• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, sedangkan sumber data yang digunakan berasal dari jawaban kuesioner yang

disebar pada 42 orang auditor yang tersebar pada 8 (delapan) Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada di Surabaya, dan kuesioner tersebut terdiri dari 29 pernyataan yang dibagi menjadi 5 bagian.

Untuk memperjelas uraian tersebut di atas, maka berikut ini adalah hasil dari jawaban kuisioner untuk masing masing variabel, yaitu sebagai berikut:

1 Bagian I berkaitan dengan pernyataan mengenai “Keahlian Audit (X1)”.

Keahlian Audit merupakan keahlian pemeriksaan internal dalam menerapkan standar, prosedur dan teknik pemeriksaan yang diperlukan dalam melaksanakan pemeriksaan.

Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Keahlian Audit, dapat dilihat pada tabel 1, yaitu sebagai berikut :

Tabel. 1 : Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Keahlian Audit (X1)

Jawaban Quisioner

1 2 3 4 5

Item Pertanyaan

Resp % Resp % Resp % Resp % Resp %

1 11 26,19 13 30,95 2 4,76 7 16,67 9 21,43 2 8 19,05 13 30,95 5 11,90 1 2,38 15 35,71 3 8 19,05 13 30,95 8 19,05 2 4,76 11 26,19 4 14 33,33 7 16,67 6 14,29 4 9,52 11 26,19 5 12 28,57 13 30,95 1 2,38 4 9,52 12 28,57 Mean 25,24 28,10 10,48 8,57 27,62 Sumber : Lampiran. 1

Berdasarkan dari tabel 1 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (mean) tertinggi berada pada skor 2 atau jawaban tidak setuju yaitu sebesar 28,10% yang artinya bahwa tingkat Keahlian Audit yang dimiliki oleh para Auditor yang tersebar pada 8 (delapan) Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada di Surabaya adalah rendah

2 Bagian II berkaitan dengan pernyataan mengenai “Independensi (X2)”.

Independensi merupakan sikap mental yang bebas dari pengaruh, dan tidak dikendalikan oleh pihak lain, serta tidak tergantung pada orang lain.

Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Independensi, dapat dilihat pada tabel 2, yaitu sebagai berikut :

Tabel. 2 : Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Independensi (X2)

Jawaban Quisioner

1 2 3 4 5

Item Pertanyaan

Resp % Resp % Resp % Resp % Resp %

1 19 45,24 6 14,29 2 4,76 8 19,05 7 16,67 2 13 30,95 15 35,71 4 9,52 2 4,76 8 19,05 3 13 30,95 13 30,95 2 4,76 10 23,81 4 9,52 4 13 30,95 13 30,95 6 14,29 2 4,76 8 19,05 5 15 35,71 9 21,43 6 14,29 5 11,90 7 16,67 Mean 34,76 26,67 9,52 12,86 16,19 Sumber : Lampiran. 2

Berdasarkan dari tabel 2 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (mean) tertinggi berada pada skor 1 atau jawaban sangat tidak setuju

yaitu sebesar 34,76% yang artinya bahwa tingkat Independensi yang dimiliki oleh para Auditor yang tersebar pada 8 (delapan) Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada di Surabaya adalah rendah

3 Bagian III berkaitan dengan pernyataan mengenai “Kompetensi (X3)”.

Kompetensi adalah sebagai aspek-aspek pribadi dari seorang pekerja yang memungkinkan dia untuk mencapai kinerja superior. Aspek-aspek ini mencakup sifat, motif-motif, sistem nilai, sikap, pengetahuan dan ketrampilan dimana kompetensi akan mengarahkan tingkah laku akan menghasilkan kinerja. Kompetensi dalam penelitian ini diukur dengan pendidikan dan pengalaman yang memadai yang dimiliki akuntan publik dalam bidang auditing dan akuntansi.

Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Kompetensi, dapat dilihat pada tabel 3, yaitu sebagai berikut :

Tabel. 3 : Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Kompetensi (X3)

Jawaban Quisioner

1 2 3 4 5

Item Pertanyaan

Resp % Resp % Resp % Resp % Resp %

1 9 21,43 12 28,57 4 9,52 5 11,90 12 28,57 2 12 28,57 9 21,43 3 7,14 6 14,29 12 28,57 3 6 14,29 10 23,81 7 16,67 7 16,67 12 28,57 4 11 26,19 6 14,29 10 23,81 8 19,05 7 16,67 5 10 23,81 9 21,43 5 11,90 6 14,29 12 28,57 Mean 22,86 21,90 13,81 15,24 26,19 Sumber : Lampiran. 3

Berdasarkan dari tabel 3 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (mean) tertinggi berada pada skor 5 atau jawaban sangat setuju yaitu sebesar 26,19% yang artinya bahwa tingkat Kompetensi yang dimiliki oleh para Auditor yang tersebar pada 8 (delapan) Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada di Surabaya adalah tinggi

4 Bagian IV berkaitan dengan pernyataan mengenai “Pengetahuan Auditor (X4)”.

Merupakan ilmu yang dimiliki oleh auditor yang sangat berguna dalam melaksanakan pemeriksaan atau audit

Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Pengetahuan Auditor, dapat dilihat pada tabel 4, yaitu sebagai berikut :

Tabel. 4 : Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Pengetahuan Auditor (X4)

Jawaban Quisioner

1 2 3 4 5

Item Pertanyaan

Resp % Resp % Resp % Resp % Resp %

1 15 35,71 9 21,43 4 9,52 8 19,05 6 14,29 2 12 28,57 11 26,19 6 14,29 8 19,05 5 11,90 3 9 21,43 9 21,43 5 11,90 9 21,43 10 23,81 4 12 28,57 10 23,81 3 7,14 4 9,52 13 30,95 5 15 35,71 6 14,29 6 14,29 5 11,90 10 23,81 6 11 26,19 13 30,95 2 4,76 4 9,52 12 28,57 Mean 29,37 23,02 10,32 15,08 22,22 Sumber : Lampiran. 4

Berdasarkan dari tabel 4 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (mean) tertinggi berada pada skor 1 atau jawaban sangat tidak setuju yaitu sebesar 29,37% yang artinya bahwa tingkat Pengetahuan Auditor

yang dimiliki oleh para Auditor yang tersebar pada 8 (delapan) Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada di Surabaya adalah rendah

5 Bagian V berkaitan dengan pernyataan mengenai “Opini Audit (Y)”.

Opini Audit merupakan kesimpulan dari hasil laporan audit dan proses pengambilan keputusan dalam bidang audit yang dipengaruhi oleh faktor keahlian audit, independensi, dan kompetensi Auditor.

Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Opini Audit, dapat dilihat pada tabel 5, yaitu sebagai berikut :

Tabel. 5 : Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Opini Audit (Y)

Jawaban Quisioner

1 2 3 4 5

Item Pertanyaan

Resp % Resp % Resp % Resp % Resp %

1 8 19,05 8 19,05 5 11,90 8 19,05 13 30,95 2 9 21,43 13 30,95 4 9,52 6 14,29 10 23,81 3 14 33,33 10 23,81 1 2,38 6 14,29 11 26,19 4 10 23,81 11 26,19 2 4,76 6 14,29 13 30,95 5 10 23,81 3 7,14 4 9,52 13 30,95 12 28,57 6 6 14,29 8 19,05 2 4,76 12 28,57 14 33,33 7 8 19,05 6 14,29 2 4,76 12 28,57 14 33,33 8 6 14,29 10 23,81 2 4,76 13 30,95 11 26,19 Mean 21,13 20,54 6,55 22,62 29,17 Sumber : Lampiran. 5

Berdasarkan dari tabel 5 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (mean) tertinggi berada pada skor 5 atau jawaban sangat setuju yaitu sebesar 29,17% yang artinya bahwa tingkat Opini Audit yang dimiliki oleh para Auditor yang tersebar pada 8 (delapan) Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada di Surabaya adalah tinggi

