• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Daerah Penelitian a. Luas dan Letak Geografis

Desa penelitian memiliki luas wilayah sebesar 632,9 ha, berada pada ketinggian 1300 meter dari permukaan laut, dengan curah hujan rata-rata per tahun 2000-3000 mm, dan keadaan suhu rata-rata 17-25 C0. Jarak desa penelitian ke ibukota kecamatan sekitar 2 km, sementara jarak desa ke ibukota kabupaten sekitar 13 km, dan jarak desa ke ibukota propinsi sekitar 67 km. Waktu tempuh ke ibukota kecamatan sekitar 0,10 jam, sementara waktu tempuh ke ibukota kabupaten sekitar 1,5 jam, dan waktu tempuh ke Pusat Fasilitas terdekat (ekonomi, kesehatan, pemerintahan) sekitar 0,5 jam.

Adapun batas-batas wilayah desa penelitian adalah sebagai berikut:

- Sebelah Utara berbatasan dengan Hutan Negara - Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Gongsol - Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Merdeka - Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Lau Gumba b. Jenis Penggunaan Lahan

Jenis penggunaan lahan di desa penelitian dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:

Tabel 2. Penggunaan Lahan Di Desa Penelitian, Tahun 2010

No. Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase (%)

1. Pemukiman 220,90 34,90

3. Ladang 120,00 18,96

4. Hutan lindung 230,00 36,34

5. Rekreasi dan olahraga 6,00 0,95

6. Daerah tangkapan air 6,00 0,95

7. Lahan yang belum dikelola 50,00 7,90

Total 632,90 100,00

Sumber: Kantor Kepala Desa Jaranguda, 2011

Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa penggunaan lahan yang terbesar di desa penelitian adalah lahan untuk hutan lindung yaitu 36,34 %, kemudian lahan untuk pemukiman yaitu 34,90 %, sementara lahan untuk ladang yaitu 18,96 %, dan lahan yang belum dikelola yaitu 7,90 %.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa masih ada lahan yang belum dikelola yaitu sebesar 50 ha, keadaan ini sebenarnya menjadi peluang besar bagi masyarakat jika mau membuka lahan dan mengolahnya menjadi lahan pertanian. c. Pemerintahan Desa

Desa penelitian dipimpin oleh seorang kepala desa yang bertugas dalam mengorganisasi struktur pemerintahan desa yang bertujuan membantu kepentingan masyarakat yang berhubungan dengan pembangunan desa kepada pemerintahan pusat. Dalam menjalankan kegiatannya, kepala desa dibantu oleh seorang sekretaris desa, 3 orang kaur (kepala urusan), dan seorang bendahara desa.

d. Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk desa penelitian yaitu 1570 jiwa atau 375 KK. Keadaan penduduk berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur, jenis mata pencaharian, tingkat pendidikan, dan penganut agama akan dijelaskan pada tabel-tabel berikut:

d.1. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di desa penelitian dapat dilihat pada Tabel 3 berikut:

Tabel 3. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Di Desa Penelitian, Tahun 2010

No. Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. Laki-laki 775 49,36

2. Perempuan 795 50,64

Total 1570 100,00

Sumber: Kantor Kepala Desa Jaranguda, 2011

Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di desa penelitian adalah penduduk laki-laki yaitu sebanyak 775 jiwa (49,36 %) dan penduduk perempuan yaitu sebanyak 795 jiwa (50,64 %). Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki dan perempuan adalah seimbang. d.2. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur

Dari Tabel 4 berikut dapat diketahui bahwa jumlah penduduk yang terbesar berdasarkan kelompok umur di desa penelitian adalah penduduk usia produktif (kelompok umur 15-64 tahun) yaitu sebanyak 804 jiwa (51,21 %), kemudian penduduk usia non produktif yaitu balita, anak-anak, dan remaja (kelompok umur 0-14 tahun) yaitu sebanyak 758 jiwa (48,28 %), dan penduduk usia tidak produktif (kelompok umur 64 tahun ke atas) yaitu sebanyak 8 jiwa (0,51 %). Dengan demikian beban ketergantungan usia non produktif terhadap usia produktif diperoleh dari Date Ratio (DR) = 94. Artinya setiap satu orang usia produktif menanggung 0,94 orang usia non produktif.

