• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

B. Deskripsi Data

1. Pra Penelitian Tindakan Kelas

Pra Penelitian ini di lakukan di kelas V sebagai subyek Penelitian Tindakan Kelas dengan jumlah siswa seluruhnya berjumlah 18 siswa yang terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan. Sebelum peneliti melakukan tindakan kelas peneliti melakukan wawancara kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana motivasi siswa dalam proses pembelajaran IPS yang selama ini berlangsung.

Selama ini guru memang hanya menggunakan metode ceramah dan diakhiri dengan metode tanya jawab, tidak menggunakan metode yang bervariasi sehingga siswa mengalami kejenuhan dan kurang semangat.

Sebagai guru yang ingin siswanya berprestasi, tidak ingin terus menerus demikian, peneliti mengambil inisiatif lain bagaimana caranya agar siswa mendapatkan prestasi yang lebih baik pada mata pelajaran IPS. Dalam hal ini guru ingin mencoba menerapkan metode Kooperatif learning tipe make a match. Sebelum peneliti mengadakan penelitian dengan menggunakan metode Kooperatif type make a match guru (peneliti) ingin mengukur kemampuan siswa sejauh mana mereka dapat mengerjakan soal yang diberikan, yang nantinya akan

menjadi bahan perbandingan sebelum dan sesudah gurumenggunakan metode Kooperatif Type make a match.

Selanjutnya peneliti memberikan soal latihan, setelah selesai banyak siswa yang mengeluh dengan berbagai alasan ada yang pusing, soalnya sulit dan sebagainya. Keaktifan siswa hanya didominasi oleh siswa perempuan sedangkan laki-laki masih pasif selain itu juga sebagian siswa mengatakan bahwa pelajaran IPS itu sulit karena banyak hafalan hasil belajar IPS yang diperolehpun masih kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Berikut adalah tabel data nilai hasil belajar siswa prasiklus

Tabel 4.1

Data nilai hasil belajar pra siklus

No Nama siswa Nilai

1 Andrian 40 2 Angelina M Qur’ania 30 3 AnnisaMaulidina 40 4 Burhanudin 40 5 Dahtria Destiani 50 6 Delpitasari 40 7 Kukuh Nurprabowo 40 8 May Kurniawati 50 9 Mutiara Ramadhani 40 10 Nurkholik 40 11 Pajrin Soleh 40 12 Pitridiana 50 13 Ranita Dewi 20 14 Sahrul Ramadhan 30 15 Sawaludin 30 16 Syawal Saputra 40 17 Tari Apriyanti 30 18 Yudi 50 Jumlah 700 Rata-rata 38,88 Nilai Tertinggi 50 Nilai Terendah 20

36

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai hasil belajar masih dibawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Untuk menindak lanjuti hal ini, guru berusaha menerapkan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Cooperative Learning dengan tipe Make A Match, sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada awal pembelajaran pada pertemuan pertama secara berkesinambungan antara pertemuan 1 dan pertemuan ke 2, guru juga menyediakan soal pretest yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa pada materi yang belum diajarkan. Selain itu guru menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berfungsi untuk soal latihan bagi siswa untuk di diskusikan, menyiapkan instrumen (tes hasil belajar IPS) gunanya untuk mengetahui hasil belajar IPS, menyiapkan buku panduan/buku paket IPS untuk siswa dan guru agar memudahkan siswa dan guru dalam menyampaikan dan menemukan konsep materi pembelajaran, menyiapkan lembar observasi siswa, menyiapkan angket dan pada tahap akhir menyiapkan soal postest yang telah disiapkan oleh guru sebelumnya.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I a. Perencanaan

Tahap kedua dari penelitian ini adalah siklus 1 yang terdiri dari dua kali pertemuan dan dilaksanakan secara berkesinambungan pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Senin tanggal 12 Mei 2014 kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 x 35 menit (2 jam pembelajaran). Rancangan yang dibuat untuk penelitian pada tahap I berupa RPP, Lembar kerja siswa dan lembar pengamatan/observasi.

b. Pelaksanaan.

