• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.2. Deskripsi karakteristik Responden

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada murid Taman Kanak-kanak Duafa di Kecamatan Medan Binjai tahun 2010, data diperoleh dengan cara mengukur berat badan dan tinggi badan anak serta perkembangan anak dengan menggunakan KPSP.

Tabel 5.1.

Distribusi Status Gizi anak Taman Kanak-kanak Duafa berdasarkan Berat badan dan Tinggi badan

BB/TB (status gizi) n Persen (%)

Sangat kurus (%) 1 1,5

Kurus (%) 6 9,2

Normal (%) 53 81,5

Total 60 100

Anak-anak yang berpartipasi pada penelitian ini adalah anak-anak yang berumur antar 4 tahun hingga 6 tahun. Dari Tabel 5.1 terdapat majoritas anak-anak memiliki status gizi yang normal yaitu sebanyak 53 orang (81,5%), sedangkan yang paling sedikit adalah satu anak yang memiliki status gizi buruk atau sangat kurus.

Tabel 5.2.

Distribusi Jenis Kelamin Anak Murid Taman Kanak-kanak Duafa berdasarkan Status Gizi

Jenis Kelamin Status gizi P L Kurus 5 (8,3%) 1 (1,7%) Kurus sekali 1 (1,7%) 0 (0%) Normal 20 (33,3%) 33 (55%) Total 25 (41,6%) 35 (58,4%)

Tabel 5.2 menunjukan jumlah anak berdasarkan jenis kelamin dan kelompok status gizinya. Pada kedua jenis kelamin anak murid Taman Kanak-kanak Duafa majoritas memiliki status gizi yang normal, dengan jumlah murid perempuan 33 orang (55%) dan pada anak laki laki ada 20 orang anak (33,3%).

Pada murid laki-laki tidak ada yang mengalami status gizi yang buruk atau kurus sekali, sedangkan pada murid perempuan ada 1 orang (1,7%). Pada status gizi kurang baik atau kurus hanya ada 1 orang murid perempuan (1,7%) sedangkan pada murid laki-laki ada 5 orang (8,3%).

Tabel 5.3.

Distribusi Persentil Tinggi Badan dengan perbandingan Umur anak Taman Kanak-kanak Duafa menurut kurva CDC

Tabel 5.3 menunjukan bahwa sebagian besar dari anak murid Taman Kanak-kanak Duafa memiliki perawakan pendek dengan jumlah 16 orang anak (26,7%) dan yang memiliki tinggi badan normal ada 44 orang (73,3%). Dari Tabel 5.3 tidak ada anak yang memiliki tinggi badan yang berada di atas persentil 90 atau dengan perawakan tinggi.

Tabel 5.4.

Distribusi Persentil Berat Badan dengan perbandingan Umur Anak Taman Kanak-kanak Duafa menurut kurva CDC

BB(BB/U) n Persen (%)

Normal 30 50

Berat Badan Rendah 30 50

Tabel 5.4 menunjukan distribusi persentil berat badan dibandingkan dengan umur anak murid taman kanak kanak Duafa, dari tabel di atas bisa dilihat bahwa 30 orang dari murid Taman Kanak-kanak Duafa memiliki berat badan yang

TB(TB/U) n Persen(%)

Normal 44 73,3

Perawakan Pendek 16 26,7

ideal untuk anak seusianya (50%). Sedangkan 30 orang lagi memiliki berat badan yang rendah untuk anak seusianya (50%). Dari data yang diperoleh tidak ada anak-anak yang memiliki berat badan di atas persentil 90 atau berat badan yang lebih (overweight).

Tabel 5.5.

Distribusi Status Perkembangan Anak Taman Kanak-kanak Duafa menurut KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)

Dari Tabel 5.5 diatas tingkat perkembangan anak dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu penyimpangan atau perkembangan anak yang jauh dibelakang anak-anak seusianya menurut KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan). Anak digolongkan mengalami perkembangan yang meragukan jika tindakan yang seharusnya bisa ia lakukan dengan sempurna namun masih belum bisa seperti mengancing baju sendiri dalam waktu yang lama.

Berdasarkan Tabel 5.5 hasil yang diperoleh menunjukan kebanyakan anak-anak yang bersekolah di Taman Kanak-anak-kanak-anak Duafa mempunyai nilai KPSP yang meragukan dengan jumlah 29 anak (48,3%), sedangkan tingkat perkembangan anak yang paling sesuai dengan usianya hanyalah 9 orang anak (15%).

KPSP n Persen (%)

Penyimpangan 22 36,7

Meragukan 29 48,3

Sesuai 9 15

Tabel 5.6.

