• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Data penelitian ini berupa tuturan fatis pada pembimbingan skripsi antara dosen dan mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan jangka waktu selama bulan Februari-Maret. Data diambil berdasarkan tuturan fatis antara dosen dan mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Data yang terkumpul berjumlah 40 bentuk tuturan.

Data yang terkumpul selanjutnya diklasifikasikan menurut wujud komunikasi fatis berdasarkan klasifikasi acknowledgement dengan subkategori meminta maaf, salam, beterima kasih, mengundang, menerima, dan menolak. Tabel berikut ini akan memperjelas hal tersebut.

Tabel 1

Jumlah Data Tuturan Fatis

No. Subkategori Pengamatan

1 Meminta Maaf 1 2 Memberi Salam 3 3 Berterima Kasih 5 4 Mengundang 10 5 Menerima 10 6 Menolak 11 Jumlah 40

Bagan berikut merupakan gambaran data penelitian tentang komunikasi fatis sebagai sampel disampaikan secara terperinci dan dilengkapi dengan konteks tuturannya dari keenam subkategori acknowledgement. Data-data secara terperinci dapat disimak pada halaman lampiran dalam skripsi ini. Selanjutnya peneliti akan memaparkan data tuturan fatis antara dosen dan mahasiswa pada program studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dalam proses pembimbingan skripsi semester genap tahun akademik 2015/2016.

a. Tuturan Fatis Meminta Maaf

Tuturan fatis meminta maaf adalah fungsi tuturan untuk mengekspresikan penyesalan atau peristiwa yang terjadi pada diri sendiri. Dalam hal ini, seseorang dapat mengungkapkan rasa sedihnya atas kesalahan yang merugikan orang lain. Tuturan fatis ini dapat digunakan untuk mempertahankan hubungan sosial antarpeserta tutur.

Tabel 2

Data Tuturan Fatis Meminta Maaf

NO. TUTURAN KONTEKS

1. Tuturan A1 (a1 dan b1)

D: “Uji linearitas, terus setelah itu multilinearitas, terus setelah itu multinitas. Terus

multikolinearitas. Terus heteroseganisitas.”

M: “Kalo nggak ada gimana, Pak?” D: “Ha, ya, konsekuensi arep

ngganggo regresi ya ngono, ra gelem ya wis ra sah.”

M: “Iya, Pak maaf Pakmaaf, orang udah sampe sini.” (sambil tertawa)

D: “Ra gelem ya ra pa-pa kok ya.” M: “Iya, Pak, iya”

- Mitra tutur seorang dosen berusia 55 tahun berjenis kelamin laki-laki.

- Penutur mahasiswa berusia 21 tahun berjenis kelamin perempuan.

- Tuturan terjadi pada saat mahasiswa berkonsultasi kepada dosen dalam penyusunan skripsi.

- Dosen dan mahasiswa duduk

berhadapan dalam ruang dosen. - Dosen memberikan penjelasan

metode penelitian yang akan dilakukan.

b. Tuturan Fatis Salam

Tuturan fatis salam adalah fungsi tuturan untuk menyatakan rasa senang karena bertemu seseorang. Dalam hal ini, seseorang dapat mengungkapkan rasa senangnya, karena bertemu dengan orang lain atau hanya sekadar menunjukkan kesopanannya untuk menjaga hubungan sosial.

Tabel 3

Data Tuturan Fatis Salam

NO. TUTURAN KONTEKS

2. Tuturan B1 (a1 dan b1) M: “Iya, Pak”

D:“Nek berkomunikasi ki ramesti dengan orang lain, ora

berkomunikasi langsung, ora berkomuniksi dengan Simbok. Jadi, berkomunikasi itu tidak harus dengan orang lain. Kalau mau ditambah,nggak pa-pa, tapi ndak efisien, nah, begitu loh. Coba kowe maca kalimatmu sing awal. Orang yang berhasil berkomunikasi dengan lancar dengan orang lain dengan orang akan berhasil dalam pergaulan apabila mampu berkomunikasi dengan orang lain. Padha apa beda. Silakan. Wis. Malah ngenteni diusir.”

M: Iya Pak. Sebentar Pak, sebentar. Makasih. Mari Pak.

- Mitra tutur seorang dosen berusia 55 tahun, berjenis kelamin laki-laki.

- Penutur seorang mahasiswa berusia 21 tahun, berjenis kelamin perempuan. - Tuturan terjadi pada saat

mahasiswa berkonsultasi kepada dosen dalam penyusunan skripsi.

- Dosen dan mahasiswa duduk

berhadapan dalam ruang dosen. - Dosen memberikan penjelasan

mengenai kesalahan struktur kalimat. Setelah berpamitan, mahasiswa berdiri kemudian meninggalkan ruang dosen.

c. Tuturan Fatis Terima Kasih

Tuturan fatis terima kasih adalah fungsi tuturan untuk menyatakan terima kasih karena mendapat bantuan/pertolongan. Dalam hal ini, seseorang dapat mengungkapkan penghargaannya maupun rasa senangnya atas bantuan dari orang lain.

Tabel 4

Data Tuturan Fatis Terima Kasih

NO. TUTURAN KONTEKS

3. Tuturan C1 (a1 dan b1)

M: “Pak nomer dua benar belum, Pak? Kan kemarin diminta untuk e langkah-langkah. Kalau begini, ini gimana Pak?

D: “Ya tinggal tambahin ini. Wis kono, wis diusir, ndang lunga.” M: “Makasih, Pak

D: “Dhong ra kowe?” M: “Dhong, Pak.”

- Mitra tutur seorang dosen berusia 55 tahun, berjenis kelamin laki-laki.

