BAB II KAJIAN PUSTAKA
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, terdiri dari dua variabel bebas yaitu intensitas kunjungan ke perpustakaan (X1) dan minat belajar (X2) dan satu
variabel terikat yaitu prestasi belajar (Y). Dalam mendiskripsikan data dan menguji peranan varabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini disajikan deskripsi data berupa Mean (M), Median (Me), Modus (Mo), Standar Deviasi (SD) dan kecenderungan masing-masing variabel yang ada dalam penelitian yang disajikan dalam sebaran skor dan histogram. Adapun untuk mengetahui secara lengkap mengenai deskripsi data dalam penelitian ini, dapat dilihat pada uraian berikut:
a. Variabel Intensitas Kunjungan ke Perpustakaan
Data intensitas kunjungan ke perpustakaan diperoleh dari angket tertutup dengan 20 butir soal yang diberikan kepada 74 responden. Setelah angket diuji cobakan dan hasilnya dianalisis dengan bantuan program komputer SPSS16.0 for windows dan hasinya 20 butir soal tidak terdapat soal yang tidak valid atau gugur, maka 20 butir soal dianggap valid. Penilaian yang digunakan dalam angket ini menggunakan empat alternatif jawaban, yaitu 1 (satu) untuk skor jawaban terendah dan 4 (empat) untuk skor jawaban tertinggi.
(R) sebesar 26, Mean(M) sebesar 37,15, Median(Me) sebesar 37, Modus (Mo) sebesar 30, dan Standar Deviasi (SD) sebesar 6,056. Jumlah kelas interval dihitung menggunanakan rumus K = 3,3 Log n, sehingga diperoleh K = 3,3 Log 74 = 7,16 dibulatkan menjadi 7 kelas. Sedangkan panjang kelas interval = range : jumlah kelas = 26 : 7 = 3,71 dibulatkan menjadi 4. Dari hasil tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Intensitas Kunjungan ke Perpustakaan No. Interval Frekuensi Frek. Relatif (%)
1 23 - 26 3 4,1 2 27 - 30 10 13,5 3 31- 34 11 14,9 4 35 - 38 19 25,7 5 39 - 42 15 20,3 6 43 - 46 12 16,2 7 47 - 50 4 5,4 Jumlah 74 100
Berdasarkan Tabel 10 dapat dibuat histogram untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang pemusatan dan penyebaran data intensitas kunjungan ke perpustakaan dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini.
Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi Intensitas Kunjungan ke Perpustakaan 3 10 11 19 15 12 4 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 23 - 26 27 - 30 31- 34 35 - 38 39 - 42 43 - 46 47 - 50 F r e k u e n s i Interval Kelas
Berdasarkan Tabel 10 dan Gambar 2 di atas, frekuensi tertinggi intensitas kunjungan ke perpustakaan berada pada kelas interval 35 - 38 sebanyak 19 siswa, dan frekuensi terendah berada pada kelas interval 23 - 26 sebanyak 3 siswa.
Hasil perhitungan untuk penentuan kecenderungan variabel intensitas kunjungan ke perpustakaan sebagai berikut (proses perhitungan terdapat dalam lampiran):
Skor minimum ideal = 20 Skor maksimum ideal = 80 Nilai rata-rata ideal (Mi) = 50 Nilai standar deviasi ideal (SDi)= 10
Dari perhitungan di atas dapat dikategorikan dalam 4 klasifikasi frekuensi skor intensitas kunjungan ke perpustakaan dengan ketentuan sebagai berikut: X < (Mi – 1,5 SDi) = X < 35 sangat rendah (Mi – 1,5 SDi) < X ≤ (Mi – 0 SDi) = 35 < X ≤ 50 rendah (Mi + 0 SDi) < X ≤ (Mi + 1,5 SDi) = 50 < X ≤ 65 tinggi X > (Mi + 1,5 SDi) = X > 65 sangat tinggi Tabel 11. Kategori Kecenderungan Intensitas Kunjungan ke Perpustakaan
No. Skor Kategori
1 X < 35 Sangat Rendah 2 35 < X ≤ 50 Rendah 3 50 < X ≤ 65 Tinggi 4 X > 65 Sangat Tinggi
Berdasarkan Tabel 11 dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata (Mean) sebesar 37,15 dengan pencapaian 46,44% terletak antara skor 35 < X ≤ 50
b. Variabel Minat Belajar
Data minat belajar diperoleh dari angket tertutup dengan 20 butir soal yang diberikan kepada 74 responden. Setelah angket diuji cobakan dan hasilnya dianalisis dengan bantuan program komputer SPSS 16.0 for windows dan hasinya 18 butir soal tidak terdapat soal yang tidak valid atau gugur, maka 18 butir soal dianggap valid. Penilaian yang digunakan dalam angket ini menggunakan empat alternatif jawaban, yaitu 1 (satu) untuk skor jawaban terendah dan 4 (empat) untuk skor jawaban tertinggi.
