• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 7 Penampilan karakter kualitatif warna buah muda, buah intermediate, dan buah matang pada 18 genotipe cabai hias yang diuji

Genotipe Perubahan warna (muda-matang)

Muda Intermediate Matang

IPB H1 Ungu Kuning-oranye Merah

IPB H2 Hijau muda Hijau Merah

IPB H3 Hitam Hijau Merah

IPB H4 Ungu Hijau-oranye Merah

IPB H5 Hijau Kuning pucat Putih

IPB H6 Hitam Hijau Merah

IPB H7 Hijau Oranye Merah

IPB H8 Hitam Hijau Merah

IPB H9 Hijau Oranye Merah

IPB H10 Ungu Oranye Merah

IPB H11 Ungu Ungu Ungu muda

IPB H12 Hijau Hitam Oranye cerah

IPB H13 Hijau Hitam Merah

Triwarsana 1-1 Ungu Ungu muda Oranye muda

Triwarsana 1-3 Hijau Oranye Merah

Triwarsana 1-5 Ungu Oranye Merah

IPB Seroja Hijau Oranye Merah

IPB Ungara Ungu Ungu kehijauan Merah

Analisis Sidik Ragam

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat nyata diantara genotipe-genotipe cabai hias yang diuji pada seluruh karakter kuantitatif yang diamati, yaitu karakter tinggi tanaman, tinggi dikotomus, diameter batang, lebar kanopi, panjang buah, diameter buah, dan bobot buah per buah. Pengelompokkan yang dilakukan dalam percobaan tidak berpengaruh nyata terhadap 7 karakter kuantitatif yang diamati. Koefisien keragaman (KK) pada seluruh karakter kuantitatif yang diamati berkisar antara 10.23-17.26% (Tabel 8). Tabel 8 Rekapitulasi sidik ragam terhadap karakter yang diamati

Karakter F hitung genotipe Pr>F F hitung kelompok Pr>F KK (%) Tinggi tanaman (cm) 34.50 <.0001** 0.81 0.455 tn 13.34 Tinggi dikotomus (cm) 34.15 <.0001** 0.03 0.967 tn 15.66 Diameter batang (mm) 3.53 0.0009** 0.19 0.826 tn 11.19 Lebar kanopi (cm) 16.74 <.0001** 0.23 0.798 tn 11.13 Panjang buah (cm) 23.67 <.0001** 0.25 0.782 tn 18.45 Diameter buah (mm) 33.38 <.0001** 0.09 0.914 tn 10.23 Bobot buah per buah (g) 69.41 <.0001** 0.16 0.852tn 17.26 KK = Koefisien keragaman; ** : sangat nyata pada taraf α=5% ; tn : tidak nyata

19 Karakter Kuantitatif

Karkter kuantitatif dikendalikan oleh banyak gen dan memiliki pengaruh lingkungan yang tinggi. Pengamatan tinggi tanaman pada 18 genotipe cabai hias yang diuji berkisar antara 24.57-112.58 cm. Genotipe IPB H12 memiliki nilai tengah tinggi tanaman tertinggi sedangkan genotipe yang memiliki nilai tengah terendah adalah IPB H10. Lebar diameter genotipe cabai hias yang diuji berkisar antara 6.35-9.81 mm. Genotipe IPB H6 memiliki nilai tengah lebar diameter tertinggi sedangkan genotipe Triwarsana 1-5 memiliki nilai tengah lebar diameter terendah. Tinggi dikotomus genotipe cabai hias yang diuji berkisar antara 6.67- 45.53 cm. Genotipe IPB H10 memiliki nilai tengah tinggi dikotomus tertinggi. Genotipe IPB H11 memiliki nilai tengah tinggi dikotomus terendah.

