ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data dan Analisis
Dalam menyelesaikan permasalahan pengendalian kualitas akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membuat Check Sheet
Tahapan pertama yaitu membuat Check Sheet yang bertujuan untuk memudahkan proses pengumpulan data terutama untuk mengetahui bagaimana sesuatu masalah sering terjadi serta untuk mengetahui jenis-jenis masalah yang timbul sehingga mudah untuk diamati.
Untuk data yang digunakan yaitu semua jumlah produksi minyak Tropicoco pada bulan Mei dan Juni 2018. Untuk pengumpulan data dapat dilihat dilihat pada tabel berikut:
Tabel V.1 Lembar Periksa PT Commit Indonesia
Periode bulan Mei - Juni 2018
(per botol) Tanggal Jumlah
Produksi
Jenis Kesalahan Jumlah Misdruk Warna Keruh Kotor Kemasan Rusak Kadar Air Tinggi Minggu 1 337 17 - - - 17 Minggu 2 329 5 - - - 5 Minggu 3 332 - 28 4 - 32 Minggu 4 402 - 50 - - 50 Minggu 5 136 34 - - - 34 Minggu 6 250 - - - 35 35 Minggu 7 301 - - - 40 40 Minggu 8 713 - - 13 25 38 Jumlah 2800 56 78 17 100 251 Sunber : Laporan Produksi PT Commit Indonesia Bulan Mei-Juni 2018
2. Membuat Diagram Pareto
Setelah membuat check sheet langkah berikutnya yaitu membuat diagram pareto untuk mengetahui jumlah misdruk dan jenis kesalahan yang sering dilakukan yang disajikan dalam bentuk grafik balok.
Gambar V.1 Diagram Pareto
Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa jenis kerusakan yang sering timbul yaitu rusak karena bergelembung yang disebabkan oleh kandungan air yang masih banyak dengan jumlah kesalahan 100 botol. Lalu kotor sebanyak 78 botol, Warna keruh sebanyak 56 botol, dan kemasan rusak sebanyak 17 botol.
3. Membuat diagram fish bones
Untuk mengetahui sebab akibat dari masalah yang timbul saat proses produksi, maka perlu dibuat diagram tulang ikan atau diagram fish bones yang bertujuan untuk membantu mengidentifikasikan akar penyebab dari suatu masalah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kerusakan pada produk yaitu:
a. Manusia
Para tenaga kerja yang melakukan proses produksi minyak Tropicoco.
b. Bahan Baku
Bahan dasar yang digunakan perusahaan untuk memproduksi minyak goreng tropicoco.
c. Metode
Suatu cara yang diikuti untuk melakukan proses produksi.
d. Perlengkapan
Alat yang digunakan untuk melaksanakan proses produksi.
e. Lingkungan
Keadaan sekitar yang dapat mempengaruhi perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Setelah mengetahui jenis-jenis kerusakan yang terjadi perusahaan perlu melakukan tindakan perbaikan agar kesalahan-kesalahan yang ada tidak akan terjadi lagi. Untuk itu Diagram tulang ikan bertujuan untuk membantu perusahaan dalam mencari sebab terjadinya kerusakan pada produk. Adapun penggunaan diagram tulang ikan sebagai berikut:
1. Warna Keruh
Gambar V.2 Diagram Sebab Akibat Warna Keruh
Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber kesalahan produk yang timbul berupa warna minyak keruh disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
a. Faktor Manusia
Pekerja yang masih kurang trampil dalam memasak minyak sehingga minyak kelapa yang dimasak kurang matang atau terlalu matang. Warna Keruh Alat Material Manusia Metode Kualitas bahan baku rendah Alat produksi kotor Pencucian alat kurang bersih Minyak terlalu tua
b. Faktor Material (Bahan Baku)
Kualitas bahan baku yang dibeli sangat rendah seperti minyak yang sudah terlalu tua sehingga saat dimasak menjadi minyak kelapa jadi warna minyak akan keruh.
c. Faktor Metode
Instruksi kerja yang masih kurang dipahami oleh para pekerja sehingga terjadi kesalahan produksi misalnya pengukuran kandungan air yang masih terdapat di minyak kelapa.
d. Faktor Alat
Alat Wajan yang digunakan untuk memanaskan/memasak minyak setengah jadi masih kotor sehingga ketika memasak minyak hasilnya warna minyak akan keruh karena minyak tercampur dengan kotoran dan debu.
