• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.2. Deskripsi Data Penelitian

Sampel yang diperoleh berdasarkan data induk pasien yang tersimpan di Bagian Rekam Medik RSUP H. Adam Malik Medan periode Januari 2011 – Desember 2013 sebanyak 46 anak yang menderita Retinoblastoma.

5.1.2.1. Angka Kejadian Retinoblastoma Berdasarkan Tahun

Angka Kejadian Retinoblastoma (RB) berdasarkan waktu dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.1. Distribusi Angka Kejadian Sampel Berdasarkan Tahun

Tahun Jumlah Persentase (%)

2011 14 30,5

2012 11 23,9

2013 21 45,6

Jumlah 46 100

Berdasarkan tabel 5.1, dapat dilihat bahwa jumlah kasus terbesar terdapat pada tahun 2013 dengan jumlah sebanyak 21 kasus (45,65%), sedangkan jumlah kasus terendah pada tahun 2012 dengan jumlah sebanyak 11 kasus (23,91%). Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa frekuensi kasus RB di RSUP H. Adam Malik Medan dari tahun 2011 sampai 2012 menurun sebanyak 3 kasus, sedangkan frekuensi kasus dari tahun 2012 sampai 2013 mengalami kenaikan sebanyak 10 kasus.

5.1.2.2. Sosiodemografi Orang Tua

Distribusi pasien RB yang menjadi sampel penelitian berdasarkan karakteristik faktor sosiodemografi orang tua dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.2. Distribusi Sampel Menurut Sosiodemografi Orang Tua Sosiodemografi Orang Tua Jumlah Persentase (%)

Pekerjaan

Buruh 1 2,2

(tabel dilanjutkan ke halaman berikutnya)

Tabel 5.2. Distribusi Sampel Menurut Sosiodemografi Orang Tua (lanjutan)

Pegawai Lepas 1 2,2 Pegawai Swasta 2 4,3 Petani 13 28,3 PNS 5 10,8 Supir 1 2,2 Wiraswasta 22 47,8 Jumlah 46 100 Status Sosial Menengah Bawah 15 32,6 Menengah 31 67,4 Menengah Atas 0 0 Jumlah 46 100

Berdasarkan tabel 5.2. dapat dilihat bahwa distribusi sampel faktor sosiodemografi orang tua dengan faktor pekerjaan buruh berjumlah 1 orang (2,2%), pegawai honorer 1 orang (2,2%), pegawai lepas 1 orang (2,2 %), pegawai swasta 2 orang (4,3%), petani 13 orang (28,3%), PNS 5 orang (10,8%), supir 1 orang (2,2%), dan wiraswasta 22 orang (47,8%).

Distribusi sampel faktor sosiodemografi orang tua dilihat dari status sosial yaitu terbesar pada kelompok menengah sebanyak 31 orang (67,4%), menengah

bawah sebanyak 15 orang (32,6%), dan tidak orang tua dengan status sosial menengah atas.

5.1.2.3. Sosiodemografi Anak

Distribusi pasien RB yang menjadi sampel penelitian berdasarkan karakteristik faktor sosiodemografi anak dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.3. Distribusi Sampel Menurut Faktor Sosiodemografi Anak Faktor Sosiodemografi Anak Jumlah Persentase (%) Umur < 3 tahun 14 30,5 3-5 tahun 22 47,8 > 5 tahun 10 21,7 Jumlah 46 100 Jenis Kelamin Laki-laki 24 52,2 Perempuan 22 47,8 Jumlah 46 100

Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa distribusi sampel faktor sosiodemografi anak dengan faktor umur < 3 tahun berjumlah 14 orang (30,5%), umur 3-5 tahun 22 orang (47,8%) menempati frekuensi tertinggi, sedangkan umur > 5 tahun berjumlah 10 orang (21,7%) menempati frekuensi terendah.

Distribusi sampel faktor sosiodemografi anak, jenis kelamin laki-laki (52,2%) lebih banyak menderita Retinoblastoma daripada perempuan (47,8%).

Tabel 5.4. Distribusi Sampel Menurut Usia dengan Jenis Kelamin Jenis Kelamin

Usia Perempuan % Laki-Laki % Total %

< 3 tahun 8 36,4 6 25 14 30,4 3 – 5 tahun 10 45,5 12 50 21 47,8 > 5 tahun 4 18,1 6 25 11 21,7 Jumlah 22 100 24 100 46 100

Berdasarkan tabel 5.4. dapat dilihat bahwa distribusi sampel menurut usia dengan jenis kelamin sebagai berikut:

a) Usia < 3 tahun memiliki frekuensi perempuan sebanyak 8 orang (36,4%) sedangkan laki-laki sebanyak 6 orang (25%).

b) Usia 3 – 5 tahun memiliki frekuensi perempuan sebanyak 10 orang (45,5%) sedangkan laki-laki 12 orang (50%).

c) Usia > 5 tahun memiliki frekuensi perempuan sebanyak 4 orang (18,1%) sedangkan laki-laki sebanyak 6 orang (25%).