Tabel 9 Nilai tengah karakter tinggi tanaman, tinggi dikotomus, dan diameter batang yang diuji pada setiap genotipe

Genotipe Tinggi tanaman (cm) Diameter batang (mm) Tinggi dikotomus (cm) IPB H1 56.97de 7.53bcd 15.92gf

IPB H2 45.42efg 8.71abc 20.33def

IPB H3 37.17fgh 8.32abc 18.79efg

IPB H4 34.19gh 8.81ab 22.22de IPB H5 49.29ef 8.37abc 23.42de IPB H6 77.23b 9.81a 25.07d IPB H7 63.57cd 8.19abc 15.17fgh IPB H8 47.20ef 6.35d 14.53gh IPB H9 74.64bc 7.60bcd 30.50bc IPB H10 24.57h 8.79ab 6.67i IPB H11 85.57b 8.31abc 45.53a IPB H12 112.58a 7.27bcd 35.07b IPB H13 44.67efg 7.39bcd 25.53cd Triwarsana 1-1 29.68h 7.03cd 8.93i Triwarsana 1-3 29.30h 7.06bcd 9.17i Triwarsana 1-5 36.30fgh 6.45d 9.93hi IPB Seroja 31.10s 7.55bcd 8.26i IPB Ungara 47.55ef 9.43u 15.84gf

Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata menurut uji DMRT 5%

Lebar kanopi genotipe cabai hias yang diuji berkisar antara 30.97-82.20 cm. Genotipe IPB H12 memiliki nilai tengah lebar kanopi tertinggi. Genotipe Seroja memiliki nilai tengah lebar kanopi terendah. Panjang buah genotipe cabai hias yang diuji berkisar antara 0.84-6.21 cm. Genotipe IPB H2 memiliki nilai tengah panjang buah tertinggi. Genotipe IPB H3 memiliki nilai tengah panjang buah terendah. Diameter buah genotipe cabai hias yang diuji berkisar antara 6.82-25.72 cm. Genotipe IPB H9 memiliki nilai tengah diameter buah tertinggi sedangkan genotipe Triwarsana 1-5 memiliki nilai tengah diameter buah terendah. Pada peubah bobot buah per buah genotipe cabai hias yang diuji berkisar antara 0.71-4.28 g. Genotipe

20

IPB H6 memiliki nilai tengah bobot buah per buah tertinggi, sedangkan genotipe Triwarsana 1-1 memiliki nilai tengah bobot buah per buah terendah.

Tabel 10 Nilai tengah karakter lebar kanopi, panjang buah, dan diameter buah, dan bobot buah per buah yang diuji pada setiap genotipe

Genotipe Lebar kanopi (cm) Panjang buah (cm) Diameter buah (mm) Bobot buah per buah (g) IPB H1 54.77cd 1.7d 14.03c 2.34c IPB H2 55.57cd 6.21a 16.21b 7.71a IPB H3 38.67ef 0.84e 11.27def 1.13ef IPB H4 35.17f 2.25cd 10.92ef 1.48de IPB H5 52.32cd 1.83d 10.04ef 1.04ef IPB H6 66.47b 3.90b 13.48cd 4.28b IPB H7 59.87bc 1.59d 11.85cdef 0.98ef IPB H8 50.23cd 1.86d 12.08cde 1.49de IPB H9 60.57bc 2.17cd 25.72a 4.04b IPB H10 32.60f 0.87e 11.93cde 0.91ef IPB H11 50.20cd 2.07d 10.05ef 1.86cd IPB H12 82.20a 2.40cd 12.03cde 2.19c IPB H13 32.47f 2.24cd 9.69efg 2.16c Triwarsana 1-1 48.47de 1.90d 7.64gf 0.71f Triwarsana 1-3 47.00de 2.19cd 9.81efg 0.91ef Triwarsana 1-5 47.47de 2.93c 6.82h 0.75f

IPB Seroja 30.97f 2.21cd 9.53fg 1.32def

IPB Ungara 52.53cd 2.09d 14.09c 2.46c

Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf 5%

Analisis Molekuler

Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) adalah teknik amplifikasi fragmen DNA dengan menggunakan primer pendek yang panjangnya 10-20 pb. Jumlah dan kualitas frgmen DNA yang dihasilkan bergantung pada panjang dan komposisi nukleotida penyusun primer, konsentrasi dan kemurnian DNA cetakan dan suhu penempelan pada reaksi PCR (Naipospos 2013).

Jumlah primer yang digunakan pada awalnya berjumlah 15 primer, namun hanya 11 primer yang digunakan dalam analisis molekuler, dikarenakan primer tersebut menghasilkan visualisasi pita DNA dengan baik. Empat primer yang tidak digunakan yakni OPA 11, OPA 15, OPA 17 dan OPA 19, sedangkan primer yang digunakan dalam penelitian yakni OPA 1, OPA 2, OPA 3, OPA 4, OPA 7, OPA 8, OPA 9, OPA 12, OPA 13, OPA 16 dan OPA 18.

