• Tidak ada hasil yang ditemukan

JAKARTA A. Sejarah Rumah Sakit Kanker Dharmais

A. Deskripsi Informan

Berdasarkan data penulis peroleh dari penelitian dan demi lancarnya penulisan skripsi, penulis melibatkan beberapa informan-informan yang bisa diajak kerjasama diantaranya:

1. Informan I (Prosedur Diagnostik)

Endang berasal dari cinere berusia 66 tahun yang menderita kanker serviks stadium satu, ibu endang berobat dirumah sakit kanker dharmais jakarta mengunakan pelayanan askes, beliau menderita penyakit ini sekitar satu tahun yang lalu. Selama pengobatan beliau melakukan kemoterapi 25 x dan sinar 5x, sebelum melakukan operasi dan dirawat kurang lebih 4-5bulan gejala awal penyakit ini muncul karena pendarahan dan dikira beliau itu haid padahal beliau udah menopause dan keluarga beliau tidak mempunyai keturunan penyakit kanker.1 2. Informan II (Prosedur Diagnostik)

Mulyanti berasal dari radio dalam jakarta selatan berusia 70 tahun yang menderita kanker indung telur selama 25 tahun, beliau mengunakan pelayanan askes ,sebelumnya beliau pernah berobat diruamh sakit lain sebelum dirumah sakit kanker dharmais. Beliau berobat dirumah sakit ini kurang lebih satu tahun dan beliau baru satu bulan yang lalu melakukan operasi lanjutan dan saat diwawancara beliau melakukan kontrol pasca operasi dan gejala awal dari penyakit ini muncul karena rasa sakit diperut yang tidak kunjung sembuh, dan keluarga beliau tidak mempunyai keturunan penyakit kanker2.

3. Informan III(UDT )

Muhammad zen berasal dari Jakarta timur berusia 45 tahun yang menderita kanker pita suara selama kurang lebih 1 bulan, bapak zen mengunakan pelayanan gakin, sebelumnya beliau pernah berobat dimedika care, selama dimedika care

1

Wawancara pribadi dengan endang pada tanggal 14 februari 2013 pada pukul 10.30

2

beliau dirawat kurang lebih 1 minggu disana, gejala awal penyakit ini muncul karena batuk biasa dan bapak ini tidak mempunyai keturunan penyakit kanker.3 4. Informan IV (Poli Khusus)

Andy evawati berasal dari bandung berusia 40 tahun menderita penyakit kanker payudara kurang lebih 5 bulan, beliau menggunakan pelayanan askes, sebelumnya beliau pernah berobat dirumah sakit bandung rawat jalan, karena tidak ada perkembangan berobat jalan, akhirnya saudaranya menyarankan berobat dirumah sakit khusus kanker dharmais Jakarta, setelah mendapat surat rujukan, akhirnya beliau melakukan operasinya di rumah sakit dharmais Jakarta setelah menjalani proses pengobatan. Awal muncul penyakit ini dikarenakan rasa sakit disekitar payudara yang tak kunjung hilang dan 1 bulan berikutnya ada benjolan di payudara.4

5. Informan V (UDT)

linda wati berasal dari bogor berusia 50 tahun menderita kanker teroid stadium dua selama 14 tahun, beliau mengunakan pelayanan gakin, sebelumnya beliau pernah berobat puskesmas dan dirumah sakit bogor, setelah dapat surat rujukan barulah beliau melakukan pengobatan dirumah sakit kanker dharmais jakarta. Awalnya beliau tidak mau berobat karena tidak merasa sakit, satu tahun yang lalu beliau merasakan sakit dan atas dorongan anak-anaknya ibunya mau menjalani operasi, penyakit ini muncul saat mengandung anak ke 45.

6. Informan VI (Rawat Singkat )

Fhang kwan berasal dari bangka Belitung dan sudah menetap di jakarta, berusia 50 tahun menderita kanker serviks, beliau menggunakan pelayanan kartu jakarta sehat, awalnya cuma flek biasa saja, lama kelamaan menjadi bauk dan aromnya kurang enak, akhirnya beliau berobat dulu di puskesmas kata pihak puskesmas mereka tidak sanggup, akhirnya beliau langsung ke dharmais setelah melakukan kemoterapi,sinar dan operasi, setahun yang lalu tidak ada lagi, tapi beliau merasa sesuatu yang menganjal dan akhirnya beliau berobat untuk yang kedua kalinya disini6.

3

Wawancara pribadi dengan Muhammad zen pada tanggal 15februari 2013 pada pukul 09.00

4

Wawancara pribadi dengan andy evawati pada 15februari 2013 pukul 11.00

5

Wawancara pribadi dengan linda wati pada tanggal 18februari pukul 13.30

6

7. Informan VII ( Rawat Singkat)

Kusnadi berusia 66 tahun, dan menggunakan pelayanan askes, bapak kusnadi adalah seorang pensiunan ABRI, saat diwawancarai pak kusnadi ditemani oleh istrinya dan keluarga nya yang lain, pak kusnadi menderita penyakit kanker leukemia yang mana tiap dua minggu sekali harus melakukan cuci darah, sebelum berobat dharmais pak kusnadi pernah berobat di Rumah Sakit Cipto7.

