• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

4. Deskripsi Hasil Penelitian

1) Perencanaan Tindakan Siklus I

Perencanaan tindakan Siklus I dengan merencanakan pelaksanaan pembelajaran yang disusun secara bersama antara peneliti dan kolaborator guru kelas Kelompok A, kemudian dikonsultasikan kepada kepala sekolah untuk mendapat persetujuan atau saran. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam tahap perencanaan ini adalah peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas atau kolaborator untuk menentukan kapan dilakukan penelitian, menentukan tema dan subtema sesuai dengan program sekolah. Adapun perencanaan kegiatan pembelajaran pada Siklus I adalah sebagai berikut:

(a) Peneliti mempersiapkan rencana kegiatan harian yang akan digunakan yaitu penggunaan metode Jarimatika untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak.

(b) Menyusun lembar observasi yang berisi aspek-aspek penilaian meliputi kemampuan membilang dan kemampuan menjumlah atau mengurangi 1-10. (c) Peneliti mengkondisikan kelas dengan mengatur posisi duduk anak dan

menenangkan suasana kelas.

(d) Peneliti membuka pembelajaran dengan salam dan doa kemudian memberikan apersepsi.

45

(f) Peneliti menyampaikan cara penggunaan metode Jarimatika untuk meningkatkan kemampuan membilang dan menjumlah atau mengurangi 1-10. (g) Peneliti memberikan pembelajaran membilang dengan menggunakan metode Jarimatika. Dalam kegiatan ini peneliti dibantu oleh teman sejawat untuk mengamati aktivitas anak selama mengikuti kegiatan pembelajaran.

(h) Peneliti mengulas kegiatan yang telah dilaksanakan dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi dan memberikan pertanyaan. (i) Peneliti menutup kegiatan dengan salam dan doa.

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Tindakan Siklus I terdiri atas tiga kali pertemuan, dimulai dari pukul 07.30-10.00 WIB yang dilaksanakan pada hari Senin sampai dengan Rabu tanggal 16 – 18 Maret 2015 dengan tema Diri Sendiri. Hasil penelitian dalam Siklus I ini diperoleh melalui tahap observasi dengan pengisian lembar checklist.

(a) Pelaksanaan tindakan Siklus I Pertemuan 1

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 16 Maret 2015dengan tema diri sendiri dan sub tema anggota tubuh. Kegiatan terbagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara klasikal.

Peneliti menyiapkan RKH dan perlengkapan yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan baris, berdoa, dan salam. Guru menanyakan kabar anak, guru mengabsen anak. Sebelum masuk pada materi pembelajaran guru melakukan apersepsi sesuai dengan tema pada hari itu yaitu anggota tubuh. Sebelum masuk kegiatan inti guru bercerita tentang

46

“Siapa Penciptanya?” Setelah apersepsi guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan pada kegiatan inti. Anak-anak diminta duduk dan menyimak kegiatan yang dilakukan pada hari itu yaitu membilang dengan menggunakan jari.

Peneliti mendemonstrasikan cara membilang dengan menggunakan jari dengan baik dan benar. Selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti dan kolaborator mengamati kemampuan anak dalam kegiatan membilang. Pada saat anak mengerjakan tugasnya, guru dan peneliti mengamati dan mencatat perkembangan anak. Selain itu guru juga memberikan motivasi kepada anak. Sebelum kegiatan pembelajaran selesai guru mengingatkan anak untuk membereskan peralatan yang digunakan. Setelah selesai kegiatan anak istirahat dan bermain di luar ruangan, kemudian dilanjutkan makan bersama. Pada kegiatan akhir kolaborator melakukan evaluasi kegiatan sehari dengan memberikan pertanyaan seputar pembelajaran yang sudah dilaksanakan, berdoa mau pulang, dan salam.