- Penutur seorang mahasiswa berusia 21 tahun, berjenis kelamin perempuan. - Tuturan terjadi pada saat

mahasiswa berkonsultasi kepada dosen dalam penyusunan skripsi.

- Dosen dan mahasiswa duduk

berhadapan di ruang dosen.

- Dosen memberikan saran

kepada mahasiswa untuk perbaikan skripsinya. Mahasiswa berdiri dan meninggalkan ruang dosen setelah mengucapkan terima kasih.

d. Tuturan Fatis Mengundang

Tuturan fatis mengundang adalah fungsi tuturan untuk mengekspresikan harapan baik ketika sesuatu yang berhubungan dengan masa depan seseorang akan terjadi. Dalam hal ini, seseorang dapat menggunakan ungkapan untuk menawarkan bantuan atau memberikan harapan baik kepada orang lain.

Tabel 5

Data Tuturan Fatis Mengundang

NO. TUTURAN KONTEKS

4. Tuturan D1 (a1 dan b1) M: “Beda, Pak, kalo ini

berhubungan, berpengaruh tapi cuma aspek yang ini, Pak, signifikansinya. Aspek kedua, yang faktor kunjungan ke perpustakaan dan faktor

menghadapi ujian. Tapi kalo ini tuh, eh. “

D: “Ya, nengkene ta ya, ra ana?” M: “Nggak ada, Pak, kan ini sudah

ada.”

D: “Lha, iya,terus

M: “Kalau ini seratus persen pengaruh, oh yang ini tuh cuma satu aja lho, Pak. Kalau ini pengaruh yang tidak signifikan, kalau yang signifikan, kan cuma dua, kalau ini yang berpengaruh cuma satu.”

D: “Apa wae yang signifikan? M: “Cuma dua ini, Pak”

D: “Apa kuwi, kuwi yg signifikan ndak?”

M: “Signifikan….” D: “Terhadap atau dan?” M: “Kan ada 4 aspek, Pak.”

- Penutur seorang dosen berusia 55 tahun, berjenis kelamin laki- laki.

- Mitra tutur seorang mahasiswa berusia 21 tahun, berjenis kelamin perempuan. - Tuturan terjadi pada saat

mahasiswa berkonsultasi kepada dosen dalam penyusunan skripsi.

- Dosen dan mahasiswa duduk

berhadapan di ruang dosen.

- Mahasiswa mendiskuskusikan

pengaruh dan signifikansi kunjungan ke perpustakaan terhadap prestasi belajar.

e. Tuturan Fatis Menerima

Tuturan fatis menerima adalah fungsi tuturan untuk menerima (menghargai) pernyataan lawan tutur. Dalam hal ini, seseorang dapat

menggunakan ungkapan-ungkapan tertentu untuk menghargai tuturan dari orang lain maupun peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan dirinya.

Tabel 6

Data Tuturan Fatis Menerima

NO. TUTURAN KONTEKS

5. Tuturan E1 (a1 dan b1) D: “Ya, silakan.”

M: “Berarti perilaku belajar yang bagaimana, yang lagi, Pak?” D: “Ya ra pa-pa. Ya, ndak pa-pa

ta”

M: “Oh gitu, ya, Pak.”

- Penutur seorang dosen berusia 55 tahun, berjenis kelamin laki- laki.

- Mitra tutur seorang mahasiswa berusia 21 tahun, berjenis kelamin perempuan. - Tuturan terjadi pada saat

mahasiswa berkonsultasi kepada dosen dalam penyusunan skripsi.

- Dosen dan mahasiswa duduk

berhadapan di ruang dosen. - Dosen menyetujui pendapat

mahasiswa dalam memperbaiki penyusunan kalimat efektif dalam proposalnya.

f. Tuturan Fatis Menolak

Tuturan fatis menolak adalah fungsi tuturan untuk menolak (melanggar) pernyataan dari mitra tutur. Dalam hal ini, seseorang dapat menggunakan ungkapan-ungkapan tertentu untuk melanggar janji atau menolak bantuan dari orang lain dengan menggunakan nilai-nilai kesopanannya.

Tabel 7

Data Tuturan Fatis Menolak

NO. TUTURAN KONTEKS

6. Tuturan F1 (a1 dan b1) D: “Iya, spasi, titik dua, kurung,

spasi, tidak ada hubungan positif. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan hasil penelitian yg dilakukan oleh Prasetyo. Kan lebih enak ta? Titik. Prasetyo melakukan penelitian tentang pengaruh kecerdasan emosional dan perilaku belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya. Titik. Penelitian tersebut didasarkan atas fenomena, nah gitu jangan dideret. Bahwa mahasiswa jarang meraih prestasi belajar, yang sarat dengan kemampuan intelegensinya. Titik. Penelitian tersebut, dianalisis dengan menggunakan analisis regresi metode ganda. Hasil penelitian Prasetyo menunjukkan ada.” M: “Pengaruh”

D: “Lha ya mbuh, apa? Iki prasetyo ngapa iki?”

M: “Tentang perilaku juga, Pak?” D: “Ya ngapa? Ngapain? Apakah

ada pertentangan dengan yang di sini?”

M: “Hasilnya, Pak.”

- Penutur seorang dosen berusia 55 tahun, berjenis kelamin laki- laki.

- Mitra tutur seorang mahasiswa berusia 21 tahun, berjenis kelamin perempuan. - Tuturan terjadi pada saat

mahasiswa berkonsultasi kepada dosen dalam penyusunan skripsi.

- Dosen dan mahasiswa duduk

berhadapan di ruang dosen.

- Dosen menjelaskan bagaimana

menulis kalimat yang baik dan benar (kalimat efektif).