8. Informan VIII( Prosedur Diagnostik)

Muhammad ali berusia 55 tahun menderita sakit kanker kelenjar getah bening, dan mengunakan pelayanan perusahaan tempat beliau bekerja. Bapak ali, pasien yang lama dirumah sakit ini, bapak ali kurang lebih dua bulan dirawat inap karena kondisi nya yang selalu melemah, pak ali menderita kanker kelenjar getah bening kurang lebih 2 tahunan, setiap kondisi tubuh yang melemah selalu dilakukan tindakan pemotretan, agar tau kira-kira penyakitnya sudah menyebar atau belum ketubuh, kelenjar getah bening yang ada di leher ini termasuk operasi yang besar, dikarenakan dibagian leher terdapat banyak urat- urat yang harus diselamatkan, ada pita suara, ada urat nadi, ada urat saraf dan banyak lagi urat- urat yang lainnya8.

Angket yang digunakan merupakan data pendukung dalam penelitian, dengan kuesioner atau angket peneliti menggali informasi dari responden (orang yang menjadi subyek penelitian). Dengan demikian pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan informasi(data) yang diperlukan untuk memecahkan masalah dan menguji hipotesis penelitian.9 Tujuan pokok pembuatan kuesioner menurut singarimbun dan handayani, selain untuk memperoleh informasi yang relavan dengan tujuan penelitian, juga untuk memperoleh informasi dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin.10

7

Wawancara pribadi dengan kusnadi pada tanggal 20 februari 2013 pada pukul 10.30

8

Wawancara pribadi dengan Muhammad ali pada tanggal 21 februari 2013 pada pukul 11.00

9

Riantoadi, Metodelogi Penelitian Social dan Hukum, Jakarta : Granit 2004, h 77

10

Dalam penelitian ini kuesioner atau angket yang digunakan adalah jenis kuesioner penutup yakni pertanyaan yang jawabannya sudah ditentukan artinya peneliti sudah menyediakan pilihan jawaban bagi responden. Tugas responden hanyalah menjawab pertanyaan dan peneliti dan memilih salah satu dari beberapa jawaban yang telah disediakan. Dalam hal ini responden tidak diperkenankan memberi jawaban lain diluar jawaban-jawaban yang telah disediakan peneliti. Alasan peneliti menggunakan kuesioner tertutup agar lebih mudah dalam pengolahan data.

Dalam pembuatan kuesioner ini peneliti menggunakan Skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial11. Alasan peneliti menggunakan skala Likert dalam penelitian ini karena peneliti ingin mengetahui Analisis Sikap Perawat dalam Memotivasi Pasien Kanker Sebagai Salah Satu Upaya Penyembuhan.

Table .1

No Alternativ Jawaban Positif Negatif

1 Selalu 5 1

2 Sering 4 2

3 Kadang- kadang 3 3

11

Prof. Dr.Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: CV Alfabeta 2008, h 93

4 Jarang 2 4

5 Tidak pernah 1 5

Keuntungan penggunaan skala likert dari tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan yaitu adanya keragaman skor(variability of skor) sebagai akibat pengunaan skala 1-5, dengan dimensi mutu tercermin dalam daftar pertanyaan, memungkinkan sikap perawat dalam memotivasi pasien kanker sebagai salah satu upaya penyembuhan.dari segi statistic, skala dengan lima tingkat (1-5) lebih tinggi kendalanya dibanding dengan dua tingkatan ya dan tidak .

a. Uji validitas

Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang diukur. Jika seorang peneliti mengunakan kuesioner dalam pengumpulan data, maka kuesioner yang disusunnya harus dapat mengukur apa yang diukur. Sementara itu jenis validitas pengukuran dalam penelitian ini validitas isi yaitu suatu alat pengukur ditentukan oleh sejauh mana isi alat pengukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek kerangka konsep12. Dalam perhitungan validitas data ini peneliti mengunakan rumus korelasion product

moment untuk mengukur korelasi antara masing-masing pernyataan. Pengujian

validitas dilakukan dengan di Rumah Sakit Dharmais. Dengan mengunakan SPSS. 16 for Windows.

12

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable. Dalam teknik perhitungan reliable ini peneliti menggunakan teknik internal consistency yaitu dilakukan dengan cara mencoba instrument sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrument13.Dalam perhitungan ini peneliti mengunakan bantuan komputerisasi SPSS.16 for Windows.Dengan menggunakan Cronbach Alpha.

Hasil Uji Validitas ( 30 Responden dan Taraf Signif 5%)

13

Prof. Dr.Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,(Bandung: CV Alfabeta 2008, h. 131

No butir r- hitung Keterangan

1 - 0.842 Tidak Valid 2 - 0.625 Tidak Valid 3 - 0.658 Tidak Valid 4 - 0.134 Tidak Valid 5 0. 099 Tidak Valid 6 0. 359 Valid 7 0. 634 Valid

8 0. 642 Valid 9 0. 678 Valid 10 0. 698 Valid 11 0. 760 Valid 12 0. 924 Valid 13 0. 934 Valid 14 0. 919 Valid 15 0. 930 Valid 16 0. 898 Valid 17 0. 928 Valid 18 0. 920 Valid 19 0. 957 Valid 20 0. 948 Valid 21 0. 957 Valid 22 0. 940 Valid 23 0. 950 Valid 24 0. 920 Valid 25 0. 952 Valid 26 0. 958 Valid 27 0. 958 Valid 28 0. 935 Valid

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

B. Temuan dan Analisis Hasil Penelitian

Dokumen terkait