• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.4. Deskripsi Hasil Pengujian Hipotesis

4.4.1. Deskripsi Hasil Pengujian Hipotesis Perbedaan Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Peristiwa Mundurnya Sri Mulyani Sebagai Menteri Keuangan

Hasil pengujian hipotesis pertama yang dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan pada bulan Mei 2010 dengan menggunakan paired sample statistics (lampiran 11), diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel :4.3. Hasil Pengujian Paired Samples Statistic Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Mundurnya Sri Mulyani Sebagai Menteri Keuangan

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa memiliki nilai abnormal return rata-rata yang lebih rendah dibandingkan nilai abnormal return rata-rata 1 hari sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani. Demikian juga dengan nilai

abnormal return pada hari ke 2 dan ke 4 hari sebelum peristiwa yang juga memiliki rata-rata yang lebih rendah dibandingkan ke 2 dan ke 4 hari sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani.

Sedangkan untuk hari ke 3 dan ke 5 sebelum peristiwa nilai abnormal return rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan hari ke 3 dan ke 5 sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani. Nilai mean atau rata-rata abnormal return

yang menunjukkan nilai positif artinya bahwa actual return secara rata-rata memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan nilai expected return.

Hasil pengujian selanjutnya adalah dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya perbedaan yang terjadi pada nilai abnormal return periode sebelum (5 hari sebelum) dan sesudah peristiwa (5 hari sesudah) menggunakan

paired sample t test. Apabila paired sample t-test menghasilkan nilai signifnikasi (probabilitas) < 0,05 (α=5%), maka H0 ditolak dan Ha diterima, dan disimpulkan bahwa abnormal return sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan memiliki perbedaan yang signifikan dengan abnormal return sebelum peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Dari hasil pengujian diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel : 4.4. Hasil Pengujian Paired Samples Test Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Mundurnya Sri Mulyani Sebagai Menteri Keuangan

Pada tabel 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa nilai abnormal return

perusahaan-perusahaan Consumer Goods mengalami perbedaan yang signifikan. Hasil tersebut dapat dilihat dari uji paired sample t-test abnormal return rata-rata dengan nilai thitung sebesar -4.391 dan probabilitas 0,000 < 0,05 (lampiran 13).

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terjadi perbedaan yang signifikan pada abnormal return t-5 dan t+5 dengan nilai thitung sebesar 2.757 dan probabilitas 0,011 < 0,05, demikian juga abnormal return pada t-2 dan t+2 serta t-1 dan t+1, dengan demikian pada peristiwa pengumuman Mundurnya Sri Mulyani lebih mengarah kepada bad news, hal ini dimungkinkan sudah terdapat isu-isu mundurnya Sri Mulyani. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani.

Sedangkan untuk abnormal return pada t-4 dan t+4 dengan nilai thitung sebesar -0.886 dan probabilitas 0,384 > 0,05 maka abnormal return dapat dikatakan positif yang berarti terjadi reaksi positif dari investor. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada t-4 dan t+4, demikian juga pada abnormal return pada t-3 dan t+3.

Dalam hai ini, peristiwa Mundurnya Sri Mulyani lebih mengarah kepada bad news disebabkan oleh respon negatif investor terhadap peristiwa

tersebut, serta investor mengkhawatirkan krisis utang di Yunani akan menular ke negara- negara lainnya di Uni Eropa sehingga menghambat laju pemulihan ekonomi global, sehingga mengakibatkan dampak pengumuman tersebut signifikan bagi investor.

4.4.2. Deskripsi Hasil Pengujian Hipotesis Perbedaan Trading Volume Activity Sebelum dan Sesudah Peristiwa Mundurnya Sri Mulyani Sebagai Menteri Keuangan

Hasil pengujian hipotesis kedua yang dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan dengan menggunakan uji statistik t test (lampiran 12), diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel : 4.5. Hasil Pengujian Paired Samples Statistic Trading Volume Activity Sebelum dan Sesudah Mundurnya Sri Mulyani Sebagai Menteri Keuangan

Pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa TVA pada hari ke 1 sebelum peristiwa memiliki TVA rata-rata yang rendah dibandingkan TVA 1 hari sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani. Sedangkan pada hari ke 2 hingga ke 5 sebelum peristiwa memiliki TVA rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan hari ke 2 hingga hari ke 5 sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani. Dengan melihat nilai rata-rata TVA diatas dapat diketahui bahwa terjadi penurunan pada peristiwa mundurnya Sri Mulyani.

