• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Daerah Penelitian

a. Luas dan Letak Geografis

Desa Petangguhan adalah salah satu desa yang terletak di kecamatan Galang Kabupaten Deli serdang. Desa ini memiliki areal seluas 320 Ha, dengan batas – batas wilayah sebagai berikut.

 Sebelah Utara berbatasan dengan desa Payah Sampir  Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Petumbukan  Sebelah Barat berbatasan dengan desa Pisang pala  Sebelah Timur berbatasan dengan desa Tanjung Gusti

Jarak desa penelitian dengan ibukota kecamatan sekitar 6 Km sementara jarak desa penelitian dengan ibukota kabupaten sekitar 21 Km dan jarak desa penelitian dengan ibukota provinsi daerah tingkat I Sumatera Utara (Medan) sekitar 50 Km. Desa Penelitian ini terdiri dari 7 dusun.

Desa Petangguhan terletak pada ketinggian 350 m dari permukaan laut dengan curah hujan rata – rata 120-150 mm/thn. Desa ini bertopografi dataran rendah dengan suhu udara rata – rata 32° C.

b. Penggunaan Lahan

Luas wilayah desa penelitian yakni desa Petangguhan menurut fungsinya dapat dibagi menjadi areal perkebunan, perumahan, peternakan, pertanian/sawah dan lapangan bola. Untuk lebih jelasnya tabel 2 di bawah ini dapat memperlihatkan sebaran penggunaan lahan di desa Petangguhan .

Tabel 2. Jenis penggunaan lahan di Desa Petangguhan Tahun 2008 No Jenis penggunaan lahan Luas

(ha) Persentase (%) 1. 2. 3. 4. Perkebunan Pertanian / sawah Pemukiman Peternakan 113 117 51,5 38,5 35,31 35,56 16,09 12,04 Jumlah 320 100

Sumber : Data monografi desa penelitian tahun 2008

Pada Tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa jenis penggunaan lahan untuk perkebunan seluas 113 Ha (35,31 %), sedangkan lahan pertanian/sawah 117 Ha (35,56 %), lahan yang digunakan sebagai pemukiman seluas 51,5 Ha (16,09 %) dan lahan yang digunakan untuk peternakan adalah 38,5 Ha (12,04 %). Menurut kepala desa Petangguhan, Hasil peternakan inilah yang sedang dimanfaatkan dengan sebaik - baiknya karena merupakan investasi yang paling baik terutama bila ada kebutuhan mendadak yang membutuhkan uang, ternaklah yang paling mudah untuk dijual. Keadaan ini sebenarnya menjadi peluang yang besar bagi masyarakat jika ingin beternak dan mengelolanya dengan baik. Hal ini juga membuktikan bahwa desa ini memiliki lahan yang luas dan masih dapat dimanfaatkan untuk lahan peternakan.

c. Keadaan Penduduk

Penduduk daerah penelitian berjumlah 3224 jiwa atau 774 KK, seperti tertera pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Keadaan penduduk di desa Petangguhan tahun 2008

No Jenis Kelamin Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1 Laki-laki 1.716 53,22

2 Perempuan 1.508 46.78

Jumlah 3.224 100

Sumber: Data monografi desa penelitian tahun 2008

Tabel 3 menunjukkan keadaan penduduk di daerah penelitian terdiri dari laki-laki berjumlah 1.716 Jiwa (53,22 %) dan perempuan berjumlah 1.508 jiwa (46,78 %), ini menunjukkan bahwa di desa ini jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan.

Mata pencaharian ataupun jenis pekerjaan penduduk di desa penelitian terdiri dari petani, PNS (Pegawai Negeri Sipil), wiraswasta buruh dan nelayan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4 berikut :

Tabel 4. Distribusi penduduk menurut jenis mata pencaharian di desa penelitian tahun 2008

NO. Uraian Jumlah penduduk (KK) Persentase (%) 1. PNS/Pensiunan 20 0,465 2. Bertani 392 51,64 3. Buruh 44 0,775 4. Beternak 155 23,02 5. Wiraswasta 163 24,10 Jumlah 774 100

Sumber: Data monografi desa penelitian, 2008

Tabel 4 menunjukkan bahwa mayoritas penduduk desa penelitian adalah bermata pencaharian sebagai buruh yaitu 44 KK, penduduk yang bertani adalah sebanyak 392 KK, sementara penduduk yang mempunyai mata pencaharian wiraswasta adalah 163 KK, yang mempunyai mata pencaharian sebagai peternak sebesar 155 KK dan penduduk yang bermata pencaharian sebagai PNS / pensiunan sekitar 20 KK atau 0,465 % dari total jumlah penduduk.

Sarana dan Prasarana Desa

Ketersediaan sarana dan prasarana desa menjadi faktor yang sangat penting dalam pembangunan masyarakat desa, serta sangat mempengaruhi perkembangan dan masyarakat di daerah tersebut. Semakin baik sarana dan prasarana akan mengakibatkan penyediaan sarana produksi dan pemasaran hasil peternakan/pertanian lancar, yang secara tidak langsung akan mempercepat laju pembangunan. Keadaan sarana dan prasarana yang terdapat di desa penelitian dapat dilihat pada Tabel 5 berikut.

