BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Data
Setelah mendapatkan persetujuan dari bagian rekam medis Direktorat Jenderal Pelayanan Medik RSUP H. Adam Malik, proses pengambilan data rekam medis diteruskan di Instalasi Rekam Medis. Pengambilan data bagi penelitian ini menggunakan teknik Total Sampling, dimana semua data rekam medis bagi penderita mioma uteri pada tahun 2010 baik di rawat inap dan rawat jalan diambil sebagai sampel penelitian.
Pengambilan data rekam medis harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Jumlah data rekam medis penderita mioma uteri pada tahun 2010 adalah sebanyak 224. Namun sebanyak 124 rekam medis telah dieksklusikan kerna tidak memenuhi persyaratan penelitian. Selebihnya yaitu 100 rekam medis memenuhi persyaratan untuk diambil dan diteliti data-datanya untuk dijadikan sampel penelitian.
Penelitian ini juga menggunakan data rekam medis ibu hamil pada tahun 2010 utuk dijadikan kelompok kontrol yaitu penderita non-mioma uteri. Oleh kerna kelompok penderita mioma uteri sebanyak 100 orang, maka untuk menyamakan jumlah ini, kelompok kontrol juga diambil sebanyak 100 orang. Data rekam medis ibu hamil atau non-mioma uteri diambil 100 orang yang pertama dari senarai nomor rekam medis yang tercatat di dalam komputer. Senarai nomor rekam medis yang tercatat dianggap sudah diacak dan pengambilan nomor rekam medis bermula dari atas hingga ke-100. Pengambilan sampel sedemikian dinamakan pengambilan sampel acak sederhana atau simple random sampling.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tujuan dilakukan penelitian ini adalah utuk menilai ada tidaknya hubungan antara jumlah paritas dengan mioma uteri. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, maka diperlukan kelompok penderita mioma uteri bertindak sebagai kelompok penelitian, manakala kelompok penderita non- mioma uteri bertindak sebagai kelompok kontrol. Dalam penelitian ini, variabel- variabel yang diteliti dari data rekam medis adalah jumlah paritas sebagai variabel bebas atau variabel independen dan mioma uteri sebagai variabel terikat atau variabel dependen.
Secara keseluruhan dari data rekam medis dapat diperoleh jumlah paritas daripada penderita mioma uteri dan non-mioma uteri sehingga dikelompokkan mengikut nullipara, primipara dan multipara. Selain itu, dari data rekam medis juga dapat diperoleh gambaran mengenai karakteristik faktor resiko mioma uteri meliputi: usia, usia menarche, menopause dan abortus. Berikut adalah tabel-tabel yang mendiskripsikan karakteristik ini.
5.1.2.1. Distribusi Frekuensi Penderita Mioma Uteri dan Non-Mioma Uteri Berdasarkan Kelompok Usia
Tabel 5.1. Distribusi Penderita Mioma Uteri dan Non-Mioma Uteri Berdasarkan Kelompok Usia
Mioma Uteri
Jumlah Mioma Uteri Non Mioma Uteri
Kelompok Usia (Tahun) <25 3 15 18 3,0% 15,0% 9,0% 26-35 14 31 45 14,0% 31,0% 22,5% 36-45 43 43 86 43,0% 43,0% 43,0% 46-55 36 11 47 36,0% 11,0% 23,5% 56-65 4 0 4 4,0% 0,0% 2,0% Jumlah 100 100 200 100,0% 100,0% 100,0%
Tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa kelompok usia 36-45 tahun didapatkan paling ramai berbanding kelompok usia yang lain dengan jumlah 86 orang (43,0%). Kelompok usia 36-45 tahun juga merupakan kelompok usia yang paling tinggi dengan jumlah yang sama pada penderita mioma uteri dan non-mioma uteri yaitu 43 orang (43,0%).
Kelompok usia 56-65 tahun merupakan kelompok usia yang paling sedikit yaitu 4 orang (2,0%). Hanya kelompok mioma uteri saja yang memiliki penderita dari kelompok usia 56-65 tahun yaitu 4 orang (4,0%).
Kelompok usia <25 dan 26-35 tahun masing-masing mendapatkan jumlah penderita non-mioma uteri lebih banyak berbanding penderita mioma uteri. Kelompok usia <25 tahun mendapatkan jumlah sebanyak 15 orang (15,0%) untuk non-mioma uteri berbanding 3 orang (3,0%) untuk mioma uteri manakala kelompok usia 26-35 tahun mendapatkan jumlah sebanyak 31 orang (31,0%) untuk non-mioma uteri berbanding 14 orang (14,0%) untuk mioma uteri.
Kelompok usia 46-55 tahun pula mendapatkan jumlah penderita mioma uteri yaitu 36 orang (36,0%) lebih banyak berbanding penderita non-mioma uteri yaitu 11 orang (11,0%).
