• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.2. Deskripsi Data

4.2.2. Deskripsi Data Penelitian

Variabel X : Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan Kopi Variabel Y : Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan

Peneliti menganalisis indikator dari kedua variabel. Dari variabel Penggunaan Model perempuan dalam Iklan Kopi peneliti memaparkan efektivitas pendukung/endorser yaitu kredibilitas dan daya tarik. Sedangkan variabel Kebiasaan dengan cara memaparkan komponen pengaruh kebiasaan dalam bertindak, yaitu faktor pribadi dan faktor psikologis.

Peneliti menyebarkan 35 angket atau kuisioner ke 35 orang pengunjung perempuan di cafe-cafe yang terletak di kota Serang. Setiap kuisioner memiliki 13 pertanyaan untuk variabel penggunaan model perempuan dalam iklan kopi K (variabel X), dan 8 pertanyaan untuk variabel kebiasaan minum kopi bagi perempuan (variabel Y). Peneliti memberikan skor pada setiap jawaban dari responden berdasarkan Skala Likert sebagai berikut :

Sangat Setuju (SS) : Skor 5

Setuju (S) : Skor 4

Kurang Setuju : Skor 3

Tidak Setuju : Skor 2

Sangat Tidak Setuju : Skor 1

Data tersebut kemudian dianalisis berdasarkan perhitungan frekuensi, serta proses presentase yang disajikan ke dalam bentuk tabel. Peneliti melakukan pembahasan berdasarkan indikator pada kerangka operasional. Jumlah Indikator kerangka operasional terdiri dari tiga indikator yaitu, keahlian, kepercayaan, dan daya tarik untuk variabel penggunaan model perempuan dalam iklan kopi (variabel X), dan 4 indikator yaitu, kebutuhan, gaya hidup, persepsi, dan motivasi untuk variabel kebiasaan minum kopi bagi perempuan (variabel Y).

Berikut adalah hasil uji frekuensi variabel penggunaan model perempuan dalam iklan kopi (Variabel X) dari tiap pertanyaan yang sudah diberikan kepada responden yang akan disajikan dalam bentuk tabel dan akan dijelaskan setiap pertanyaannya :

4.2.2.1. Uji Frekuensi Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan Kopi (Variabel X)

Berikut ini adalah hasil distribusi frekuensi dari variabel X, Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan Kopi :

1. Pertanyaan No.1 :

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Pendapat Responden Mengenai Model Perempuan Saat Menikmati Kopi

Model perempuan dalam iklan kopi terlihat menikmati kopi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

4 13 37,1 37,1 37,1

5 22 62,9 62,9 100,0

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.1 variabel X indikator Credibility

Tabel 4.1 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 22 orang atau 62,9% menyatakan sangat setuju, sebanyak 13 orang atau 37,1% menyatakan

Sangat Setuju Setuju

Model perempuan dalam iklan kopi terlihat

menikmati kopi

setuju dan tidak ada atau 0% yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut merupakan tanggapan mengenai pengamatannya terhadap cara model perempuan menikmati kopi.

Keahlian adalah kesan yang dibentuk komunikan tentang kemampuan komunikator dalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan, komunikator dinilai tinggi pada keahlian yang dianggap sebagai cerdas, mampu, ahli, tau banyak, berpengalaman atau terlatih (Rakhmat, 2007:260). Seluruh responden menyetujui bahwa model perempuan dalam iklan-iklan kopi tersebut menikmati kopi. Hal tersebut menyatakan bahwa keahlian model-model perempuan dalam iklan kopi memerankan iklannya sangat baik sehingga membuat responden menyetujui hal tersebut.

2. Pertanyaan No.2 :

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Pemahaman Responden Mengenai Pesan Iklan yang disampaikan Model Perempuan

Penonton memahami pesan iklan yang disampaikan oleh model perempuan dalam iklan kopi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3 2 5,7 5,7 5,7

4 22 62,9 62,9 68,6

5 11 31,4 31,4 100,0

Total 35 100,0 100,0

Tabel 4.2 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 11 orang atau 31,4% menyatakan sangat setuju, 22 orang atau 62,9% menyatakan setuju, 2 orang atau 5,7% menyatakan kurang setuju dan tidak ada atau 0% yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut merupakan tanggapan bahwa responden memahami pesan yang disampaikan oleh model-model perempuan dalam iklan kopi.