2. Kotor
Gambar V.3 Diagram Sebab Akibat Minyak Kotor
Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber kesalahan produk yang timbul berupa minyak yang kotor disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
a. Faktor Manusia
Pekerja yang kurang teliti dalam melakukan penyaringan minyak akan mengakibatkan debu dan kotoran masuk ke dalam botol sehingga kualitas minyak Tropicoco menjadi tidak terjamin.
Kotor Alat Material Manusia Metode Alat produksi kotor Saringan masih kotor Kualitas bahan baku rendah Minyak setengah jadi kotor Penyaringan minyak kurang maksimal Teledor
b. Faktor Material (Bahan Baku)
Kualitas bahan baku minyak setengah jadi yang rendah seperti kotor, warna keruh, dan terlalu tua akan mengakibatkan kualitas minyak kelapa Tropicoco menjadi tidak terjamin.
c. Faktor Metode
Pekerja lupa memeriksa kembali minyak goreng setelah dilakukan penyaringan sehingga masih ada kotoran yang tertinggal di dalam minyak goreng.
d. Faktor Alat
Alat Penyaring berupa kapas yang kotor dapat membuat minyak yang akan dimasukan ke botol menjadi kotor karena debu, kotoran, dan krikil akan masuk ke dalam botol sebelum dikemas.
3. Kemasan Rusak
Gambar V.4 Diagram Sebab Akibat Kemasan Rusak
Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber kesalahan produk yang timbul berupa kemasan rusak disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
a. Faktor Manusia
Pekerja yang kurang teliti dapat merusak tutup segel botol minyak sehingga minyak Tropicoco tidak dapat dijual kepada konsumen.
Kemasan Rusak Manusia Perlengkapan Metode Lingkungan Teledor Kualitas botol rendah Botol mudah penyok dan bocor Cara penyimpanan tidak benar Kotor dan Lembab
b. Faktor Metode
Pekerja yang menyimpan minyak Tropicoco secara tidak benar seperti menumpuk minyak dalam jumlah yang banyak dapat merusak botol.
c. Faktor Perlengkapan
Kualitas botol yang rendah dapat mengakibatkan botol mudah penyok dan bocor sehingga minyak tidak dapat dijual kepada konsumen.
d. Faktor Lingkungan
Ruang tempat penyimpanan yang lembab dan kotor dapat merusak botol minyak yang disimpan.
4. Kadar Air Tinggi
Gambar V.5 Digram Sebab Akibat Kadar Air Tinggi
Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber kesalahan produk yang timbul berupa kadar air tinggi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
a. Faktor Material (Bahan Baku)
Bahan baku dasar berupa minyak setengah jadi yang dibeli masih terdapat banyak kandungan air.
Kadar Air Tinggi Alat Material Metode Lingkungan Alat yang digunakan basah terkena air Bahan baku minyak banyak mengandung air Proses produksi kurang tepat Proses Saponifikasi belum benar Lingkungan Lembab
b. Faktor Metode
Proses saponifikasi yang bertujuan untuk menekan kandungan air seminimal mungkin masih belum dilakukan secara maksimal sehingga masih terdapat kandungan air di dalam minyak.
c. Faktor Alat
Alat yang digunakan untuk proses produksi basah sehingga kandungan air di alat-alat tersebut bercampur dengan minyak yang akan diolah.
d. Faktor Lingkungan
Ruang tempat penyimpanan minyak yang lembab dapat mempengaruhi kualitas minyak yang disimpan.