BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Deskripsi Data Sebelum Tindakan
Kegiatan ini dilakukan sebelum peneliti melakukan proses pembelajaran. Kegiatan pada penelitian ini yaitu observasi dengan mengamati pembelajaran di kelas dan melakukan diskusi dengan guru Fiqih tersebut. Dan guru Fiqih tersebut akan berperan sebagai koloborator dan observer dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar Fiqih siswa serta kendala yang dialami ketika proses pembelajaran terjadi.
Berdasarkan observasi dan diskusi peneliti dan guru kolaborator diperoleh informasi sebagai berikut:
1. Pembelajaran fiqih masih berpusat pada guru (teacher centered learning).
2. Metode yang digunakan guru masih bersifat metode tradisional, seperti ceramah, tanya jawab dan diskusi.
3. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran fiqih.
4. Kurangnya keterlibatan siswa pada proses pembelajaran, sehingga siswa cenderung kurang fokus pada saat proses pembelajaran.77
76
Berdasarkan masalah-masalah tersebut di atas maka peneliti mencoba mengimplementasikan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Oleh karena itu, objek penelitian tindakan ini adalah metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan hasil belajar Fiqih siswa. Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Pada tahap perencanaan, peneliti bersama guru yang juga mengajar mata pelajaran fiqih, merencanakan tindakan berdasarkan hasil identifikasi awal terhadap proses pembelajaran fiqih dalam rangka meningkatkan hasil belajar fiqih siswa. Sebelum melakukan tindakan, pada tahap ini peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan media video dan gambar sebagai media pembelajaran, menyiapkan instrumen hasil belajar, lembar observasi aktifitas siswa, aktifitas guru, kegiatan pembelajaran, catatan lapangan dan melakukan uji instrumen.
Selanjutnya adalah tahap pelaksanaan tindakan. Tindakan dilakukan bertujuan untuk memperbaiki keadaan proses pembelajaran fiqih. Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, dalam satu siklus terdiri dari dua kali pertemuan.
Pada siklus pertama, peneliti yang bertindak sebagai guru melalui proses pembelajaran dengan menjelaskan tujuan pembelajaran, kemudian guru memberikan soal pre test kepada siswa yang harus mereka kerjakan sebelum guru menjelaskan mata pelajaran. Pre test diberikan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa mengenai materi yang akan dipelajari.
Kegiatan berikutnya guru mengimplementasikan metode Jigsaw
dengan membagi siswa ke dalam 4 kelompok besar yang disebut kelompok asal di mana masing-masing kelompok terdiri dari 8-9 orang siswa. Selanjutnya guru membagi materi kepada setiap kelompok, guru menginstruksikan kepada setiap kelompok untuk mendiskusikan poin-poin
77
Hasil Observasi tentang Masalah Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Fiqih di MA Pembangunan UIN Jakarta dengan Guru Mata Pelajaran Fiqih pada hari Senin, 18 Juli 2016 pukul 13.00 Wib.
penting yang terdapat dalam buku paket dan memahami materi dengan pemahaman individu.
Setelah ke empat kelompok mengerti dengan sub materi berdasarkan kelompoknya masing-masing maka guru membagi 4 kelompok besar tersebut menjadi kelompok baru yang disebut kelompok ahli sehingga nantinya akan terbentuk 8 kelompok yang beranggotakan empat orang. Setiap anggota kelompok mengajarkan satu sama lain tentang apa yang siswa telah pelajari di kelompok asal. Guru menginstruksikan kepada seluruh kelompok untuk kembali ke kelompok asal. Kemudian setiap kelompok menyelaraskan pemahaman siswa yang dihasilkan dari kelompok tadi, dan menanyakan apabila ada materi yang belum dipahami baik kepada guru atau teman kelompoknya. Setelah itu guru menjelaskan materi pelajaran guna memperbaiki dan meningkatkan pemahaman siswa.
Di akhir kegiatan pembelajaran guru memberikan soal post test
kepada siswa yang harus mereka kerjakan setelah guru menjelaskan mata pelajaran. Post test diberikan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi siswa mengenai pelajaran yang telah dipelajari.
Pada tahap observasi, guru mengobservasi proses pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sekaligus mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru dengan melakukan dokumentasi berupa foto-foto dan catatan lapangan serta menilai hasil belajar fiqih siswa setelah diadakan tes awal (pre test) dan tes akhir (post test).
