DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1. DESKRIPSI JAMUR MAKROSKOPIS (MACROFUNGI)
1. Auricularia auricula
Deskripsi : Tubuh buah berukuran 6 hingga 10 cm, berbentuk seperti telinga, tidak bertangkai atau bertangkai pendek, elastis, transparan, dalam keadaan segar bertekstur seperti gelatin, berwarna coklat. Spora : berwarna putih, silindris, licin, berukuran 12-17 x 4-7 mikron. Edibilitas : Dapat dikonsumsi. Habitat : Kayu lapuk, hidup bergerombol terutama pada musim hujan
2. Auricularia polytricha
Deskripsi : Tubuh buah berukuran 6 hingga 10 cm, berbentuk seperti telinga atau mangkuk, berwarna coklat tidak bertangkai atau bertangkai pendek, tekstur seperti gelatin atau karet dan lurus serta mudah patah jika
kering. Spora : berwarna putih, silindris, licin,
berukuran 12-17 x 4-7 mikron. Edibilitas : Dapat dikonsumsi. Habitat : Kayu lapuk, hidup bergerombol
3. Calocera cornea
Deskripsi : Tubuh buah berukuran 1-1,5 cm, berbentuk silindris waktu muda dan pipih pada bagian ujung ketika dewasa, berwarna kuning dan elastis. Spora : berukuran 7-9 x 4-4,5 mikron, berwarna kuning kecoklatan, berbentuk elips dan permukaan licin. Edibilitas : Tidak bernilai karena ukuran tubuh buah kecil. Habitat : Kayu lapuk, soliter atau bergerombol pada tempat-tempat terbuka.
4. Calocybe ionides
Deskripsi : Tudung berdiameter 3-6 cm, bentuk cembung hingga rata, warna violet, biru kecoklatan, semakin pucat pada saat tua. Gill berwarna putih, cnderung kuning muda melekat ke tangkai (adnate). Tangkai 3-6 cm, lebih besar pada bagian pangkal, permukaan berserat. Miselium berwarna putih. Spora : berukuran 5-6,5 x 2-3 mikron, warna putih, elips, dan licin. Edibilitas : Edibel. Habitat : Berkelompok pada serasah, tanah berumput
5. Cantharella cornucopioides
Deskripsi : Diameter tudung 2-8 cm, bagian dasar bentuk tabung, bagian atas seperti terompet, kutikula berwarna coklat gelap atau hitam. Gill / hymenium warna abu-abu muda dan nampak berkerut. Tinggi tangkai kira-kira 1,5 cm dan menyempit ke arah pangkal, kelihatan berserat. Spora berukuran 10-15 x 6-9 mikron, elips, putih, licin. Edibilitas : Edibel. Habitat : Pada serasah