Pertemuan kesatu pada Pembelajaran diawali dengan menanyakan kabar siswa dan menanyakan siswa yang tidak hadir pada hari ini, setelah itu guru

beserta siswa melakukan do’a bersama, sebelum masuk ke dalam pembahasan

sebelumnya.Setelah mengingatkan pelajaran sebelumnya guru mengkondisikan kelas, dilanjutkan dengan mangadakan pretest.

Pada tahap selanjutnya guru menjelaskan konsep dan tujuan pembelajaran yang ingin di capai dengan menggunakan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran Kooperatif dengan tehnik

make a match, di sini guru juga menjelaskan tehnik/cara yang akan digunakan dengan memberi contoh sederhana dengan memperagakan apa yang harus mereka lakukan, mereka diberi kesempatan untuk menemukan pasangan yang cocok dari kartu pertanyaan serta kartu jawaban dari masing-masing potongan kertas yang dipegang oleh masing-masing kelompok.

Tahap selanjutnya adalah guru mengadakan ice breaking dengan menyayikan lagu Hari merdeka, hal ini dilakukan untuk membangkitkan rasa semangat kebangsaan dan memotivasi siswa, bahwa perjuangan bangsa Indonesia pada masa penjajahan begitu gigih sampai pada akhirnya mendapatkan kemerdekaan yang seutuhnya. Guru menyajikan materi sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya materi pada pertemuan siklus 1 adalah Pengakuan Kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda. Siswa diminta untuk membaca materi yang di sampaikan, selanjutnya guru memberi pemahaman dan pembahasan materi kepada siswa. kemudian guru mengajukan pertanyaan interaktif yang berkaitan dengan isi pada materi pelajaran. Adapun langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:

a. Guru menegelompokan siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 3 orang dan mendapat 6 kelompok, hal ini di lakukan untuk mengefektifkan kerja kelompok dan menghindari siswa yang ngobrol bercanda. Anggota kelompok terdiri dari beragam ragam kemampuan akademik ( pintar, sedang dan kurang ) serta jenis kelamin.

b. Guru menyajikan materi yang akan di pelajari, dengan sub materi yang sama, siswa diminta untuk membaca dan memahami,.setelah itu guru lalu membagikan Lembar kerja Siswa kepada masing-masing kelompok dengan

38

sub materi yang sama, untuk di kerjakan oleh masing-masing kelompok diskusi.

c. Selanjutnya guru berkeliling, mengamati, memotivasi, dan membimbing siswa dalam pembelajaran, terutama kelompok yang masih membutuhkan bantuan sambil mengecek lembar pengamatan kegiatan siswa dalam kelompok.

d. Setelah selesai diskusi kelompok, guru memanggil salah satu wakil dari setiap kelompok untuk membacakan hasil kerjanya di depan kelas secara bergantian, siswa/kelompok yang lain memperhatikan.

e. Setelah selesai mempresentasikan guru membagikan kartu kepada masing-masing kelompok dengan menutupnya terlebih dahulu,disini siswa diminta untuk menemukan pasangan kartu dari kelompok lain yang cocok dengan pertanyaan atau jawaban dari masing-masing kartu yang di pegang oleh kelompok lain, .

f. Lalu guru akan memulai permainan pada hitungan kesatu perwakilan kelompok diminta untuk berdiri dan pada hitungan ketiga baru mereka mulai membuka kartu mereka disini peran kelompok sangat penting karena dari masing-masing kelompok dituntut untuk mendiskusikan dan mencari pasangan kartu yang cocok dari jawaban dan pertanyaan dari konsep yang ada dari tiap-tiap kartu yang mereka pegang dari kelompok yang lainnya. g. Guru mengulang pengocokan yang kedua, hal ini untuk memberikan

kesempatan yang lain untuk mencoba sekaligus agar dapat dipahami oleh semua siswa.

h. Guru memberikan penghargaan/ rewards kepada siswa/kelompok yang mengerjakan/menjawab soal dengan tepat, baik dari segi waktu maupun ketepatan dalam menemukan pasangan masing-masing.

i. Guru memberikan tanggapan dan penegasan atau penguatan serta menyimpulkan materi. Selanjutnya guru mengakhiri pembelajaran dan menyampaikan materi yang akan di pelajari pada pertemuan berikutnya masih dalam materi yang sama, lalu guru memberi tugas pekerjaan rumah.