Tabel 5. Sarana dan prasarana di desa Petangguhan, 2008

No Fasilitas Sarana dan prasaran Jumlah Bangunan

1 Pendidikan  SD  SMP  SMA 4 1 - 2 Kesehatan  Posyandu  Klinik 1 5 3 Peribadatan  Mesjid  Surau  Gereja  Wihara 2 5 - -

Sumber: Data monografi desa penelitian, 2008

Tabel 5 menunjukkan ketersediaan sarana dan prasarana desa penelitian dibidang pendidikan, kesehatan, peribadatan, dan sosial cukup baik, akan tetapi masih perlu dibenahi bidang pendidikan, dimana di desa ini telah tersedia fasilitas pendidikan seperti SD (Sekolah Dasar) dan SMP (Sekolah Menengah Pertama) sedangkan SMA (Sekolah Menengah Atas) yang ada di desa Petangguhan sudah dapat tempuh menggunakan jasa angkutan yang ada di desa tersebut. Dengan cara demikian maka diharapkan akan semakin meningkatkan minat anak - anak di desa ini untuk sekolah.

Di desa ini hanya memiliki satu unit Posyandu dan lima Klinik, padahal pusat kesehatan masyarakat ini sangat diperlukan oleh masyarakat untuk berobat maupun untuk mendapatkan penyuluhan maupun informasi kesehatan. Sarana kesehatan masih kurang memadai, harapan masyarakat kepada pemerintah agar menyediakan fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang memadai supaya kesehatan masyarakat akan terjamin karena hal ini berkaitan dengan kualitas hidup penduduk desa tersebut.

Fasilitas peribadatan dan sosial keberadaannya cukup tersedia bagi masyarakat, namun perlu diperhatikan dalam pemakaiannya dimana mesjid

sebagai tempat beribadah dan balai desa adalah tempat pertemuan bagi masyarakat jikalau ada rapat/perkumpulan masyarakat. Daerah ini telah dapat di capai dengan angkutan umum atau angkutan roda empat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa peternak tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh sarana produksi dan juga dalam hal penjualan hasil, karena sarana transportasi sudah cukup tersedia dengan baik.

Karakterisitik Peternak Sampel

Karakterisitik petani sampel pada penelitian ini meliputi umur peternak, tingkat pendidikan, pengalaman beternak, jumlah tanggungan keluarga dan skala usaha yang dikelola. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6 berikut :

Tabel 6. Karakteristik peternak sampel di desa Petangguhan tahun 2008.

No Uraian Range Rataan

1 Umur (Tahun) 35-73 46,3

2 Tingkat pendidikan (Tahun) 6-12 8,25 3 Pengalaman beternak (Tahun) 2-15 3,6 4 Jumlah tanggungan (jiwa) 2-7 6,05

5 Skala usaha (ekor) 12-85 33,25

Sumber : Data diolah dari lampiran 3

Dari Tabel 6 diketahui bahwa umur rata-rata peternak adalah 46,3 % dengan range 35-73 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa peternak sampel masih tergolong pada usia produktif, karena dilihat dari segi umur, tenaga kerja peternak itik masih sangat potensial untuk mengerjakan dan mengelola usaha ternaknya masing – masing.

Tingkat pendidikan peternak sampel hanya pada tingkat SMA adalah 8,25 % dengan range 6-12 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang dimiliki oleh peternak cukup tinggi, pendidikan peternak ini sangat berpengaruh terhadap keahlian, wawasan, pengetahuan dan pola pikir dalam melakukan tindakan terhadap kegiatan usaha ternaknya.

Pengalaman beternak tiap peternak yaitu rata – rata 3,6 % dengan range 2-15 tahun. Hal ini akan berpengaruh pada keahlian dan pengetahuannya didalam mengatasi masalah-masalah dalam mengusahakan ternak itik tersebut untuk meningkatkan hasil produksi ternaknya.

Jumlah tanggungan peternak itik rata – rata sebanyak 6,05 % dengan range 2 – 7 orang, jumlah tanggungan keluarga akan bepengaruh terhadap distribusi pendapatan dan ketersediaan tenaga kerja. Semakin banyak jumlah tanggungan maka semakin besar pula pengeluaran keluarga. Sementara tanggungan yang sudah masuk dalam kategori usia produktif dapat dijadikan sebagai tenaga kerja di dalam keluarga peternak.

Jumlah ternak itik dimiliki oleh peternak dapat pula menunjukkan tingkat perkembangan populasi ternak di daerah penelitian tersebut. Jumlah populasi ternak itik peternak yaitu rata-rata 33,25 % dengan range 12-85 ekor yang dipelihara pada lahan – lahan di daerah penelitian tersebut.

Dokumen terkait