Hasil pengujian selanjutnya adalah dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya perbedaan yang terjadi pada nilai TVA, dari hasil pengujian diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel : 4.6. Hasil Pengujian Paired Samples Test Trading Volume Activity Sebelum dan Sesudah Mundurnya Sri Mulyani Sebagai Menteri Keuangan

Untuk menguji perbedaan yang terjadi pada TVA sebelum dan sesudah adanya peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan dilakukan pengujian paired sample t-test, dimana dari hasil pengujian diperoleh hasil pada tabel diatas, yang dapat diketahui bahwa TVA perusahaan-perusahaan

Consumer Good tidak mengalami perbedaan yang signifikan. Hasil tersebut dapat dilihat pada lampiran 13 yakni TVA rata-rata dengan nilai thitung sebesar 1.552 dan probabilitas 0,133 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi perbedaan yang signifikan pada TVA sebelum dan sesudah adanya peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan.

Hal ini mengindikasikan bahwa kalangan pelaku pasar optimistis dampak dari mundurnya Sri Mulyani Indrawati dari kursi Menteri Keuangan hanya dalam jangka pendek, selain itu situasi ini juga disebabkan karena pasar masih menunggu bagaimana kinerja menteri keuangan yang baru dalam mengatasi berbagai persoalan keuangan yang melanda Indonesia.

4.4.3. Deskripsi Hasil Pengujian Uji t–berpasangan Rata-Rata Abnormal Return dan Trading Volume Activity Sebelum dan Sesudah Peristiwa Mundurnya Sri Mulyani Sebagai Menteri Keuangan

Hasil pengujian uji t-berpasangan yang dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan rata-rata abnormal return dan trading volume activity

sebelum dan sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan pada bulan Mei 2010 dengan menggunakan paired sample statistics

(lampiran 13), diperoleh hasil sebagai berikut :

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa memiliki nilai abnormal return rata-rata yang lebih rendah dibandingkan nilai abnormal return rata-rata 1 hari sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani. Demikian juga dengan nilai

abnormal return pada hari ke 2 dan ke 4 hari sebelum peristiwa yang juga memiliki rata-rata yang lebih rendah dibandingkan ke 2 dan ke 4 hari sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani.

Tabel :4.7. Hasil Pengujian Paired Samples Statistic rata-rata Abnormal

Return dan trading volume activity Sebelum dan Sesudah

Mundurnya Sri Mulyani Sebagai Menteri Keuangan

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai abnormal return rata-rata sebelum peristiwa lebih rendah dari nilai abnormal return rata-rata sesudah peristiwa, yaitu dari -0.00929863 menjadi 0.00421423. Sedangkan untuk nilai

Trading volume activity rata-rata sebelum peristiwa mempunyai nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan nilai trading volume activity rata-rata sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani, yaitu dari 0.00164127 menjadi 0.00094371.

Hasil pengujian selanjutnya adalah dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya perbedaan yang terjadi pada nilai rata-rata abnormal return

Tabel :4.8. Hasil Pengujian Paired Samples Test rata-rata Abnormal Return

dan trading volume activity Sebelum dan Sesudah Mundurnya

Sri Mulyani Sebagai Menteri Keuangan

Untuk menguji perbedaan yang terjadi pada nilai abnormal return dan TVA secara rata-rata sebelum dan sesudah adanya peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan dilakukan pengujian paired sample t-test, dimana dari hasil pengujian diperoleh hasil pada tabel diatas, yang dapat diketahui bahwa nilai abnormal return secara rata-rata mengalami perbedaan yang signifikan yaitu dengan nilai t-hitung -4.391 dan probabilitas 0.000 sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi perbedaan yang signifikan pada

abnormal return sebelum dan sesudah adanya peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Sedangkan nilai TVA secara rata-rata perusahaan-perusahaan Consumer Good tidak mengalami perbedaan yang

signifikan. Hasil tersebut dapat dilihat pada lampiran 13 yakni TVA rata-rata dengan nilai thitung sebesar 1.552 dan probabilitas 0,133 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi perbedaan yang signifikan pada TVA sebelum dan sesudah adanya peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan.