4.3. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis. 4.3.1. Uji Analisis Data

4.3.1.1. Uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas 4.3.1.1.1.Uji Validitas

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai rhitung > rtabel dan nilai r positif, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah valid (Ghozali, 2002 : 135)

Berdasarkan dari hasil Uji Validitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, untuk masing – masing variabel, dapat dilihat pada tabel 6, yaitu sebagai berikut :

Tabel. 6 : Hasil Uji Validitas

Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows Nilai r hitung

Variabel Item

( Corrected Item - Total Correlation )

Nilai r tabel Keterangan

Keahlian Audit (X1) Butir_1 0,820 Valid

Butir_2 0,859 Valid

Butir_3 0,833 Valid

Butir_4 0,857 Valid

Butir_5 0,892 Valid

Independensi (X2) Butir_1 0,825 Valid

Butir_2 0,841 Valid

Butir_3 0,870 Valid

Butir_4 0,863 Valid

Butir_5 0,859 Valid

Kompetensi (X3) Butir_1 0,910 Valid

Butir_2 0,863 Valid

Butir_3 0,832 Valid

Butir_4 0,794 Valid

Butir_5 0,767 Valid

Pengetahuan Auditor (X4) Butir_1 0,838 Valid

Butir_2 0,780 Valid Butir_3 0,803 Valid Butir_4 0,813 Valid Butir_5 0,820 0,264 Valid

Butir_6 0,868 Valid

Opini Audit (Y) Butir_1 0,805 Valid

Butir_2 0,741 Valid Butir_3 0,753 Valid Butir_4 0,809 Valid Butir_5 0,730 Valid Butir_6 0,707 Valid Butir_7 0,807 Valid Butir_8 0,789 Valid

Sumber : Lampiran. 6 - 10 dan Lampiran. 14

Berdasarkan pada tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa seluruh butir atau item pernyataan kuisioner yang terbagi atas 5 bagian dan terdiri dari 29 item pernyataan, mempunyai nilai r hitung lebih besar dari r

tabel, dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti bahwa seluruh butir atau item pertanyaan kuisioner tersebut seluruhnya valid dan dapat digunakan dalam penelitian

4.3.1.1.2.Uji Reliabilitas

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Cronbach Alpha > 0,60, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah reliabel (Ghozali, 2002 : 133)

Berdasarkan dari hasil Uji Reliabilitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, untuk masing – masing variabel, dapat dilihat pada tabel 7, yaitu sebagai berikut :

Tabel. 7 : Hasil Uji Reliabilitas

Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows

Variabel Nilai Cronbach

Alpha Ket.

Independensi (X2) 0,945 Reliabel

Kompetensi (X3) 0,937 Reliabel

Pengetahuan Auditor (X4) 0,940 Reliabel

Opini Audit (Y) 0,933 Reliabel

Sumber : Lampiran 6 - 10

Berdasarkan pada tabel 7 di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai Cronbach Alpha pada seluruh variabel baik X1, X2, X3, X4 dan Y lebih besar dari 0,60 dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang terbagi atas 5 bagian dan terdiri dari 29 item pernyataan tersebut seluruhnya reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian

4.3.1.1.3.Uji Normalitas

Dasar analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu nilai signifikansi atau nilai probabilitasnya (Asymp sig (2-tailed) > 5%, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah berdistribusi normal (Sumarono, 2004 :40)

Berdasarkan dari hasil Uji Normalitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, untuk masing – masing variabel, dapat dilihat pada tabel 8, yaitu sebagai berikut ::

Tabel. 8 : Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 42 ,0000000 5,34107311 ,112 ,112 -,101 ,723 ,673 N Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardized Residual

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.