Amplifikasi 11 primer RAPD terhadap genotipe cabai hias menghasilkan 55 pita yang terdiri dari pola polimorfik sebanyak 54 pita atau sebesar 98.18% dan pita monomorfik sebanyak 1 pita atau sebesar 1.82% dengan ukuran berkisar antara 250-2500 pb. Jumlah pita yang dihasilkan per primer bervariasi, mulai dari 3 pita sampai dengan 7 pita (Tabel 11). Keberagaman pola pita dari 11 primer menunjukkan keberagaman yang tinggi hingga mencapai 98.18% yang terlihat dari

21 nilai pola pita polimorfik yang dihasilkan. Contoh hasil visualisasi DNA pada analisis RAPD ditampilkan dalam Gambar 11.

Tabel 11 Jumlah pita hasil amplifikasi DNA cabai hias dengan 11 primer

Nama primer Jumlah pita

DNA Pita polimorfik Pita monomorfik

Ukuran pita DNA OPA1 6 6 0 300 bp-1100 bp OPA2 6 6 0 400 bp-2000 bp OPA3 6 5 1 300 bp-1000 bp OPA4 4 4 0 300 bp-900 bp OPA7 7 7 0 300 bp-2500 bp OPA8 3 3 0 300 bp-500 bp OPA9 5 5 0 250 bp-1300 bp OPA12 3 3 0 600 bp-2000 bp OPA13 5 5 0 250 bp-1100 bp OPA16 5 5 0 250 bp-1000 bp OPA18 5 5 0 250 bp-1000 bp Total Pita 55 54 (98.18%) 1(1.82%) 250 bp-2500 bp

Gambar 11 Karakter pola pita DNA 18 genotipe cabai hias pada primer OPA4. M= marker (1 kb DNA ladder), 1=IPB H1, 2a 2b=IPB H2, 3=IPB H3, 4=IPB H4, 5=IPB H5, 6=IPB H6, 7=IPB H7, 8=IPB H8, 9=IPB H9, 10=Triwarsana 1-1, 11=Triwarsana 1-3, 12=Triwarsana 1-5, 13=Seroja, 14=Ungara, 15=IPB H10, 16=IPB H11, 17=IPB H12, 18=IPB H13.

Analisis Gerombol

Analisis kemiripan terhadap 18 genotipe cabai hias menghasilkan pembagian kelompok genotipe yang mencerminkan adanya kemiripan didalam kelompok atau sub-kelompok. Analisis hasil molekuler menggunakan program NTSYS pada koefisien kemiripan 54% diperoleh dendogram membentuk 4 kelompok, yaitu (1) kelompok A meliputi IPB H1, IPB H10, IPB H3, Triwarsana 1-5, IPB H4, IPB H2, IPB Ungara, dan IPB H6, (2) kelompok B meliputi IPB H5, Triwarsana 1-3, IPB Seroja, IPB H13, Triwarsana 1-1, IPB H7, IPB H12, dan IPB H9, (3) kelompok C adalah IPB H8, (4) kelompok D adalah IPB H11 (Gambar 12). Analisis hasil karakter kualitatif pada koefisien kemiripan 54% diperoleh dendogram membentuk 5 kelompok yaitu (1) kelompok A meliputi IPB H1, IPB H3, IPB H8, IPB Ungara, (2) kelompok B meliputi IPB H2 dan IPB H6, (3) kelompok C meliputi IPB H4, Triwarsana 1-5, Triwarsana 1-1, Triwarsana 1-3,

22

IPB H13, IPB H10, (4) kelompok D meliputi IPB H5, IPB H12, IPB H7, IPB H9, (5) kelompok E adalah IPB H11 (Gambar 13).

Gambar 12 Analisis gerombol 18 genotipe cabai hias (Capsicum spp.) berdasarkan molekuler

Gambar 13 Analisis gerombol 18 genotipe cabai hias (Capsicum spp.) berdasarkan karakter kualitatif

Pengelompokkan berdasarkan analisis gerombol antara molekuler dengan karakter kualitatif memiliki persamaan dan perbedaan. Genotipe IPB H11 tidak mengelompok dengan genotipe lainnya baik berdasarkan molekuler maupun karakter kualitatif. Pada genotipe IPB H8 berdasarkan analisis molekuler tidak mengelompok dengan genotipe lain, sedangkan berdasarkan analisis gerombol kulatitatif mengelompok dengan IPB H1, IPB H3, dan IPB Ungara.