4.5. Pembahasan

Dari hasil penelitian, yang dilakukan dengan terhadap perbedaan

abnormal return dan trading volume activity pada beberapa perusahaan

Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia, serta dengan menguji hipotesis yang diajukan dengan menggunakan uji beda berpasangan (paired sampel t test).

Dapat diketahui bahwa terjadi perubahan abnormal return pada perusahaan

Consumer Goods sebelum dan sesudah adanya peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan.

Hasil penelitian setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t, penelitian ini berhasil menemukan adanya perbedaan yang signifikan pada

abnormal return ketika sebelum dan sesudah adanya peristiwa mundurnya Sri Mulyani. Dalam hal ini, penulis menyatakan bahwa peristiwa pengumuman Mundurnya Sri Mulyani lebih mengarah kepada bad news, karena turunnya harga saham dan IHSG yang disebabkan oleh sikap investor terhadap peristiwa

mundurnya Sri Mulyani yang mereka yakini bahwa kinerja Sri Mulyani selama ini

dinilai baik. Hal lain yang menyebabkan turunnya harga saham dan IHSG adalah

faktor eksternal yaitu disebabkan oleh beragam peristiwa yang terjadi pada saat konflik politik yang berkepanjangan selama lebih dari lima bulan yang membuat pelaku pasar modal sedikit ragu dengan arah perkembangan pasar modal domestik, serta investor mengkhawatirkan krisis utang di Yunani akan menular ke negara- negara lainnya di Uni Eropa sehingga menghambat laju pemulihan ekonomi global, sehingga mengakibatkan dampak pengumuman tersebut signifikan bagi investor (www.vivanews.com).

Kemungkinan lain yang terjadi yang dapat menyebabkan terjadinya perbedaan yang signifikan adalah bahwa investor dalam melakukan transaksi belum mendasarkan pada faktor fundamental atau perubahan harga saham banyak dipicu oleh faktor diluar akuntansi, seperti peristiwa-peristiwa politik yang terjadi, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah ataupun juga kebijakan-kebijakan yang dibuat dan diterapkan oleh dan pada perusahaan, sehingga transaksi saham yang terjadi memiliki keunikan dimana mengarah pada investasi yang bersifat spekulatif dan tidak berdasarkan pada faktor fundamental akuntansi.

Dalam penelitian ini, trading volume activity tidak berhasil menemukan adanya perbedaan yang signifikan baik sebelum dan sesudah adanya peristiwa mundurnya Sri Mulyani. Hal ini mengindikasikan bahwa

kalangan pelaku pasar optimistis dampak dari mundurnya Sri Mulyani Indrawati dari kursi menteri keuangan hanya dalam jangka pendek, selain itu situasi ini juga disebabkan karena pasar masih menunggu bagaimana kinerja menteri keuangan yang baru dalam mengatasi berbagai persoalan keuangan yang melanda Indonesia.

4.6. Perbedaan Penelitian Sekarang dengan Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada saat ini diketahui bahwa terjadi perbedaan yang signifikan pada pasar modal yang diukur dari nilai abnormal return, sedangkan nilai pada trading volume activity tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil pengujian thitung pada nilai abnormal return dan trading volume activity yang memiliki taraf signifikasi di atas 0,05.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu antara lain dalam hal permasalahan yang dikemukakan dan hasil dari penelitian yang tidak semuanya mendukung penelitian yang sekarang. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut :

Tabel : 4.9. Rangkuman Penelitian Terdahulu dan Penelitian yang Sekarang

No. Nama Peneliti Variabel Penelitian

Rumusan Masalah Kesimpulan

1 Mery Isprastyo Putranto (2005)

Harga saham dan volume perdagangan

1). Apakah terdapat perbedaan abnormal return saham sebelum dan sesudah peristiwa Terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI Periode 2004-2009? 2). Apakah terdapat perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah peristiwa Terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI Periode 2004-2009?