Sumber : Lampiran 11

Berdasarkan pada tabel 8 di atas dapat diketahui bahwa besarnya nilai Probabilitas (Asymp sig (2-tailed) lebih besar dari 5% dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti bahwa butir atau item pertanyaan tersebut adalah berdistribusi normal, sehingga seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang terbagi atas 5 bagian dan terdiri dari 29 item pernyataan tersebut dapat digunakan dalam penelitian.

4.3.2. Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0 For Windows. diperoleh hasil :

1 Autokorelasi

Dalam penelitian ini data yang digunakan bukan data time

series, sehingga untuk Uji Autokorelasi tidak dilakukan. (Gujarati, 1999 : 201).

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas (Ghozali, 2002 : 57-59)

Berdasarkan dari hasil Uji Multikolinieritas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, untuk masing – masing variabel, dapat dilihat pada tabel 9, yaitu sebagai berikut ::

Tabel. 9 : Hasil Uji Multkolinieritas

Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows

Variabel Variance Influence Factor

(VIF) Keterangan

Keahlian Audit (X1) 1,548 Bebas Multkolinieritas

Independensi (X2) 2,474 Bebas Multkolinieritas

Kompetensi (X3) 1,148 Bebas Multkolinieritas

Pengetahuan Auditor (X4) 1,873 Bebas Multkolinieritas

Sumber : Lampiran 12

Berdasarkan pada tabel 9 di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas (X) yang digunakan dalam penelitian ini baik X1, X2, X3, dan X4 mempunyai nilai VIF (Variance Inflation Factor) lebih kecil dari 10, dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti bahwa dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas.

3 Heteroskedastisitas

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Sig (2-tailed) > 0,05, maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas (Santoso, 2001 : 161)

Berdasarkan dari hasil Uji Heteroskedastisitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, untuk masing – masing variabel, dapat dilihat pada tabel 10, yaitu sebagai berikut ::

Tabel. 10 : Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows

Variabel Probabilitas

(Sig (2 – tailed) Keterangan

Keahlian Audit (X1) 0,724 Bebas Heteroskedastisitas

Independensi (X2) 0,793 Bebas Heteroskedastisitas

Kompetensi (X3) 0,776 Bebas Heteroskedastisitas

Pengetahuan Auditor (X4) 0,852 Bebas Heteroskedastisitas Sumber : Lampiran 13

Berdasarkan pada tabel 10 di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas (X) yang digunakan dalam penelitian ini baik X1, X2, X3, dan X4,mempunyai nilai nilai Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05, dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti bahwa dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas.

4.3.3. Teknik Analisis

Berdasarkan dari hasil Uji analisis regresi linier berganda dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 11, yaitu sebagai berikut ::

Tabel 11 : Hasil Pendugaan Parameter Regresi Linier Berganda

B Std. Error (Constant) 22,657 Keahlian Audit (X1) -0,688 0,152 Independensi (X2) 0,853 0,204 Kompetensi (X3) -0,568 0,137 1 Pengetahuan Auditor (X4) 0,626 0,147 Sumber : Lampiran. 12

Berdasarkan pada 11 di atas dapat dibuat model persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 22,657 - 0,688 X1 + 0,853 X2 - 0,568 X3 + 0,626 X4

Dari model persamaan regresi linier tersebut di atas, dapat diinterprestasikan, sebagai berikut :

Konstanta (β0)

Nilai konstanta (a) sebesar 22,657 menunjukkan bahwa, apabila

variabel keahlian audit, independensi, kompetensi, dan pengetahuan auditor konstan maka besarnya nilai opini audit yaitu sebesar 22,657 satuan

Koefisien (β1) Untuk Variabel Keahlian Audit (X1)

Besarnya nilai koefisien regresi (β1) sebesar -0,688, nilai (β1) yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel opini audit (Y) dengan variabel keahlian audit (X1) yang artinya jika nilai variabel keahlian audit (X1) naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai variabel opini audit (Y) akan turun sebesar 0,688 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan

Besarnya nilai koefisien regresi (β2) sebesar 0,853, nilai (β2) yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel opini audit (Y) dengan variabel independensi (X2) yang artinya jika nilai variabel independensi (X2) naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai variabel opini audit (Y) akan naik sebesar 0,853 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan

Koefisien (β3) Untuk Variabel Kompetensi (X3)

Besarnya nilai koefisien regresi (β3) sebesar -0,568, nilai (β3) yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel opini audit (Y) dengan variabel kompetensi (X3) yang artinya jika nilai variabel kompetensi (X3) naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai variabel opini audit (Y) akan turun sebesar 0,568 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan

Koefisien (β4) Untuk Variabel Pengetahuan Auditor (X4)

Besarnya nilai koefisien regresi (β4) sebesar 0,626, nilai (β4) yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel opini audit (Y) dengan variabel pengetahuan auditor (X4) yang artinya jika nilai variabel pengetahuan auditor (X4) naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai variabel opini audit (Y) akan naik sebesar 0,626 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan

4.3.4. Uji Hipotesis

4.3.4.1. Uji Kesesuaian Model

Dari hasil Uji Kesesuaian Model dengan menggunakan alat bantu

komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis

Tabel 12 : Hasil Analisis Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat ANOVAb 3122,295 4 780,574 24,693 ,000a 1169,610 37 31,611 4291,905 41 Regression Residual Total Model 1

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Pengetahuan Auditor (X4), Kompetensi (X3), Keahlian Audit (X1), Independensi (X2) a.

Dependent Variable: Pendapat Audit (Y) b.

Sumber ; Lampiran. 12

Berdasarkan pada tabel 12 menunjukkan bahwa besarnya nilai F

hitung sebesar 24,693 dengan tingkat taraf signifikansi sebesar 0,000

(lebih kecil dari 0,05), sehingga Ho ditolak dan H1 diterima, hal ini menunjukkan bahwa model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh keahlian audit, independensi, kompetensi, dan pengetahuan auditor terhadap opini audit.

Dari hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows juga diperoleh nilai R square dan dapat dilihat pada tabel 13, sebagai berikut:

Tabel. 13 : Koefisien Determinasi (R square / R2)

Model Summaryb

,853a ,727 ,698 5,622

Model 1

R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), Pengetahuan Auditor (X4), Kompetensi (X3), Keahlian Audit (X1), Independensi (X2) a.

Dependent Variable: Pendapat Audit (Y) b.

Sumber ; Lampiran. 12

Berdasarkan pada tabel 13 menunjukkan besarnya nilai koefisien

Determinasi (Adjusted R square) sebesar 0,727, hal ini menunjukkan

bahwa perubahan yang terjadi pada variabel opini audit sebesar 72,7% mampu dijelaskan oleh variabel keahlian audit, independensi, kompetensi, dan pengetahuan auditor, sedangkan sisanya 17,3% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model.

4.3.4.2. Uji Parsial

Dari hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu komputer

dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis hubungan

secara parsial, dapat dilihat pada tabel 14, sebagai berikut :

Tabel 14 : Hasil Analisis Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat

Variabel t hit Sig Keterangan

Keahlian Audit (X1) -4,521 0,000 Berpengaruh

Independensi (X2) 4,169 0,000 Berpengaruh

Kompetensi (X3) -4,159 0,000 Berpengaruh

Pengetahuan Auditor (X4) 4,266 0,000 Berpengaruh Sumber ; Lampiran. 12

Berdasarkan dari tabel 14 dapat diinterprestasikan, yaitu sebagai berikut :

1. Pengaruh Keahlian Audit (X1) terhadap Opini Audit (Y)

Berdasarkan tabel 14 menunjukkan besarnya nilai t hitung

sebesar -4,521, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05), sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini berarti keahlian audit berpengaruh terhadap opini audit, sehingga hipotesis 1 yang diajukan dalam penelitian ini teruji kebenarannya

