat dalam angka 2009 dan BPP (Balai Pusat Penyuluh)

Dapat dilihat bahwa ada ketidaksesuaian data antara BPS dan kondisi

aktual yang diperoleh dari Balai Pusat Penyuluh Kabupaten Langkat.

Berdasarkan kondisi tersebut maka diputuskan menggunakan data yang

diperoleh dari BPS dengan mempertimbangkan BPS sebagai lembaga

penghimpun data yang lebih dapat dipercaya.

Keadaan Penduduk

Penduduk Kabupaten Langkat berjumlah 902.986 jiwa dengan kepadatan

penduduk dengan kepadatan penduduk sebesar 144,17 jiwa per Km2. Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Stabat yaitu sebanyak 83.223 jiwa

dengan kepadatan penduduk 976,25 jiwa per Km2 sedangkan penduduk paling sedikit terdapat di Kecamatan Pematang Jaya sebesar 14.779 jiwa. Kecamatan

yaitu 976,25 jiwa per Km2 dan Kecamatan Batang Serangan merupakan Kecamatan dengan kepadatan penduduk paling rendah yaitu 39,11 jiwa per Km2.

Jumlah penduduk perjenis kelamin lebih besar penduduk laki-laki

dibandingkan penduduk perempuan. Pada tahun 2008 jumlah penduduk laki-laki

sebesar 521.484 jiwa, sedangkan penduduk perempuan sebanyak 521.039 jiwa.

Tabel 5 menunjukkan distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 5. Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin tahun 2007

No Jenis kelamin Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1 Laki-laki 521.484 50,02

2 Perempuan 521.039 49,97

Jumlah 1.042.523 100

Sumber : BPS – Langkat dalam angka 2008

Jumlah pencari kerja yang terdaftar di Kabupaten Langkat pada tahun

2007 sebanyak 3.899 orang, yang terdiri dari 1.533 tenaga kerja laki-laki dan

2.366 perempuan. Pencari kerja yang terdaftar tersebut paling banyak mempunyai

tingkat pendidikan tamat SLTA umum/kejuruan/lainnya yaitu 775 atau 19,87 %,

SLTP umum/sederajat 322 Orang atau 8,25 % dan sisanya tamat DII/DIII 652

orang atau 16,72 % dan tamat SD 145 orang atau 3,72 %.

Tabel 6 menunjukkan distribusi penduduk pencari kerja berdasarkan tingkat pendidikan.

Tabel 6. Distribusi penduduk pencari kerja berdasarkan tingkat pendidikan No Tingkat pendidikan (tamat) Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1 2 3 4 DII / DIII SLTA kejuruan/umum/lainnya SLTP SD 652 775 322 145 16,72 19,87 8,25 3,72 Total 1.894 48,56

Dapat dilihat bahwa hanya sekitar 48,56 % penduduk pencari kerja yang

berpendidikan dari 3.899 jiwa penduduk.

Karakteristik Responden Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah petani padi sawah. Karakteristik

petani dalam penelitian ini terdiri dari umur, pendidikan dan luas lahan (Ha).

a. Umur

Keadaan umur responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Distribusi responden berdasarkan kelompok umur

No Kelompok Umur (tahun) Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1 0 – 9 0 0

2 10 – 39 3 10

3 40 – 60 24 80

4 > 60 3 10

Jumlah 30 100

Sumber : Data diolah dari lampiran 3

Tabel 7 menunjukkan bahwa range umur petani responden terbesar berada

pada kelompok umur 40 – 60 tahun dengan persentase 80 % sebanyak 24 jiwa.

Sedangkan yang terkecil pada kelompok umur 10 - 39 dan > 60 dengan persentase

10 % sebanyak masing-masing 3 jiwa.

b. Pendidikan

Keadaan pendidikan responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan

No Tingkat Pendidikan (tahun) Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1 Tidak bersekolah/buta huruf 2 6,67

2 SD / SR 17 56,7

3 SMP 2 6,67

4 SMA/SPMA/STM 7 23,3

5 Sarjana/sederajat 2 6,67

Jumlah 30 100

Tabel 8 memperlihatlan bahwa pendidikan petani pada umumnya adalah

SD/SR yaitu sebanyak 17 jiwa atau 56,7 %. Sedangkan petani dengan tingkat

pendidikan sarjana dan buta huruf menempati angka terendah yakni sebanyak

masing-masing 2 orang atau 6,67 % dari keseluruhan responden.

c. Luas Lahan

Keadaan Luas lahan sawah responden dalam penelitian ini dapat dilihat

pada tabel 9.

Tabel 9. Distribusi responden berdasarkan luas lahan sawah, luas lahan yang berganti komoditi dan luas lahan yang dijual

No. Luas Lahan (Ha) Lahan sawah Lahan ganti komoditi Lahan yang dijual Jumlah (org) Jumlah (org) Jumlah (org)

1 < 0,1 1 0 3 2 0,10 - 0,24 2 0 2 3 0,25 - 0,49 3 1 3 4 0,50 - 0.99 5 3 1 5 1,00 - 1,99 1 4 1 6 2,00 - 2,99 0 2 0 7 ≥ 3,00 0 2 0 Jumlah 12 11 10

Sumber : Data diolah dari lampiran 3

Pada tabel 9 dapat dilihat bahwa sebagian besar petani responden yang

mempertahankan lahan sawahnya memiliki luas lahan antara 0,50 – 0,99 Ha yakni

sebanyak 5 orang. Petani responden yang mengganti komoditi padi dengan

komoditi lainnya sebagian besar memiliki luas lahan komoditi lainnya antara

1,00 – 1,99 Ha sebanyak 4 orang. Petani responden yang menjual lahannya

sebagian besar menjual lahan dengan luas lahan antara 0,25 - 0,49 Ha dan kurang

Dokumen terkait