23

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Genotipe-genotipe cabai hias yang diamati mempunyai karakter yang berbeda-beda pada karakter morfologi baik kualitatif maupun kuantitatif. Analisis molekuler menunjukkan tingkat polimorfisme yang sangat tinggi sebesar 98.18%. Analisis gerombol berdasarkan molekuler dan karakter kualitatif terdapat perbedaan. Berdasarkan analisis gerombol pada molekuler dengan koefisien kemiripan 54% terbagi menjadi 4 kelompok yaitu (1) kelompok A meliputi IPB H1, IPB H10, IPB H3, Triwarsana 1-5, IPB H4, IPB H2, IPB Ungara, dan IPB H6, (2) kelompok B meliputi IPB H5, Triwarsana 1-3, IPB Seroja, IPB H13, Triwarsana 1-1, IPB H7, IPB H12, dan IPB H9, (3) kelompok C adalah IPB H8, (4) kelompok D adalah IPB H11, sedangkan berdasarkan karakter kualitatif dengan koefisien kemiripan sebesar 54% membentuk 5 kelompok yaitu (1) kelompok A meliputi IPB H1, IPB H3, IPB H8, IPB Ungara, (2) kelompok B meliputi IPB H2 dan IPB H6, (3) kelompok C meliputi IPB H4, Triwarsana 1-5, Triwarsana 1-1, IPB H13, IPB Seroja, Triwarsana 1-3, IPB H10, (4) kelompok D meliputi IPB H5, IPB H12, IPB H7, IPB H9, (5) kelompok E adalah IPB H11.

Saran

Genotipe yang memiliki karakter yang diinginkan dapat dijadikan tetua pada persilangan. Peubah pada karakter morfologi yang diamati dan primer yang digunakan diperlukan lebih banyak sehingga hasil karakterisasi pada tanaman cabai hias lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Berke TG. 2000. Hybrid Seed Production in Capsicum. Di dalam: Basra AS, editor.

Hybrid Seed Production in Vegetables: Rationale and Methods in Selected Crops. New York (US): Haworth Press. hlm 49-67.

Bosland PW, Votava EJ. 1999. Peppers: Vegetable and Spice Capsicums. New York (US): CABI Pub.

Brown GGL, Thompson JA, Nelson RL, Warburton ML. 2000. Evaluation of genetic diversity of soybean introductions using RAPD and SSR markers.

Crop Sci., 40: 815–823.

Carsono N. 2008. Peran Pemuliaan Tanaman dalam Meningkatkan Produksi Pertanian di Indonesia. Proceedings Seminar of Agricultural Sciences: Mencermati Perjalanan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan dalam kajian terbatas bidang Produksi Tanaman, Pangan; 2008 Jan; Tokyo (JP).

Darmono, TW. 1996. Ulas balik, analisis keragaman tanaman dengan teknik molekuler (analysis of plant genetic variation with molecular technique).

Hayati, 3 (1): 7-11.

Djarwaningsih T. 2005. Capsicum spp. (Cabai): Asal, persebaran, dan nilai ekonomi. Biodiversitas. 6(4): 292-296.

24

Drabkoba L, Kirschner J, Cestmir. 2002. Comparison of seven DNA extraction and amplification protocols in historical herbarium specimens of Juncaceae.

Plant Mol Bio Rep 20:161-175.

Edmond JB, Senna TL, Andrews FS, Halfarce RG. 1983. Fundamental of Horticulture. New York (US): McGraw Hill Inc. 56p

Gomez KA, Gomez AA. 1995. Prosedur Statistika untuk Penelitian Pertanian. Ed ke-2. Sjamsuddin E, Baharsjah JS, penerjemah. Jakarta (ID): UI Pr. Terjemahan dari: Statistical Procedures for Agricultural Research.

Greenleaf WH. 1986. Pepper Breeding. Basset MJ. Editor. Breeding vegetables crops. Conecticut (USA): AVI. hlm 67-134.

Henry RJ. 1997. Practical Application of Plant Moleculer Biology. London. Weinhelm. New York. Tokyo. Melbourne. Madras : Chapman and Hall. Hessayon DG. 1993. The House Plant Expert. London (GB): Transworld Publisher

Ltd.

[IPGRI] International Plant Genetic Resources Institute. 1995. Descriptors for

Capsicum (Capsicum spp.). Roma (IT): International Plant Genetic Resources Institute.