6. Clytocybe sp.
Deskripsi : Diameter tudung 2-10 cm, bentuk corong, permukaan kasar, warna kuning, abu-abu. Gill decurrent, warna kekuningan, tangkai 2-7 cm, central. Spora berwarna putih, coklat, kuning, permukaan ada yang licin atau kasar, umumnya tidak amyloid. Edibilitas : Edibel. Habitat : Tersebar, mengelompok pada kayu lapuk
7. Clavulina cristata
Deskripsi : Tubuh bercabang dan sebagian tidak bercabang, tinggi 2-7 (12) cm, lebar 5 cm. Secara longitudinal permukaan cabang nampak berkerut, sebagian rata, bagian ujung cabang runcing atau bergigi dan melebar, warna putih, kadang abu-abu terang, kekuningan atau pink. Tangkai tipis dan putih. Spora berukuran 7-11 (14) x 6,5-10 (12) mikron, putih dan licin. Edibilitas : Dapat dikonsumsi. Habitat : Soliter hingga tersebar di tanah, kayu dan daerah berumput 8. Collybia acervata
Deskripsi : Tudung berdiameter 1-4 (5) cm, cembung dan tepi bergelombang, permukaan tudung licin, warna coklat kemerahan pada kondisi segar, menjadi coklat kemerahan pucat pada tempat yang gelap dan tempat yang terang, tubuh buah tipis. Gills adnexed, berwarna putih hingga kemerahan/pink. Panjang tangkai 4012 cm, ketebalan 2-6 mm, bagian atas licin, dan bagian pangkal
berambut. Spora berukuran 5-7 x 2-3 mikron, bentuk
lonjong, tidak amyloid. Edibilitas : Dapat dimakan. Habitat : Kayu lapuk
9. Collybia butyracea
Deskripsi : Diameter tudung 5-8 cm, bentuk cembung, warna coklat kemerahan, abu-abu keunguan, cenderung kuning bila kering. Gill melekat ke tangkai. Tangkai 5-8 cm, bagian ujung menyempit, warna kuning, dan pada bagian dasar berwarna putih. Spora berukuran 6,5-8 x 3-3,5 mikron, warna keputihan, krem. Edibilitas : Edibel. Habitat : Serasah, kayu
10. Collybia cirrhata
Deskripsi : Diameter tudung 0,5-1 cm bentuk cembung hingga rata, bagian tengah sedikit cekung, warna coklat kemerahan di bagian tengah atau kuning tua. Gill berwarna putih, tersusun rapat, melekat ke tangkai dan akan lepas dari lantai bila sudah tua. Spora berukuran 4-5 x 2 mikron, tangkai 2,4-5-4-5 cm, spora berwarna putih, memiliki bulu halus dan serbuk, elips, licin. Edibilitas : Tidak edibel. Habitat : Pada serasah
11. Collybia confluens
Deskripsi : Diameter tudung 2-5cm, bentuk cembung atau sedikit unbonate, tapi tudung atau bergelombang, permukaan licin, hygrophanous, warna coklat kemerahan, bagian tengah tudung lebih gelap. Gill adnate, rapat, kadang bebas, berwarna keputihan. Tinggi tangkai 3-10 cm, liat warna dekat tudung lebih gelap coklat kemerahan. Spora berukuran 7-9 x 3-4 mikron, elips, licin, tidak emploid. Edibilitas : Edibel terbatas. Habitat : Mengelompok di tanah sekitar hutan
12. Coltricia cinnamomea
Deskripsi : tudung berdiameter 5-7 cm, tekstur liat, berwarna coklat, kuning kecoklatan, coklat gelap, mengkilap dengan garis-garis konsentris, pada bagian tengah lengkung. Lapisan hemineum berwarna coklat dengan pori-pori. Panjang tangkai 1-5 cm, letaknya ditengah cap, berwarna coklat. Spora berukuran 6-10 x 4,5-7 mikron, coklat kekuningan, elips, dan licin. Edibilitas : Tidak dapat dikonsumsi karena tekstur liat dan keras. Habitat : Hidup soliter atau berkelompok pada kayu lapuk, humus
13. Coltricia perennis