Dengan metode ini diharapkan siswa dapat mengingat materi dengan lebih mudah dapat termotivasi untuk mengikuti pelajaran.

Gambar 4.1

Pelaksanaan pretest pada saat siklus I

Gambar 4.2

40

Pertemuan Kedua

Sebagaimana pada pertemuan sebelumnya, pada pertemuan kedua ini di laksanakan pada tanggal 15 Mei 2014, waktunya adalah 1 x 35 menit ( 1 jam pelajaran), dilanjutkan dengan kegiatan awal adalah ice breaking dengan menyayikan lagu sorak-sorak bergembira, hal ini dilakukan untuk membangkitkan rasa semangat mereka dan memotivasi mereka bahwa perjuangan bangsa Indonesia pada masa penjajahan begitu gigih sampai pada akhirnya mendapatkan kemerdekaan yang seutuhnya. Guru mengingatkan kembali materi pada pertemuan yang lalu dengan mengadakan tanya jawab sebagai apersepsi.

Pertemuan kedua hanya 1 jam pelajaran, karena waktunya yang sempit pada pertemuan kedua ini guru hanya memberi Tindak lanjut kegiatan pembelajaran dari materi pada pertemuan pertama sebagai penguatan, di awali langsung dengan mengadakan kuis, sekitar perundingan Roem-Royen dan KMB serta tokoh-tokoh yang ikut andil didalamnya. Siswa yang dapat menjawab kuis dengan benar mendapatkan sebuah permen sebagai hadiah. kegiatan ini dilakukan dengan penerapan teknik siswa mencari pasangan (make a match) secara individu sambil belajar mengenal suatu konsep dalam suasana menyenangkan, sebelumnya guru telah membuat dan menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau pertanyaan dan jawaban dari masing-masing kartu tersebut adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Sebelumnya guru memberi penguatan dari materi sebelumnya dan membagi kelompok (kelompok tidak berubah seperti kelompok sebelumnya)

b. Guru membagikan kartu-kartu tersebut sambil menutup/ membalik agar isi kartu tidak terbaca oleh siswa dan setiap siswa mendapat satu buah kartu c. Guru memberi aba-aba pertama, pada hitungan ketiga siswa mulai membuka

kartu yang dipegangnya masing-masing dan diberi waktu untuk memikirkan jawaban/pertanyaan yang berhubungan dengan kartu yang di pegangnya, dengan batas waktu sampai hitungan kesepuluh.

d. Lalu guru memberi aba-aba kedua pada siswa guru kembali memulai dari hitungan kesatu untuk mulai bergerak untuk mencari pasangan dari kartu yang

mereka pegang masing-masing sampai pada hitungan kesepuluh mereka harus sudah mendapatkan pasangan masing-masing.

e. Guru mencocokan setiap kartu dengan pasanganya, siswa yang salah dalam menemukan pasangannya akan mendapatkan sanksi yaitu berjoget bebas dengan pasangannya, sedangkan siswa yang mendapat kartu yang cocok mendapatkan reward.

f. Demikian dan seterusnya kemudian di ulang dengan menukar/ mengocok kembali kartu-kartu tersebut dan membagikan kembali hingga 3 putaran sampai siswa benar-benar paham dan dapat mengingat pertanyaan serta jawaban yang diberikan oleh guru.

g. Diakhir pembelajaran guru memberikan penegasan dan kesimpulan dari materi yang telah di ajarkan. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan pemberian posttest

Gambar 4.3

Suasana pembelajaran dengan tehnik Make A Match

42

Tabel 4.2

Pelaksanaan Tindakan Siklus I

No Siklus I

1 Guru memberitahukan tujuan pembelajaran dan memberikan apersepsi kepada siswa.

2 Guru memberikan soal pretest sebagai awal pembelajaran 3 Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari yaitu pengakuan

kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda

4a Pembagian kelompok di laksanakan pada saat pembelajaran dengan cara melihat kemampuan akademik sebelumnya.