Berdasarkan hasil data penelitian menggunakan program SPSS 16.0 for windows diperoleh skor tertinggi sebesar 63, skor terendah sebesar 30, Range (R) sebesar 33, Mean(M) sebesar 45,08, Median(Me) sebesar 44, Modus (Mo) sebesar 44, dan Standar Deviasi (SD) sebesar 6,224. Jumlah kelas interval dihitung menggunanakan rumus K = 3,3 Log n, sehingga diperoleh K = 3,3 Log 74 = 7,16 dibulatkan menjadi 7 kelas. Sedangkan panjang kelas interval = range : jumlah kelas = 33 : 7 = 4,71 dibulatkan menjadi 5. Dari hasil tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Minat Belajar
No. Interval Frekuensi Frek. Relatif (%)
1 30 - 34 2 2,7 2 35 - 39 9 12,2 3 40 - 44 27 36,5 4 45 - 49 24 32,4 5 50 - 54 5 6,8 6 55 - 59 5 6,8 7 60 - 64 2 2,7 Jumlah 74 100
Berdasarkan Tabel 12 dapat dibuat histogram untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang pemusatan dan penyebaran data minat belajar dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini.
Gambar 3. Histogram Distribusi Frekuensi Minat Belajar
Berdasarkan Tabel 12 dan Gambar 3 di atas, frekuensi tertinggi minat belajar berada pada kelas interval 40 - 44 sebanyak 27 siswa, dan frekuensi terendah berada pada kelas interval 30 - 34 dan 60 – 64 sebanyak 2 siswa.
Hasil perhitungan untuk penentuan kecenderungan variabel minat belajar sebagai berikut (proses perhitungan terdapat dalam lampiran):
Skor minimum ideal = 18 Skor maksimum ideal = 72 Nilai rata-rata ideal (Mi) = 45 Nilai standar deviasi ideal (SDi)= 9
Dari perhitungan di atas dapat dikategorikan dalam 4 klasifikasi frekuensi skor minat belajar dengan ketentuan sebagai berikut:
X < (Mi – 1,5 SDi) = X < 31,5 sangat rendah (Mi – 1,5 SDi) < X ≤ (Mi – 0 SDi) = 31,5 < X ≤ 45 rendah (Mi + 0 SDi) < X ≤ (Mi + 1,5 SDi) = 45 < X ≤ 58,5 tinggi X > (Mi + 1,5 SDi) = X > 58,5 sangat tinggi
2 9 27 24 5 5 2 0 5 10 15 20 25 30 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64
F
r
e
k
u
e
n
s
i
Interval Kelas
Tabel 13. Kategori Kecenderungan Minat Belajar
No. Skor Kategori
1 X < 31,5 Sangat Rendah 2 31,5 < X ≤ 45 Rendah 3 45 < X ≤ 58,5 Tinggi 4 X > 58,5 Sangat Tinggi
Berdasarkan Tabel 13 dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata (Mean) sebesar 45,08 dengan pencapaian 62,61% terletak antara skor 45 < X ≤ 58,5 dengan kategori minat belajar tinggi.
c. Variabel Prestasi Belajar
Data prestasi belajar diperoleh dari nilai rapot (nilai kognitif) dari jumlah mata pelajaran kelompok wajib, kelompok kejuruan dan mulok siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 17 mata pelajaran.
Berdasarkan hasil data penelitian menggunakan program SPSS 16.0 for windows diperoleh skor tertinggi sebesar 55, skor terendah sebesar 42, Range (R) sebesar 13, Mean (M) sebesar 48,34, Median (Me) sebesar 48,50, Modus (Mo) sebesar 47, danStandar Deviasi(SD) sebesar 2,990. Jumlah kelas interval dihitung menggunanakan rumus K = 3,3 Log n, sehingga diperoleh K = 3,3 Log 74 = 7,16 dibulatkan menjadi 7 kelas. Sedangkan panjang kelas interval = range : jumlah kelas = 13 : 7 = 1,86 dibulatkan menjadi 2. Dari hasil tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 14. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar
No. Interval Frekuensi Frek. Relatif (%)
1 42 - 43 5 6,8 2 44 - 45 7 9,5 3 46 - 47 18 24,3 4 48 - 49 18 24,3 5 50 - 51 15 20,3 6 52 - 53 8 10,8 7 54 - 55 3 4,1 Jumlah 74 100,00
Berdasarkan Tabel 14 dapat dibuat histogram untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang pemusatan dan penyebaran data prestasi belajar dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah ini.
Gambar 4. Histogram Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar
Berdasarkan Tabel 14 dan Gambar 4 di atas, frekuensi tertinggi prestasi belajar berada pada kelas 46 – 47 dan 48 - 49 masing-masing sebanyak 18 siswa, dan frekuensi terendah berada pada kelas 54 - 55 sebanyak 3 siswa.