Deskripsi : Tubuh buah datar atau berbentuk corong, tipis, tekstur seperti kulit, permukaannya seperti beludru, bergaris-garis konsentris, berwarna putih kecoklatan atau abu-abu ketika tubuh menjadi dewasa. Bagian tepi tubuh tipis dan bergelondong. Stipe pendek 1 hingga 3 cm, silindris. Permukaan bawah himenium berpori. Spora berukuran 5-10 x 3,5-6 mikron, kuning, elips, licin. Edibilitas : Tidak dapat dikonsumsi. Habitat : Tumbuh soliter atau bergerombol pada kayu lapuk
14. Coriolopsis occidentalis
Deskripsi : Tubuh/Sphorophore tidak bertangkai (sessil) seperti gabus bentuk semisirkuler (dimidiate), panjang pilous 2-18 cm, lebar 1-10 cm. Permukaan memiliki garis-garis konsentris berwarna putih, kuning, kuning
kecoklatan. Spora berukuran 6-7 x 2,5-3 mikron,
permukaan hymen peroid berwarna putih ketika muda berubah jadi krem. Edibilitas : Tidak edibel. Habitat : Pada kayu lapuk jenis kayu keras
15. Crepidotus herbarum
Deskripsi : tudung berdiameter 0,5 hingga 2 cm, berbentuk ginjal hingga bulat, berwarna putih, tipis. Lapisan himenium berwarna putih, Gill jarang, radial dari pangkal hingga ke tepi tudung. Tidak bertangkai atau rudimenter. Spora berukuran 6-8 x 3-4 mikron, kuning pucat, elips, licin. Edibel : Tidak diketahui. Habitat : Tersebar atau dalam kelompok pada ranting, kayu lapuk
16. Crepidotus variabilis
Deskripsi : Tudung berdiameter 0,5 hingga 2 cm, berbentuk ginjal hingga bulat, berwarna cokelat muda. Lapisan himenium coklat kemerahan, gill jarang dari pangkal hingga ke tepi tudung. Tidak bertangkai atau
rudimenter. Spora berukuran 5-7 mikron, berbentuk
elips. Edibilitas : Tidak diketahui. Habitat : Tersebar atau berkelompok pada ranting/cabang yang lapuk.
17. Daedalea quercina
Deskripsi : Tubuh buah keras, kaku, seperti gabus dan tahan lama. Tubuh berdiameter 4-20 cm, tebal 1,5-8 cm, berbentuk kipas, cembung atau datar, permukaan kasar, berwarna putih, kecoklatan. Tubuh sangat liat dan keras. sebagian memiliki Gill yang rata-rata berwarna putih hingga kekuningan, coklat, Gill berupa tabung memiliki tebal kurang lebih 1 mm, gerak antara Gill 1 mm, panjang tabung Gill 0,5-3 cm. Tidak bertangkai atau
rudimenter. Spora berukuran 5-7,5 x 2-3,5 mikron,
putih, silindris hingga lonjong, licin. Edibilitas : Tidak dapat dikonsumsi. Habitat : Soliter, berkelompok pada kayu hidup dan kayu mati/lapuk
18. Daedalopsis confragosa
Deksripsi : tubuh buah keras seperti gabus, kaku bila kering dan menahun. Diameter tudung (3)5-15(22) cm, bentuk kipas hingga setengah lingkaran, permukaan tudung kering, Tubuh berwarna putih hingga pink atau kecoklatan dan liat. Pori berdiameter 0,5-1,5 mm bentuk memanjang atau melingkar, sebagian membentuk Gill bergigi, berwarna putih hingga coklat, panjang saluran pori 1,5 cm. Tidak bertangkai. Spora berukuran 7-11 x 2-3 mikron berwarna putih, silindris, licin. Edibilitas : Tidak dapat dikonsumsi. Habitat : Soliter atau berkelompok pada kayu mati
19. Daedinella sp.
Deskripsi : tubuh buah keras, kaku, diameter 4-20 cm, bentuk kipas, setengah lingkaran, warna coklat kekuningan saat muda menjadi coklat gelap saat tua, memiliki zona konsentris, batang pendek dan lateral. Spora berwarna putih, coklat, silindris, licin. Edibilitas : tidak edibel. Habitat : soliter, mengelompok pada kayu lapuk.