Distribusi jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur di desa penelitian dapat dilihat pada Tabel 4 berikut:

Tabel 4. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Di Desa Penelitian, Tahun 2010

No. Golongan Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. 0 – 4 435 27,71 2. 5 – 9 120 7,64 3. 10 – 14 203 12,93 4. 15 – 19 107 6,82 5. 20 – 24 180 11,46 6. 25 – 29 198 12,61 7. 30 – 34 105 6,69 8. 35 – 39 51 3,25 9. 40 – 44 50 3,18 10. 45 – 49 40 2,55 11. 50 – 54 20 1,27 12. 55 – 59 29 1,85 13. 60 – 64 24 1,53 14. > 64 8 0,51 Total 1570 100,00

Sumber: Kantor Kepala Desa Jaranguda, 2011

d.3. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Mata Pencaharian Distribusi jumlah penduduk berdasarkan jenis mata pencaharian di desa penelitian dapat dilihat pada Tabel 5 berikut:

Tabel 5. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Mata Pencaharian Di Desa Penelitian, Tahun 2010

No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. PNS dan Pegawai Swasta 643 63,35

2. Petani 280 27,59

3. Jasa dan Industri 92 9,06

Total 1015 100,00

Sumber: Kantor Kepala Desa Jaranguda, 2011

Dari Tabel 5 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian di desa penelitian terdapat 643 jiwa (63,35 %) yang dominan sebagai PNS dan pegawai swasta, kemudian sebagai petani yaitu sebanyak 280 jiwa (27,59 %), dan sebagai pekerja di sektor jasa dan industri yaitu sebanyak 92 jiwa

(9,06 %).

d.4. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Distribusi jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di desa penelitian dapat dilihat pada Tabel 6 berikut:

Tabel 6. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Desa Penelitian, Tahun 2010

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. Tidak tamat SD 28 2,53 2. Tamat SD 345 31,11 3. Tamat SLTP 79 7,12 4. Tamat SLTA 483 43,55 5. Tamat Akademi (D1 – D3) 38 3,43 6. Perguruan Tinggi 136 12,26 Total 1109 100,00

Sumber: Kantor Kepala Desa Jaranguda, 2011

Dari Tabel 6 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk yang terbesar berdasarkan tingkat pendidikan di desa penelitian adalah penduduk yang tamat SLTA yaitu sebanyak 483 jiwa (43,55 %), menyusul penduduk yang tamat SD yaitu sebanyak 345 jiwa (31,11 %), selanjutnya penduduk yang tamat Perguruan Tinggi yaitu sebanyak 136 jiwa (12,26 %), kemudian penduduk yang tamat SLTP yaitu sebanyak 79 jiwa (7,12 %), dan penduduk yang tamat Akademi yaitu sebanyak 38 jiwa (3,43 %), serta penduduk yang tidak tamat SD yaitu sebanyak 28 jiwa (2,53 %). Sedangkan penduduk yang belum sekolah karena belum cukup umur yaitu sebanyak 461 jiwa, sehingga jumlah keseluruhan penduduk desa penelitian adalah 1570 jiwa.

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk di desa penelitian dapat digolongkan cukup tinggi karena 59,24 % tamat SLTA bahkan ada yang berpendidikan D3 dan S1. Artinya tingkat pendidikan akan

mempengaruhi wawasan dan pola pikir masyarakat secara sosial maupun ekonomi.

d.5. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Distribusi jumlah penduduk berdasarkan agama di desa penelitian dapat dilihat pada Tabel 7 berikut:

Tabel 7. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Di Desa Penelitian, Tahun 2010

No. Agama Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. Islam 915 58,28

2. Kristen Protestan 530 33,76

3. Katolik 114 7,26

4. Budha 11 0,70

Total 1570 100,00

Sumber: Kantor Kepala Desa Jaranguda, 2011

Dari Tabel 7 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk yang terbesar berdasarkan agama di desa penelitian adalah penduduk beragama Islam yaitu sebanyak 915 jiwa (58,28 %), selanjutnya penduduk beragama Kristen Protestan yaitu sebanyak 530 (33,76 %), kemudian penduduk beragama Katolik yaitu sebanyak 114 jiwa (7,26 %), dan penduduk beragama Budha yaitu sebanyak 11 jiwa (0,70 %). Hal ini menunjukkan bahwa semua penduduk sangat menyadari bahwa agama itu sangat penting dalam kehidupannya.

e. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan faktor penting yang menunjang keberhasilan pelaksanaan pembangunan. Sarana merupakan segala sesuatu yang dipakai sebagai alat untuk mencapai maksud dan tujuan, sedangkan prasarana merupakan barang atau benda yang tidak bergerak yang dapat menunjang pelaksanaan pembangunan. Sarana dan prasarana di desa penelitian dapat dilihat

pada Tabel 8 berikut:

Tabel 8. Sarana dan Prasana Di Desa Penelitian, Tahun 2010

No. Sarana dan Prasarana Jumlah

1. Kesehatan - Puskesmas Pembantu 1 2. Peribadatan - Mesjid - Gereja 4 5 3. Angkutan

- Kendaraan Umum Roda Empat - Kendaraan Umum Roda Dua

- Alat Tansportasi Tradisional (Delman dan Kuda)

10 72 22 4. Transportasi - Jalan Aspal (Km) - Jalan batu (Km) - Jalan Tanah (Km) 8 8 16 5. Pendidikan - SD - SLTP - SLTA - Perguruan Tinggi - - 1 - 6. Sosial - Balai Desa 1

Sumber: Kantor Kepala Desa Jaranguda, 2011

Dari Tabel 8 dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana yang terdapat di desa penelitian adalah meliputi sarana dan prasarana kesehatan, peribadatan, angkutan, transportasi, pendidikan, dan sosial. Hal ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana tersebut sangat minim khususnya pendidikan. Sehingga untuk memperoleh pendidikan SD dan SLTP, penduduk harus sekolah di luar desa penelitian baik di ibukota kecamatan merdeka maupun ibukota kecamatan brastagi.

Karakteristik Petani Sampel

aktifitasnya sehari-hari. Karakteristik petani sampel meliputi umur, lama pendidikan, jumlah tanggungan, pengalaman bertani, dan luas lahan. Karakteristik petani sampel di desa penelitian dapat dilihat pada Tabel 9 berikut:

Tabel 9. Karakteristik Petani Sampel Di Desa Penelitian

No. Karakteristik Range Rata-rata

1. Umur (tahun) 30 – 62 47,20

2. Lama pendidikan (tahun) 9 – 17 12,76

3. Jumlah tanggungan (jiwa) 0 – 5 2,76

4. Pengalaman bertani (tahun) 6 – 42 21,37

5. Luas lahan (rante) 1 – 25 8,53

Sumber: Data diolah dari lampiran 1 1. Umur

Umur adalah usia petani sampel yang dihitung dari tanggal lahirnya sampai saat dilakukan penelitian yang dinyatakan dengan tahun. Umur petani sampel yaitu dari 30 sampai 62 tahun dengan rata-rata 47,20 tahun atau 47 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa petani sampel di desa penelitian tergolong usia produktif dalam mengelola usahatani bawang prei.

2. Pendidikan

Pendidikan adalah lama pendidikan yang ditempuh petani sampel di bangku sekolah yang dinyatakan dengan tahun. Pendidikan yang ditempuh petani sampel yaitu dari SLTP sampai Perguruan Tinggi atau range 9 – 17 tahun dengan rata-rata 12,76 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata pendidikan yang ditempuh petani sampel di desa penelitian adalah SLTA.

3. Jumlah Tanggungan

Jumlah tanggungan adalah semua orang yang berada dalam keluarga atau rumah tangga dan ditanggung oleh kepala keluarga yang dinyatakan dengan jiwa. Jumlah tanggungan petani sampel di desa penelitian yaitu dari 0 sampai 5 jiwa

dengan rata-rata 2,76 jiwa atau 3 jiwa. 4. Pengalaman Bertani

Pengalaman bertani adalah lama petani sampel bekerja dan berusahatani bawang prei yang dinyatakan dengan tahun. Pengalaman bertani petani sampel yaitu dari 6 sampai 42 tahun dengan rata-rata 21,37 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa petani sampel di desa penelitian memiliki pengalaman bertani yang cukup lama dalam mengelola usahatani bawang prei.

5. Luas Lahan

Luas lahan usahatani bawang prei adalah luas lahan yang digunakan petani sampel dalam usahatani bawang prei yang dinyatakan dengan rante. Luas lahan usahatani bawang prei yang dimiliki petani sampel di desa penelitian yaitu dari 1 sampai 25 rante dengan rata-rata 8,53 rante.

Dokumen terkait