(b) Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan 2

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 17 Maret 2015 dengan tema diri sendiri dan sub tema mengenal diriku. Kegiatan dimulai pukul 07.30-10.00 WIB yang terbagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara kelompok.

Peneliti menyiapkan RKH dan perlengkapan yang akan digunakan selama kegiatan berlangsung. Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan baris, berdoa, dan salam. Sebelum masuk pada materi pembelajaran guru melakukan apersepsi sesuai dengan tema pada hari itu yaitu mengenal diriku. Sebelum masuk kegiatan

47

inti, peneliti mengkondisikan anak terlebih dahulu dengan menyanyikan lagu bersama-sama “Satu-satu” agar anak siap untuk mengikuti pembelajaran. Kolaborator atau guru melakukan apersepsi sesuai dengan tema pada hari itu dan memberi gambaran tentang materi berhitung.

Pada kegiatan inti, kolaborator menjelaskan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada hari itu. Kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu membilang dengan menggunakan jari. Setelah selesai kegiatan anak istirahat dan bermain di luar kelas, kemudian dilanjutkan makan bersama. Pada kegiatan akhir kolaborator melakukan evaluasi kegiatan sehari, berdoa mau pulang, dan salam. (c) Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan 3

Pertemuan Ketiga dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 18 Maret 2015 dengan tema diri sendiri dan sub tema mengenal tubuhku. Kegiatan dimulai pukul 07.30-10.00 WIB yang terbagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan dilaksanakan dengan posisi duduk anak secara klasikal.

Peneliti menyiapkan RKH dan perlengkapan yang akan digunakan dalam pembelajaran. Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan baris, berdoa, dan salam. Sebelum masuk pada materi pembelajaran guru melakukan apersepsi sesuai dengan tema pada hari itu yaitu mengenal tubuhku. Sebelum masuk kegiatan inti anak menyanyikan lagu bersama-sama “dua mata saya”. Kolaborator atau guru melakukan apersepsi sesuai dengan tema pada hari itu. Setelah selesai apersepsi, anak diminta meloncat dari kursi dengan ketinggian 40 cm. Anak-anak

48

melakukan kegiatan ini dengan senang gembira dan dilakukan secara bergantian. Setelah selesai, anak-anak masuk kelas dan duduk di kursi.

Pada kegiatan inti, kolaborator menjelaskan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada hari itu. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan yaitu penjumlahan dan pengurangan 1-10 dengan menggunakan metode Jarimatika. Setelah selesai kegiatan anak istirahat dan bermain di luar kelas, kemudian dilanjutkan makan bersama. Pada kegiatan akhir kolaborator melakukan evaluasi kegiatan sehari, berdoa mau pulang, dan salam.

3) Hasil Observasi Tindakan Siklus I (a) Pertemuan Pertama

Observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung pada Siklus I. Pada Pertemuan Pertama peneliti melihat dan mengamati perkembangan anak dengan hasil belajar yang telah dilaksanakan anak yaitu membilang 1-10 dengan menggunakan metode Jarimatika. Kegiatan observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data sebagai bahan atau analisis dalam kegiatan pembelajaran.

Tabel 4.2 Data Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Kelompok A pada KondisiSiklus I Pertemuan 1

No. Aspek Penilaian Persentase (%)

1 Membilang 1-10 67,50%

2 Mengetahui hasil penjumlahan / pengurangan 1-10 40,00%

Rata - rata 53,75%

49

Gambar 4.2 Grafik Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Kelompok A pada Kondisi Siklus I Pertemuan 1

Dari pertemuan yang telah dilaksanakan pada Siklus I diperoleh hasil observasi pertemuan pertamadengan menggunakan instrumen lembar observasi menyebutkan bahwa kemampuan berhitung permulaan pada anak Kelompok A sesuai data yang diperoleh adalah anak yang mendapat kriteria belum berkembang 9 anak, kriteria penilaian mulai berkembang 9 anak, dan ktiteria penilaian berkembang sangat baik 2 anak. Perhitungan penilaian rata-rata kelas Kelompok A yaitu aspek membilang 1-10 sebesar 67,50%, aspek menjumlah dan mengurangi 1-10 sebesar 40%. Dari kedua aspek penilaian tersebut dapat disimpulkan nilai rata-rata kelas Kelompok A dalam kemampuan berhitung permulaan dengan menggunakan metode Jarimatika pada Siklus I Pertemuan Pertama adalah 53,75% dengan kriteria penilaian mulai berkembang.