Moekasan TK, Prabaningrum L, Adiyoga W, Putter H. 2014. Panduan Praktis Budidaya Cabai Merah Berdasarkan Konsepsi Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Murti RH, Kurniati T, Nasrullah. 2004. Pola pewarisan karakter buah tomat. Zuriat

15(2):140-149.

Paterson AH. 1996. Genome Mapping in Plants. (USA): RG Landes Company, Austin, Texas.

Rubatzky VE, Yamaguchi M.1999. Sayuran dunia: prinsip, produksi, dan gizi, jilid ke 3. Herison C, penerjemah. Bandung (ID): Penerbit ITB Bandung. Terjemahan dari World vegetables: principles, production, and nutritives values, second edition.

Sari Y. 2010. Pengaruh konsentrasi GA3 dan pemupukan NPK terhadap keragaan tanaman cabai sebagai tanaman hias pot [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Setiadi. 2002. Bertanam Cabai. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Staub JE, Serquen FC, Gupta M. 1996. Genetic markers, map construction, and their applicationin plant breeding. Hort-Science 31: 729-740.

Surahman M. 2002. Peta Genetika Tanaman, Prinsip dan Aplikasinya. Bul.Agron

(30)(1):27-30.

Syukur M, Sujipriharti S, Yunianti R. 2012. Teknik Pemuliaan Tanaman. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

______________________________. 2015. Teknik Pemuliaan Tanaman, edisi revisi. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Tindall HD. 1983. Vegetables in the Tropics. London (GB): Mc Millan Pr.

Tong N, Bosland PW. 1999. Capsicum tovarii, a new member of the Capsicum

complex. Euphytica 109: 71-77.

Wink M. 1999. Function of Plant Metabolites and Their Exploitation in Biotechnology. Annual Plant Review. 3 (2):52.

Wirasti CA. 2013. Pola pewarisan karakter generatif dan tipe tumbuh pada cabai hias [tesis]. Yogyakarta (ID): Univ Gajah Mada

25

LAMPIRAN

Lampiran 1 Deskripsi genotipe IPB H1 Habitus Tanaman : tegak Tinggi tanaman (cm) : 56.97 Bentuk batang : silindris Warna batang : ungu Diameter batang (mm) : 7.53 Tinggi dikotomus (cm) : 15.92 Lebar kanopi (cm) : 54.77 Bentuk daun : ovate

Warna daun : ungu Posisi bunga : erect

Warna mahkota bunga : ungu dengan dasar putih Bentuk buah : almost round

Warna buah muda : ungu

Warna buah intermediate : kuning-oranye Warna buah matang : merah

Bentuk pedicel : obtuse

Bentuk blossom end : blunt

Bentuk penampang melintang : slightly corrugated

Panjang buah (cm) : 1.7 Diameter buah (mm) : 14.03 Bobot buah per buah (g) : 2.34 Lampiran 2 Deskripsi genotipe IPB H2 Habitus Tanaman : tegak Tinggi tanaman (cm) : 45.42 Bentuk batang : silindris Warna batang : hijau Diameter batang (mm) : 8.71 Tinggi dikotomus (cm) : 20.33 Lebar kanopi (cm) : 55.57 Bentuk daun : lanceolate

Warna daun : hijau muda Posisi bunga : pendant

Warna mahkota bunga : putih Bentuk buah : elongate

Warna buah muda : hijau muda Warna buah intermediate : hijau Warna buah matang : merah Bentuk pedicel : sunken

Bentuk blossom end : obtuse

Bentuk penampang melintang : slightly corrugated

Panjang buah (cm) : 6.21 Diameter buah (mm) : 16.21 Bobot buah per buah (g) : 7.71

26

Lampiran 3 Deskripsi genotipe IPB H3 Habitus Tanaman : kompak Tinggi tanaman (cm) : 37.17 Bentuk batang : angled

Warna batang : ungu Diameter batang (mm) : 8.32 Tinggi dikotomus (cm) : 18.79 Lebar kanopi (cm) : 38.67 Bentuk daun : ovate

Warna daun : ungu Posisi bunga : erect

Warna mahkota bunga : ungu dengan dasar putih Bentuk buah : almost round

Warna buah muda : hitam Warna buah intermediate : hijau Warna buah matang : merah Bentuk pedicel : obtuse

