• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

Daerah Penelitian

Desa Sukamandi Hilir adalah desa paling utara dari Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang. Desa Sukamandi Hilir adalah desa pertanian pangan khususnya pertanian padi dengan dukungan sarana irigasi Sei Ular. Desa Sukamandi Hilir juga merupakan salah satu lumbung padi di Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang.

Adapun batas-batas Desa Sukamandi Hilir adalah sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatas dengan : Desa Sidodadi Ramunia - Sebelah Selatan berbatasan dengan : Desa Pagar Jati

- Sebelah Timur berbatasan dengan : Sei Ular

- Sebelah Barat berbatasan dengan : Desa Sekip dan Desa Pagar Jati

Desa Sukamandi Hilir mempunyai luas wilayah sebesar ± 456 Ha. Areal persawahan dimanfaatkan penduduk sebagai lahan pertanian. Kabupaten Deli Serdang merupakan daerah beriklim tropis sehingga memiliki dua musim yakni musim kemarau dan musim penghujan. Hal ini sangat berpengaruh langsung terhadap pola tanam pertanian yang ada di desa Sukamandi Hilir.

Tata Guna Lahan

Berdasarkan luas wilayah yang dimiliki Desa Sukamandi Hilir Kecamatan Pagar Merbau, maka dapat diklasifikasikan penggunaan lahan yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 2. Penggunaan Lahan di Desa Sukamandi Hilir Tahun 2011

No. Jenis Penggunaan Lahan Luas Lahan (Ha) Persentase (%)

1. Pemukiman 45 9,868 2. Persawahan 391 85,745 3. Perkebunan 5 1,096 4. Perkarangan 13 2,850 5. Perkantoran 2 0,438 Jumlah 456 100

Sumber: Kantor Kepala Desa Tahun 2012

Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa penggunaan lahan yang paling luas adalah lahan persawahan yaitu sebesar 391 Ha, sedangkan penggunaan lahan yang paling kecil adalah untuk lahan perkantoran yaitu sebesar 2 Ha.

Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk perjenis kelamin lebih besar penduduk laki-laki dibandingkan penduduk perempuan. Pada tahun 2012 jumlah penduduk laki-laki sebesar 1.802 orang, sedangkan penduduk perempuan sebanyak 1.769 orang.

Tabel 3. Distribusi Penduduk Desa Sukamandi Hilir Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2011

No. Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Laki-laki 1802 50,46

2. Perempuan 1769 49,53

Jumlah 3571 100

Sumber : Kantor Kepala Desa Tahun 2012

Mata pencaharian utama penduduk Desa Sukamandi Hilir adalah petani. Adapun distribusi penduduk menurut mata pencaharian adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Distribusi Penduduk Desa Sukamandi Hilir Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2011

No. Mata Pencaharian Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Petani 3165 88,63 2. PNS 11 0,30 3. Pengerajin 5 0,14 4. Pedagang 296 8,28 5. Peternak 10 0,28 6. TNI 9 0,25 7. POLRI 5 0,14 8. Supir 15 0,42 9. Karyawan 55 1,54 Jumlah 3571 100

Sumber : Kantor Kepala Desa Tahun 2012

Tabel 4 diatas menunjukkan bahwa mata pencaharian penduduk Desa Sukamandi Hilir sebahagian besar adalah petani sebesar 3165 orang atau 88,63%. Sedangkan mata pencaharian terkecil adalah pengrajin dan POLRI sebesar 5 orang atau 0,14%.

Karakteristik Petani Sampel

Responden dalam penelitian ini adalah petani padi sawah. Karakteristik petani dalam penelitian ini terdiri dari umur, pendidikan, jumlah produksi, dan luas lahan (Ha). Adapun karakteristik petani sampel yang terdapat di Desa Sukamandi Hilir, Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Karakteristik Petani Sampel yang Menggunakan Sistem Tanam Jajar Legowo di Desa Sukamandi Hilir

No. Uraian Rataan Rentang

1 Luas Lahan (ha) 0,781 0,16-1,4

2 Umur (tahun) 47,733 27-67

3 Lama Pendidikan (tahun) 8,600 6-12

4 Jumlah Tanggungan (jiwa) 3,333 1-5

5 Pengalaman Bertani (tahun) 20,600 4-29

Dari Tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa karakteristik petani sampel meliputi luas lahan, umur, lama pendidikan, jumlah tanggungan keluarga dan pengalaman bertani. Luas lahan yang diusahakan petani rata-rata 0,781 Ha. Umur petani merupakan salah satu faktor yang berkaitan erat dengan kemampuan kerja dalam melaksanakan kegiatan usahataninya. Semakin tua umur petani kecenderungan kemampuan kerja semakin menurun,yang berpengaruh terhadap produksi yang diperoleh. Hal ini dikarenakan pekerjaan sebagai petani lebih banyak mengandalkan tenaga fisik. Dari tabel dapat diketahui bahwa rata-rata umur petani sebesar 47,733 tahun dengan rentang antara 27-67 tahun, umur tersebut masih termasuk kategori umur produktif yang masih cukup berpotensi dalam mengoptimalkan usahataninya.

