• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3. Tingkat Pendapatan

4.1.6. Deskripsi Data Fertilitas

Untuk melihat gambaran distribusi jawaban responden pada setiap kuesioner pertanyaan pada variabel Fertilitas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kepercayaan dan Agama

Data kuesioner yang diperoleh adalah seperti yang tampak pada tabel berikut ini:

Tabel 4.14 Responden Tentang Kepercayaan dan Agama

Sumber: Data Primer Diolah, 2014

Table 4.14 menunjukkan responden yang menyatakan sangat setuju adalah sebanyak 35 orang atau sama dengan 35% responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 32 orang atau sama dengan 32%, responden yang menyatakan kurang setuju adalah sebanyak 23 orang atau sama dengan 23%, responden yang menyatakan tidak setuju adalah sebanyak 10 orang atau sama dengan 10%, responden yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Sebagian besar responden menyatakan sangat setuju dan setuju bahwa jumlah keluarga atau anak mereka karena prinsip mereka yang dipengaruhi oleh ajaran agama tertentu. Mereka menyakini bahwa dengan semakin banyak anak maka semakin banyak jumlah pemeluk agamanya. Dan prinsip yang dipegang adalah banyak anak banyak rezeki, karena mereka yakin setiap orang memiliki rezeki masing – masing.

2. Tingkat Pendidikan

Data kuesioner yang diperoleh adalah seperti yang tampak pada tabel berikut ini:

Tabel 4.15 Responden Tentang Tingkat Pendidikan

Sumber: Data Primer Diolah, 2014

Table 4.15 menunjukkan responden yang menyatakan sangat setuju adalah sebanyak 47 orang atau sama dengan 47% responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 29 orang atau sama dengan 29%, responden yang menyatakan kurang setuju adalah sebanyak 6 orang atau sama dengan 6%, responden yang menyatakan tidak setuju adalah sebanyak 18 orang atau sama dengan 18%, responden yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Responden menyatakan bahwa memang biasanya setiap orang yang memiliki pendidikan yang tinggi seperti sarjana pasti lebih banyak mempertimbangkan dan merencakan kehidupan rumah tangganya termasuk berapa anak yang harus mereka miliki. Hal ini berhubungan dengan kualitas anak yang akan dihasilkan oleh keluarga tersebut, seperti tingkat pendidikan yang tinggi, kecukupan gizi dan lain sebagainya, namun tidak sedikit yang menyatakan bahwa masih ada orang yang berpendidikan tinggi yang menginginkan anak yang banyak, hal ini karena didorong oleh faktor ajaran agama, budaya yang dianut oleh keluarga dan lain sebagainya.

3. Kondisi Perekonomian

Data kuesioner yang diperoleh adalah seperti yang tampak pada tabel berikut ini:

Tabel 4.16 Responden Tentang Kondisi Perekonomian

Sumber: Data Primer Diolah, 2014

Table 4.16 menunjukkan responden yang menyatakan sangat setuju adalah sebanyak 38 orang atau sama dengan 38% responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 29 orang atau sama dengan 29%, responden yang menyatakan kurang setuju adalah sebanyak 18 orang atau sama dengan 18%, responden yang menyatakan tidak setuju adalah sebanyak 15 orang atau sama dengan 15%, responden yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Sebagian besar responden menyatakan sangat setuju dan setuju kalau jumlah anak saat ini yang mereka inginkan tergantung kepada kemampuan mereka menghasilkan pendapatan bagi keluarganya. Namun bagi yang berprinsip bahwa banyak anak banyak rezeki dan setiap orang memiliki rezeki masing – masing, menolak hal tersebut.

4. Adat Istiadat dan Masyarakat

Data kuesioner yang diperoleh adalah seperti yang tampak pada tabel berikut ini:

Tabel 4.17 Responden Tentang Adat Istiadat dan Masyarakat

Table 4.17 menunjukkan responden yang menyatakan sangat setuju adalah sebanyak 29 orang atau sama dengan 29% responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 46 orang atau sama dengan 46%, responden yang menyatakan kurang setuju adalah sebanyak 25 orang atau sama dengan 25%, responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Sebagian besar responden menyatakan bahwa desakan untuk memiliki cepat mempunyai anak karena keinginan orang tua atau keluarganya yang menginginkan cepat punya anak, jumlahnya pun ditentukan bahkan keinginan tersebut sampai pada jenis kelamin yang diinginkan oleh mereka. Pada etnis tertentu yang diwawancarai semakin banyak anak, maka semakin besar pamornya dihadapan keluarga karena, sebagian responden memiliki prinsip bahwa anak adalah kekayaan yang tidak bernilai. Pada bahagian yang lain, desakan punya anak cepat, karena merasa malu pada keluarga dan lingkungannya tinggal jika lama memiliki anak, sebab anak merupakan lambang dari kehebatan laki – laki, dan biasanya menjadi kebanggan baginya ketika berkumpul pada keluarga atau komunitasnya.

5. Kematian dan Kesehatan

Data kuesioner yang diperoleh adalah seperti yang tampak pada tabel berikut ini:

Tabel 4.18 Responden Tentang Kematian dan Kesehatan

Table 4.18 menunjukkan responden yang menyatakan sangat setuju adalah sebanyak 47 orang atau sama dengan 47% responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 36 orang atau sama dengan 36%, responden yang menyatakan kurang setuju adalah sebanyak 10 orang atau sama dengan 10%, responden yang menyatakan tidak setuju adalah sebanyak 7 orang atau sama dengan 7%, responden yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada.

Sebagian besar responden memang selalu memperhatikan tingkat kesehatan anak – anaknya, setiap mereka memperhatikan pertumbuhan anaknya. Namun ketika anaknya sakit, sebagian besar lebih mengandalkan peran dari bidan kampong dibandingkan dengan dokter. Hal ini mereka merasa bahwa anak mereka lahir di bidan dan setiap sakit selalu cocok dan sembuh ketika berobat kepada bidan dimana tempat si anak lahir.

6. Struktur Penduduk

Data kuesioner yang diperoleh adalah seperti yang tampak pada tabel berikut ini:

Tabel 4.19 Responden Tentang Struktur Penduduk

Sumber: Data Primer Diolah, 2014

Table 4.19 menunjukkan responden yang menyatakan sangat setuju adalah sebanyak 43 orang atau sama dengan 43% responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 37 orang atau sama dengan 37%, responden yang

menyatakan kurang setuju adalah sebanyak 20 orang atau sama dengan 20%, responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Seperti yang telah disampaikan, adat istiada di daerah tinggal, komunitas responden dalam bersosialisasi kepada masyarakat dan lingkungannya serta tuntutan keluarga sehingga menjadikan setiap responden meresa harus segera punya anak. Hal ini juga disebabkan karena setiap orang akan dinyatakan tidak memiliki kehebatan apapun walaupun berpendidikan tinggi dan memiliki pekerjaan yang mapan dan penghasilan tinggi, jika tidak memiliki anak.

Dokumen terkait