4b

Guru memberikan LKS pada pertemuan pertama .Masing-masing perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya

5 Pemberian Kuis dan tanya jawab dengan menggunaan tehnik Make A Match.

6 Pada akhir pembelajaran pada pertemuan kedua guru mengadakan

postest

7 Guru memberi penguatan dan bersama siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran.

c. Hasil Pengamatan 1) Hasil Pretest dan Posttest

Data peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dapat di ketahui dengan tes kemampuan siswa.Adapun hasil tes kemampuan siswa dapat dilihat pada tabel

Tabel 4.3

Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

No Nama Pretest I Postest I N-Gain I Kategori

1 Andrian 40 60 0,33 Sedang

2 Angelina M Qur’ania 20 40 0,25 Rendah

4 Burhanudin 40 60 0,67 Sedang

5 Dahtria Destiani 70 50 0,33 Sedang

6 Delpitasari 40 50 0,50 Sedang

7 Kukuh Nurprabowo 50 70 0,40 Sedang

8 May Kurniawati 50 50 0,60 Sedang

9 Mutiara Ramadhani 40 70 0,50 Sedang

10 Nurkholik 40 60 0,66 Sedang

11 Pajrin Soleh 40 60 0,67 Sedang

12 Pitridiana 60 70 0,50 Sedang

13 Ranita Dewi 20 40 0,63 Sedang

14 Sahrul Ramadhan 20 70 0,75 Tinggi

15 Sawaludin 30 50 0,57 Sedang

16 Syawal Saputra 30 50 0,28 Rendah

17 Tari Apriyanti 30 50 0.28 Rendah

18 Yudhi 50 60 0,20 Rendah

Jumlah 710 1250 8,51

Rata-rata 39,44 69.44 0,47

Nilai Tertinggi 70 80 0,75

Nilai Terendah 20 40 0.20

Rata-rata skor pretest siklus 1 hanya mencapai 39,44, nilai terendah 20 sedangkan nilai tertinggi mencapai nilai 70, Setelah mengalami pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Koopertaif type make a match, hasil belajar siswa meningkat, dengan nilai hasil belajar postest rata-rata 69,44 nilai terendah 40 sedangkan nilai tertinggi mencapai nilai 90, Persentase keberhasilan siklus I sebesar 22,22%, dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak.4 siswa.

44

2). Data perhitungan N-Gain

Grafik 4.1 Kategori N-gain siklus I

Berdasarkan persentase tabel 4.3 jumlah siswa yang mendapat kriteria nilai N-Gain tinggi adalah sebanyak 1 orang, 13 orang berkriteria sedang, dan 4 orang berkriteria rendah, maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I masih tergolong rendah. Nilai rata-rata dari jumlah keseluruhan N-Gain kelas mencapai angka 0,47 dengan demikian nilai N-N-Gain kelas masih tergolong kedalam kategori sedang.

3). Hasil Observasi aktivitas Siswa

Dari hasil observasi yang dilakukan selama dilaksanakannya tindakan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran dengan pendekatan Kooperatif, diperoleh hasil kegiatan siswa selama proses pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut: Rendah Sedang Tinggi 0 20 40 60 Siklus II 5.55 55.55 38.88 Rendah Sedang Tinggi