20. Daldinia grandis
Deskripsi : tubuh buah keras seperti kayu atau arang, berdiameter 1-6 cm, berbentuk bola lonjong, tidak bertangkai. Tubuh berwarna abu-abu hingga hitam
keabu-abuan. Spora berukuran 14-17(27) x 6,5-11
mikron, berwarna coklat hingga hitam, lonjong dan licin. Edibilitas : Tidak dapat dikonsumsi. Habitat : Tersebar hingga mengelompok pada kayu mati, cabang
21. Entoloma sinuatum
Deskripsi : diameter tudung 6-20 cm, cembung hingga rata agak cekung. Warna bervariasi putih, abu, coklat, pink. Gill melekat ke tangkai (adnate) warna kuning pucat hingga merah muda kekuningan dan bentuk sinuate. Panjang tangkai 7-13 cm, pada umur tua batang melengkung dan bagian dasar lebih besar, warna putih. Spora berukuran 8-11 x 7-8 mikron. Edibilitas : beracun. Habitat : Mengelompok, tersebar di tanah
22. Fomes fomentarius
Deskripsi : tubuh berstruktur keras seperti kayu, berbentuk keranjang bertingkat, tidak bertangkai dan sessil, diameter hingga 10 cm, berwarna putih atau keabu-abuan. Bagian bawah tubuh buah (himenium) berpori, warna coklat karat. Spora berukuran 5-7 x 4-6 mikron, bentuk ellip, licin. Edibilitas : Tidak dapat
dikonsumsi. Habitat : Soliter atau berkelompok pada
batang mati dan pohon hidup
23. Fomes lignosus
Deskripsi : tubuh keras dan kaku, berukuran 4 hingga 24 cm, berbentuk keranjang, permukaan himenium berwarna oranye terang, ketika tubuh segar dan berwarna coklat kemerahan bila kering. Spora berukuran 5-10 x 3,5 x 4,6 mikron, berwarna coklat, elips. Edibilitas : Tidak dapat dikonsumsi. Habitat : Soliter atau berkelompok pada batang mati dan parasit pada akar dan batang tumbuhan
24. Fomitopsis cajanderi
Deskripsi : tubuh buah keras seperti kayu, keras berbentuk papan dan kuku, tudung berdiameter 2,5-10(13) cm dan tebal 8,3-2 cm, permukaan tudung berambut, berwarna merah pink hingga coklat pink, rambut berkurang pada spesies dewasa/tua. Tidak
bertangkai. Spora berukuran 4-8 x 1,5-2,5 mikron,
berwarna ptih, silindris dan licin. Edibilitas : Tidak dapat dikonsumsi. Habitat : Umumnya berkelompok pada kayu mati
25. Fomitopsis pinicola
Deskripsi : tubuh keras, tekstur berkayu, berwarna putih, kuning pucat atau ungu pucat. Tubuh berdiameter 5-40 (75) cm, tebal 3-22 cm, berbentuk kipas atau setengah lingkaran, kuning tua atau kemerahan dan berwarna coklat karat atau coklat kehitaman ke arah dasar cap. Tidak bertangkai, spora berukuran 5-8 x 3,5-5 mikron, berwarna putih, atau kuning pucat, bentuks spora silindris, elips dan licin. Edibilitas : Tidak edibel. Habitat : Soliter atau mengelompok pada kayu lapuk, tunggal kayu, kadang pada pohon hidup
26. Ganoderma applanatum
Deskripsi : tubuh buah berdiameter 10-15 cm, tidak bertangkai (sessil) atau bertangkai, berbentuk kipas, bergaris konsentris saat masih muda, berwarna putih namun segera berubah menjadi kuning karat atau mengkilap,hitam ke-abu-abuan. Bagian tepi tubuh berwarna putih atau abu-abu. Bagian bawah tubuh berwarna putih dan berubah menjdi warna coklat bila digores/luka. Spora berukuran 9-13 x 6-9 mikron, coklat dan elips. Edibilitas : Tidak edibel. Habitat : Kayu lapuk, parasit pada pohon
27. Ganoderma sp.
Deskripsi : tubuh (Carpophore) berdiameter 4-30 cm, bentuk seperti kipas, berkayu dengan garis-garis konsentrasi, permukaan kilat warna hitam atau kuning kemerahan, bagian tepi putih. Himenium berpori, warna putih hingga coklat muda atau kekuningan stipe lateral pendek dengan diameter 1-4 cm. Spora berukuran 3-11x6-8 mikron, warna coklat muda, oval, permukaan berbintil-bintil. Edibilitas : Tidak edibel. Habitat : Kayu lapuk atau parasit pada pohon
