• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah adata primer,

disebar pada 35 responden (top manajer, middle manajer dan low manajer

PT. Avia Avian, Tbk), dan kuesioner tersebut terdiri dari 28 pernyataan yang

dibagi menjadi 4 bagian.

Untuk memperjelas uraian di atas, maka berikut ini adalah hasil dari

jawaban kuisioner untuk masing masing variabel, yaitu sebagai berikut:

1 Bagian I berkaitan dengan pernyataan mengenai “Partisipasi

Penyusunan Anggaran (X1)”

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang

dikembangkan oleh Milani (1975) dalam Riyadi (2000) dengan

menggunakan 6 (enam) item pertanyaan.

Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner mengenai partisipasi

penyusunan anggaran, dapat dilihat pada tabel 4.1, sebagai berikut :

Tabel. 4.1. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1)

It em

Jawaban K uesioner

1 2 3 4 5 6 7

Resp % Resp % Resp % Resp % Resp % Resp % Resp %

1 9 25.71 4 11.43 1 2.86 4 11.43 3 8.57 2 5.71 12 34.29 2 4 11.43 8 22.86 3 8.57 3 8.57 4 11.43 3 8.57 10 28.57 3 4 11.43 8 22.86 4 11.43 0 - 1 2.86 3 8.57 15 42.86 4 6 17.14 8 22.86 2 5.71 3 8.57 2 5.71 4 11.43 10 28.57 5 7 20.00 8 22.86 1 2.86 0 - 6 17.14 3 8.57 10 28.57 6 9 25.71 5 14.29 1 2.86 3 8.57 1 2.86 4 11.43 12 34.29 Mean 18.57 19.52 5.71 6.19 8.10 9.05 32.86 Sumber : Lampiran. 1

Berdasarkan dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nilai rata – rata

(mean) tertinggi berada pada skor 7 atau jawaban sangat setuju sekali

yaitu sebesar 32,86% yang artinya bahwa tingkat partisipasi penyusunan

anggaran yang dimiliki oleh 35 manajer yang bekerja pada PT. Avia

2 Bagian II berkaitan dengan pernyataan mengenai “Motivasi (X2)” Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang

dikembangkan oleh Lawler (1977) dalam Riyadi (2000) dengan

menggunakan 5 (lima) item pertanyaan.

Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner mengenai motivasi,

dapat dilihat pada tabel 4.2, sebagai berikut :

Tabel. 4.2. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Motivasi (X2)

It em

Jawaban K uesioner

1 2 3 4 5 6 7

Resp % Resp % Resp % Resp % Resp % Resp % Resp %

1 10 28.57 12 34.29 3 8.57 1 2.86 0 - 0 - 9 25.71 2 9 25.71 14 40.00 2 5.71 2 5.71 1 2.86 2 5.71 5 14.29 3 13 37.14 10 28.57 3 8.57 1 2.86 0 - 1 2.86 7 20.00 4 14 40.00 11 31.43 1 2.86 0 - 1 2.86 3 8.57 5 14.29 5 10 28.57 11 31.43 4 11.43 0 - 3 8.57 0 - 7 20.00 Mean 32.00 33.14 7.43 2.29 2.86 3.43 18.86 Sumber : Lampiran. 2

Berdasarkan dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nilai rata – rata

(mean) tertinggi berada pada skor 2 atau jawaban tidak setuju yaitu

sebesar 33,14% yang artinya bahwa tingkat realisasi dari motivasi yang

diberikan oleh perusahaan kepada 35 manajer yang bekerja pada PT.

Avia Avian, Tbk tersebut adalah rendah.

3 Bagian III berkaitan dengan pernyataan mengenai “Komitmen

Organisasi (X3)”

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang

dikembangkan oleh Mowday (1978) dalam Yuwono (1999) dengan

Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner mengenai komitmen

organisasi, dapat dilihat pada tabel 4.3, sebagai berikut :

Tabel. 4.3. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Komitmen Organisasi (X3)