5.1.2.2. Distribusi Frekuensi Penderita Mioma Uteri dan Non-Mioma Uteri Berdasarkan Kelompok Usia Menarche
Tabel 5.2. Distribusi Penderita Mioma Uteri dan Non-Mioma Uteri Berdasarkan Kelompok Usia Menarche
Tabel 5.2. menunjukkan kelompok usia menarche 13-15 tahun adalah paling tinggi dengan jumlah 130 orang (65,0%). Kelompok usia menarche 13-15 tahun paling banyak didapatkan pada penderita non-mioma uteri yaitu 73 orang (73,0%), manakala bagi penderita mioma uteri sebanyak 57 orang (57,0%).
Kelompok usia menarche >16 tahun mendapatkan jumlah yang paling sedikit yaitu 20 orang (10,0%). Namun, kelompok usia menarche >16 tahun mendapatkan bilangan penderita mioma uteri lebih banyak yaitu 11 orang (11,0%) berbanding penderita non-mioma uteri yaitu 9 orang (9,0%).
Bagi kelompok usia menarche <12 tahun mendapatkan jumlah sebanyak 50 orang (25,0%) daripada 200 orang. Bilangan penderita mioma uteri bagi kelompok
Mioma Uteri
Jumlah Mioma Uteri Non Mioma Uteri
Kelompok Usia Menarche (Tahun) <12 32 18 50 32,0% 18,0% 25,0% 13-15 57 73 130 57,0% 73,0% 65,0% >16 11 9 20 11,0% 9,0% 10,0% Jumlah 100 100 200 100,0% 100,0% 100,0%
usia menarche <12 tahun lebih banyak yaitu 32 orang (32,0%) berbanding penderita non-mioma uteri yaitu 18 orang (18,0%).
5.1.2.3. Distribusi Frekuensi Data Berdasarkan Menopause
Tabel 5.3. Distribusi Data Berdasarkan Menopause
Tabel 5.3. menunjukkan distribusi data penderita mioma uteri dan non-mioma uteri berdasarkan menopause. Jumlah keseluruhan data adalah sebanyak 200 orang namun yang mengalami menopause hanya 2 orang (1,0 %). Oleh kerna penderita non- mioma uteri diambil datanya dari rekam medis ibu hamil maka kedua-dua orang yang mengalami menopause adalah penderita mioma uteri.
No. Menopause
Frekuensi Persentase (%)
1 Menopause 2 1,0
2 Non menopause 198 99,0
5.1.2.4. Distribusi Frekuensi Data Berdasarkan Kelompok Paritas
Tabel 5.4. Distribusi Data Berdasarkan Kelompok Paritas
Tabel 5.4. menunjukkan distribusi frekuensi data penderita mioma uteri dan non-mioma uteri berdasarkan kelompok paritas. Kelompok paritas yang paling banyak didapatkan adalah kelompok multipara dengan jumlah 119 orang (59,5 %). Kelompok paling sedikit didapatkan adalah kelompok nullipara dengan jumlah 30 orang (15,0 %). Kelompok primipara pula didapatkan jumlah sebanyak 51 orang (25,5%).
No. Kelompok
Paritas Frekuensi Persentase (%)
1 Nullipara 30 15,0
2 Primipara 51 25,5
3 Multipara 119 59,5
5.1.2.5. Distribusi Frekuensi Penderita Mioma Uteri dan Non-Mioma Uteri Berdasarkan Kelompok Abortus
Tabel 5.5. Distribusi Penderita Mioma Uteri dan Non-Mioma Uteri Berdasarkan Kelompok Abortus
Tabel 5.5. menunjukkan bahwa sebanyak 137 orang (68,5%) daripada 200 orang tidak pernah mengalami abortus. Namun, bilangan penderita mioma uteri lebih banyak yaitu 72 orang (72,0%) berbanding penderita non-mioma uteri yaitu 65 orang (65,0%) yang tidak pernah mengalami abortus.
Kelompok abortus >3 kali didapatkan jumlah yang paling sedikit yaitu 6 orang (3,0%). Namun, tetap bilangan penderita mioma uteri lebih banyak yaitu 5 orang (5,0%) berbanding penderita non-mioma uteri yaitu 1 orang (1,0%).
Selebihnya merupakan kelompok abortus 1-2 kali dengan bilangan sebanyak 57 orang (28,5%). Pada kelompok abortus 1-2 kali ini, didapatkan bilangan penderita non-mioma uteri lebih banyak yaitu 34 orang (34,0%) berbanding penderita mioma uteri yaitu 23 orang (23,0%).
Mioma Uteri
Jumlah Mioma Uteri Non Mioma Uteri
Kelompok Abortus (n) 0 72 65 137 72,0% 65,0% 68,5% 1-2 23 34 57 23,0% 34,0% 28,5% >3 5 1 6 5,0% 1,0% 3,0% Jumlah 100 100 200 100,0% 100,0% 100,0%