28. Hebeloma sp.
Deskripsi : Diameter tudung 3-11 cm, cembung hingga melebar, pada umur yang tua, bagian tepi dapat terangkat, permukaan lembab, licin, wrna keputihan hingga kekuningan, coklat abu-abu, dibagian tengah lebih gelap. Gill adnate, warna pucat ketika muda berubah coklat buram saat dewasa, bagian tepi dapat sedikit berlekuk. Tinggi tangkai 4-13 cm, warna putih, bagian ujung batang berserbuk. Spora berukuran 9-13x5-7 mikron, elips, licin. Edibilitas : Tidak stabil, beracun. Habitat : Soliter, tersebar, mengelompok di tanah sekitar hutan atau lahan berumput.
29. Heterobasidion annosum
Deskripsi : ukuran carpophore 10-30 cm. Bentuk rak (bracket) sessil, warna coklat hingga kehitaman, cembung atau datar, permukaan tidak rata, seperti kulit keras, licin. Tubuh berwarna putih seperti gabus, hingga seperti kayu. Sporophore berwarna putih atau
kekuningan. Spora berukuran 4.5-6x3,5-4,5 mikron.
Edibilitas : Tidak edibel, keras. Habitat : Parasit pada kayu
30. Hydnellum sp.
Deskripsi : Tubuh keras, tekstur berkayu, berwarna coklat kemerahan, bagian tepi tudung berwarna putih. Diameter tudung 3-10 cm, tidak bertangkai (sessil)
bentuk kipas atau setengah lingkaran. Spora berwarna
coklat atau putih, permukaan kasar. Edibilitas : tidak edibel. Habitat : tersebar atau mengelompok pada kayu lapuk
31. Hydnellum scrobilatum
Deskripsi : Diameter tudung 3-10 cm, bentuk tubuh yang tidak beraturan berupa tonjolan atau seperti paku tumpul dan bersambungan antara tonjolan yang satu dengan tonjolan yang lainnya, dapat juga berupa tonjolan yang tersusun yang radial. Tubuh berwarna putih, coklat muda. Panjang tangkai 1-4 cm, ketebalan 0,3-1,5 cm. Spora berukuran 4,5-5,5 (7)x3,5-5 mikron, lonjong, warna kecoklatan. Edibilitas : Tidak stabil. Habitat : Tersebar hingga bergerombol pada batang
32. Hygrocybe acutoconia
Deskripsi : diameter tudung 2-7 (10) cm, bentuk kerucut waktu muda, melebar ketika dewasa,. Memiliki umbo, warna kuning hingga oranye (arah ke pusat tudung ). Gill adnexed, bebas warna kuning , berlilin. Tinggi batang 5-8 (12) cm, memiliki garis-garis longitudinal, mudah robek / pecah, warna kuning, pada bagian dasar putih. Spora berukuran 9-15 x 5-9 mikron, elips, licin, kecil. Edibilitas : edibel Habitat : tersebar, mengelompok pada tanah di bawah pohon.