Seorang endorser yang memiliki keahlian akan dapat lebih mudah dalam melakukan persuasi dibandingkan dengan endorser yang tidak memiliki keahlian. Keahlian tersebut mencangkup keterampilan (Terence A. Shimp, 2000). Sebanyak 94,3% responden memahami pesan yang disampaikan oleh model-model perempuan dalam iklan kopi. Hal tersebut menyatakan bahwa model perempuan sudah dapat menerapkan indikator credibility yaitu memiliki keterampilan. Karenanya fungsi iklan untuk menyampaikan pesan sudah berfungsi dengan baik.

[CATEGORY NAME]

Setuju Kurang Setuju

Penonton memahami pesan iklan yang

disampaikan oleh model perempuan dalam iklan

kopi

3. Pertanyaan No.3 :

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Pendapat Responden Mengenai Kharisma yang dimiliki Model Perempuan

Model perempuan dalam iklan kopi memiliki kharisma sehingga memikat hati penonton

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3 7 20,0 20,0 20,0

4 18 51,4 51,4 71,4

5 10 28,6 28,6 100,0

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.3 variabel X indikator Credibility

Tabel 4.3 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 10 orang atau 28,6% menyatakan sangat setuju, 18 orang atau 51,7% menyatakan setuju, 7 orang atau 20% menyatakan kurang setuju dan tidak ada atau 0% yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut

[CATEGORY NAME]

Setuju Kurang Setuju

Model perempuan dalam iklan kopi memiliki

kharisma sehingga memikat hati penonton

merupakan tanggapan setuju mengenai model perempuan yang memiliki kharisma sehingga memikat hati penonton.

Kepopuleran, citra, dan performa dari selebritis itu sendiri dapat lebih menarik untuk menyaksikan iklan yang dapat mempengaruhi persepsi target audien untuk membuat keputusan dalam melakukan pembelian (McCracken,2006). Model perempuan dalam iklan kopi memiliki kharisma yang dapat menarik penonton untuk menyaksikan iklan kopi yang dibawakannya. Kharisma seseorang tidak didapatkan dari keturunan, melainkan dapat terpancar dari kepribadian maupun pengetahuan orang tersebut. Model perempuan dalam iklan kopi memiliki kharisma yang dapat memikat hati penonton menunjukkan bahwa model-model perempuan tersebut memiliki pengetahuan yang cukup baik.

4. Pertanyaan No.4 :

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Responden Mengenai Fleksibilitas Gerak Tubuh Model Perempuan

Gerak tubuh model perempuan dalam iklan kopi terlihat fleksibel

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

4 13 37,1 37,1 37,1

5 22 62,9 62,9 100,0

Total 35 100,0 100,0

Tabel 4.4 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 22 orang atau 62,9% menyatakan sangat setuju, 13 orang atau 37,1% menyatakan setuju dan tidak ada atau 0% yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut merupakan tanggapan mengenai gerakan tubuh dari model perempuan yang terlihat fleksibel dan tidak kaku di dalam iklan kopi Kapal Api.

Kemampuan yang dimiliki seorang endorser akan banyak membantunya dalam menyampaikan pesan yang akan disampaikan. Penggunaan narasumber sebagai fitur penarik perhatian dalam iklan merupakan salah satu cara kreatif untuk menyampaikan pesan (Keller, 2012). Kemampuan yang harus dimiliki oleh endorser salah satunya adalah keterampilan dan fleksibelitas dalam membawakan iklan. Gerak tubuh yang fleksibel dan tidak kaku menunjukan bahwa model tersebut memiliki keterampilan yang baik dalam memerankan iklan tersebut sebagai seorang perempuan yang digambarkan elegan sedang menikmati kopi.

