• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Oktober 2016 dengan subjek penelitian adalah siswa/i kelas XII SMK Negeri 1 Pundong, SMK Negeri 1 Pandak, dan SMK Binawiyata Srandakan. Data intensi berwirausaha, kebutuhan akan prestasi, pendidikan kewirausahaan, akses terhadap modal, kreatifitas dan inovatif, dan latar belakang pekerjaan orang tua dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan sebanyak 259 kuesioner, lebih banyak dari perhitungan sampel minimal yang harus didapat sebesar 236 dari jumlah keseluruhan responden telah mengisi kuesioner secara lengkap.

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan peneliti berjumlah 6 variabel, yaitu intensi berwirausaha, kebutuhan akan prestasi, pendidikan kewirausahaan, akses terhadap modal, kreatifitas dan inovatif, dan latar belakang pekerjaan orang tua. Variabel-variabel tersebut akan dideskripsikan berdasarkan PAP tipe II.

1. Deskripsi Data Responden Penelitian a. Berdasarkan Asal Sekolah

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah No Asal Sekolah F Frekuensi Relatif

1. SMK Negeri 1 Pundong 131 55,5%

2. SMK Negeri 1 Pandak 88 37,3%

3. SMK Binawiyata Srandakan 17 7,2%

Distribusi frekuensi pada tabel 4.1, menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi responden dalam penelitian adalah sebanyak 236 siswa. Rinciannya sebagai berikut: 131 siswa (55,5%) dari SMK Negeri 1 Pundong, 88 siswa (37,3%) dari SMK Negeri 1 Pandak, dan 17 siswa (7,2%) dari SMK Binawiyata Srandakan.

b. Berdasarkan Status Sekolah

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Status Sekolah No Asal Sekolah Status F Frekuensi

Relatif 1. SMK Negeri 1 Pundong Negeri 219 92,8% 2. SMK Negeri 1 Pandak Negeri

3. SMK Binawiyata Srandakan

Swasta 17 7,2%

Jumlah 236 100%

Distribusi frekuensi pada tabel 4.2, menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi responden penelitian ini adalah sebanyak 236 yang terdiri dari 219 siswa (92,8%) dari SMK Negeri dan 17 siswa (7,2%) dari SMK Swasta. Dengan demikian, berdasarkan status sekolah pada tabel distribusi frekuensi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari SMK Negeri.

c. Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin F Frekuensi

Relatif

1. Laki-laki 80 33,9%

2. Perempuan 156 66,1%

Distribusi frekuensi pada tabel 4.3, menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi responden penelitian ini adalah sebanyak 236 yang terdiri dari 80 siswa (33,9%) berjenis kelamin laki-laki dan 156 siswa (66,1%) berjenis kelamin perempuan. Dengan demikian, berdasarkan jenis kelamin pada tabel distribusi frekuensi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar responden adalah perempuan.

2. Deskripsi Data Variabel Penelitian a. Intensi Berwirausaha

Jumlah pertanyaan kuesioner yang dinyatakan valid sebanyak 8 butir dari 9 butir. Jadi jumlah butir pertanyaan/pernyataan kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian sebanyak 8 butir, jumlah skor maksimum yang dicapai adalah 8 x 5 = 40, sedangkan untuk skor minimun 8 x 1 = 8.

Tabel 4.4 menunjukkan perhitungan dan intepretasi atas data yang diperoleh.

Tabel 4.4

Perhitungan dan Intepretasi Penilaian Intensi Berwirausaha No Interval Frekuensi Presentase (%) Kriteria

1 34-40 119 50,4 Sangat Tinggi 2 29-33 97 41,1 Tinggi 3 26-28 13 5,5 Cukup 4 23-25 7 3 Rendah 5 8-22 0 0 Sangat Rendah Jumlah 236 100

Perhitungan dan intepretasi pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa 119 siswa (50,4%) mempunyai intensi berwirausaha dengan kategori sangat tinggi, 97 siswa (41,1%) mempunyai intensi berwirausaha dengan kategori tinggi, 13 siswa (5,5) mempunyai intensi berwirausaha dengan kategori cukup, 7 siswa (3%) mempunyai intensi berwirausaha dengan kategori rendah. Sedangkan untuk kategori sangat rendah sebesar 0% atau tidak ada siswa yang tergolong kedalam kategori sangat rendah. Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa intensi berwirausaha yang dimiliki siswa kelas XII SMK tergolong sangat tinggi.