It em

Jawaban K uesioner

1 2 3 4 5 6 7

Resp % Resp % Resp % Resp % Resp % Resp % Resp %

1 3 8.57 4 11.43 9 25.71 6 17.14 8 22.86 1 2.86 4 11.43 2 5 14.29 3 8.57 4 11.43 8 22.86 8 22.86 4 11.43 3 8.57 3 4 11.43 6 17.14 2 5.71 7 20.00 9 25.71 3 8.57 4 11.43 4 5 14.29 3 8.57 4 11.43 5 14.29 9 25.71 1 2.86 8 22.86 5 8 22.86 2 5.71 2 5.71 2 5.71 3 8.57 4 11.43 14 40.00 6 5 14.29 1 2.86 4 11.43 7 20.00 4 11.43 3 8.57 11 31.43 7 5 14.29 3 8.57 3 8.57 4 11.43 5 14.29 6 17.14 9 25.71 8 1 2.86 3 8.57 7 20.00 6 17.14 7 20.00 5 14.29 6 17.14 9 5 14.29 3 8.57 3 8.57 1 2.86 2 5.71 5 14.29 16 45.71 Mean 13.02 8.89 12.06 14.60 17.46 10.16 23.81 Sumber : Lampiran. 3

Berdasarkan dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai rata – rata

(mean) tertinggi berada pada skor 7 atau jawaban sangat setuju sekali

yaitu sebesar 32,81% yang artinya bahwa tingkat dorongan yang dimiliki

oleh 35 manajer yang bekerja pada PT. Avia Avian, Tbk dalam

menujang keberhasilan organisasi atau perusahaan yang sesuai dengan

tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi.adalah tinggi.

4 Bagian IV berkaitan dengan pernyataan mengenai “Kinerja

Manajerial (Y)”

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang

dikembangkan oleh Mahoney (1963) dalam Riyadi (2000) dengan

Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner mengenai kinerja

manajerial, dapat dilihat pada tabel 4.4, sebagai berikut :

Tabel. 4.4. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Kinerja Manajerial (Y)

It em

Jawaban K uesioner

1 2 3 4 5 6 7

Resp % Resp % Resp % Resp % Resp % Resp % Resp %

1 3 8.57 2 5.71 9 25.71 6 17.14 8 22.86 1 2.86 6 17.14 2 3 8.57 4 11.43 7 20.00 5 14.29 5 14.29 4 11.43 7 20.00 3 5 14.29 4 11.43 3 8.57 8 22.86 4 11.43 3 8.57 8 22.86 4 4 11.43 3 8.57 5 14.29 11 31.43 5 14.29 4 11.43 3 8.57 5 5 14.29 3 8.57 6 17.14 7 20.00 4 11.43 2 5.71 8 22.86 6 5 14.29 3 8.57 6 17.14 5 14.29 5 14.29 5 14.29 6 17.14 7 2 5.71 4 11.43 7 20.00 7 20.00 12 34.29 2 5.71 1 2.86 8 2 5.71 4 11.43 8 22.86 7 20.00 7 20.00 3 8.57 4 11.43 Mean 10.36 9.64 18.21 20.00 17.86 8.57 15.36 Sumber : Lampiran. 4

Berdasarkan dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai rata – rata

(mean) tertinggi berada pada skor 4 atau jawaban ragu – ragu yaitu

sebesar 20,00% yang artinya bahwa tingkat kinerja manajerial dari 35

manajer yang bekerja pada PT. Avia Avian, Tbk adalah cukup.

4.3. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis. 4.3.1. Uji Analisis Data

4.3.1.1. Uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas 4.3.1.1.1.Uji Validitas

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut (Ghozali, 2002 : 135)

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai rhitung > rtabel dan

nilai r positif, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah valid

Berdasarkan dari hasil uji validitas dengan alat bantu komputer

yang menggunakan program SPSS.16.0, untuk masing – masing

variabel, dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel. 4.5. Uji Validitas Untuk variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1)

Variabel Item Nilai r hitung r tabel Ket

(Corrected Item - Total Correlation)

Partisipasi Butir_1 0.897 0,287 Valid Penyusunan Butir_2 0.920 0,287 Valid Anggaran (X1) Butir_3 0.969 0,287 Valid

Butir_4 0.904 0,287 Valid

Butir_5 0.931 0,287 Valid

Butir_6 0.943 0,287 Valid

Sumber : Lampiran. 5

Dari tabel uji validitas variabel partisipasi penyusunan anggaran (X1) dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan adalah valid. Karena semua nilai rhitung (Corrected Item Total Correlation) lebih besar

dari nilai rtabel yaitu sebesar 0,287

Tabel. 4.6. Uji Validitas untuk Variabel Motivasi (X2)

Variabel Item Nilai r hitung r tabel Ket

(Corrected Item - Total Correlation)

Motivasi (X2) Butir_1 0.932 0,287 Valid

Butir_2 0.939 0,287 Valid

Butir_3 0.949 0,287 Valid

Butir_4 0.948 0,287 Valid

Butir_5 0.877 0,287 Valid

Sumber : Lampiran. 6

Dari tabel uji validitas variabel Motivasi (X2) dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan adalah valid. Karena semua nilai rhitung

