• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.2.1 Hasil Analisis Deskriptif .1 Karakteristik Responden

4.2.1.2 Deskripsi Jawaban Responden

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat hasil analisis deskriptif jawaban responden tentang variabel motivasi (X1).

Tabel 4.6

Deskripsi Jawaban Responden Tentang Variabel Keselamatan Kerja (X1) No item SS S KS TS STS Total Responden Total (%) F % F % F % F % F % Q1 12 17,1 58 82,9 0 0,0 0 0,0 0 0,0 70 100 Q2 6 8,6 55 78,6 9 12,9 0 0,0 0 0,0 70 100 Q3 8 11,4 57 81,4 5 7,1 0 0,0 0 0,0 70 100 Q4 3 4,3 60 85,7 7 10,0 0 0,0 0 0,0 70 100 Q5 15 21,4 55 78,6 0 0,0 0 0,0 0 0,0 70 100 Q6 6 8,6 58 82,9 6 8,6 0 0,0 0 0,0 70 100 Q7 4 5,7 61 87,1 5 7,1 0 0,0 0 0,0 70 100 Q8 4 5,7 54 77,1 12 17,1 0 0,0 0 0,0 70 100 Sumber: Pengolahan SPSS (2014)

Berdasarkan Tabel 4.6, terlihat bahwa:

1. Untuk Q1 (Alat pelindung diri harus dipakai pada saat melakukan pekerjaan) terdapat 12 responden (17,1%) menjawab Sangat Setuju (SS), 58 responden (82,9,%) Setuju (S), dan tidak ada responden yang menjawab Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS).Ini

menunjukkan bahwa responden senantiasa menggunakan alat pelindung pada saat melakukan pekerjaan agar keselamatan kerja dapat terjaga.

2. Untuk Q2 (Setiap karyawan yang melanggar peraturan keselamatan diberikan sanksi) terdapat 6 responden (8,6,%) menjawab Sangat Setuju (SS), 55 responden (78,6%) Setuju (S), 9 responden (12,9) Kurang Setuju (KS), dan tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS).Ini menunjukkan bahwa perusahaan berusaha menerapkan keselamatan kerja kepada seluruh karyawan dengan memberikan sanksi bagi karyawan yang melanggar aturan keselamatan kerja.

3. Untuk Q3 (Bapak/Ibu tidak pernah dikenakan sanksi pelanggaran kerja) terdapat 8 responden (11,4%) menjawab Sangat Setuju (SS), 57 responden (81,4%) Setuju (S), dan 5 responden (7,1) Kurang Setuju (KS), serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS).Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden taat terhadap aturan keselamatan kerja sehingga tidak pernah mendapat sanksi atas pelanggaran keselamatan kerja.

4. Untuk Q4 (Kontrol SPV pada penanganan mesin-mesin yang bermasalah dilakukan secara rutin tiap bulan) terdapat 3 responden (4,3%) menjawab Sangat Setuju (SS), 60 responden (85,7%) Setuju (S), dan 7 responden (10,0%) Kurang Setuju (KS), serta tidak ada responden yang Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS).Ini menunjukkan bahwa SPV yang bertanggung jawab atas pengawasan mesin-mesin melakukan tugasnya

dengan baik agar keselamatan kerja karyawan dapat terjaga saat melakukan tugasnya.

5. Untuk Q5 (Perusahaan menyediakan alat-alat perlindungan untuk keselamatan kerja karyawan) terdapat 15 responden (21,4%) menjawab Sangat Setuju (SS), 55 responden (78,6%) Setuju (S), dan tidak ada responden yang Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS).Ini menunjukkan bahwa perusahaan sangat memperhatikan keselamatan kerja karyawan dengan menyediakan alat-alat keselamatan kerja yang dibutuhkan karyawan dalam melakukan tugasnya. 6. Untuk Q6 (Perusahaan memberikan petunjuk K3 di pabrik) terdapat 6

responden (8,6%) menjawab Sangat Setuju (SS), 58 responden (82,9%) Setuju (S), dan 6 responden (8,6%) Kurang Setuju (KS), serta tidak ada responden yang Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS).Ini menunjukkan bahwa perusahaan sudah melakukan sosialisasi tentang petunjuk K3 di pabrik agar karyawan memahami prosedur keselamatan kerja.