Bentuk blossom end : blunt

Bentuk penampang melintang : slightly corrugated

Panjang buah (cm) : 0.84 Diameter buah (mm) : 11.27 Bobot buah per buah (g) : 1.13 Lampiran 4 Deskripsi genotipe IPB H4 Habitus Tanaman : kompak Tinggi tanaman (cm) : 34.19 Bentuk batang : silindris Warna batang : hijau Diameter batang (mm) : 8.81 Tinggi dikotomus (cm) : 22.22 Lebar kanopi (cm) : 35.17 Bentuk daun : lanceolate

Warna daun : hijau Posisi bunga : erect

Warna mahkota bunga : ungu dengan dasar putih Bentuk buah : elongate

Warna buah muda : ungu

Warna buah intermediate : hijau-oranye Warna buah matang : merah Bentuk pedicel : obtuse

Bentuk blossom end : pointed

Bentuk penampang melintang : slightly corrugated

Panjang buah (cm) : 2.25 Diameter buah (mm) : 10.92 Bobot buah per buah (g) : 1.48

27 Lampiran 5 Deskripsi genotipe IPB H5

Habitus Tanaman : tegak Tinggi tanaman (cm) : 49.29 Bentuk batang : silindris Warna batang : hijau Diameter batang (mm) : 8.37 Tinggi dikotomus (cm) : 23.42 Lebar kanopi (cm) : 53.32 Bentuk daun : ovate

Warna daun : hijau Posisi bunga : intermediate

Warna mahkota bunga : kuning kehijauan Bentuk buah : triangular

Warna buah muda : hijau

Warna buah intermediate : kuning pucat Warna buah matang : putih

Bentuk pedicel : acute

Bentuk blossom end : blunt

Bentuk penampang melintang : intermediate

Panjang buah (cm) : 1.83 Diameter buah (mm) : 10.04 Bobot buah per buah (g) : 1.04 Lampiran 6 Deskripsi genotipe IPB H6 Habitus Tanaman : tegak Tinggi tanaman (cm) : 77.23 Bentuk batang : silindris Warna batang : hijau Diameter batang (mm) : 9.81 Tinggi dikotomus (cm) : 25.07 Lebar kanopi (cm) : 66.47 Bentuk daun : ovate

Warna daun : hijau Posisi bunga : pendant

Warna mahkota bunga : ungu dengan dasar putih Bentuk buah : elongate

Warna buah muda : hitam Warna buah intermediate : hijau Warna buah matang : merah Bentuk pedicel : acute

Bentuk blossom end : pointed

Bentuk penampang melintang : slightly corrugated

Panjang buah (cm) : 3.90 Diameter buah (mm) : 13.48 Bobot buah per buah (g) : 4.28

28

Lampiran 7 Deskripsi genotipe IPB H7 Habitus Tanaman : tegak Tinggi tanaman (cm) : 63.57 Bentuk batang : silindris Warna batang : hijau Diameter batang (mm) : 8.19 Tinggi dikotomus (cm) : 15.17 Lebar kanopi (cm) : 59.87 Bentuk daun : ovate

Warna daun : hijau Posisi bunga : intermediate

Warna mahkota bunga : kuning kehijauan Bentuk buah : campanulate

Warna buah muda : hijau Warna buah intermediate : oranye Warna buah matang : merah Bentuk pedicel : acute

Bentuk blossom end : pointed

Bentuk penampang melintang : slightly corrugated

Panjang buah (cm) : 1.59 Diameter buah (mm) : 11.85 Bobot buah per buah (g) : 0.98 Lampiran 8 Deskripsi genotipe IPB H8 Habitus Tanaman : tegak Tinggi tanaman (cm) : 47.20 Bentuk batang : angled

Warna batang : ungu Diameter batang (mm) : 6.35 Tinggi dikotomus (cm) : 14.53 Lebar kanopi (cm) : 50.23 Bentuk daun : ovate

Warna daun : variegata dan hijau Posisi bunga : intermediate

Warna mahkota bunga : ungu dengan dasar putih Bentuk buah : elongate

Warna buah muda : hitam Warna buah intermediate : hijau Warna buah matang : merah Bentuk pedicel : obtuse

Bentuk blossom end : blunt

Bentuk penampang melintang : slightly corrugated

Panjang buah (cm) : 1.86 Diameter buah (mm) : 12.08 Bobot buah per buah (g) : 1.49