(b) Pertemuan Kedua

Hasil dari analisis observasi pertemuan kedua memperoleh data berupa angka persentase kemampuan berhitung permulaan dengan metode Jarimatika.

53.75% 80% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00%

Siklus I Pertemuan 1 Indikator Keberhasilan

50

Tabel 4.3 Data Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Kelompok A pada Kondisi Siklus I Pertemuan 2

No. Aspek Penilaian Persentase

(%)

1 Membilang 1-10 72,50%

2 Mengetahui hasil penjumlahan / pengurangan 1-10 45,00%

Rata - rata 58,75%

Indikator Keberhasilan 80%

Gambar 4.3 Grafik Kemampuan Berhitung Permulaan pada Kondisi Siklus I Pertemuan 2

Hasil analisis pertemuan kedua dengan menggunakan instrumen lembar observasi menyebutkan bahwa anak yang memperoleh kriteria penilaian belum berkembang 7 anak, kriteria penilaian mulai berkembang 10 anak, kriteria penilaian berkembang sesuai harapan 2 anak, dan kategori berkembang sangat baik 1 anak. Hasil dari perolehan persentase rata-rata kelas anak Kelompok A yaitu dari aspek membilang 72,50%, dari aspek mengetahui hasil pengurangan atau penjumlahan 1-10 sebesar 45%. Dari kedua aspek penilaian tersebut dapat disimpulkan nilai rata-rata kelas Kelompok A dalam kemampuan berhitung

58.75% 80% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00%

Siklus I Pertemuan 2 Indikator Keberhasilan

51

permulaan pada Siklus I Pertemuan Kedua adalah 58,75% dengan kriteria penilaian mulai berkembang.

(c) Pertemuan ketiga

Hasil dari analisis observasi Pertemuan Ketiga memperoleh data berupa angka persentase kemampuan berhitung permulaan dengan metode Jarimatika.

Tabel 4.4 Data Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Kelompok A pada Kondisi Siklus I Pertemuan 3

No. Aspek Penilaian Persentase (%)

1 Membilang 1-10 77,50%

2 Mengetahui hasil penjumlahan / pengurangan 1-10 57,50%

Rata - rata 67,50%

Indikator Keberhasilan 80%

Gambar 4.4 Grafik Data Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Kelompok A pada Kondisi Siklus I Pertemuan 3

Dari data tabel dan grafik di atas menyebutkan bahwa kemampuan berhitung permulaan dengan menggunakan metode Jarimatika pada anak Kelompok A sesuai data yang diperoleh adalah anak yang mendapat kriteria penilaian belum berkembang 3 anak, kriteria penilaian mulai berkembang 10 anak, kriteria penilaian berkembang sesuai harapan 6 anak, dan kriteria

67.50% 80% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00%

Siklus I Pertemuan 3 Indikator Keberhasilan

52

berkembang sangat baik 1 anak. Hasil dari perolehan persentase rata-rata kelas anak Kelompok A yaitu dari aspek membilang 1-10 77,50%, mengetahui hasil penjumlahan atau pengurangan 1-10 57,50%. Dari kedua aspek penilaian tersebut dapat disimpulkan nilai rata-rata kelas Kelompok A dalam kemampuan berhitung permulaan pada Siklus I Pertemuan Ketiga adalah 67,50% dengan kriteria penilaian mulai berkembang.