Tabel .4.5

Lembar observasi aktifitas siswa siklus I No Aspek yang diobservasi

Pertemuan ke I Pertemuan ke II

4 3 2 1 4 3 2 1

1 Menjawab salam dan berdoa

2 Menunjukkan rasa senang dalam pembelajaran. 3 Menunjukkan antusias dalam pembelajaran. 4 Membentuk kelompok

sesuai pilihan guru

5 Menunjukkan peran aktif

dalam kelompok

6 Tanggung jawab dalam tugas 7 Menunjukkan kekompakan

8 partisipasi siswa dalam

tahap permainan

9 Dapat mencocokan kartu

yang sesuai

10 Dapat menemukan pasangan kartu dengan cepat

11 Mempresentasikan dan Menuliskan jawaban yang benar

12 Menunjukkan rasa senang dalam pembelajaran.

Total 26 30

Presentasi 54,16% 62,5%

Kualifikasi Cukup Cukup

Skor Maksimal :48 SkorMinima : 0

Keterangan Skala Penelitian: Kategori PenilaianTotal:

46

Kurang Baik : 2 Cukup : 19-28

Cukup Baik : 3 Baik : 29-38

Baik : 4 Baik sekaki : 39-48

Berdasarkan tabel di atas, aktivitas siswa siklus 1 diatas dapat di ketahui bahwa aktivitas siswa pada proses pembelajaran pada siklus I masih tergolong rendah atau dikategorikan cukup, dengan perolehan nilai 26(54,16%) dan 30 (62,5%), sedangkan nilai idealnya adalah 48. Pada pembelajaran kali ini penilaian aktivitas yang diberikan oleh observer dengan kualifikasi cukup, sehingga masih perlu di tingkatkan lagi untuk terus memperbaiki dalam kegiatan proses pembelajaran, karena penilaian yang di dapatkan belum sesuai dengan harapan peneliti dan observer

3.Lembar Aktivitas Guru

Tabel 4.6

Aktivitas Guru siklus I No Aspek yang diobservasi

Pertemuan ke I Pertemuan ke II 4 3 2 1 4 3 2 1 a. Pendahuluan 1 Mengkondisikan situasi pembelajarandan

kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran

2 Apersepsi

3 Membangkitkan minat atau rasaingin tahu siswa (motivasi) b. Kegiatan Inti 4 Menyampaikan tujuan/indikator yang ingin dicapai 5 Penggunaan media pembelajaran yang disesuaikan dengan

materi

6 Menjelaskan metode make a match sebelum materi dimulai 7 Pemusatan perhatian terhadap proses pembelajaran 8 Tehnik menjelaskan materi 9 Pengelolaan pembelajaran Dengan tehnik make a match

Fase Penugasan 10 Membagi kelompok berdasarkan prestasi siswa sebelumnya 11 Membagi LKS pada setiap siswa Fase PelaksanaanTugas 12 Membimbing/mengarahk an siswa 13 Memberikan kesempatan siswa untuk berpikir

14 Mengamatikesulitan dankemajuan siswa 15 Menilai siswa dalammempertanggung jawabkan tugasnya 16 Memberikan evaluasi c. Penutup 17 Memberikan kesimpulan materi Total 40 51 Presentasi 62,30% 75%

Kualifikasi Cukup Cukup

Skor Maksimal :68 SkorMinima : 0

48

Keterangan Skala Penelitian: Kategori PenilaianTotal:

Tidak Baik : 1 Kurang Baik : 23-38

Kurang Baik : 2 Cukup Baik : 39-53

Cukup Baik : 3 Baik : 54-68

Baik : 4

Berdasarkan tabel di atas, aktivitas guru siklus 1 diatas dapat di ketahui bahwa aktivitas guru pada proses pembelajaran pada siklus 1 masih tergolong rendah atau dikategorikan cukup, dengan perolehan nilai 41 (cukup) dan51 (cukup) atau 62,30% dan75% sedangkan nilai idealnya adalah 68. Pada siklus 1 ini hasil lembar aktivitas yang diperoleh peneliti dari kolaborasi dengan observer dijadikan bahan rujukan untuk memperbaiki kualitas pengajaran pada siklus II, secara garis besar kekurangan terhadap nilai pembelajaran kali ini penilaian aktivitas yang diberikan oleh observer dengan kualifikasi cukup, sehingga masih perlu di tingkatkan lagi untuk terus memperbaiki dalam kegiatan proses pembelajaran berikutnya. Penelitimenyadari bahwa kekurangan terhadap pengelolaan kelas disebabkan fokus perhatian peneliti kurang terbagi kepada seluruh siswa, peneliti lebih terfokus oleh siswayang aktif saja, oleh karenaitu peneliti mencobauntu memperbaiki kualitas pengajaran yang di anggap kurang memenuhi kriteria yang baik.