29 Lampiran 9 Deskripsi genotipe IPB H9

Habitus Tanaman : tegak Tinggi tanaman (cm) : 74.64 Bentuk batang : silindris Warna batang : hijau Diameter batang (mm) : 7.60 Tinggi dikotomus (cm) : 30.50 Lebar kanopi (cm) : 60.57 Bentuk daun : ovate

Warna daun : hijau Posisi bunga : intermediate

Warna mahkota bunga : kuning kehijauan Bentuk buah : campanulate

Warna buah muda : hijau Warna buah intermediate : oranye Warna buah matang : merah Bentuk pedicel : cordate

Bentuk blossom end : sunken dan pointed

Bentuk penampang melintang : intermediate

Panjang buah (cm) : 2.17 Diameter buah (mm) : 25.72 Bobot buah per buah (g) : 4.04 Lampiran 10 Deskripsi genotipe IPB H10 Habitus Tanaman : menyamping Tinggi tanaman (cm) : 24.57

Bentuk batang : silindris Warna batang : hijau Diameter batang (mm) : 8.79 Tinggi dikotomus (cm) : 6.67 Lebar kanopi (cm) : 32.60 Bentuk daun : ovate

Warna daun : hijau Posisi bunga : erect

Warna mahkota bunga : ungu dengan dasar putih Bentuk buah : almost round

Warna buah muda : ungu Warna buah intermediate : oranye Warna buah matang : merah Bentuk pedicel : cordate

Bentuk blossom end : blunt

Bentuk penampang melintang : slightly corrugated

Panjang buah (cm) : 0.87 Diameter buah (mm) : 11.93 Bobot buah per buah (g) : 0.91

30

Lampiran 11 Deskripsi genotipe IPB H11 Habitus Tanaman : tegak Tinggi tanaman (cm) : 85.57 Bentuk batang : angled

Warna batang : hijau Diameter batang (mm) : 8.31 Tinggi dikotomus (cm) : 45.53 Lebar kanopi (cm) : 50.20 Bentuk daun : deltoid

Warna daun : hijau Posisi bunga : intermediate

Warna mahkota bunga : kuning kehijauan Bentuk buah : campanulate

Warna buah muda : ungu Warna buah intermediate : ungu Warna buah matang : ungu muda Bentuk pedicel : acute

Bentuk blossom end : pointed

Bentuk penampang melintang : intermediate

Panjang buah (cm) : 2.07 Diameter buah (mm) : 10.05 Bobot buah per buah (g) : 1.86 Lampiran 12 Deskripsi genotipe IPB H12 Habitus Tanaman : tegak Tinggi tanaman (cm) : 112.58 Bentuk batang : silindris Warna batang : hijau Diameter batang (mm) : 7.27 Tinggi dikotomus (cm) : 35.07 Lebar kanopi (cm) : 82.20 Bentuk daun : deltoid

Warna daun : hijau Posisi bunga : intermediate

Warna mahkota bunga : kuning kehijauan Bentuk buah : triangular

Warna buah muda : hijau Warna buah intermediate : hitam

Warna buah matang : oranye cerah Bentuk pedicel : acute

Bentuk blossom end : pointed

Bentuk penampang melintang : Corrugated Panjang buah (cm) : 2.40 Diameter buah (mm) : 12.03 Bobot buah per buah (g) : 2.19

31 Lampiran 13 Deskripsi genotipe IPB H13

Habitus Tanaman : kompak Tinggi tanaman (cm) : 44.67 Bentuk batang : silindris Warna batang : hijau Diameter batang (mm) : 7.39 Tinggi dikotomus (cm) : 25.53 Lebar kanopi (cm) : 32.47 Bentuk daun : lanceolate

Warna daun : hijau Posisi bunga : erect

Warna mahkota bunga : putih Bentuk buah : triangular

Warna buah muda : hijau Warna buah intermediate : hitam Warna buah matang : merah Bentuk pedicel : obtuse

Bentuk blossom end : pointed

Bentuk penampang melintang : slightly corrugated

Panjang buah (cm) : 2.24 Diameter buah (mm) : 9.69 Bobot buah per buah (g) : 2.16

Lampiran 14 Deskripsi genotipe Triwarsana 1-1 Habitus Tanaman : menyamping Tinggi tanaman (cm) : 29.68