7. Untuk Q7 (Perusahaan melarang seluruh karyawan merokok di pabrik) terdapat 4 responden (5,7%) menjawab Sangat Setuju (SS), 54 responden (77,1%) Setuju (S), dan 12 responden (17,1%) Kurang Setuju (KS), serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS).Ini menunjukkan bahwa demi menjaga keselamatan kerja perusahaan melarang karyawan merokok di pabrik, meskipun masih terdapat sebagian karyawan yang kurang setuju karena menilai larangan

tersebut masih kurang tegas sehingga terkadang masih saja ada karyawan yang meroko di sekitar pabrik, maupun tempat-tempat tertentu di pabrik. 8. Untuk Q8(Adanya pelatihan dan pendidikan K3 untuk karyawan secara rutin)

terdapat4 responden(5,7%) menjawab Sangat Setuju (SS),54 responden(77,1%) Setuju (S), dan 12 responden (17,1%) Kurang Setuju (KS), serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa pelatihan dan pendidikan K3 untuk karyawan dilakukan secara rutin oleh perusahaan.

Tabel 4.7

Deskripsi Jawaban Responden Tentang Variabel Kesehatan Kerja (X2) No item SS S KS TS STS Total Responden Total (%) F % F % F % F % F % Q1 16 22,9 54 77,1 0 0,0 0 0,0 0 0,0 70 100 Q2 5 7,1 51 72,9 14 20,0 0 0,0 0 0,0 70 100 Q3 7 10,0 52 74,3 11 15,7 0 0,0 0 0,0 70 100 Q4 10 14,3 58 82,9 2 2,9 0 0,0 0 0,0 70 100 Q5 12 17,1 58 82,9 0 0,0 0 0,0 0 0,0 70 100 Q6 20 28,6 50 71,4 0 0,0 0 0,0 0 0,0 70 100 Q7 10 14,3 54 77,1 6 8,6 0 0,0 0 0,0 70 100 Q8 20 28,6 50 71,4 0 0,0 0 0,0 0 0,0 70 100 Sumber: Pengolahan SPSS (2014)

Berdasarkan Tabel 4.7, terlihat bahwa:

1. Untuk Q1 (Adanya pengaturan suhu didalam ruangan kerja) terdapat 16 responden (22,9%) menjawab Sangat Setuju (SS), 54 responden (77,1%) Setuju (S), dan tidak ada responden yang menjawab Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS).Ini menunjukkan bahwa untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan karyawan, dilakukan pengaturan suhu dalam ruang kerja.

2. Untuk Q2 (Perusahaan memelihara kebersihan dan ketertiban lingkungan kerja) terdapat 5 responden (7,1%) menjawab Sangat Setuju (SS), 51 responden (72,9%) Setuju (S), 14 responden (20,0) Kurang Setuju (KS), dan tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS).Ini menunjukkan bahwa perusahaan senantiasa berusaha memelihara kebersihan dan ketertiban lingkungan kerja namun masih terdapat 14 responden yang kurang setuju, hal ini karena terkadang jika aktivitas pabrik cukup padat, kebersihan dan ketertiban lingkungan kerja kurang terjaga dengan baik.

3. Untuk Q3 (Fasilitas kesehatan yang disediakan perusahaan memuaskan) terdapat 7 responden (10,0%) menjawab Sangat Setuju (SS), 52 responden (74,3%) Setuju (S), dan 11 responden (15,7) Kurang Setuju (KS), serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS).Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai fasilitas kesehatan yang disediakan perusahaan sudah memuaskan, meskipun masih terdapat sebagian kecil responden yang kurang setuju hal ini karena tidak semua jenis gangguan kesehatan yang dapat ditangani dengan fasilitas kesehatn yang disediakan perusahaan, sehingga terkadang masih terdapat keterbatasan dalam pelayanan medis yang diberikan kepada karyawan.