33. Hygrocybe miniata
Deskripsi : tudung berdiameter 1-4 cm, cembung, permukaan sedikit bersisik, warna merah terang, orange, kuning. Gill adnaxe hingga adnate ( melekat ke tangkai), lembut, wrna kemerahan, kuning. Panjnag tangkai 2-5 (8) cm, tebal 2-4 mm. Spora berukuran 6-10x4-6 mikron, berwarna putih, elips, licin. Edibilitas : Edibel. Habitat : Soliter, tersebar atau bergerombol di tanah dan kayu busuk
34. Hypoxylon fragiformae
Deskripsi : bentuk butiran/ bulat berdiameter kira-kira 1 cm, tubuh keras, berwarna merah muda, kekuningan dan pada saat tua berwarna merah bata. Spora berukuran 11-15x5-7 mikron, warna coklat gelap, kehitaman, licin. Edibilitas : Tidak edibel. Habitat : Mengelompok pada cabang, batang busuk
35. Lactarius pubescens
Deskripsi : Tudung berdiameter 4-12 cm, convex, bagian tengah cekung, berwarna ornge pucat, merah bata, permukaan tudung berbulu. Gill berwarna kekuningan dan dekurent. Tubuh berwarna keputihan, bergetah, berbau tajam. Spora berukuran 7,5-10x 6-8 mikron, berwarna krem, elips, amyloid. Edibilitas : Tidak edibel. Habitat : Pada serasah, tanah
36. Lepiota procera
Deskripsi : Diemeter tudung 7-25 cm, bentuk awal lonjong kemudian cembung, datar atau umbonate, permukaan kering, permukaan tudung awalnya licin kemudian bersisik, berwarna coklat, warna pada umbo lebih gelap. Gill bebas, warna putih ketika muda, berubah menjadi merah muda, coklat, bintik kecoklatan saat tua. Tinggi tangkai 12-40 cm, bagian dasar sedikit lebih besar, memiliki cincin di sebelah atas berwarna putih atau coklat. Spora berukuran 12-18x8-12 mikron, elips, licin. Edibilitas : Edibel. Habitat : Soliter, tersebar luas di tanah, padang rumput, pinggir hutan.
37. Lepiota atrodisca
Deskripsi : tudung berdiameter 1,5-5 (7,5) cm, bentuk cembung, hingga datar dan kadang tepi tudung terangkat (uplifted), permukaan kering, berwarna putih, abu-abu, abu-abu kehijauan, bagian tengah tudung lebih gelap, bersisik. Tinggi tangkai 2,5-10 cm, bagian dasar agar membesar, putih, memiliki ring sebelah atas atau tengah. Spora berukuran 6-8x3-5 mikron, putih, elips, licin. Edibilitas : tidak diketahui. Habitat : soliter, tersebar atau kelompok kecil di tanah, atau kayu lapuk.
38. Lepiota flammeatincta
Deskripsi : tudung berdiamter 1,5-5 cm, permukaan dengan sisik warna merah kecoklatan, cembung ketika masih muda, kemudian mendatar saat dewasa. Gill berwarna putih. Panjang tangkai 3-10 cm dengan ukuran yang sama dari pangkal hingga ujung, berwarna di pangkal, putih di ujung. Spora berukuran 6-8 x 4-5 mikron, berwarna putih, ellip, licin. Edibilitas : tidak diketahui. Habitat : soliter atau berkelompok pada kayu lapuk dan humus
39. Lepiota naucina
Deskripsi : tudung berukuran 5-10 cm, waktu muda berbentuk muda telur dan mendatar ketika dewasa. Permukaan tudung kering, putih dengan sisik kecil berwarna coklat kekuningan terutama pada bagian tengah. Gill berwarna putih berubah jadi abu-abu ketika dewasa. Tangkai lebih besar pada bagian pangkal. Spora berukuran 7-9 x 5-6 mikron, warna putih, oval dan licin. Edibilitas : edibel. Habitat : tanah berumput atau berhumus
40. Lepiota cristata