Tabel 4.5

Nilai-nilai Statistik Variabel Intensi Berwirausaha Nilai Statistik Skor

N Valid 236

Mean 33,11

Median 33,15

Modus 30,5

Std. Deviasi 3,295

Kesimpulan tersebut diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel 4.5 yaitu mean (rata-rata) dengan skor 33,11 masuk kategori sangat tinggi, standar deviasi sebesar 3,295, median (nilai tengah) dengan skor 33,15 masuk kategori sangat tinggi, modus (nilai yang sering muncul) dengan skor 30,5 masuk kategori tinggi. Dengan demikian skor mean, median, modus masuk dalam kategori sangat tinggi yaitu pada interval 34-40. Hal ini menunjukkan intensi berwirausaha yang dimiliki siswa kelas XII SMK di Bantul tergolong sangat tinggi.

b. Kebutuhan Akan Prestasi

Jumlah pertanyaan kuesinoer yang dinyatakan valid sebanyak 3 butir dari 11 butir. Jadi jumlah butir pertanyaan/pernyataan kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian sebanyak 3 butir, jumlah skor maksimum yang dicapai 3 x 5 = 15, sedangkan untuk skor minimum adalah 3 x 1 = 3.

Tabel 4.6 menunjukkan perhitungan dan intepretasi atas data yang diperoleh.

Tabel 4.6

Perhitungan dan Intepretasi Penilaian Kebutuhan Akan Prestasi No Interval Frekuensi Presentase (%) Kriteria

1 13-15 103 43,6 Sangat Tinggi 2 11-12 109 46,2 Tinggi 3 10 15 6,4 Cukup 4 9 8 3,4 Rendah 5 3-8 1 0,4 Sangat Rendah Jumlah 236 100

Perhitungan dan intepretasi pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa 103 siswa (43,6%) mempunyai kebutuhan akan prestasi dengan kategori sangat tinggi, 109 siswa (46,2%) mempunyai kebutuhan akan prestasi dengan kategori tinggi, 15 siswa (6,4%) mempunyai kebutuhan akan prestasi dengan kategori cukup, 8 siswa (3,4%) mempunyai kebutuhan akan prestasi dengan kategori rendah, dan 1 siswa (0,4%) mempunyai kebutuhan akan prestasi dengan kategori sangat rendah. Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa kebutuhan akan prestasi yang dimiliki siswa kelas XII SMK tergolong tinggi.

Tabel 4.7

Nilai-nilai Statistik Variabel Kebutuhan Akan Prestasi Nilai Statistik Skor

N Valid 236 Mean 12,28 Median 12,00 Modus 12 Std. Deviasi 1,500 Minimum 8 Maksimum 15

Kesimpulan tersebut diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel 4.7 yaitu mean (rata-rata) dengan skor 12,28 masuk kategori sangat tinggi, standar deviasi sebesar 1,500, median (nilai tengah) dengan skor 12,00 masuk kategori tinggi, modus (nilai yang sering muncul) dengan skor 12 masuk kategori tinggi. Sedangkan skor minimumnya adalah 8 dan skor maksimumnya adalah 15. Dengan demikian skor mean, median, modus masuk dalam kategori tinggi yaitu pada interval 11-12. Hal ini menunjukkan kebutuhan akan prestasi yang dimiliki siswa kelas XII SMK di Bantul tergolong tinggi. c. Pendidikan Kewirausahaan

Jumlah pertanyaan kuesioner yang dinyatakan valid sebanyak 4 butir dari 6 butir. Jadi jumlah butir pertanyaan/pernyataan kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian sebanyak 4, jumlah skor maksimum yang dicapai 4 x 5 = 20, sedangkan untuk skor minimum adalah 4 x 1 = 4.

Tabel 4.8 menunjukkan perhitungan dan intepretasi atas data yang diperoleh.

Tabel 4.8

Perhitungan dan Intepretasi Penilaian Pendidikan Kewirausahaan

No Interval Frekuensi Presentase (%) Kriteria

1 17-20 80 33,9 Sangat Baik

2 15-16 93 39,4 Baik

3 13-14 42 17,8 Cukup

4 11-12 19 8,1 Tidak Baik

5 4-10 2 0,8 Sangat Tidak Baik

Jumlah 236 100

Perhitungan dan intepretasi pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa 80 siswa (33,9%) menyatakan pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dengan kategori sangat baik, 93 siswa (39,4%) menyatakan pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dengan kategori baik, 42 siswa (17,8%) menyatakan pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dengan kategori cukup, 19 siswa (8,1%) menyatakan pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dengan kategori tidak baik, dan 2 siswa (0,8%) menyatakan pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dengan kategori sangat tidak baik. Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa pelaksanaan pendidikan kewirausahaan siswa kelas XII SMK tergolong baik.

Tabel 4.9

Nilai-nilai Statistik Variabel Pendidikan Kewirausahaan Nilai Statistik Skor

N Valid 236 Mean 15,79 Median 16,00 Modus 16 Std. Deviasi 2,181 Minimum 10 Maksimum 20

Kesimpulan tersebut diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel 4.9 yaitu mean (rata-rata) dengan skor 15,79 masuk kategori baik, standar deviasi sebesar 2,181, median (nilai tengah) dengan skor 16,00 masuk kategori tinggi, modus (nilai yang sering muncul) dengan skor 16 masuk kategori baik. Sedangkan skor minimumnya adalah 10 dan skor maksimumnya adalah 20. Dengan demikian skor mean, median, modus masuk dalam kategori baik yaitu pada interval 15-16. Hal ini menunjukkan pendidikan kewirausahaan yang dimiliki siswa kelas XII SMK di Bantul tergolong baik.

d. Akses Terhadap Modal

Jumlah pertanyaan kuesioner yang dinyatakan valid sebanyak 4 butir dari 4 butir. Jadi jumlah butir pertanyaan/pernyataan kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian sebanyak 4, jumlah skor maksimum yang dicapai adalah 4 x 5 = 20, sedangkan untuk skor minimum adalah 4 x 1 = 4.