4. Untuk Q4 (Perusahaan menyediakan biaya pengobatan untuk karyawan) terdapat 10 responden (14,3%) menjawab Sangat Setuju (SS), 58 responden (82,9%) Setuju (S), dan 2 responden (2,9%) Kurang Setuju (KS), serta tidak ada responden yang Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS).Ini menunjukkan bahwa perusahaan bersedia membiayai pengobatan karyawan yang

mengalami kecelakaan kerja, maupun membiayai pengobatan karyawan yang sakit.

5. Untuk Q5 (Adanya ketersediaan P3K ditempat kerja) terdapat 12 responden (17,1%) menjawab Sangat Setuju (SS), 58 responden (82,9%) Setuju (S), dan tidak ada responden yang Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS).Ini menunjukkan bahwa perusahaan menyediakan P3K ditempat kerja untuk memberikan pertolongan pertama bagi karyawan yang mengalami kecelakaan kerja sebelum diambil tindakan medis lebih lanjut.

6. Untuk Q6 (Adanya klinik 24 jam yang berada dilokasi perusahaan) terdapat 20 responden (28,6%) menjawab Sangat Setuju (SS), 50 responden (71,4%) Setuju (S), dan) dan tidak ada responden yang menjawab Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS).Ini menunjukkan bahwa perusahaan menyediakan klinik yang beroperasi 24 jam dilokasi perusahaan untuk memudahkan karyawan jika sewaktu-waktu membutuhkan bantuan perawatan maupun pengobatan.

7. Untuk Q7 (Lingkungan kerja perusahaan yang baik dan nyaman) terdapat 10 responden (14,3%) menjawab Sangat Setuju (SS), 54 responden (77,1%) Setuju (S), dan 6 responden (8,6%) Kurang Setuju (KS), serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS).Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa nyaman dengan kondisi lingkungan kerja perusahaan

8. Untuk Q8(Adanya asuransi kesehatan yang disediakan untuk para karyawan) terdapat20 responden(28,6%) menjawab Sangat Setuju (SS), 50

responden(71,4%) Setuju (S), dan tidak ada responden yang menjawab Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa seluruh responden memiliki asuransi kesehatan yang difasilitasi oleh perusahaan.

Tabel 4.8

Deskripsi Jawaban Responden Tentang Variabel Motivasi Karyawan (Y) No item SS S KS TS STS Total Responden Total (%) F % F % F % F % F % Q1 28 40,0 41 58,6 1 1,4 0 0,0 0 0,0 70 100 Q2 7 10,0 63 90,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 70 100 Q3 13 18,6 53 75,7 4 5,7 0 0,0 0 0,0 70 100 Q4 16 22,9 54 77,1 0 0,0 0 0,0 0 0,0 70 100 Q5 29 41,4 41 58,6 0,0 0 0,0 0 0,0 70 100 Q6 13 18,6 54 77,1 3 4,3 0 0,0 0 0,0 70 100 Q7 42 60,0 28 40,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 70 100 Q8 25 35,7 40 57,1 5 7,1 0 0,0 0 0,0 70 100 Sumber: Pengolahan SPSS (2014)

Berdasarkan Tabel 4.8, terlihat bahwa:

1. Untuk Q1 (Kemampuan karyawan sesuai dengan harapan perusahaan) terdapat 28 responden (40,0%) menjawab Sangat Setuju (SS), 41 responden (58,6%) Setuju (S), dan 1 responden (1,4%) Kurang Setuju (KS), dan tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS).Ini menunjukkan bahwa kemampuan karyawan secara umum telah sesuai dengan harapan perusahaan.