Tabel 4.5 Rekapitulasi Data Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Kelompok A pada Kondisi Siklus I

No. Aspek Penilaian Persentase (%)

Rata-rata

1 2 3

1 Membilang 1-10 67,50% 72,50% 77,50% 72,50%

2 Mengetahui hasil penjumlahan /

pengurangan 1-10 40,00% 45,00% 57,50% 47,50%

Pra Siklus 46,88%

Siklus I 60%

Indikator Keberhasilan 80%

Berdasarkan perolehan persentase kemampuan berhitung permulaan pada Siklus I dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:

Gambar 4.5 Grafik Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Kelompok A pada Kondisi Siklus I

46.88% 60.00% 80% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00%

Pra Siklus Siklus I Target Pencapaian

Rekapitulasi Kemampuan Berhitung

Siklus I

53

Berdasarkan hasil data analisis observasi Siklus I dari Pertemuan Pertama sampai dengan Pertemuan Ketiga kemampuan berhitung permulaan dengan menggunakan metode Jarimatika anak Kelompok A TK Tunas Harapan II Magelang mengalami peningkatan yaitu dari 46,88% menjadi 54,16% dari 20 anak yang diteliti. Hasil persentase tersebut belum dapat dikatakan berhasil karena belum mencapai pada target pencapaian yaitu 80% dari 20 anak dengan kriteria penilaian berkembang sesuai harapan. Oleh karena itu peneliti masih perlu melakukan penelitian lagi pada Siklus II.

4) Refleksi Tindakan Siklus I

Refleksi berupa koreksi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang ada pada Siklus I. Pada tahap refleksi ini, peneliti melakukan perbandingan dengan melihat tabel dan grafik hasil observasi sebelum dilakukan tindakan dan pada pelaksanaan tindakan Siklus I. Peningkatan berhitung pada anak Kelompok A dapat dilihat melalui persentase yang diperoleh pada pratindakan hingga Siklus I dari Pertemuan Pertama sampai Pertemuan Ketiga. Peneliti dan kolaborator melakukan diskusi mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan dari Pertemuan Pertama sampai Pertemuan Ketiga kemudian menjabarkan permasalahan apa saja yang menjadi kendala pada Siklus I sehingga belum dapat mencapai target yang ditetapkan. Permasalahan yang muncul pada Siklus I antara lain:

(a) Anak masih kesulitan dalam membilang dengan jari. Hal ini disebabkan karena guru terlalu cepat dalam menyampaikan materi ajar dan pemberian contoh membilang dengan jari.

54

(b) Masih ada beberapa anak yang tidak fokus dalam memperhatikan penjelasan guru. Hal ini disebabkan guru kurang mampu mengkondisikan anak.

(c) Masih banyak anak yang memerlukan bimbingan guru.

Berdasarkan permasalahan yang muncul diatas pada Siklus I peneliti dan kolaborator melakukan diskusi untuk mencari solusi dari permasalahan yang muncul pada Siklus I. Adapun solusi untuk permasalahan tersebut antara lain: (a) Memberi penjelasan kepada anak dengan cara dan bahasa yang mudah

dipahami anak.

(b) Memberi contoh cara membilang dan menjumlah atau mengurangi 1-10 dengan pelan agar anak benar-benar paham.

Kelebihan dari pelaksanaan pembelajaran pada Siklus I adalah peneliti telah melaksanakan perbaikan pembelajaran sesuai dengan rencana kegiatan harian yang telah disusun, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.

Pada Siklus I hasil dari penelitian peningkatan yang dicapai belum sesuai dengan indikator keberhasilan atau target pencapaian yang ditentukan. Peneliti dan kolaborator melakukan Siklus II dengan harapan akan terjadi peningkatan sesuai dengan indikator keberhasilan. Peningkatan dilakukan yaitu dengan memberikan penjelasan dengan cara dan bahasa yang mudah dipahami anak serta memberi contoh cara membilang dan menjumlah atau mengurangi 1-10 dengan pelan-pelan sampai anak benar-benar paham.