4). penilaian lembar kerja siswa

Pada tahap ini, masing-masing kelompok diberi LKS yang telah di siapkan oleh guru sebagai latihan, LKS. Pemberian evaluasi ini bertujuan untuk memberi latihan dan bimbingan pada siswa agar mereka dapat menemukan konsep dan sekaligus siswa dapat memberikan kesimpulan secara umum mengenai materi yang telah di pelajari.

Tabel 4.7

Data nilai Lembar Kerja Siswa siklus I

No Kelompok PerolehanNilai

Pertemuan 1

1 1 65

3 3 75 4 4 55 5 5 70 6 6 55 Jumlah 360 Rata-rata 60

Berdasarkan hasil penilaian Lembar Kerja Siswa yang telah di dikerjakan masing-masing kelompok yang disajikan pada tabel 4.3 di atas, menjelaskan bahwa nilai LKS pada pertemuan pertama belum mencapai nilai maksimal, hanya 2 kelompok saja yang memperoleh nilai ≥ 70 dengan nilai tertinggi hanya

mencapai 75, dan nilai terendah 40. Dan rata-rata nilai kelompok adalah 60,00. d. Refleksi Tindakan Pembelajaran

Pada tahap ini peneliti (guru) melakukan refleksi terhadap hasil analisis dan data dari seluruh pelaksanaan pembelajaran siklus 1,sebagai berikut:

1. Tingkat ketuntasan/Presentase ketuntasan belajar pretest siswa pada siklus I sebanyak 5,55%

2. Presentase ketuntasan belajar postestt siswa pada siklus I sebanyak 22,22% 3. Nilai N-Gain kelas pada siklus 1 adalah 0,47 dengan kategori sedang,

4. Pada tahap observasi kegiatan aktivitas siswa, siswa masih kurang optimal dalam memahami metode pembelajaran cara mencari pasangan (make a match), siswa agaknya masih kurang mengerti, masih banyak siswa yang belum paham benar tentang permainan ini, mereka masih bingung untuk mencari pasangan masing-masing. Agak gaduh sedikit,tapi mereka suka dan sampai pada akhirnya mereka meminta untuk di ulang kembali sampai akhirnya mereka paham benar. Sehingga untuk menambah semangat dan membangkitkan gairah siswa, guru menyiapkan reward bagi siapa pasangan yang dengan tepat dan cepat bisa menemukan pasangan masing-masing akan diberi hadiah (dapat berupa permen ataupun pulpen). Dan bagi yang tidak bisa menemukan pasangannya akan mendapatkan hukuman/sangsi (bisa berupa menyanyi di depan kelas atau joget), Tahap akhir yaitu guru

50

memberikan lembar soal post test dan menyimpulkan seputar materi yang sudah dibahas bersama kepada siswa untuk mengetahui sejauh apa pemahaman mereka setelah mereka mencoba memakai model pembelajaran Kooperatif. Ada beberapa hal juga yang masih harus di perbaiki antara lain:

a. Perlu adanya peningkatan bimbingan dan arahan pada siswa dalam pelaksanaan diskusi dalam pembelajaran Kooperatif.

b. Perlu adanya motivasi dan dorongan dari guru kepada siswa untuk lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran dalam penerapan metode Kooperatif tipe make a match.

