BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Deskripsi Data Amatan
Pengambilan data dilakukan setelah proses pembelajaran pada materi Teorema Pythagoras. Setelah data dari semua variabel terkumpul selanjutnya digunakan untuk menguji hipotesis. Data tentang kemampuan pemecahan
masalah matematis peserta didik materi Teorema Pythagorasyang sudah
dipelajari, selanjutnya dapat dicari nilai tertinggi (xmaks) dan nilai terendah (xmin) pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Kemudian dicari ukuran tendensi sentralnya meliputi rataan, median, modus dan ukuran variansi kelompok meliputi jangkauan (Q) dan simpangan baku (s) yang dapat dirangkum dalam penjelasan berikut ini:
1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik Kelas Eksperimen
Berdasarkan hasil tes yang diberikan kepada kelas eksperimen dengan menerapkan iringan musik klasik pada saat proses pengerjaan soal bahwa dari 30 peserta didik diperoleh rata-rata 70,76 atau 71, median 66, modus 83, variansi 316, simpangan baku18, perhitungan dapat dilihat pada lampiran 16. Hasil nilai tes kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini:
Tabel 4.5
Rekapitulasi Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik Kelas Eksperimen
Statistika Nilai
Jumlah Peserta Didik (N) 30
Nilai Tertinggi (xmaks) 100
Nilai Terendah (xmin) 41
Rata-rata 71
Median 66
Modus 83
Variansi 316
Simpangan Baku 18
Rekapitulasi nilai kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik pada kelas eksperimen dalam bentuk grafik:
Banyak Siswa
Gambar 4.1
Grafik Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik Kelas Eksperimen
Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa nilai tes kemampuan pemecahan masalah matematis pada kelas eksperimen memiliki nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 41.
2. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil tes yang diberikan kepada kelas kontrol dari 30 peserta didik diperoleh rata-rata 63, median 66, modus 66, variansi (s2) 156, simpangan baku (s) 12, perhitungan dapat dilihat pada lampiran 16. Hasil nilai tes kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik kelas kontrol dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini:
Tabel 4.6
Rekapitulasi Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik Kelas Kontrol
Statistika Nilai
Jumlah Peserta Didik (N) 30 Nilai Tertinggi (xmaks) 83 Nilai Terendah (xmin) 41
Rata-rata 63 Median 66 Modus 66 Variansi 156 Simpangan Baku (s) 12 Banyak Siswa Gambar 4.2
Grafik Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik Kelas Kontrol
Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat diketahui bahwa nilai kemampuan pemecahan masalah matematis pada kelas kontrol memiliki nilai tertinggi 83 dan nilai terendah 41. Hal ini disebabkan karena peserta didik kelas kontrol kurang memperhatikan dan masih banyak bermain pada saat pembelajaran serta dipengaruhi oleh iringan musik klasik yang mampu mempengaruhi suasana hati serta membuat otak kiri dan kanan menjadi seimbang pada saat pengerjaan soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis.
3. Diagram Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Proses penyajian data dengan rata-rata, median dan modus dengan kemampuan pemecahan masalah matematis kelas eksperimen dan kelas kontrol digambarkan dalam bentuk diagram batang di bawah ini:
Gambar 4.3
Diagram Batang Perbandingan Antara Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Kelas eksperimen dan Kelas Kontrol
Pada gambar diagram di atas menjelaskan bahwa nilai modus, median dan mean pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun nilai pada kelas eksperimen modus 83, median 66 dan mean 71 sedangkan pada kelas kontrol modus 66, median 66 dan mean 63. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai modus, median dan mean kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.
C. Teknik Analisis Data
Uji yang digunakan untuk menguji hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah uji-t berdasarkan variabel x (musik klasik), variabel y (kemampuan pemecahan masalah matematis) yang akan diukur. Sebelum dilakukan uji-t, maka harus memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut:
1. Uji Normalitas Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah kedua sampel tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data amatan dalam penelitian ini menggunakan metode Liliefors. Uji normalitas data kemampuan pemecahan masalah matematis dengan materi Teorema Pythagoras terhadap masing-masing kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Apabila
maka H0 diterima dan Apabila maka H1
diterima dan H0 ditolak. Pasangan hipotesis yang akan diujikan adalah sebagai berikut:
H1 : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
a. Uji Normalitas Kelas Eksperimen
Berdasarkan hasil pengujian untuk kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata 71 dan nilai simpangan baku = 18. Berdasarkan perhitungan diperoleh = 0,132 yaitu harga yang besar dengan banyak sampel sebanyak 30 dan taraf α = 0,05 maka didapat = 0,161 selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17. Terlihat bahwa pada taraf signifikan
0,05 yang berarti bahwa H0 diterima dan H1 ditolak.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
b. Uji Normalitas Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil pengujian untuk kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata 63 dan nilai simpangan baku = 12. Berdasarkan perhitungan
diperoleh = 0,1462 yaitu harga yang besar dengan banyak sampel
sebanyak 30 dan taraf α = 0,05 maka didapat = 0,161 selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17. Terlihat bahwa pada taraf signifikan 0,05 yang berarti bahwa H0 diterima dan H1 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Tabel 4.7
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Normalitas
Kelas Jumlah
Sampel Kesimpulan
Eksperimen 30 0,132
0,161 Normal
Kontrol 30 0,146
Tabel di atas menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen kurang
dari yaitu sebesar 0,132<0,161 dan pada kelas kontrol
kurang dari yaitu sebesar 0,1462<0,161 sehingga dapat
disimpulkan bahwa data populasi kedua kelas tersebut berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua sampel memiliki karakter yang sama atau tidak. Uji homogenitas variansi dilakukan pada dua variabel terikat yaitu data hasil kemampuan pemecahan masalah matematis kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji homogenitas variansi data dalam penelitian ini yaitu membandingkan variansi terbesar dan variansi terkecil. Hasil pengujian uji homogenitas dengan taraf signifikan α = 5 %
diperoleh = 1,90 dan hasil perhitungan diperoleh = 1,85
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17. Lebih jelasnya hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Kelas Jumlah
Sampel Variansi (S
2) Kesimpulan
Eksperimen 30 316 1,85 1,87 Homogen
Kontrol 30 156
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa sehingga dapat
disimpulkan bahwa sampel-sampel berasal dari populasi yang homogen.