5) Hipotesis Tindakan menuju Siklus II

Berdasarkan solusi dari permasalahan siklus I maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan yaitu “Kemampuan berhitung permulaan dapat ditingkatkan

55

melalui metode Jarimatika dengan penyampaian materi yang jelas dan pemberian contoh membilang, menjumlah atau mengurangi 1-10 di Kelompok A TK Tunas Harapan II Magelang”.

b. Siklus II

1) Perencanaan Tindakan Siklus II

Perencanaan tindakan Siklus II dengan merencanakan pelaksanaan pembelajaran yang disusun secara bersama antara peneliti dan kolaborator guru kelas Kelompok A, kemudian dikonsultasikan kepada kepala sekolah untuk mendapat persetujuan atau saran. Langkah-langkah yang harus dilakukan peneliti dalam tahap perencanaan ini adalah peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas atau kolaborator untuk menentukan kapan dilakukan penelitian. Menentukan tema dan subtema sesuai dengan program sekolah. Adapun perencanaan kegiatan pembelajaran pada Siklus I adalah sebagai berikut:

(a) Peneliti mempersiapkan rencana kegiatan harian yang akan digunakan yaitu kegiatan dengan menggunakan metode Jarimatika meningkatkan kemampuan berhitung anak.

(b) Menyusun lembar observasi yang berisi aspek-aspek penilaian meliputi kemampuan membilang dan kemampuan menjumlah atau mengurangi 1-10. (c) Peneliti mengkondisikan kelas dengan mengatur posisi duduk anak dan

menenangkan suasana kelas.

(d) Peneliti membuka pembelajaran dengan salam dan doa kemudian memberikan apersepsi.

56

(f) Peneliti menyampaikan cara penggunaan metode jarimatika untuk meningkatkan kemampuan membilang dan menjumlah atau mengurangi 1-10. (g) Peneliti memberikan pembelajaran membilang dengan menggunakan metode

Jarimatika. Dalam kegiatan ini peneliti dibantu oleh teman sejawat untuk mengamati aktivitas anak selama mengikuti kegiatan pembelajaran.

(h) Peneliti mengulas kegiatan yang telah dilaksanakan dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi dan memberikan pertanyaan. (i) Peneliti menutup kegiatan dengan salam dan doa.

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Siklus II terdiri atas tiga pertemuan, dimulai dari pukul 07.30-10.00 WIB yang dilaksanakan pada hari Senin sampai dengan Rabu tanggal 23 – 25 Maret 2015. Hasil penelitian dalam Siklus II ini diperoleh melalui tahap observasi dengan pengisian lembar checklist.

(a) Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan 1

Pertemuan Pertama dilaksanakan pada hari Senin, 23 Maret 2015 dengan tema diri sendiri dan sub tema mengenal tubuhku. Kegiatan terbagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Peneliti menyiapkan RKH dan perlengkapan yang akan digunakan selama proses pembelajaran. Pada pertemuan ini kegiatan yang dilakukan secara klasikal.

Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan baris, berdoa, dan salam. Guru menanyakan kabar anak, guru mengabsen anak. Sebelum masuk pada materi pembelajaran guru melakukan apersepsi sesuai dengan tema. Sebelum masuk kegiatan inti anak menyanyikan lagu bersama-sama agar anak lebih siap untuk

57

mengikuti pembelajaran, kemudian anak diminta keluar kelas untuk melakukan gerakan senam sesuai irama musik. Setelah apersepsi guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan pada kegiatan inti. Anak-anak diminta duduk dan menyimak kegiatan yang dilakukan pada hari itu. Guru atau kolaborator menjelaskan kegiatan membilang dengan jari yang akan dilakukan. Kemudian kolaborator mendemonstrasikan cara membilang dengan jari yang benar. Selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti dan kolaborator mengamati anak yang sedang melakukan kegiatan. Setelah selesai kegiatan anak istirahat dan bermain di luar ruangan, kemudian dilanjutkan makan bersama. Pada kegiatan akhir kolaborator melakukan evaluasi kegiatan sehari, berdoa mau pulang, dan salam.