(Corrected Item Total Correlation) lebih besar dari nilai rtabel yaitu sebesar 0,287

Tabel. 4.7. Uji Validitas untuk Variabel Komitmen Organisasi (X3)

Variabel Item

Nilai r hitung

r tabel Ket (Corrected Item - Total

Correlation)

Komitmen Butir_1 0.755 0,287 Valid

Organisasi (X3) Butir_2 0.788 0,287 Valid

Butir_3 0.823 0,287 Valid Butir_4 0.799 0,287 Valid Butir_5 0.814 0,287 Valid Butir_6 0.721 0,287 Valid Butir_7 0.801 0,287 Valid Butir_8 0.767 0,287 Valid Butir_9 0.751 0,287 Valid Sumber : Lampiran. 7

Dari tabel uji validitas variabel Komitmen organisasi (X3) dapat

disimpulkan bahwa semua item pernyataan adalah valid. Karena semua nilai rhitung (Corrected Item Total Correlation) lebih besar dari nilai rtabel yaitu sebesar 0,287

Tabel. 4.8. Uji Validitas untuk Variabel Kinerja Manajerial (Y)

Variabel Item

Nilai r hitung

r tabel Ket (Corrected Item - Total

Correlation)

Kinerja Butir_1 0.854 0,287 Valid Manajerial Butir_2 0.817 0,287 Valid

Butir_3 0.797 0,287 Valid Butir_4 0.765 0,287 Valid Butir_5 0.837 0,287 Valid Butir_6 0.863 0,287 Valid Butir_7 0.731 0,287 Valid Butir_8 0.847 0,287 Valid Sumber : lampiaran. 8

Dari tabel uji validitas variabel Kinerja Manajerial (Y) dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan adalah valid. Karena semua

nilai rhitung (Corrected Item Total Correlation) lebih besar dari nilai rtabel

Berdasarkan pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa seluruh butir

atau item pertanyaan kuesioner yang terbagi atas 4 bagian dan terdiri

dari 28 item pernyataan, mempunyai nilai r hitung lebih besar dari rtabel,

dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini berarti bahwa

butir atau item pertanyaan tersebut seluruhnya valid dan dapat

digunakan dalam penelitian

4.3.1.1.2.Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu

ke waktu (Ghozali, 2002 : 132).

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Cronbach Alpha >

0,60, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah reliabel (Ghozali,

2002 : 133)

Berdasarkan dari hasil uji reliabilitas dengan alat bantu

komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, untuk masing –

masing variabel, dapat dilihat pada tabel 4.6. sebagai berikut :

Tabel. 4.9. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Cronbach

Alpha Ket

Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1) 0,978

0,60

Reliabel

Motivasi (X2) 0,975 Reliabel

Komitmen Organisasi (X3) 0,941 Reliabel

Kinerja Manajerial (Y) 0,948 Reliabel

Sumber : Lampiran 5 - 8

Berdasarkan pada tabel 4.6. menunjukkan bahwa besarnya nilai

Cronbach Alpha pada seluruh variabel baik X1, X2, X3, dan Y lebih

berarti bahwa butir atau item pertanyaan yang terbagi atas 4 bagian dan

terdiri dari 28 item pernyataan tersebut reliabel dan dapat digunakan

dalam penelitian.

4.3.1.1.3.Uji Normalitas

Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal,

dapat diuji dengan metode Kolmogorov Smirnov

Dasar analisis yang digunakan yaitu nilai signifikansi atau nilai

probabilitasnya (Asymp sig (2-tailed) > 5%, maka butir atau item

pertanyaan tersebut berdistribusi normal(Sumarsono, 2004 : 43)

Berdasarkan dari hasil uji normalitas dengan alat bantu

komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada

tabel 4.7. sebagai berikut ::

Tabel. 4.10. Hasil Uji Normalitas

Unstandardized Residual N 35 Normal Parametersa Mean .0000000 Std. Deviation 6.82692921

Most Extreme Differences

Absolute 0.119

Positive 0.119

Negative 0,074

Kolmogorov-Smirnov Z 0,702

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,709

Sumber : Lampiran 9

Berdasarkan pada tabel 4.7. menunjukkan bahwa besarnya nilai

0,709 lebih besar dari 5%, dan sesuai dengan dasar analisis yang

digunakan, hal ini berarti bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah berdistribusi normal, sehingga dapat digunakan

dalam penelitian.