2. Untuk Q2 (Karyawan datang dan menyelesaikan tugas tepat waktu) terdapat 7 responden (10,0%) menjawab Sangat Setuju (SS), 63 responden (90,0%) Setuju (S), dan tidak ada responden yang Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS).Ini menunjukkan bahwa keseluruhan responden mampu menyelesaikan tugas tepat waktu.

3. Untuk Q3 (Pemegang jabatan mempunyai keterampilan melaksanakan tugas) terdapat 13 responden (18,6%) menjawab Sangat Setuju (SS), 53 responden (75,7%) Setuju (S), dan 4 responden (5,7) Kurang Setuju (KS), serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS).Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai bahwa para pemeganga jabatan memiliki keterampilan yang baik dalam melaksanakan tugasnya.

4. Untuk Q4 (Karyawan mengerjakan sesuai yang ditugaskan) terdapat 16 responden (22,9%) menjawab Sangat Setuju (SS), 54 responden (77,1%) Setuju (S), dan tidak ada responden yang menjawabKurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS).Ini menunjukkan bahwa responden mengerjakan tugas sesuai dengan bidang pekerjaan masing-masing.

5. Untuk Q5 (Jaminan sosial tenaga kerja menjadi motivasi dalam bekerja) terdapat 29 responden (41,4%) menjawab Sangat Setuju (SS), 41 responden (58,6%) Setuju (S), dan tidak ada responden yang Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS).Ini menunjukkan bahwa terdaftarnya karyawan dalam jaminan sosial tenaga kerja mendorong karyawan lebih termotivasi dalam bekerja.

6. Untuk Q6 (Karyawan bekerja keras dan antusias) terdapat 13 responden (18,6%) menjawab Sangat Setuju (SS), 54 responden (77,1%) Setuju (S), dan) dan 3 responden (4,3%) Kurang Setuju (KS), serta tidak ada responden yang Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS).Ini menunjukkan bahwa

secara umum karyawan bekerja keras dan antusias dalam melaksanakan pekerjaannya.

7. Untuk Q7 (Karyawan mendapat imbalan atas kerjanya) terdapat 42 responden (60,0%) menjawab Sangat Setuju (SS), 28 responden (40,0%) Setuju (S), dan tidak ada responden yang Kurang Setuju (KS),Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS).Ini menunjukkan bahwa akan mendapat imbalan atas hasil kerjanya.

8. Untuk Q8(Tujuan perusahaan dikomunikasikan kepada karyawan dengan jelas) terdapat25 responden(35,7%) menjawab Sangat Setuju (SS),40 responden(57,1%) Setuju (S), dan 5 responden (7,1%) Kurang Setuju (KS), serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju (TS) maupun Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa perusahaan telah mengkomunikasikan tujuan perusahaan kepada karyawan sehingga karyawan dapat memahami apa yang menjadi tujuan perusahaan dan diterapkan dalam pelaksanaan kerja untuk mencapai tujuan perusahaan.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

UjiAsumsi Klasik yang digunakan meliputi Uji Normalitas Data, Uji Heterokedastisitas, dan Uji Multikolonearitas.

1. Uji Normalitas Data a. Pendekatan Histogram

Sumber: Pengolahan SPSS (2014)

Uji Normalitas Data dengan pendekatan histogram diatas menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan telah berdistribusi normal, hal ini dapat dilihat dari garis histogram tidak menceng ke kiri atau ke kanan, sehingga penyebaran datanya telah berdistribusi secara normal.

b. Pendekatan Grafik

Pendekatan lainnya yang digunakan dalam untuk menguji normalitas data adalah Pendekatan Grafik. Pendekatan Grafik yang digunakan adalah Normality Probability Plot. Berikut adalah hasil Uji Normalitas Data dengan pendekatan Grafik (Normality Probability Plot).