(b) Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan 2

Pertemuan Kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 24 Maret 2015 dengan tema diri sendiri dan sub tema kesukaanku. Kegiatan dimulai pukul 07.30-10.00 WIB yang terbagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Peneliti menyiapkan RKH dan perlengkapan yang akan digunakan selama pembelajaran berlangsung dengan penataan posisi duduk anak secara kelompok.

Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan baris, berdoa, dan salam. Sebelum masuk pada materi pembelajaran guru melakukan apersepsi sesuai dengan tema pada hari itu yaitu kesukaanku. Sebelum masuk kegiatan inti anak menyanyikan lagu bersama-sama. Kolaborator atau guru melakukan apersepsi sesuai dengan tema pada hari itu. Setelah selesai apersepsi, anak-anak diminta

58

melempar bola kedalam keranjang. Anak-anak melakukan kegiatan ini dengan secara bergantian. Setelah selesai, anak-anak masuk kelas dan duduk di kursi.

Pada kegiatan inti, kolaborator menjelaskan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada hari itu yaitu menjumlah atau mengurangi 1-10. Setelah selesai kegiatan anak istirahat dan bermain di luar kelas, kemudian dilanjutkan makan bersama. Pada kegiatan akhir kolaborator melakukan evaluasi kegiatan sehari, berdoa mau pulang, dan salam.

(c) Pelaksanaan tindakan Siklus II Pertemuan 3

Pertemuan Ketiga dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 25 Maret 2015 dengan tema diri sendiri dan sub tema kesukaanku. Kegiatan dimulai pukul 07.30-10.00 WIB yang terbagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Peneliti menyiapkan RKH dan perlengkapan yang digunakan selama pembelajaran berlangsung. Pembelajaran dilaksanakan secara klasikal.

Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan baris, berdoa, dan salam. Sebelum masuk pada materi pembelajaran guru melakukan apersepsi sesuai dengan tema pada hari itu yaitu kesukaanku. Guru mengajak ana-anak untuk menyanyi dan tepuk sesuai dengan materi yang direncanakan. Kolaborator atau guru melakukan apersepsi sesuai dengan tema pada hari itu. Setelah selesai apersepsi, anak diminta untuk berolahraga dengan berlari ditempat. Setelah selesai, anak-anak masuk kelas dan duduk di kursi. Pada kegiatan inti, kolaborator menjelaskan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada hari itu yaitu mengulang kegiatan pada hari sebelumnya, menjumlah atau mengurangi 1-10.

59

Pada saat anak mengerjakan kegiatanya, guru dan peneliti mengamati, mencacat perkembangan anak. Sepuluh menit sebelum waktu mengerjakan tugas habis guru mengingatkan anak untuk membereskan peralatan yang digunakan. Setelah selesai kegiatan anak istirahat dan bermain di luar kelas, kemudian dilanjutkan makan bersama. Pada kegiatan akhir kolaborator melakukan evaluasi kegiatan sehari, berdoa mau pulang, dan salam.

(3)Hasil Observasi Tindakan Siklus II (a)Pertemuan Pertama

Observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung pada Siklus II. Pada Pertemuan Pertama peneliti melihat dan mengamati perkembangan anak dengan menggunakan instrumen lembar observasi menyebutkan bahwa hasil belajar yang telah dilaksanakan anak yaitu membilang 1-10 dan menjumlah atau mengurangi 1-10 dengan menggunakan metode Jarimatika pada Kelompok A sesuai data yang diperoleh adalah anak yang mendapat kriteria penilaian mulai berkembang 10 anak, kriteria penilaian berkembang sesuai harapan 6 anak, dan kriteria penilaian berkembang sangat baik 4 anak. Perhitungan penilaian rata-rata kelas Kelompok A yaitu membilang 1-1083,75%, aspek menjumlah atau mengurangi 1-10 67,50%. Dari kedua aspek penilaian tersebut dapat disimpulkan nilai rata-rata kelas Kelompok A dalam kemampuan berhitung permulaan dengan metode Jarimatika pada Siklus II pertemuan pertama adalah 75,63% dengan kriteria penilaian berkembang sesuai harapan.