4.3.2. Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi linier berganda harus bersifat BLUE, dan

untuk mengambil keputusan BLUE, maka harus dipenuhi diantaranya

tiga asumsi klasik yang tidak boleh dilanggar (Gujarati, 1999 : 153)

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik dengan alat bantu komputer

yang menggunakan Program SPSS. 16.0 For Windows. diperoleh hasil

sebagai berikut

1. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu

model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Salah satu

cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dengan cara uji

Durbin-Watson (DW test), dengan ketentuan, yaitu sebagai berikut :

(Santoso, 2001 : 218)

a. Angka D-W di bawah - 2, hal ini berarti bahwa ada Autokolerasi

positif.

b. Angka D-W diantara -2 sampai +2, hal ini berarti bahwa tidak ada

Dalam penelitian ini data yang digunakan bukan data time

series, sehingga untuk Uji Autokorelasi tidak dilakukan (Gujarati,

1999 : 201).

2. Multikolinieritas

Salah satu cara untuk mengetahui adanya multikoliniaritas

adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor).

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF (Variance

Inflation Factor) < 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi

tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas

Multikolinieritas (Ghozali, 2002 : 57-59)

Berdasarkan hasil Uji Multikolinieritas dengan alat bantu

komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0., dapat dilihat pada

tabel 4.8, sebagai berikut

Tabel 4.11. Hasil Uji Multkolinieritas

Variabel VIF Keterangan

Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1) 1,268 Bebas Multikolinieritas

Motivasi (X2) 1,233 Bebas Multikolinieritas

Komitmen Organisasi (X3) 1,268 Bebas Multikolinieritas

Sumber : Lampiran 10

Berdasarkan pada tabel 4.8. menunjukkan bahwa seluruh

variabel bebas (X) yang digunakan dalam penelitian ini baik X1, X2,

dan X3 mempunyai nilai VIF (Variance Inflation Factor) lebih kecil

dari 10, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini

berarti bahwa dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya

3. Heteroskedastisitas

Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya

heteroskedastisitas adalah dengan uji korelasi rank spearman

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Sig (2-tailed) >

0,05, maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lainnya atau bebas Heteroskedastisitas (Santoso, 2001 : 161)

Berdasarkan hasil Uji Heteroskedastisitas dengan alat bantu

komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0., dapat dilihat pada

tabel 4.9, sebagai berikut

Tabel 4.12. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel

Probabilitas (Sig (2 -

tailed)

Keterangan Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1) 0,616 Bebas Heteroskedastisitas

Motivasi (X2) 0,619 Bebas Heteroskedastisitas

Komitmen Organisasi (X3) 0,740 Bebas Heteroskedastisitas Sumber : Lampiran 11

Berdasarkan pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa seluruh

variabel bebas (X) yang digunakan dalam penelitian ini baik X1, X2,

dan X3, mempunyai nilai Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05, dan sesuai

dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini berarti bahwa dalam

model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas.

Setelah dilakukan Uji Asumsi Klasik tersebut di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi linier dalam

pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t yang akan dilakukan

dalam penelitian ini tidak akan bias atau sesuai dengan tujuan

penelitian.

4.3.3. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda

Dari hasil olah data dengan alat bantu komputer yang menggunakan

program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 4.10, sebagai berikut

Tabel 4.13. Hasil Pendugaan Parameter Regresi Linier Berganda

Model

Nilai Koefisien ( B )

(Constant) 0.106

Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1) 0.388

Motivasi (X2) 0.520

Komitmen Organisasi (X3) 0.387

Sumber : Lampiran. 10

Berdasarkan pada tabel 4.10. dapat diperoleh model persamaan

regresi sebagai berikut :

Y = 0,106 + 0,388 X1 + 0,520 X2 + 0,387 X3

Dari model persamaan regresi linier tersebut di atas, dapat

diinterprestasikan, sebagai berikut :

Konstanta (β0)

Nilai konstanta (β0) sebesar 0,106 menunjukkan bahwa, apabila variabel partisipasi penyusunan anggaran, motivasi dan komitmen

organisasi konstan maka besarnya nilai kinerja manajerial.yaitu sebesar

Koefisien (β1) Untuk Variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1) Besarnya nilai koefisien regresi (β1) sebesar 0,388, nilai (β1) yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara kinerja

manajerial (Y) dengan partisipasi penyusunan anggaran (X1) yang artinya

jika partisipasi penyusunan anggaran (X1) naik sebesar satu satuan, maka

besarnya nilai kinerja manajerial (Y) akan naik sebesar 0,388 satuan dengan

asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan.