1). Tidak terjadi perbedaan yang signifikan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa Terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI Periode 2004-2009

2). Tidak terjadi perbedaan yang signifikan rata-rata trading volume activity sebelum dan sesudah peristiwa Terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI Periode 2004-2009 3). Terjadi penurunan pada abnormal return dan trading volume activity 2 Ade Noviansyah (2005) Harga saham dan volume perdagangan

1). Apakah terdapat perbedaan abnormal return saham sebelum dan sesudah pemilihan presiden putaran ll 2004? 2). Apakah terdapat perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah pemilihan presiden putaran ll 2004?

1). Tidak terjadi perbedaan yang signifikan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pemilihan presiden putaran ll 2004 2). Tidak terjadi perbedaan yang signifikan rata-rata trading volume activity sebelum dan sesudah peristiwa pemilihan presiden putaran ll 2004 3 Rifki Baya’sud (2006) Harga saham dan volume perdagangan

1). Apakah terdapat perbedaan abnormal return saham sebelum dan sesudah Peristiwa Naiknya Harga BBM pada Tanggal 1 Oktober 2005? 2). Apakah terdapat perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah Peristiwa Naiknya Harga BBM pada Tanggal 1 Oktober 2005?

1). Terjadi perbedaan yang signifikan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah Peristiwa Naiknya Harga BBM pada Tanggal 1 Oktober 2005

2). Terjadi perbedaan yang signifikan rata-rata trading volume activity sebelum dan sesudah Peristiwa Naiknya Harga BBM pada Tanggal 1 Oktober 2005

4 Ria Aseptin (2010) Harga saham dan volume perdagangan saham

1). Apakah terdapat perbedaan abnormal return saham sebelum dan sesudah Peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan? 2). Apakah terdapat perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah Peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan?

1). Terjadi perbedaan yang signifikan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah Peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan

2). Tidak terjadi perbedaan yang signifikan rata-rata trading volume activity sebelum dan sesudah Peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan

4.7. Keterbatasan Penelitian

Terdapat berbagai macam keterbatasan-keterbatasan pada penelitian ini, keterbatasan tersebut antara lain :

1. Penelitian ini bersifat kuantitatif, maka penelitian ini hanya dapat memberikan kemungkinan penyebab mengenai ada atau tidaknya abnormal return dan trading volume activity terhadap suatu peristiwa non keuangan. Untuk memberikan jawaban yang lebih pasti mengenai penyebab-penyebab tersebut, maka perlu dilakukan pengembangan penelitian dengan metode yang berbeda, misalnya dengan metode kualitatif.

2. Sampel yang digunakan pada penelitian ini tidak dikelompokkan lebih spesifik dan peneliti hanya meneliti pada perusahaan-perusahaan Consumer Good saja, sedangkan perusahaan dagang, jasa dan perbankan serta manufaktur tidak diteliti pada kesempatan penelitian kali ini.

4.8. Implikasi Penelitian

Informasi yang relevan dengan kondisi pasar modal merupakan sesuatu yang selalu dicari para pelaku pasar modal dalam upaya melakukan pengambilan keputusan investasi. Namun tidak semua informasi merupakan informasi yang berharga, akibatnya para pelaku pasar modal harus secara tepat

memilah informasi-informasi yang layak dijadikan pertimbangan pengambilan keputusan. Berikut ini implikasi penelitian yang berkaitan dengan informasi peristiwa Mundurnya Sri Mulyani Sebagai Menteri Keuangan :

1. Penelitian ini menemukan bahwa Bursa Efek Indonesia serta para pelaku pasar modal baik itu para investor maupun analisis pasar modal, cukup sensitif dalam menghadapi peristiwa politik yang terjadi.