Distribusi pasien RB yang menjadi sampel penelitian berdasarkan karakteristik status gizi anak dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.5. Distribusi Sampel Menurut Status Gizi

Status Gizi Jumlah Persentase (%)

Kurang 34 73,9

Normal 12 26,1

Lebih 0 0

Jumlah 46 100

Berdasarkan tabel 5.5. dapat dilihat bahwa distribusi sampel menurut status gizi dengan frekuensi tertinggi pada status gizi kurang sebanyak 34 orang (73,9%), status gizi normal 12 orang (26, 1%), dan tidak ada anak dengan status gizi lebih. 5.1.2.5. Klasifikasi Retinoblastoma

Distribusi pasien RB yang menjadi sampel penelitian berdasarkan karakteristik klasifikasi Retinoblastoma dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.6. Distribusi Sampel Menurut Klasifikasi Retinoblastoma

Lateralisasi Unilateral 41 89,1 Bilateral 5 10,9 Jumlah 46 100 Arah Perkembangan Intraokular 4 8,7 Ekstraokular 38 82,6 Campuran 4 8,7 Jumlah 46 100 Berdasarkan tabel 5.6. dapat dilihat bahwa klasifikasi Retinoblastoma dari segi lateralisasi terlihat bahwa kasus unilateral sejumlah 41 kasus (89,1%) lebih banyak ditemukan dibandingkan bilateral sejumlah 5 kasus (10,9%). Klasifikasi Retinoblastoma dari segi arah perkembangan terlihat bahwa frekuensi tertinggi pada kelas ekstraokular sejumlah 38 kasus (82,6%), sedangkan intraokular dan campuran memiliki frekuensi yang sama yaitu sejumlah masing-masing 4 kasus (8,7%).

5.1.2.6. Tingkat Keparahan

Distribusi pasien RB yang menjadi sampel penelitian berdasarkan karakteristik tingkat keparahan Retinoblastoma dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.7. Distribusi Sampel Menurut Tingkat Keparahan Tingkat Keparahan Jumlah Persentase (%)

Stadium I 4 8,7

Stadium II 0 0

Stadium IV 41 89,1 Jumlah 46 100

Berdasarkan tabel 5.7. dapat dilihat bahwa karakteristik Retinoblastoma dengan faktor tingkat keparahan memiliki frekuensi tertinggi pada stadium IV dengan jumlah 41 kasus (89,1%), sedangkan stadium I sejumlah 4 kasus (8,7%), stadium III sejumlah 1 kasus (2,2%), dan stadium II tidak ada kasus.

5.1.2.7. Gejala Klinis

Distribusi pasien RB yang menjadi sampel penelitian berdasarkan karakteristik gejala klinis dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.8. Distribusi Sampel Menurut Gejala Klinis

Gejala Klinis Jumlah Persentase (%)

Cat Eye 3 6,4

Mata Bengkak 1 2,2

Mata Menonjol 40 87

Mata merah tidak bisa melihat 1 2,2

Proptosis Bulbi 1 2,2

Jumlah 46 100

Berdasarkan tabel 5.8. dapat dilihat bahwa karakteristik Retinoblastoma dengan faktor gejala klinis memiliki frekuensi tertinggi pada mata menonjol sejumlah 40 kasus (87%), sedangkan gejala klinis utama lainnya seperti cat eye sejumlah 3

kasus (6,4%), mata bengkak, mata tidak bisa melihat, dan proptosis bulbi masing-masing sejumlah 1 kasus (2,2%).

5.1.2.8. Onset

Distribusi pasien RB yang menjadi sampel penelitian berdasarkan karakteristik onset dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.9. Distribusi Sampel Menurut Onset

Onset Jumlah Persentase (%)

< 1 tahun 4 8,7

1 – 2 tahun 27 58,7

2 – 3 tahun 13 28,3

> 3 tahun 2 4,3

Jumlah 46 100

Berdasarkan tabel 5.9. dapat dilihat bahwa karakteristik Retinoblastoma dengan faktor onset memiliki frekuensi tertinggi pada onset < 1 tahun sejumlah 4 kasus (8,7%), onset 1 – 2 tahun sebanyak 27 kasus (58,7%), onset 2 – 3 tahun sejumlah 13 kasus (28,3%), dan onset > 3 tahun sejumlah 2 kasus (4,3%).

5.2.1.9. Penatalaksanaan

Distribusi pasien RB yang menjadi sampel penelitian berdasarkan karakteristik penatalaksanaan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.10. Distribusi Sampel Menurut Penatalaksanaan

Penatalaksanaan Jumlah Persentase (%)

Eksenterasi 1 2,2

Kemoterapi CPA 1 2,2

Kemoterapi CPA, EPO 4 8,7

Kemoterapi MTX 1 2,2

Kemoterapi VCR, CPA 1 2,2

Kemoterapi VCR, EPO, CPA 27 58,7

Jumlah 46 100

Berdasarkan tabel 5.10. dapat dilihat bahwa karakteristik Retinoblastoma dengan faktor penatalaksanaan memiliki frekuensi tertinggi pada penatalaksanaan utama dengan metode kemoterapi VCR, EPO, CPA dengan jumlah separuh sampel atau 27 kasus (58,7%), sedangkan tata laksana utama lainnya seperti enukleasi sejumlah 11 kasus (23,8%), kemoterapi CPA, EPO sejumlah 4 kasus (8,7%), serta eksenterasi, kemoterapi CPA, kemoterapi MTX, kemoterapi VCR, CPA masing-masing sejumlah 1 kasus (2,2%).

5.1.2.10. Outcome

Distribusi pasien RB yang menjadi sampel penelitian berdasarkan karakteristik outcome dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.11. Distribusi Sampel Menurut Outcome

Outcome Jumlah Persentase (%)

Hidup 45 97,8

Meninggal 1 2,2

Berdasarkan tabel 5.11. dapat dilihat bahwa distribusi sampel menurut outcome dengan frekuensi tertinggi pada outcome hidup sejumlah 45 kasus (97,8%), sedangkan outcome meninggal sejumlah 1 kasus (2,2%).

Dokumen terkait