Tabel 4.10 menunjukkan perhitungan dan intepretasi atas data yang diperoleh.

Tabel 4.10

Perhitungan dan Intepretasi Penilaian Akses Terhadap Modal No Interval Frekuensi Presentase (%) Kriteria

1 17-20 57 24,1 Sangat Mudah 2 15-16 79 33,5 Mudah 3 13-14 63 26,7 Sedang 4 11-12 29 12,3 Sulit 5 4-10 8 3,4 Sangat Sulit Jumlah 236 100

Perhitungan dan intepretasi pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa 57 siswa (24,1%) mempunyai akses terhadap modal dengan kategori sangat mudah, 79 siswa (33,5%) mempunyai akses terhadap modal dengan kategori mudah, 63 siswa (26,7%) mempunyai akses terhadap modal dengan kategori sedang, 29 siswa (12,3%) mempunyai akses terhadap modal dengan kategori sulit, 8 siswa (3,4%) mempunyai akses terhadap modal dengan kategori sangat sulit. Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa akses terhadap modal yang dimiliki siswa kelas XII SMK tergolong mudah.

Tabel 4.11

Nilai-nilai Statistik Variabel Akses Terhadap Modal Nilai Statistik Skor

N Valid 236 Mean 14,87 Median 15,00 Modus 16 Std. Deviasi 2,303 Minimum 8 Maksimum 20

Kesimpulan tersebut diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel 4.11 yaitu mean (rata-rata) dengan skor 14,87 masuk kategori mudah, standar deviasi sebesar 2,303, median (nilai tengah) dengan skor 15,00 masuk kategori mudah, modus (nilai yang sering muncul) dengan skor 16 masuk kategori mudah. Sedangkan skor minimumnya adalah 8 dan skor maksimumnya adalah 20. Dengan demikian skor mean, median, modus masuk dalam kategori mudah

yaitu pada interval 15-16. Hal ini menunjukkan akses terhadap modal yang dimiliki siswa kelas XII SMK di Bantul tergolong mudah.

e. Kreatifitas dan Inovatif

Jumlah pertanyaan kuesioner yang dinyatakan valid sebanyak 6 butir dari 14 butir. Jadi jumlah butir pertanyaan/pernyataan kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian sebanyak 6 butir, jumlah skor maksimum yang dicapai adalah 6 x 5 = 30, sedangkan untuk skor minimum adalah 6 x 1 = 6.

Tabel 4.12 menunjukkan perhitungan dan intepretasi atas data yang diperoleh.

Tabel 4.12

Perhitungan dan Intepretasi Penilaian Kreatifitas dan Inovatif No Interval Frekuensi Presentase (%) Kriteria

1 25-30 144 61 Sangat Tinggi 2 22-24 82 34,7 Tinggi 3 19-21 9 3,8 Cukup 4 17-18 1 0,5 Rendah 5 6-16 0 0 Sangat Rendah Jumlah 236 100

Perhitungan dan intepretasi pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa 144 siswa (61%) mempunyai kreatifitas dan inovatif dengan kategori sangat tinggi, 82 siswa (34,7%) mempunyai kreatifitas dan inovatif dengan kategori tinggi, 9 siswa (3,8%) mempunyai kreatifitas dan inovatif dengan kategori cukup, 1 siswa (0,5%) mempunyai kreatifitas dan inovatif dengan kategori rendah, dan 0 siswa (0%) mempunyai kreatifitas dan inovatif dengan kategori sangat rendah. Dengan

demikian, peneliti menyimpulkan bahwa kreatifitas dan inovatif yang dimiliki siswa kelas XII SMK tergolong sangat tinggi.

Tabel 4.13

Nilai-nilai Statistik Variabel Kreatifitas dan Inovatif Nilai Statistik Skor

N Valid 236 Mean 25,57 Median 26,00 Modus 24 Std. Deviasi 2,642 Minimum 18 Maksimum 30

Kesimpulan tersebut diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel 4.13 yaitu mean (rata-rata) dengan skor 25,57 masuk kategori sangat tinggi, standar deviasi sebesar 2,642, median (nilai tengah) dengan skor 26,00 masuk kategori sangat tinggi, modus (nilai yang sering muncul) dengan skor 24 masuk kategori tinggi. Sedangkan skor minimumnya adalah 18 dan skor maksimumnya adalah 30. Dengan demikian skor mean, median, modus masuk dalam kategori sangat tinggi yaitu pada interval 25-30. Hal ini menunjukkan kreatifitas dan inovatif yang dimiliki siswa kelas XII SMK di Bantul tergolong sangat tinggi.

Dokumen terkait