Pendidikan formal merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam mengelola usahatani terutama dalam hal menerima teknologi untuk mengoptimalkan usahataninya yang sangat erat dengan tingkat pendidikan. Pendidikan formal yang pernah dicapai petani sampel pada umumnya adalah lulusan SLTP/sederajat, ada juga yang lulusan SD, SMU/sederajat dan S1. Dari tabel diatas diperoleh rata-rata 8,600 tahun dengan rentang antara 6-12 tahun.

Jumlah tanggungan petani menjadi salah satu faktor dalam menunjukkan keberhasilan usahatani. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah tanggungan petani padi berkisar 1-5 orang dengan rata- rata 3,333. Ini menunjukan bahwa jumlah tanggungan petani relatif sedikit sehingga sangat mempengaruhi kehidupan perekonomian dari masing-masing petani sampel di Desa Sukamandi Hilir.

Faktor lain yang cukup berpengaruh terhadap kemampuan mengelola usahatani adalah pengalaman bertani. Rata-rata pengalaman bertani petani sampel adalah 20,600 tahun dengan rentang 4-29 tahun.

Tabel 6. Karakteristik Petani Sampel yang Menggunakan Sistem Tanam Non Jajar Legowo di Desa Sukamandi Hilir

No. Uraian Rataan Rentang

1 Luas Lahan (ha) 0,813 0,16-1,4

2 Umur (tahun) 45,933 27-67

3 Lama Pendidikan (tahun) 8,600 6-12

4 Jumlah Tanggungan (jiwa) 3,333 1-5

5 Pengalaman Bertani (tahun) 18,333 4-29

Sumber : Data primer diolah dari lampiran 1

Dari Tabel 6 di atas dapat dilihat bahwa karakteristik petani sampel meliputi luas lahan, umur, lama pendidikan, jumlah tanggungan keluarga dan pengalaman bertani. Luas lahan yang diusahakan petani rata-rata 0,813 Ha. Umur petani merupakan salah satu faktor yang berkaitan erat dengan kemampuan kerja dalam melaksanakan kegiatan usahataninya. Dari tabel dapat diketahui bahwa rata-rata umur petani sebesar 45,933 tahun dengan rentang antara 27-67 tahun, umur tersebut masih termasuk kategori umur produktif yang masih cukup berpotensi dalam mengoptimalkan usahataninya.

Pendidikan formal merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam mengelola usahatani terutama dalam hal menerima teknologi untuk mengoptimalkan usahataninya yang sangat erat dengan tingkat pendidikan. Pendidikan formal yang pernah dicapai petani sampel pada umumnya adalah lulusan SLTP/sederajat, ada juga yang lulusan SD, SMU/sederajat dan S1. Dari tabel diatas diperoleh rata-rata 8,600 tahun dengan rentang antara 6-12 tahun.

Jumlah tanggungan petani menjadi salah satu faktor dalam menunjukkan keberhasilan usahatani. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah tanggungan

petani padi berkisar 1-5 orang dengan rata- rata 3,333. Ini menunjukan bahwa jumlah tanggungan petani relatif sedikit sehingga sangat mempengaruhi kehidupan perekonomian dari masing-masing petani sampel di Desa Sukamandi Hilir.

Faktor lain yang cukup berpengaruh terhadap kemampuan mengelola usahatani adalah pengalaman bertani. Dalam melakukan usahatani, pengalaman bertani sangat diperlukan. Rata-rata pengalaman bertani petani sampel adalah 18,333 tahun dengan rentang 4-29 tahun.

Deskripsi Variabel Penelitian

Deskripsi variabel penelitian terdiri dari 3 (tiga) yaitu produksi, produktivitas dan pendapatan.