Deskripsi : tudung berdiameter 1-2 cm, saat masih muda berbentuk lonceng dan mendatar saat dewasa dan sedikit cembung (ubonate) pada bagian tengah. Permukaan atas tudung berwarna putih dengan sisik berwarna kecoklatan terutama pada bagian tengah. Lapisan himenium berwarna putih. Tangkai berwarna putih, bersisik dan terdapat cincin (annulus). Spora berukuran 6-8 x 3-4 mikron, berwarna putih dan licin. Edibilitas : beracun. Habitat : soliter atau berkelompok pada kayu lapuk, humus
41. Lycoperdon pyriforme
Deskripsi : carpaphore 1-5 cm, peridium (kulit) berwarna putih hingga coklat ujung (apex) berwarna lebih gelap. Endoperidium berwarna kuning, membuka pada bagian apex. Spora berukuran 3-4 mikron, warna kuning kecoklatan, licin. Edibilitas : edibel saat muda. Habitat : pada kayu busuk, tersebar atau mengleompok
42. Marasmiellus candidus
Deskripsi : tudung berukuran 0,6-2,5 cm, cembung dengan sedikit cekung ditengah, permukaan tudung kering, putih transparan. Tubh buah lunak. Gill berwarna putih, antara dua gill panjang yang adnate diantarai gill pendek. Tinggi tangkai 0,5-3 cm berwarna putih. Spora berukuran 10-15 x 3,5-6 mikron, warna putih, lonjong, licin. Edibilitas : tidak diketahui. Habitat : bergerombol pada ranting, kayu lapuk
43. Marasmius foetidus
Deskripsi : tudung 1,5-4 cm, berwarna coklat, bentuk cembung hingga menjadi rata. Gill berwarna kemerahan, melekat ke tangkai (aduate) atau sedikit decurrent. Tangkai 1-4 cm, berwarna coklat hingga kehitaman. Spora berukuran 8-12 x 4-6 mikron, warna putih, ellip, licin. Edibilitas : tidak edibel. Habitat : pada cabang kayu yang lapuk
44. Marasmius candidus
Deskripsi : diameter tudung 0,5-2,5 cm, cembung, pada bagian tengah sedikit cekung, berwarna putih transparan. Gill berwarna putih, tersusun tidak padat, melekat dari tangkai ke cap (adnate). Tangkai ditengah tudung yang
panjangnya 0,5-3 cm. Spora berukuran 10-15 x 3,5-6
mikron, berwarna putih, lonjong, licin. Edibilitas : tidak edibel. Habitat : pada cabang kayu yang lapuk
45. Marasmius copelandi
Deskripsi : diameter tudung 0,5-2 cm, cembung hingga melebar, atau bagian tengah cekung, berkerut atau begaris-garis radial (striate), warna coklat terang hingga kekuningan kadang pucat hingga keputihan, beraroma bawang hingga sedikit tajam. Gill adnate dan berwarna seperti tudung. Tinggi tangkai 2-7 cm, bagian atas sedikit lebih tebal, berlubang berambut halus, warna coklat abu-abu hingga coklat kemerahan, bagian atas lebih pucat. Spora berukuran 12,5-16 x 3-4 mikron, bentuk biji, licin,
amyloid. Edibilitas : edibel. Habitat : tersebar,
mengelompok pada daun, serasah 46. Marasmius haematocephalus
Deskripsi : Diameter tudung 1-5 cm, bentuk cembung, seperti payung, permukaan kering, berkerut, warna merah gelap. Gill adnate. Tinggi tangkai 2-7 cm, keras namun rapuh, berwarna hitam, hitam kemerahan. Spora berukuran 11-15x5-6,5 mikron, elips, licin, amyloid. Edibilitas : Tidak edibel. Habitat : Tersebar atau mengelompok pada serasah humus.
47. Marasmius ramealis
Deskripsi : tudung berdiameter 0,6-1,5 cm hingga rata, dibagian tengah sedikit cekung, sedikit kasar, berwarna putih hingga kemerahan, Gill berwarna putih atau merah muda, krem. Tinggi tangkai 6-10 cm, berwarna putih, coklat kemerahan pada bagian dasar. Spora berukuran 8,5-10,5 x 3-4 mikron, putih, elips, licin. Edibilitas : terlalu kecil untuk dikonsumsi. Habitat : bergerombol pada cabang, kayu mati