[CATEGORY NAME] Setuju

Gerak tubuh model perempuan dalam iklan kopi

terlihat fleksibel

Hal tersebut juga disetujui oleh seluruh responden bahwa model tersebut terampil dalam memerankan iklan tersebut.

5. Pertanyaan No.5 :

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Responden Mengenai Keyakinannya Mengenai Kualitas Kopi Karena Model Perempuan

Model perempuan dalam iklan kopi membuat penonton yakin mengenai kualitas kopi dalam iklan tersebut

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3 4 11,4 11,4 11,4

4 21 60,0 60,0 71,4

5 10 28,6 28,6 100,0

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.5 variabel X indikator Credibility

Tabel 4.5 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 10 orang atau 28,6% menyatakan sangat setuju, 21 orang atau 60% menyatakan setuju, 4 orang

[CATEGORY NAME]

Setuju Kurang Setuju

Model perempuan dalam iklan kopi membuat

penonton yakin mengenai kualitas kopi dalam

iklan tersebut

atau 11,4% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada atau 0% yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut merupakan tanggapan mengenai model perempuan yang dapat meyakinkan responden terhadap kualitas dari kopi Kapal Api.

Keyakinan dan kepercayaan adalah salah satu dari atribut dasar pendukung atau endorser sebagai efektivitas dalam beriklan. Menurut Rakhmat (2007 : 260), kepercayaan adalah kesan komunikasi tentang komunikator yang berekaitan dengan wataknya. Apakah komunikator dinilah jujur, tulus, bermoral, adil, sopan, dan etis? Sebagian besar dari responden merasa yakin terhadap kualitas dari kopi yang diperankan oleh model-model perempuan dalam iklan kopi. Hal tersebut menyatakan bahwa model perempuan sudah baik dalam menjalankan atribut dasar sebagai efektivitas dalam beriklan.

6. Pertanyaan No.6 :

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Responden Mengenai Keyakinannya Terhadap Kata-Kata yang disampaikan Model Perempuan

Kata-kata yang disampaikan model perempuan membuat penonton yakin dan percaya terhadap kopi yang diiklankan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3 3 8,6 8,6 8,6

4 21 60,0 60,0 68,6

5 11 31,4 31,4 100,0

Total 35 100,0 100,0

Tabel 4.6 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 11 orang atau 31,4% menyatakan sangat setuju, 21 orang atau 60% menyatakan setuju, 3 orang atau 8,6% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada atau 0% yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut merupakan tanggapan bahwa model perempuan berhasil membuat responden yakin dan percaya terhadap kopi yang dibintanginya tersebut.

Dalam pertanyaan ini juga didapatkan hasil bahwa 91,4% responden setuju bahwa mereka yakin dan percaya terhadap kopi-kopi tersebut setelah melihat iklan kopi yang dibawakan oleh model-model perempuan tersebut. Ketika selebriti memiliki tingkat keahlian dan kepercayaan yang tinggi digunakan, maka konsumen cenderung mengurangi pertahanan mereka dan tidak merespon kognitif, serta mempunyai alasan untuk percaya iklan tersebut (Terence A. Shimp, 2000). Hal tersebut menyatakan bahwa model perempuan membawakan iklan kopi dengan baik.

[CATEGORY NAME]

Setuju Kurang Setuju

Kata-kata yang disampaikan model perempuan

membuat penonton yakin dan percaya terhadap

kopi yang diiklankan

7. Pertanyaan No.7 :

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Responden yang Percaya Bahwa Kopi Sangat Nikmat Untuk Dinikmati

Cara model perempuan dalam iklan kopi menikmati kopi membuat penonton percaya bahwa kopi tersebut sangat nikmat untuk dinikmati

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3 2 5,7 5,7 5,7

4 18 51,4 51,4 57,1

5 15 42,9 42,9 100,0

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.7 variabel X indikator Credibility

Tabel 4.7 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 15 orang atau 42,9% menyatakan sangat setuju, 18 orang atau 51,4% menyatakan setuju, 2 orang atau 5,7% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada atau 0% yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut

[CATEGORY NAME]

Setuju Kurang Setuju

Cara model perempuan dalam iklan kopi

menikmati kopi membuat penonton percaya

bahwa kopi tersebut sangat nikmat untuk

dinikmati

merupakan tanggapan mengenai model-model perempuan membuat penonton percaya bahwa kopi yang dibintanginya tersebut sangat nikmat untuk dinikmati.