60

Kegiatan observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data sebagai bahan atau analisis dalam kegiatan pembelajaran yang terangkum dalam tabel dan grafik di bawah ini :

Tabel 4.6 Data Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Kelompok A pada Kondisi Siklus II Pertemuan 1

No. Aspek Penilaian Persentase

(%)

1 Membilang 1-10 83,75%

2 Mengetahui hasil penjumlahan / pengurangan 1-10 67,50%

Rata - rata 75,63%

Indikator Keberhasilan 80%

Gambar 4.6 Grafik Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Kelompok A pada Kondisi Siklus II Pertemuan 1

(b) Pertemuan Kedua

Hasil dari analisis observasi pertemuan kedua memperoleh data berupa angka persentase kemampuan berhitung permulaan dengan metode Jarimatika.. Hasil analisis pertemuan kedua dengan menggunakan instrumen lembar observasi menyebutkan bahwa anak yang memperoleh kriteria penilaian mulai berkembang 1 anak, kriteria penilaian mulai berkembang 9 anak, kriteria penilaian berkembang sesuai harapan 6 anak, dan kriteria penilaian berkembang sangat baik 4 anak.

75.63% 80% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00%

Siklus II Pertemuan 1 Indikator Keberhasilan

61

Hasil dari perolehan persentase rata-rata kelas anak Kelompok A yaitu dari membilang 1088,75%, mengetahui hasil pengurangan atau penambahan 1-1071,25%. Dari kedua aspek penilaian tersebut dapat disimpulkan nilai rata-rata kelas Kelompok A dalam kemampuan berhitung permulaan dengan metode Jarimatika pada Siklus II Pertemuan Kedua adalah 80,00% dengan kriteria penilaian berkembang sesuai harapan.

Hasil dari analisis observasi pertemuan kedua adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7 Data Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Kelompok A pada Kondisi Siklus II Pertemuan 2

No. Aspek Penilaian Persentase

(%)

1 Membilang 1-10 88,75%

2 Mengetahui hasil penjumlahan / pengurangan 1-10 71,25%

Rata - rata 80,00%

Indikator Keberhasilan 80%

Gambar 4.7 Grafik Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Kelompok A pada Kondisi Siklus II Pertemuan 2

(c) Pertemuan Ketiga

Hasil pertemuan ketiga dengan menggunakan instrumen lembar observasi menyebutkan bahwa kemampuan berhitung permulaan pada anak Kelompok A sesuai data yang diperoleh adalah anak yang kriteria penilaian mulai berkembang

80.00% 80% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00%

Siklus II Pertemuan 2 Indikator Keberhasilan

62

6 anak, kriteria penilaian berkembang sesuai harapan 6 anak, dan kriteria penilaian berkembang sangat baik 8 anak. Hasil dari perolehan persentase rata-rata kelas anak Kelompok A yaitu dari aspek membilang 1-1092,50%, mengetahui hasil pengurangan atau penambahan 1-10 83,75%.

Dari kedua aspek penilaian tersebut dapat disimpulkan nilai rata-rata kelas Kelompok A dalam kemampuan berhitung permulaan dengan metode Jarimatika pada Siklus II Pertemuan Ketiga adalah 88,13% dengan kriteria penilaian berkembang sangat baik.

Hasil pertemuan ketiga dengan menggunakan instrumen lembar observasi

Dokumen terkait