c. tampak pada awal diskusi, mereka lebih banyak diam dengan pikiran masing-masing hanya siswa yang pintar yang terlihat mulai membaca materi bahkan ada siswa (pintar) yang enggan berbagi/ berinteraksi dengan teman sekelompoknya dan memilih mengerjakan LKS sendiri. d. Perlu adanya pengaturan waktu yang optimal dan merata di dalam

menjelaskan materi pelajaran, penerapan metode, dan menyimpulkan hasil belajar.

e. Perlu adanya penekanan dalam setiap materi dengan memberikan kata kunci, agar siswa lebih memahami konsep materi yang diajarkan.

f. Kurangnya keberhasilan Pencapaian Indikator pada siklus ke I masih banyak yang harus perbaikan nilai..

e). Keputusan

Pada siklus 1 berdasarkan tes kemampuan siswa yang telah dilaksanakan selama proses pembelajaran siklus 1 ,pada standar kompetensi menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, dengan materi pokok pengakuan kedaulatan republik indonesia oleh Belanda. Bahwa hasil belajar siswa pada siklus 1 ini kurang memenuhi indikator yang diharapkan dengan standar nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang diharapkan yaitu 68, Maka dengan itu untuk memperbaiki nilai tersebut, guru memutuskan untuk mengadakan siklus Ke-II

3. Tahap PelaksanaanTindakan Siklus II a. Perencanaan

Pertemuan ke-3 Pelaksanaan siklus kedua rancangan yang di buat untuk penelitian pada siklus II berupa rpp, LKS, dan lembar pengamatan/observasi,angket dan lembar wawancara serta alat pendukung pengajaran.

b. Pelaksanaan

Diadakan pada tanggal 19 Mei 2014. Pada tahap ini guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Lembar Kerja Siswa. Dan Lembar

Observasi. Setelah membuka pembelajaran dengan salam dan do’a, guru membagikan soal pretest kepada siswa dan mengawasi siswa selama proses penyelesaian soal tersebut. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.Selanjutnya guru mengadakan ice breaking, apersepsi, dan menanyakan seputar hal yang berkaitan dengan materi pembelajaran, guru mengajukan pertanyaan seputar peristiwa kemerdekaan,lalu menyampaikan indikator yang kompetensi yang diharapkan. Pada pertemuan ketiga ini materi yang disampaikan adalah peranan beberapa tokoh yang berjasa dalam mempertahankan kemerdekaan, pada pertemuan ketiga ini guru menjelaskan tehnik yang akan digunakan, yaitu menggabungkan dua tehnik antara make a match dengan NHT (Number Head Together), dan selain itu juga guru memberi kata kunci (key word) agar dapat mempermudah siswa dalam mengingat materi yang diajarkan. Adapun langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

a. Setelah materi dijelaskan dan menyampaikan indikator serta kompetensi yang diharapkan,, guru mengelompokan siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 3 orang ( anggota kelompok tidak sama seperti kelompok yang lalu) hal ini dilakukan karena untuk memberikan rasa kebersamaan dan ketidak jenuhan mereka dan agar dapat lebih mendekatkan mereka satu dengan yang lainnya, dengan cara siswa berhitung sampai hitungan ketiga. (siswa bergabung dengan nomor kelompok masing-masing).

b. Setelah keadaan kelas mulai kondusif guru membagikan topi bernomor 1,2 dan 3 pada masing-masing siswa. .Lalu guru memberi bahan materi ajar

52

berupa buku paket IPS dalam kelompok masing-masing dan siswa diminta untuk membaca materi.

c. Guru memberikan pertanyaan kepada setiap kelompok dengan pertanyaan yang sama pada lembar LKS, untuk siswa yang bernomor 1 dan 2. Dan untuk yang bernomor kepala 3 bertugas mempresentasikan hasil jawaban didepan kelas.

d. Guru membimbing dan memantau selama proses pembelajaran berlangsung. e. Guru menjelaskan dan meminta siswa untuk menyebutkan tokoh

kemerdekaan serta peranannya.

f. Setelah selesai masing-masing kelompok mempresentasikan jawaban dari

Dokumen terkait