Satu hal yang penting dari efek positif menggunakan endorser berkredibilitas adalah penerimaan pesan yang cenderung mengurangi keraguan konsumen (Terence A. Shimp, 2000). Model iklan perempuan dalam iklan kopi menikmati kopi membuat penonton yakin bahwa kopi tersebut sangat nikmat untuk dinikmati. Dan Sebanyak 94,3% responden merasa yakin bahwa kopi tersebut sangat nikmat untuk dinikmati.

8. Pertanyaan No.8 :

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Responden Apakah Model Perempuan dalam Iklan Kopi Cantik

Model-model perempuan dalam iklan kopi cantik

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3 4 11,4 11,4 11,4

4 13 37,1 37,1 48,6

5 18 51,4 51,4 100,0

Total 35 100,0 100,0

Tabel 4.8 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 18 orang atau 51,4% menyatakan sangat setuju, 13 orang atau 37,1% menyatakan setuju, 4 orang atau 11,4% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada atau 0% yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut merupakan tanggapan dari responden yang setuju bahwa model-model perempuan dalam iklan kopi tersebut cantik sehingga dapat menarik perhatian responden.

Seorang model iklan harus memiliki daya tarik yang tinggi agar konsumen tertarik untuk mencoba produk atau jasa yang diiklankan (Terence A. Shimp, 2000:468). Kecantikan dari model perempuan menjadi daya tarik tersendiri untuk model perempuan menarik perhatian dari respondennya. Bukan hanya laki-laki yang terpikat oleh kecantikannya, perempuan juga setuju bahwa model-model perempuan dalam iklan kopi semuanya berwajah cantik. Hal tersebut dinyatakan dari hasil jawaban responden yang semuanya adalah perempuan dan sebagian

[CATEGORY NAME] Setuju

Kurang Setuju

Model-model perempuan dalam iklan kopi

cantik

besar menyetujui bahwa model-model perempuan dalam iklan kopi berwajah cantik.

9. Pertanyaan No.9 :

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Responden Mengenai Cara Minum Model Perempuan

Cara model perempuan dalam iklan kopi meminum kopi sangat menarik

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3 3 8,6 8,6 8,6

4 19 54,3 54,3 62,9

5 13 37,1 37,1 100,0

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.2 variabel X indikator Attraction

[CATEGORY NAME]

Setuju Kurang Setuju

Cara model perempuan dalam iklan kopi

meminum kopi sangat menarik

Tabel 4.9 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 13 orang atau 37,1% menyatakan sangat setuju, 19 orang atau 54,3% menyatakan setuju, 3 orang atau 8,6% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada atau 0% yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut merupakan tanggapan dari responden mengenai cara model perempuan dalam iklan kopi meminum kopi sangat menarik.

Iklan berurusan dengan bagaimana konsumen berminat dan memiliki keinginan lebih jauh. Dalam hal ini konsumen harus dirangsang agar tertarik untuk membaca, mendengar, atau menonton pesan-pesan yang disampaikan. Pemilih menemukan sesuatu pada diri endorser yang dia sukai maka bujukan bekerja lewat identifikasi. artinya, lewat identifikasi pemilih akan mengadopsi perilaku, sikap atau preferensi. ketika mereka menemukan hal yang menarik dalam diri endorser (Shhimp 2007:305). Sebanyak 91,4% responden menyatakan bahwa cara model perempuan dalam iklan kopi meminum kopi sangat menarik. Cara tersebut merupakan daya tarik yang dibuat oleh model perempuan agar penonton juga ingin merasakan seperti apa nikmatnya kopi yang dibintanginya tersebut setelah melihat tayangan iklan kopi tersebut.