48. Marasmius sp.
Deskripsi : diameter tudung 1,5-4,5 cm, bentuk cembung, umblicate atau rata, licin atau berkerut, bergaris-garis dan transparan ketika masih segar, warna putih, abu-abu muda atau kuning muda, bagian tepi bergelombang, tipis, mudah patah. Gill adnate hingga sedikit decurent. Tinggi tangkai 3-7 cm, wrna seperti
tudung. Spora berukuran 10-12 x 4-6 mikron, elips,
licin, tidak amyloid. Edibilitas : tidak diketahui. Habitat
: mengelompok pada cabang kayu lapuk terutama kayu
49. Microporellus dealbatus
Deskripsi : diameter tudung 1-8 cm, cembung atau sedikit cembung warna coklat gelap, sedikit bersisik, tubuh tipis, keras. Tinggi tangkai 2-6 cm pada bagian pusat tudung, sedikit bersisik. Spora berukuran 7-11 x 2-3 mikron, silindris, licin. Edibilitas : tidak edibel. Habitat : soliter atau berkelompok pada kayu keras yang lapuk
50. Mycena acicula
Deskripsi : diameter tudung 3-7 (10) mm, cembung atau bentuk lonceng, kadang agak melebar, berwarna merah hingga oranye terang atau kuning, semakin pucat dari tepi ke arah dalam. Gill adnate, warna oranye hingga kuning atau keputihan. Tinggi tangkai 1-7 cm, rapuh, dimeter 1mm, warna kuning, licin, bagian pangkal berbulu. Spora berukuran 9-11 x 3,5-4,5 mikron, putih, ellip, licin, tidak amyloid. Edibilitas : tidak diketahui. Habitat : soliter, tersebar, kelompok kecil di daun atau serasah
51. Mycena clavularis
Deskripsi : diameter tabung 4-7 mm, bentuk cembung hingga seperti lonceng, permukaan tudung licin dengan garis-garis (striate) dari tengah ke pinggir, warna abu-abu atau coklat abu-abu. Gill berwarna putih atau abu-abu muda. Tinggi tangkai 0,5-2,5 cm, warna putih, licin,
muda patah. Spora berukuran 8-10,5 mikron, bentuk
ellip, licin, amyloid. Edibilitas : edibel. Habitat : tersebar, bergerombol pada kulit kayu mati atau hidup
52. Mycena lilacifolia
Deskripsi : diameter tudung 0,8-2,5 cm, bentuk cembung, bagian tengah sedikit cekung, permukaan tudung lembab, transparan bergaris-garis, berwarna ungu hingga ke kuning muda, Gill langsung dari tangkai (decurent), warna sama dengan tudung. Tinggi tangkai 1-4 cm, agak membesar di bagian dasar. Spora berukuran 6-7 x 3-3,5 mikron, warna putih, elips, licin, amyloid. Edibilitas : tidak diketahui. Habitat : soliter, tersebar, bergerombol pada kayu lapuk
53. Mycena sp.
Deskripsi : diameter tudung 1-5 cm, bentuk lonceng hingga sedikit cembung (umbonate), tepi tudung dapat terangkat pada saat tua, permukaan kering, warna coklat kemerahan hingga coklat terang. Gill melekat ke tangkai (adnate) atau bebas, warna coklat, panjang tangkai 2-8 cm. Spora berukuran 7-10 x 4-6 mikron, ellip, licin,
tidak amyloid. Edibilitas : edibel. Habitat :
bergerombol pada humus, serasah, padang rumput
54. Mycena strobilinoides
Deskripsi : diameter tudung 1-2 cm, bentuk kerucut atau lonceng, permukaan licin, bergaris-garis radial, warna awalnya merah tua berubah menjadi oranye, kuning atau putih, pinggir tudung sering berlekuk. Gill adnate atau sedikit decurrent, warna kuning, hingga merah muda. Tinggi tangkai 3-6 cm, mudah patah, warna oranye hingga kuning. Spora berukuran 7-9 x 4-5 mikron, elips,