Bentuk batang : silindris Warna batang : hijau Diameter batang (mm) : 7.03 Tinggi dikotomus (cm) : 8.93 Lebar kanopi (cm) : 48.47 Bentuk daun : lanceolate

Warna daun : hijau Posisi bunga : erect

Warna mahkota bunga : ungu dengan dasar putih Bentuk buah : triangular

Warna buah muda : ungu Warna buah intermediate : ungu muda Warna buah matang : oranye muda Bentuk pedicel : obtuse

Bentuk blossom end : pointed

Bentuk penampang melintang : slightly corrugated

Panjang buah (cm) : 1.90 Diameter buah (mm) : 7.64 Bobot buah per buah (g) : 0.71

32

Lampiran 15 Deskripsi genotipe Triwarsana 1-3 Habitus Tanaman : menyamping Tinggi tanaman (cm) : 29.30

Bentuk batang : silindris Warna batang : hijau Diameter batang (mm) : 7.06 Tinggi dikotomus (cm) : 9.17 Lebar kanopi (cm) : 47.00 Bentuk daun : lanceolate

Warna daun : hijau Posisi bunga : erect

Warna mahkota bunga : putih Bentuk buah : triangular

Warna buah muda : hijau Warna buah intermediate : oranye Warna buah matang : merah Bentuk pedicel : obtuse

Bentuk blossom end : pointed

Bentuk penampang melintang : slightly corrugated

Panjang buah (cm) : 2.19 Diameter buah (mm) : 9.81 Bobot buah per buah (g) : 0.91

Lampiran 16 Deskripsi genotipe Triwarsana 1-5 Habitus Tanaman : menyamping Tinggi tanaman (cm) : 36.30

Bentuk batang : silindris Warna batang : hijau Diameter batang (mm) : 6.45 Tinggi dikotomus (cm) : 9.93 Lebar kanopi (cm) : 47.47 Bentuk daun : lanceolate

Warna daun : hijau Posisi bunga : erect

Warna mahkota bunga : ungu dengan dasar putih Bentuk buah : elongate

Warna buah muda : ungu Warna buah intermediate : oranye Warna buah matang : merah Bentuk pedicel : obtuse

Bentuk blossom end : pointed

Bentuk penampang melintang : slightly corrugated

Panjang buah (cm) : 2.93 Diameter buah (mm) : 6.82 Bobot buah per buah (g) : 0.75

33 Lampiran 17 Deskripsi genotipe IPB Seroja

Habitus Tanaman : kompak Tinggi tanaman (cm) : 31.10 Bentuk batang : silindris Warna batang : hijau Diameter batang (mm) : 7.55 Tinggi dikotomus (cm) : 8.26 Lebar kanopi (cm) : 30.97 Bentuk daun : lanceolate

Warna daun : hijau Posisi bunga : erect

Warna mahkota bunga : putih Bentuk buah : triangular

Warna buah muda : hijau Warna buah intermediate : oranye Warna buah matang : merah Bentuk pedicel : obtuse

Bentuk blossom end : pointed

Bentuk penampang melintang : slightly corrugated

Panjang buah (cm) : 2.21 Diameter buah (mm) : 9.53 Bobot buah per buah (g) : 1.32

Lampiran 18 Deskripsi genotipe IPB Ungara Habitus Tanaman : tegak

Tinggi tanaman (cm) : 47.55 Bentuk batang : silindris Warna batang : ungu Diameter batang (mm) : 9.43 Tinggi dikotomus (cm) : 15.84 Lebar kanopi (cm) : 52.53 Bentuk daun : ovate

Warna daun : hijau Posisi bunga : erect

Warna mahkota bunga : ungu dengan dasar putih Bentuk buah : triangular

Warna buah muda : ungu

Warna buah intermediate : ungu kehijauan Warna buah matang : merah

Bentuk pedicel : obtuse

Bentuk blossom end : pointed

Bentuk penampang melintang : slightly corrugated

Panjang buah (cm) : 2.09 Diameter buah (mm) : 14.09 Bobot buah per buah (g) : 2.46

34

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Gresik, Jawa Timur pada tanggal 23 Maret 1993, merupakan putri ketiga dari tiga bersaudara dari ayah Sutanto dan ibu Elly Mariyanah. Tahun 2011 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Gresik dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB dan diterima di Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian.

Selama mengikuti perkuliahan, Penulis pernah menjadi asisten praktikum

Dokumen terkait