2. Pengaruh Independensi (X2) terhadap Opini Audit (Y)

Berdasarkan tabel 14 menunjukkan besarnya nilai t hitung

sebesar 4,169, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05), sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini berarti independensi berpengaruh terhadap opini audit, sehingga hipotesis 2 yang diajukan dalam penelitian ini teruji kebenarannya

3. Pengaruh Kompetensi (X3) terhadap Opini Audit (Y)

Berdasarkan tabel 14 menunjukkan besarnya nilai t hitung

sebesar -4,159, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05), sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini berarti kompetensi berpengaruh terhadap opini audit, sehingga hipotesis 3 yang diajukan dalam penelitian ini teruji kebenarannya

4. Pengaruh Pengetahuan Auditor (X4) terhadap Opini Audit (Y)

Berdasarkan tabel 14 menunjukkan besarnya nilai t hitung

sebesar -4,159, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05), sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini berarti Pengetahuan Auditor berpengaruh terhadap opini audit, sehingga hipotesis 4 yang diajukan dalam penelitian ini teruji kebenarannya

4.4. Pembahasan 4.4.1. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh keahlian audit, independensi, kompetensi, dan pengetahuan auditor terhadap opini audit, hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada keahlian audit, independensi, kompetensi, dan pengetahuan auditor akan mempengaruhi opini audit, hal ini membuktikan bahwa dalam proses pengambilan keputusan dalam bidang audit dipengaruhi oleh faktor keahlian audit,

independensi, kompetensi, dan pengetahuan auditor. Keahlian audit berkaitan dengan struktur yang dimiliki auditor dan dapat menyebabkan perbedaan pendapat audit terhadap suatu kasus tertentu. Sedangkan independensi merupakan cerminan tekanaan politik, sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh seorang auditor dalam proses pengambilan keputusan dalam pemberian opini audit. Berdasarkan keterangan tersebut, bahwa auditor harus mempunyai keahlian dan kompetensi terlebih dahulu sebelum ia dapat menjadi independen, karena seorang auditor yang tidak kompeten maka ia tidak mungkin dapat bertindak independen dalam menyelesaikan tugas-tugas auditnya. Auditor yang tidak kompeten cenderung bergantung pada pendapat orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas auditnya, karena sangat terbatas pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, sehingga dapat disimpulkan bahwa keahlian audit, independensi, kompetensi, dan pengetahuan auditor dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur tingkat opini audit yang akan diberikan.

Selanjutnya berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa ada pengaruh keahlian audit terhadap opini audit, hal ini membuktikan bahwa keahlian audit merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi seorang auditor dalam proses pengambilan keputusan dalam pemberian opini audit Menurut Trotter (1986) dalam artikel Choe dan Rice (1987) ahli sebagai orang dengan keterampilannya mengerjakan pekerjaan dengan mudah, cepat, intuitif dan sangat jarang atau tidak pernah membuat kesalahan (dikutuip dari Mayangsari, 2003). Penelitian tentang keahlian yang berkaitan dengan proses pembuatan laporan yang dilakukan oleh seorang ahli merupakan suatu penelitian yang banyak berhubungan dengan aspek

perilaku. Pada proses pembuatan keputusan, seorang ahli harus melakukan pertimbangan-pertimbangan yang didasarkan pada jumlah informasi yang digunakan untuk membuat keputusan. Menurut Einhorn (1972), pembuatan keputusan oleh seorang ahli didasarkan pada paradigma Einhorn (dikutip dari Mayangsari, 2003), sehingga dapat disimpulkan bahwa keahlian audit dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur tingkat opini audit yang akan diberikan.

Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa ada pengaruh independensi terhadap opini audit, hal ini membuktikan bahwa selain keahlian audit, independensi juga merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi seorang auditor dalam proses pengambilan keputusan dalam pemberian opini audit. Semakin tinggi sikap Independen yang dimiliki seorang auditor, maka semakin baik opini audit yang akan diberikan, hal ini disebabkan karena Independensi merupakan suatu sikap seseorang untuk bertindak secara objektif dan dengan integritas yang tinggi dalam pengambilan keputusan. Integritas berhubungan dengan kejujuran intelektual akuntan sedangkan objektifitas secara konsisten berhubungan dengan sikap netral dalam melaksanakan tugas pemeriksaan dan menyiapkan laporan auditor. Selain itu Independensi juga merupakan aspek yang penting dalam profesi akuntan publik, karena akuntan publik tidak dapat memberikan opini yang objektif jika ia tidak independen. Meskipun auditor memiliki kemampuan teknis yang cukup, masyarakat tidak akan percaya jika mereka tidak independen. Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah disebutkan sebelumnya, Nampak bahwa opini auditor merupakan suatu faktor yang mempengaruhi pemilihan KAP dan faktor yang menyebabkan klien berganti kantor akunatan. Dengan demikian dapat

diambil kesimpulan bahwa pemberian opini oleh auditor dapat tidak objektif jika auditor tidak independen, sehingga dapat disimpulkan bahwa independensi dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur tingkat opini audit yang akan diberikan.

Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa ada pengaruh kompetensi terhadap opini audit, hal ini membuktikan bahwa selain keahlian audit, dan independensi, faktor kompetensi juga merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi seorang auditor dalam proses pengambilan keputusan dalam pemberian opini audit. Semakin tinggi sikap kompetensi auditor maka proses pengambilan keputusan dalam pemberian opini audit akan semakin baik. Auditor selain harus ahli di bidang auditing juga harus punya kompetensi yang memadai sehingga ia mampu melaksanakan audit dan dapat mengumpulkan bukti kompeten dimana bukti yang kompeten digunakan auditor sebagai dasar dalam pemberian opini audit (Christiawan, 2002). Setiap auditor bertanggung jawab menilai kemampuan mereka, mengevaluasi apakah pendidikan, pengalaman dan pertimbangannya cukup untuk suatu bentuk tanggung jawab yang dimaksudkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa kompetensi dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur tingkat opini audit yang akan diberikan.

Faktor pengetahuan auditor juga berpengaruh terhadap opini audit, hal ini membuktikan bahwa selain keahlian audit, independensi, dan kompetensi, faktor pengetahuan auditor juga merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi seorang auditor dalam proses pengambilan keputusan dalam pemberian opini audit semakin tinggi pengetahuan auditor maka proses pengambilan keputusan dalam pemberian opini audit akan semakin baik. Oleh karena itu para Auditor harus ditugasi dan disupervisi sesuai

dengan tingkat pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan sedemikian rupa sehingga mereka dapat mengevaluasi bukti audit yang mereka periksa. Auditor dengan tanggungjawab akhir untuk satu perikatan harus mengetahui pada tingkat yang minimum, standar akuntansi dan auditing yang relevan dan harus memiliki pengetahuan tentang kliennya ( SPAP, 230.1:05). Menurut Boner Janual Ker (1994) dalam noviyani (2002), Peningkatan pengetahuan yang muncul dari penambahan latihan formal sama bagusnya dengan yang didapat dari pengalaman khusus. Jadi, semakin tinggi pengetahuan seorang auditor maka keahliannya semakin meningkat sehingga kinerjanya akan semakin berkualitas, maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan auditor dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur tingkat opini audit yang akan diberikan.

4.4.2. Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya

Adapun persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama membahas mengenai faktor – faktor yang berpengaruh terhadap opini audit, sedangkan perbedaannya yaitu terletak pada objek, jumlah sampel dan periode penelitian, sehingga penelitian ini bukan merupakan replikasi.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh keahlian audit, independensi, kompetensi, dan pengetahuan auditor terhadap opini audit.

Berdasarkan dari tujuan penelitian yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa tujuan penelitian ini hádala untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh dari keahlian audit, independensi, kompetensi, dan pengetahuan auditor terhadap opini audit, telah tercapai. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh keahlian audit,

Dokumen terkait