Terakhir adalah kegiatan analisis dan refleksi, di mana peneliti dan guru koloborator menganalisis dan mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus I, apakah tindakan yang dilakukan sesuai dengan konsep penelitian atau belum, tahap refleksi tujuannya untuk memperbaiki dan menyempurnakan tindakan yang akan diberikan di siklus berikutnya. Melalui refleksi, berbagai kendala yang muncul di kelas pada saat pemberian tindakan didiskusikan untuk mencari solusi yang dapat memperbaiki mutu pembelajaran fiqih. Kendala yang muncul pada saat pembelajaran, di antaranya adalah masih banyak siswa yang tidak mendengarkan penjelasan
materi yang disampaikan oleh guru ketika proses pembelajaran terjadi, masih belum pahamnya siswa tentang metode pembelajaran Jigsaw sehingga banyak siswa yang masih kurang aktif dalam melakukan diskusi, kurangnya arahan dari guru dalam pengimplementasian metode Jigsaw, dan kurangnya waktu pembelajaran yang menyebabkan langkah-langkah dalam metode
Jigsaw kurang efisien.
Berdasarkan penjelasan mengenai hasil penelitian pada siklus I di atas, maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II karena guru belum berhasil mengimplementasikan metode pembelajaran Jigsaw pada mata pelajaran fiqih secara optimal, selain itu hasil belajar siswa pun masih perlu ditingkatkan.
Pada siklus kedua peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan perencanaan yang dibuat sebelumnya, setelah refleksi pada siklus I. Tahap awal adalah perencanaan, di mana peneliti dan guru koloborator mengembangkan rencana tindakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Sebelum melakukan tindakan, pada tahap ini peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan media video dan gambar sebagai media pembelajaran, menyiapkan instrumen hasil belajar, lembar observasi aktifitas siswa, aktifitas guru, kegiatan pembelajaran, catatan lapangan dan melakukan uji instrumen.
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sedikit berbeda dengan pembelajaran pada siklus I, hal ini dilakukan agar siswa tidak merasa bosan dalam pembelajaran fiqih dan agar siswa semangat serta antusias dalam belajar. Peneliti yang bertindak sebagai guru memulai proses pembelajaran dengan memberikan penghargaan kepada siswa yang mendapat nilai tertinggi pada soal instrumen tes hasil belajar siklus I serta memberikan ice breaking
sebelum pembelajaran dimulai, kemudian tujuan pembelajaran, memberikan soal pre test kepada siswa, menjelaskan kembali langkah-langkah metode pembelajaran Jigsaw agar siswa lebih paham di setiap tahap pelaksanaannya.
Kegiatan berikutnya guru mengimplementasikan metode Jigsaw
dengan membagi siswa ke dalam 4 kelompok besar yang disebut kelompok asal di mana masing-masing kelompok terdiri dari 8-9 orang siswa.
Selanjutnya guru membagi materi kepada setiap kelompok, guru menginstruksikan kepada setiap kelompok untuk mendiskusikan poin-poin penting yang terdapat dalam buku paket dan memahami materi dengan pemahaman individu.
Setelah ke empat kelompok mengerti dengan sub materi berdasarkan kelompoknya masing-masing maka guru membagi 4 kelompok besar tersebut menjadi kelompok baru yang disebut kelompok ahli sehingga nantinya akan terbentuk 8 kelompok yang beranggotakan empat orang. Setiap anggota kelompok mengajarkan satu sama lain tentang apa yang siswa telah pelajari di kelompok asal. Guru menginstruksikan kepada seluruh kelompok untuk kembali ke kelompok asal. Kemudian setiap kelompok menyelaraskan pemahaman siswa yang dihasilkan dari kelompok tadi, dan menanyakan apabila ada materi yang belum dipahami baik kepada guru atau teman kelompoknya. Setelah itu guru menjelaskan materi pelajaran guna memperbaiki dan meningkatkan pemahaman siswa. Kegiatan seperti ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan hingga pertemuan di akhiri dengan
post test (tes akhir).
Pada tahap observasi, guru (peneliti) mengobservasi proses pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sekaligus mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru dengan melakukan dokumentasi berupa foto-foto dan catatan lapangan serta menilai hasil belajar fiqih siswa setelah diadakan tes awal (pre test) dan tes akhir (post test).
Pada tahap terakhir yaitu analisis dan refleksi, di mana peneliti dan guru koloborator menganalisis sekaligus mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus II, apakah tindakan yang telah diberikan sudah sesuai atau belum dengan konsep penelitian yang direncanakan. Kemudian hasil penelitian siklus II dibandingkan dengan indikator keberhasilan. Proses pembelajaran metode pembelajaran Jigsaw sudah berjalan dengan baik karena semua siswa dapat mengatasi permasalahan dalam belajar, meskipun belum mencapai kesempurnaan, akan tetapi guru dianggap sudah berhasil dalam melaksanakan proses pembelajaran metode Jigsaw.
Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar fiqih siswa, sehingga peneliti memutuskan tindakannya sudah berhasil mencapai indikator keberhasilan dan peneliti dihentikan pada siklus II.