1. Produksi

Untuk melihat persentase jumlah produksi padi yang menggunakan sistem tanam jajar legowo di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 7. Deskripsi Variabel Penelitian Berdasarkan Produksi Melalui Sistem Tanam Jajar Legowo di Desa Sukamandi Hilir, Kecamatan Pagar Merbau

Jumlah produksi ( ton)

Jumlah petani (orang) Jumlah Persentase (%) Strata I (<1Ha) Strata II (≥ 1Ha)

1 – 5 8 0 8 53,33

5 – 10 1 6 7 46,67

Jumlah 9 6 15 100

Sumber : Diolah dari lampiran 8

Tabel 7 dapat dilihat bahwa jumlah produksi terbesar pada 1-5 ton dengan persentase 53,33 % sebanyak 8 orang, sedangkan jumlah produksi terkecil

persentase jumlah produksi padi yang menggunakan sistem tanam non jajar legowo di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 8. Deskripsi Variabel Penelitian Berdasarkan Produksi Melalui Sistem Tanam Non Jajar Legowo di Desa SukamandiHilir, Kecamatan Pagar Merbau

Jumlah produksi ( ton)

Jumlah petani (orang) Jumlah Persentase (%) Strata I (<1Ha) Strata II (≥ 1Ha)

1 - 5 10 0 10 66,67

5 - 10 0 5 5 33,33

Jumlah 10 5 15 100

Sumber : Diolah dari lampiran 8

Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa jumlah produksi terbesar pada 1-5 ton dengan persentase 66,67 % sebanyak 10 orang, sedangkan jumlah produksi pada 5-10 ton dengan persentase 33,33 % sebanyak 5 orang.

2. Produktivitas

Untuk melihat persentase jumlah produktivitas padi yang menggunakan sistem tanam jajar legowo di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 9. Deskripsi Variabel Penelitian Berdasarkan Produktivitas Melalui Sistem Tanam Jajar Legowo di Desa SukamandiHilir, Kecamatan Pagar Merbau

Jumlah produktivitas

( Kg/Ha)

Jumlah petani (orang) Jumlah Persentase (%) Strata I (<1Ha) Strata II (≥ 1Ha)

< 5 0 0 0 0

≥ 5 9 6 15 100

Jumlah 9 6 15 100

Tabel 9 dapat dilihat bahwa jumlah produktivitas terbesar pada 5 Kg/Ha dengan persentase 100 % sebanyak 15 orang, sedangkan jumlah produktivitas pada< 5 Kg/Ha dengan persentase 0 % . Untuk melihat persentase jumlah produktivitas padi yang menggunakan sistem tanam non jajar legowo di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 10. Deskripsi Variabel Penelitian Berdasarkan Produktivitas Melalui Sistem Tanam Non Jajar Legowo di Desa SukamandiHilir, Kecamatan Pagar Merbau

Jumlah produktivitas

( Kg/Ha)

Jumlah petani (orang) Jumlah Persentase (%) Strata I (<1Ha) Strata II (≥ 1Ha)

< 5 4 2 6 40

≥ 5 6 3 9 60

Jumlah 10 5 15 100

Sumber : Diolah dari lampiran 8

Pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa jumlah produktivitas terbesar pada 5 Kg/Ha dengan persentase 40 % sebanyak 6 orang, sedangkan jumlah produktivitas pada< 5 Kg/Ha dengan persentase 60 % sebanyak 9 orang.

3. Pendapatan

Untuk melihat persentase jumlah pendapatan petani yang menggunakan sistem tanam jajar legowo di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 11. Deskripsi Variabel Penelitian Berdasarkan PendapatanMelalui Sistem Tanam Jajar Legowo di Desa Sukamandi Hilir, Kecamatan Pagar Merbau

Jumlah pendapatan

( Rp)

Jumlah petani (orang) Jumlah Persentase (%) Strata I (<1Ha) Strata II (≥ 1Ha)

< 10 juta 7 0 7 46,67

≥ 10 juta 2 6 8 53,33

Tabel 11 dapat dilihat bahwa jumlah pendapatan terbesar yang diperoleh

petani yaitu ≥ Rp10 juta dengan persentase 53,33 % sebanyak 8 orang, sedangkan jumlah pendapatan terkecil petani yaitu < Rp 10 juta dengan persentase 46,67 % sebanyak 7 orang. Untuk melihat persentase jumlah pendapatan petani yang menggunakan sistem tanam non jajar legowo di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 12. Deskripsi Variabel Penelitian Berdasarkan Pendapatan Melalui Sistem Tanam Non Jajar Legowo di Desa Sukamandi Hilir, Kecamatan Pagar Merbau

Jumlah pendapatan

( Rp)

Jumlah petani (orang) Jumlah Persentase (%) Strata I (<1Ha) Strata II (≥ 1Ha)

< 10 juta 9 0 9 60

≥ 10 juta 1 5 6 40

Jumlah 10 5 15 100

Sumber : Diolah dari lampiran 9

Tabel 12 dapat dilihat bahwa jumlah pendapatan yang diperoleh petani terbesar yaitu < Rp 10 juta dengan persentase 60 % sebanyak 9 orang, sedangkan jumlah pendapatan terkecil petani yaitu ≥ Rp 10 juta dengan persentase 40 %

Dokumen terkait