Koefisien (β2) Untuk Variabel Motivasi (X2)

Besarnya nilai koefisien regresi (β2) sebesar 0,520, nilai (β2) yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara kinerja

manajerial (Y) dengan motivasi (X2) yang artinya jika motivasi (X2) naik

sebesar satu satuan, maka besarnya nilai kinerja manajerial (Y) akan naik

sebesar 0,520 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat

konstan.

Koefisien (β2) Untuk Variabel Komitmen Organisasi (X3)

Besarnya nilai koefisien regresi (β3) sebesar 0,387, nilai (β3) yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara kinerja

manajerial (Y) dengan komitmen organisasi (X3) yang artinya jika

komitmen organisasi (X3) naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai

kinerja manajerial (Y) akan naik sebesar 0,387 satuan dengan asumsi

4.3.4. Uji Hipotesis

4.3.4.1. Uji Kesesuaian Model

Uji Kesesuaian model ini digunakan untuk mengetahui sesuai

tidaknya model regresi yang dihasilkan guna melihat pengaruh partisipasi

penyusunan anggaran, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja

manajerial.

Dari hasil Uji Kesesuaian Model dengan menggunakan alat bantu

komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis

hubungan kesesuaian, dapat dilihat pada tabel 4.11, sebagai berikut

Tabel 4.14. Hasil Analisis Hubungan Kesesuaian Model

Nilai F hitung Nilai Signifikan Ketentuan Keterangan

25,793 0,000 0,05 Berpengaruh Signifikan

Sumber ; Lampiran. 10

Berdasarkan pada tabel 4.11. menunjukkan bahwa besarnya nilai

F hitung sebesar 25,793 dengan tingkat taraf signifikansi sebesar 0,000

(lebih kecil dari 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti

model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh partisipasi

penyusunan anggaran, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja

manajerial.

Dari hasil pengujian juga diperoleh nilai R square yang dapat

dilihat pada tabel 4.12, sebagai berikut:

Tabel. 4.15. : Koefisien Determinasi (R square / R2)

Model Summaryb

Model R Square

1 0,714

Berdasarkan tabel 4.12. menunjukkan besarnya nilai koefisien

Determinasi (R square / R2) sebesar 0,714, hal ini menunjukkan bahwa

perubahan yang terjadi pada variabel kinerja manajerial.sebesar 71,4%

dipengaruhi oleh variabel partisipasi penyusunan anggaran, motivasi dan

komitmen organisasi, sedangkan sisanya 28,6% dijelaskan oleh faktor

lain yang tidak termasuk dalam model.

4.3.4.2. Uji t

Uji t ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari partisipasi

penyusunan anggaran, motivasi dan komitmen organisasi berpengaruh

positif terhadap kinerja manajerial

Dari hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu komputer

dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis hubungan

secara parsial, dapat dilihat pada tabel 4.13, sebagai berikut :

Tabel. 4.16. : Hasil Analisis Varians Hubungan Secara Parsial

Variabel t

hitung Sig Keterangan

Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1) 3.915 0,000 Berpengaruh Signifikan

Motivasi (X2) 4.153 0,000 Berpengaruh Signifikan

Komitmen Organisasi (X3) 4.254 0,000 Berpengaruh Signifikan

Sumber ; Lampiran. 10

Berdasarkan dari tabel 4.13. dapat diinterprestasikan, yaitu

sebagai berikut :

1. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1) Secara Parsial terhadap Kinerja Manajerial (Y)

Berdasarkan tabel 4.13. menunjukkan besarnya nilai t hitung

dari 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti partisipasi

penyusunan anggaran secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

kinerja manajerial.

2. Pengaruh Motivasi (X2) Secara Parsial terhadap Kinerja Manajerial (Y)

Berdasarkan tabel 4.13. menunjukkan besarnya nilai t hitung

sebesar 4,153, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil

dari 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti motivasi

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.

3. Pengaruh Komitmen Organisasi (X3) Secara Parsial terhadap Kinerja Manajerial (Y)

Berdasarkan tabel 4.13. menunjukkan besarnya nilai t hitung

sebesar 4,254, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil

dari 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti komitmen

organisasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja

manajerial.

Berdasarkan hasil Uji Kesesuaian Model dan uji t dapat

disimpulkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran, motivasi dan

komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial,

4.4. Pembahasan

Dokumen terkait