Distribusi Jenis Kelamin Anak Murid Taman Kanak-kanak Duafa

berdasarkan Tahap Perkembangan menurut KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)

Jenis Kelamin

Tingkat Perkembangan KPSP Perempuan Laki-laki

Sesuai 7 (11,7%) 2 (3,3%)

Meragukan 13 (21,7%) 16 (26,7%)

Penyimpangan 15 (25%) 7 (11,7%)

Total 35 (58,4%) 25 (41,7%)

Tabel 5.8 di atas menunjukkan perbandingan tahap perkembangan anak dengan jenis kelaminnya. Pada anak perempuan majoritasnya terdapat pada tahap perkembangan dengan penyimpangan dengan jumah 15 orang anak (25%) sedangkan pada anak laki-laki kebanyakan 16 orang anak (26,7%) mengalami perkembangan yang meragukan. Pada anak perempuan ada 7 orang anak (11,7%) dengan tingkat perkembangan yang sesuai sedangkan anak laki-laki hanya ada 2 orang (3,3%). Pada anak perempuan 13 orang anak (21%) mengalami perkembangan yang meragukan dan pada anak laki-laki ada 7 orang anak (11,7%) yang mengalami perkembangan dengan penyimpangan.

Tabel 5.9.

Distribusi Jumlah Tahap Perkembangan Terhambat yang dialami Anak Murid Taman Kanak-kanak Duafa menurut KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)

Tabel 5.9 menunjukan distribusi jumlah tahap perkembangan terhambat yang dialami anak berdasarkan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan). Hanya 9 orang anak (15%) Taman Kanak-kanak Duafa yang tidak terhambat dalam tahap perkembangannya. Kebanyakan anak murid Taman Kanak-kanak Duafa mengalami gangguan perkembangan dalam tiga bidang yaitu gerakan motorik kasar dan perkembangan sosial dan kemandirian dengan jumlah 18 orang anak (30%). Ada 8 orang anak (13,3%) yang mengalami perkembangan terhambat dalam satu bidang dan ada 18 orang anak (30,0%) yang mengalami perkembangan terhambat pada dua bidang sedangkan ada 6 orang anak (10,0%) yang mengalami perkembangan terhambat pada semua 4 bidang.

Jumlah Perkembangan

yang Terhambat n Persen (%)

0 9 15 1 8 13.3 2 18 30 3 19 31.7 4 6 10 Total 60 100

Tabel 5.10.

Distribusi Jenis Perkembangan yang Terhambat dialami oleh Anak Murid Taman Kanak-kanak Duafa menurut KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)

Jenis perkembangan n Persen

(%)

Normal 9 15

Bicara dan berbahasa, sosial dan kemandirian 7 11,7

Bicara dan berbahasa 3 5

Bicara dan berbahasa, gerak halus 7 11,7

Bicara dan berbahasa, gerak halus, gerak kasar 2 3,3 Bicara dan berbahasa, gerak halus, gerak kasar,

sosial dan kemandirian

6 10

Bicara dan berbahasa, gerak halus, sosial dan kemandirian

11 18,3

Bicara dan berbahasa, gerak kasar, sosial dan kemandirian

5 8,3

Gerak halus 2 3,3

Gerak halus, gerak kasar, sosial dan kemandirian

1 1,7

Gerak halus, sosial dan kemandirian 4 6,7

Sosial dan kemandirian 3 5

Total 60 100

Tabel 5.10 di halaman sebelumnya menunjukan jenis perkembangan, dimana anak mengalami keterhambatan. Anak murid Taman Kanak-kanak Duafa yang hanya mengalami gangguan bicara dan berbahasa ada 3 orang anak (5%), sedangkan pada anak yang mengalami gangguan berbicara dan berbahasa disertai bidang yang lain seperti sosial dan kemandirian, ada 38 orang anak (63,3%). Hanya ada 2 orang murid (3,3%) yang mengalami gangguan gerakan halus, sedangkan jumlah anak yang mengalami gangguan gerakan motorik halus disertai bidang yang lain ada 31 orang anak (60%). Pada gangguan gerakan motorik kasar semua anak anak yang mengalami keterhambatan juga mengalami gangguan pada bidang yang lain, tidak ada anak anak yang hanya mengalami gangguan gerakan motorik kasar. Jumlah murid yang mengalami gangguan pada perkembangan sosial dan kemandirian ada 3 orang anak (5%) dan yang mengalami gangguan sosial dan kemandirian disertai bidang yang lain ada 27 orang anak (16.7%).

5.2 Pembahasan

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi pertumbuhan, perkembangan dan status gizi anak murid Taman Kanak-kanak Duafa dengan cara mengukur berat badan dan tinggi badan anak disertai juga dengan menggunakan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) sebagai alat ukur perkembangan pada anak. Pada penelitian ini, anak-anak yang dipilih sebagai sampel adalah anak-anak yang bersekolah di Taman Kanak-kanak Duafa yang berusia 4 hingga 6 tahun. Sampel yang dipilih memiliki usia 4 hingga 6 tahun karena penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi sedini mungkin jika ada keterhambatan pada pertumbuhan atau perkembangan sang anak dan usia ini adalah usia yang ideal dan mudah untuk dilakukan deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan. Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat digunakan untuk menjadi tolak ukur dalam pembahasan dan dapat diuraikan sebagai berikut:

5.2.1. Distribusi Status Gizi anak Taman Kanak-kanak Duafa berdasarkan

Dokumen terkait