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Atas Ketertarikan Responden Untuk Mencoba Kopi Setelah Melihat Iklan Tersebut

Melihat model perempuan dalam iklan kopi menikmati kopi membuat penonton tertarik untuk mencoba kopi tersebut

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3 7 20,0 20,0 20,0

4 20 57,1 57,1 77,1

5 8 22,9 22,9 100,0

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.3 variabel X indikator Attraction

Tabel 4.10 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 8 orang atau 22,9% menyatakan sangat setuju, 20 orang atau 57,1% menyatakan setuju, 7 orang atau 20% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada atau 0% yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut

[CATEGORY NAME]

Setuju Kurang Setuju

Melihat model perempuan dalam iklan kopi

menikmati kopi membuat penonton tertarik

untuk mencoba kopi tersebut

merupakan tanggapan responden mengenai cara model perempuan dalam iklan kopi menikmati kopi membuat penonton tertarik untuk mencoba kopi tersebut.

Fungsi iklan adalah untuk membujuk penontonnya agar melakukan sesuatu sesuai dengan pesan yang disampaikan dalam tayangan iklan. Tujuan ini sangat penting pada tahap persaingan, dimana perusahaan ingin membangun permintaan selektif untuk produk tertentu (Kotler, 2000: 578). Iklan yang berpersuasif mampu menggerakkan konsumen untuk mendekatkan diri dengan

brand dan tertarik untuk mencobanya. Model perempuan sebagai pendukung atau endorser membantu produsen untuk menarik perhatian penonton untuk mencoba kopi yang dibintanginya tersebut.

11. Pertanyaan No.11 :

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Responden Mengenai Pakaian Model Perempuan dalam Iklan Kopi

Pakaian model perempuan dalam iklan kopi menarik dan rapi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3 2 5,7 5,7 5,7

4 20 57,1 57,1 62,9

5 13 37,1 37,1 100,0

Total 35 100,0 100,0

Tabel 4.11 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 13 orang atau 37,1% menyatakan sangat setuju, 20 orang atau 57,1% menyatakan setuju, 2 orang atau 5,7% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada atau 0% yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut merupakan tanggapan responden mengenai pakaian model perempuan dalam iklan kopi menarik dan rapi sehingga mencerminkan bahwa ia adalah wanita yang elegan.

Pakaian yang rapi dan menarik mencerminkan bahwa model perempuan adalah wanita yang elegan. Penampilan seseorang merupakan salah satu hal pertama yang diperhatikan selama komunikasi berlangsung. kesan pertama selama 20 detik sampai 4 menit pertama. 84% dari kesan terhadap seseorang berdasarkan penampilannya (Lalli Ascosi, 1990). Hal tersebut disetujui sebagian besar oleh responden. Dari cara berpakaian model perempuan dalam iklan kopi mencoba membuat image bahwa kopi tersebut adalah kopi yang elegan dan pantas untuk

[CATEGORY NAME] Setuju

Kurang Setuju

Pakaian model perempuan dalam iklan kopi

menarik dan rapi

dinikmati oleh seluruh kalangan tidak hanya kalangan menengah kebawah sebagai kopi instan dengan harganya yang sangat terjangkau.

12. Pertanyaan No.12 :

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Responden Mengenai Gerak Tubuh Model Perempuan dalam Iklan Kopi

Gerak tubuh model perempuan dalam iklan kopi terlihat elegan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3 2 5,7 5,7 5,7

4 19 54,3 54,3 60,0

5 14 40,0 40,0 100,0

Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.5 variabel X indikator Attraction

Tabel 4.12 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 14 orang atau 40% menyatakan sangat setuju, 19 orang atau 54,3% menyatakan setuju, 2

[CATEGORY NAME]

Setuju Kurang Setuju

Gerak tubuh model perempuan dalam iklan kopi

terlihat elegan

orang atau 5,7% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada atau 0% yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut merupakan tanggapan responden mengenai gerak tubuh model perempuan dalam iklan kopi terlihat elegan sehingga menunjukkan bahwa kopi tersebut adalah kopi yang elegan walaupun kopi tersebut merupakan kopi instan dengan harga terjangkau.