2. Pelaku pasar modal juga dituntut untuk berhati-hati dalam menimbang pengaruh dari peristiwa-peristiwa politik yang terjadi dengan pergerakan saham baik menganai harga saham maupun volume perdagangan saham di lantai bursa.

5.1. Kesimpulan

Hasil penelitian dan pengujian yang dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut :

1. Hipotesis pertama yang diajukan yakni ada perbedaan abnormal return

sebelum dan sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, dapat terbukti kebenarannya.

2. Hipotesis kedua yang diajukan yakni ada perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, tidak dapat terbukti kebenarannya.

5.2. Saran

Dari hasil penelitian, pengujian hipotesis serta kesimpulan dari hasil penelitian dapat diajukan beberapa saran :

1. Bagi Investor

Hasil penelitian ini disarankan dapat digunakan oleh para investor sebagai bahan pertimbangan dan untuk menentukan suatu strategi dalam melakukan investasi yang tepat sehingga dapat mengalokasikan dana dengan efisien dan menguntungkan.

2. Bagi Emiten

Emiten diharapkan dapat digunakan dalam mempertimbangkan penetapan keputusan yang berkaitan dengan harga saham pada pasar modal di Indonesia khususnya Bursa Efek Indonesia.

Buku Teks :

Anoraga, Pandji dan Widiyanti, Ninik, 1995, Pasar Modal, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

dan Pakarti, Piji, 2001, Pengantar Pasar Modal, Edisi Refisi, Rineka Cipta, Semarang.

Anwar, Jusuf, 2005, Pasar Modal Sebagai Sarana Pembiayaan dan Investasi, PT. Alumni, Bandung.

Darmadji, Tjiptono dan M. Fakhruddin, Hendy, 2001, Pasar Modal di Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.

Hadianto, M. Sopian dan Fakhruddin, M, 2001, Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Husnan, Suad, 1998, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, AMP YKPN, Yogyakarta.

Jogiyanto, 2000, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kedua, BPFE UGM, Yogyakarta.

Samsul, Mohamad, 2002, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, Erlangga, Jakarta.

Sunariyah, 2004, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, UPP AMP, YKPN, Yogyakarta.

Sugiono, 2002, “Metode Penelitian Bisnis”, CV. Alfabeta, Bandung.

Jurnal :

Eka, Bayu, 2010, Reaksi Harga Saham Dengan Adanya Peristiwa Pemilihan

Noviansyah, Ade, 2005, Reaksi Pasar Modal Indonesia Pada Peristiwa Politik Dalam Negeri (Event Study Peristiwa Pemilihan Presiden RI Putaran II Tahun 2004), Skripsi UPN “Veteran” Jawa Timur, Surabaya.

Purnomo, Andi, 2005, Analisis Reaksi Pasar Modal Terhadap Peristiwa Peledakan Bom Kuningan 09 September 2004 (Kajian Terhadap Abnormal Return Dan volume Transaksi Saham), Skripsi UPN “Veteran” Jawa Timur, Surabaya.

Sundari, Vini, 2009, Reaksi Pasar Modal Indonesia Atas Pelaksanaan Pemilihan Umum

9 April 2009 Pada Bursa Efek Indonesia, Skripsi FE Universitas Gunadarma,

Jakarta. Web : http://berita.liputan6.com/ekbis/201005/275654/Sri.Mulyani http://ciptapangan.com/index.php?module=newsmodule&action=view&id=9596 http://www2.idx.co.id/MainMenu/TentangBEI/History/tabid/61/lang/id-ID/language/id-ID/Default.aspx http://www.duniainvestasi.com/bei/sectors/industri_barang_konsumsi www.detikfinance.com/read/2010/05/10/144553/1354516/4/bps-mundurnya-sri-mulyani-pengaruhi-optimisme-pebisnis www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=16964Mundur.IHSG.Merosot.381.Pe rsen

Dokumen terkait