Sumber: Pengolahan SPSS (2014)

Berdasarkan hasil Uji Normalitas dengan pendekatan grafik diatas, dapat diketahui bahwa data memiliki distribusi atau penyebaran yang normal, hal ini dapat dilihat dari penyebaran titik berada disekitar sumbu diagonal dari grafik. 2. Uji Heterokedastisitas (Scatter Plot)

Untuk melihat ada tidaknya Heteroskedastisitas pada model yang digunakan, dilakukan dengan Uji Heteroskedastisitas (Scatter Plot). Berikut hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatter Plot

Sumber: Pengolahan SPSS (2014)

Berdasarkan Hasil Uji Heteroskedastisitas diatas, diketahui bahwa tidak ada varian gangguan berbeda dalam penelitian, titik –titik penyebaran pada

Scatter Plot tidak menunjukkan pola tertentu dan penyebarannya berada di atas dan di bawah angka nol, sehingga model regresi yang digunakan tidak mengalami Heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolonearitas

Uji Multikolonearitas pada penelitian ini digunakan untuk melihat ada tidaknya gejala multikolonearitas antar variabel indevenden. Pada Tabel 4.9 berikut dapat dilihat hasil Uji Multikolonearitas.

Uji Multikolonearitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 7.754 3.684 2.105 .039

Keselamatan_Kerja .300 .098 .295 3.059 .003 .894 1.119 Kesehatan_Kerja .512 .097 .510 5.296 .000 .894 1.119 a. Dependent Variable: Motivasi_Karyawan

Sumber: Pengolahan SPSS (2014)

Pada Tabel 4.9 disimpulkan bahwa pada model regresi yang digunakan tidak terlihat adalanya gejala multikolonearitas antar variabel indevenden. Hal ini dapat diketahui dari nilai tolerance pada kolom ke tujuh diatas, pada kolom

tolerance menunjukkan bahwa nilai tolerance adalah sebesar 0,894, sehingga nilai tersebut telah sesuai dengan nilai yang disyaratkan yaitu nilai tolerance harus lebih besar dari 0,1. Dengan demikian 0,894> 0,1.

Selanjutnya dengan melihat nilai VIF (Varian Inflation Factor) dimana nilai VIF pada kolom ke delapan diatas adalah sebesar 1,119, dengan demikian nilai tersebut telah sesuai dengan nilai yang disyaratkan yaitu lebih kecil dari 5. Maka nilai VIF 1,119< 5. Maka berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pada model regresi yang digunakan tidak terdapat gejala multikolonearitas. 4.2.3 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Dalam penelitian ini Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh Variabel Keselamatan Kerja (X1)dan Variabel Kesehatan Kerja (X2) terhadap Variabel Motivasi Karyawan (Y) PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi.

Hasil perhitungan Regresi Linear Berganda dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10

Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 7.754 3.684 2.105 .039 Keselamatan_Kerja .300 .098 .295 3.059 .003 Kesehatan_Kerja .512 .097 .510 5.296 .000 a. Dependent Variable: Motivasi_Karyawan

Sumber: Pengolahan SPSS (2014)

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Tabel 4.10 diperoleh persamaan sebagai berikut: Y= a + b1X1 + b2X2 + e Y= 7,754+0,300 X1+0,512 X2+e Dimana: Y = Motivasi Karyawan X1 = Keselamatan Kerja X2 = Kesehatan Kerja e = standard error

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui bahwa :

1. Konstanta (a) = 7,754 menunjukkan nilai konstan, jika nilai variabel bebas (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) = 0 maka Motivasi Kerja (Y) akan sebesar 7,754.

2. Koefisien variabel keselamatan kerja (X1)memiliki pengaruh sebesar 0,300 terhadap variabel motivasi karyawan (Y), artinya jika variabel keselamatan kerja ditingkatkan maka motivasikaryawan akan meningkat.

3. Koefisien variabel kesehatan kerja (X2)memiliki pengaruh sebesar 0,512 terhadap variabel motivasi karyawan (Y), artinya jika variabel kesehatan kerja ditingkatkan maka motivasikaryawan akan meningkat.

4.2.4 Pengujian Hipotesis

Dokumen terkait