Hasil perhitungan untuk penentuan kecenderungan variabel prestasi belajar 5 7 18 18 15 8 3 0 5 10 15 20 42 - 43 44 - 45 46 - 47 48 - 49 50 - 51 52 - 53 54 - 55
F
r
e
k
u
e
n
s
i
Interval Kelas
Skor minimum ideal = 17 Skor maksimum ideal = 68 Nilai rata-rata ideal (Mi) = 8,5 Nilai standar deviasi ideal (SDi)= 42,5
Dari perhitungan di atas dapat dikategorikan dalam 4 klasifikasi frekuensi skor prestasi belajar dengan ketentuan sebagai berikut:
X < (Mi – 1,5 SDi) = X < 29,75 sangat rendah (Mi – 1,5 SDi) < X ≤ (Mi – 0 SDi) = 29,75 < X ≤ 42,5 rendah (Mi + 0 SDi) < X ≤ (Mi + 1,5 SDi) = 42,5 < X ≤ 55,25 tinggi X > (Mi + 1,5 SDi) = X > 55,25 sangat tinggi Tabel 15. Kategori Kecenderungan Prestasi Belajar
No. Skor Kategori
1 X < 29,75 Sangat Rendah
2 29,75 < X ≤ 42,5 Rendah 3 42,5 < X ≤ 55,25 Tinggi
4 X > 55,25 Sangat Tinggi
Berdasarkan Tabel 15 dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata (Mean) sebesar 48,34 dengan pencapaian 71,09% terletak antara skor 42,5 < X ≤ 55,25 dengan kategori prestasi belajar tinggi.
2. Uji Prasyarat Analisis
Sebelum dilakukan uji hipotesis harus melakukan uji prasyarat analisis untuk mengetahui data yang dikumpulkan memenuhi syarat untuk dianalisis dengan teknik analisis yang dipilih. Uji prasyarat dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji linearitas, dan uji multikolinieritas. Hasil uji prasyarat analisis dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut:
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data yang didapatkan mengikuti atau mendekati sebaran normal atau tidak. Uji normalitas diujikan pada masing-masing variabel yaitu intensitas kunjungan ke perpustakaan (X1), minat belajar (X2), dan prestasi belajar (Y). Uji normalitas
dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16.0 for windows dengan teknik analisis Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai Asymp. Sig > 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai Asymp. Sig < 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Hasil uji normalitas untuk masing-masing variabel penelitian disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 16. Hasil UjiKolmogorof-Smirnov
Variabel Asymp. Sig. (2-tailed) Toleransi Kesimpulan
X1 0,273 0,05 Normal
X2 0,421 0,05 Normal
Y 0,621 0,05 Normal
Berdasarkan Tabel 16 diatas dapat disimpulkan bahwa variabel intensitas kunjungan ke perpustakaan, minat belajar dan prestasi belajar berdistribusi normal dengan hasilAsymp. Sig. (2-tailed) > 0,05.
b. Uji Linieritas
Sebelum melakukan pengujian hipotesis harus melakukan uji linieritas terlebih dahulu untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat linier atau tidak. Kriteria pengujian linieritas yang digunakan yaitu apabila nilai Flinierity> Ftabel pada taraf signifikansi 0,05 atau 5%. Uji linieritas dilakukan
dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 16.0 for windows yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 17. Hasil Uji Linieritas
Variabel Flinierity Ftabel Sign Kesimpulan
X1*Y 116,222 3,97 0,000 Linier
X2*Y 27,379 3,97 0,000 Linier
Berdasarkan Tabel 17 menunjukkan bahwa Flinieritydari perhitungan masing-
masing variabel lebih besar dari Ftabel(Flinierity > Ftabel) pada taraf signifikansi 5%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan intensitas kunjungan ke perpustakaan dengan prestasi belajar adalah linier (116,222 > 3,97), sedangkan hubungan minat belajar dengan prestasi belajar adalah linier (27,379 > 3,97). c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara variabel-variabel bebas pada model regresi. Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas apabila nilai tolerance > 0,1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) < 10. Uji multikolinieritas pada penelitian ini menggunakan bantuan program komputer SPSS 16.0 for windows yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 18. Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance(t) VIF Kesimpulan
X1 8,073 1,188 Tidak Terjadi
Multikolinieritas
X2 2,869 1,188 Tidak Terjadi
Multikolinieritas
Berdasarakan Tabel 18 menunjukkan pada variabel intensitas kunjungan ke perpustakaan didapat nilai tolerance 8,073 > 0,1 dan nilai VIF 1,188 < 10, sedangkan pada variabel minat belajar nilai tolerance 2,869 > 0,1 dan nilai VIF 1,188 < 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada variabel intensitas kunjungan ke perpustakaan dan minat belajar tidak terjadi multikolinieritas.