Daya tarik bukan hanya berarti daya tarik fisik meskipun daya tarik bisa menjadi atribut yang sangat penting, tetapi meliputi sejumlah karakteristik yang dapat dilihat khayalak dalam diri endorser: kecerdasan, sifat-sifat kepribadian, gaya hidup, keatletisan postur tubuh, dan sebagainya. Endorser dengan tampilan fifik yang baik dan/atau karaketer non-fisik yang menarik dapat menunjang iklan dan dapat menimbulkan minat audience unruk menyimak iklan (Belch dan Belch, 2004). Salah satu yang berperan penting lainnya yaitu gerak tubuh. Gerak tubuh dari model perempuan sudah membantu menunjukkan bahwa kopi tersebut adalah kopi yang elegan. Hal tersebut juga disetujui oleh sebagian besar responden. Gerak tubuh dari model perempuan menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian responden.

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Responden Mengenai Kesukaannya Terhadap Model Perempuan dalam Iklan Kopi

Saya menyukai model perempuan dalam iklan kopi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 2 5,7 5,7 5,7 3 8 22,9 22,9 28,6 4 20 57,1 57,1 85,7 5 5 14,3 14,3 100,0 Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.6 variabel X indikator Attraction

Tabel 4.13 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 5 orang atau 14,3% menyatakan sangat setuju, 20 orang atau 57,1% menyatakan setuju, 8 orang atau 22,9% menyatakan kurang setuju, 2 orang atau 5,7% menyatakan tidak setuju dan tidak ada atau 0% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hasil tabel

[CATEGORY NAME]

Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju

Saya menyukai model perempuan dalam iklan

kopi

tersebut merupakan tanggapan dari responden mengenai pendapatnya menyukai model perempuan dalam iklan kopi tersebut.

Likability (kesukaan) merupakan hal yang paling relevan untuk mengubah sikap terhadap merek. Kesukaan pada endorser pada konsumen membantu memotivasi yang postif terhadap suatu merek (Terence A. Shimp, 2000). Sebagian besar dari responden menyetujui bahwa mereka menyukai model perempuan dalam iklan kopi tersebut. Daya tarik tersebut akan membuat penonton memilih produk kopi karena menyukai model perempuan dalam iklan kopi tersebut.

4.2.2.2. Uji Frekuensi Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan (Variabel Y)

Berikut ini adalah hasil distribusi frekuensi dari variabel Y, Kebiasaan Minum Kopi bagi Perempuan :

1. Pertanyaan No.1 :

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Data Hasil Jawaban Apakah Kopi Cocok Untuk diminum Setiap Hari

Kopi cocok untuk diminum setiap hari

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 2 3 8,6 8,6 8,6 3 15 42,9 42,9 51,4 4 14 40,0 40,0 91,4 5 3 8,6 8,6 100,0 Total 35 100,0 100,0

Sumber : diolah dari pertanyaan no.1 variabel Y indikator Faktor Pribadi

Tabel 4.14 menunjukan bahwa hasil data penelitian sebanyak 3 orang atau 8,6% menyatakan sangat setuju, 14 orang atau 40% menyatakan setuju, 15 orang atau 42,9% menyatakan kurang setuju, 3 orang atau 8,6% menyatakan tidak setuju dan tidak ada atau 0% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hasil tabel tersebut merupakan tanggapan responden mengenai pertanyaan, apakah kopi tersebut cocok untuk diminum setiap hari.

Kebiasaan adalah perbuatan manusia yang tetap dilakukan berulang-ulanng dalam hal yang sama (Joko 2008:24). Minum kopi menjadi kebiasaan bagi kebanyakan pencinta kopi. Mereka selalu meminum kopi setiap harinya. Dari hasil jawaban responden diatas, masih ada sebagian dari responden yang merasa khawatir untuk terlalu sering mengkonsumsi kopi instan setiap hari dikarenakan akan ada efek samping yang dirasakan. Rata-rata perempuan akan merasa

[CATEGORY NAME]

Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju

Kopi cocok untuk diminum setiap hari

Dokumen terkait