• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Karya

Dalam dokumen “KASEH DUE WANG” (Halaman 44-67)

29

Gambar 2. 3 Motif Gendang dan Gong yang di ambil dari transkip Mandi Kasai

3.3.1 Bagian I

Pada Frase introduksi birama 1-2 dimainkan oleh instrumen brass, woodwind, dan perkusi.

Gambar 2. 4 introduksi bagian 1

Dilanjutkan frase pada birama 2-23. Bagian frase ini merupakan syair lirik dari nyanyian berdui yang terdapat pada tradisi upacara adat Mandi Kasai. Yang menggunakn tekstur Homofoni danharmoni G mayor. Dimainkan dengan tempo Largo.

30

Gambar 2. 5 Frase pada bagian 1

Dilanjutkan dengan transisi 1 pada birama 24-37. Bagian ini memiliki tempo Allegro. Yang menggunakan tekstur homofoni dan dimainkan dengan teknik Pizzicato pada Cello dan Contrabass.

31

Gambar 2. 6 Transisi 1 bagian 1

Berikutnya pada birama 38-49 merupakan frase B memiliki tekstur folifoni yang dimainkan oleh Sopram dan Alto. Yang dimainkan dengan teknik legato.

32

Gambar 2. 7 Frase B bagian 1

Pada frase C birama 50-58 menggunakan tekstur homofoni. Adapun motif yang digunakan merupakan pengembangan motif yang terdapat pada frase A. dengan perubahan pola melodi utama dan menggunakan teknik unisono pada pola iringan. Kemudian dilanjutkan lagi dengan transisi 2 pada birama 59-67.

33

Gambar 2. 8 Frase A1 bagian 1.

34

Gambar 2. 9 Transisi 2 pada bagian 1

Transisi 3 (Birama 68-81) yang menggunakan tekstur folifoni dengan brass dan violin 1 yang memainkan melodi, woodwind, violin 2, alto, cello dan contrabass sebagai pola iringan.

35

Gambar 3. 1 Transisi 3 bagian 1.

(Birama 82-96) merupakan Frase D yang dimainkan dengan tekstur polifoni. Pada Padus dan string dengan teknik piano yang dimainkan dengan cara Unisono. Sedangkan Brass dan Woodwind memainkan pola melodi yang serupa pada Transisi 3 dengan teknik Unisono.

36

Gambar 3. 2 Frase D bagian 1.

(Birama 97-104) merupakan Frase A1 yang dimainkan dengan tekstur homofoni. Bagian frase ini merupakan syair lirik dari nyanyian berdui yang terdapat pada tradisi upacara adat Mandi Kasai. Dimainkan dengan tempo Lento.

37

Gambar 3. 3 Frase A1 bagian 1.

3.3.2 Bagian II

Pada birama 1-8 berisi frase A. Bagian ini dimainkan dengan tempo Largo (50 bpm). Pada bagian II, melodi utama yg dimainkan flute dengan iringan violin 1, violin 2 dan contrabass memiliki tekstur homofoni.

38

Gambar 3. 4. Frase A bagian II.

Pada Frase A1 birama 9-16, melodi utama dimainkan oleh violin 1 dan violin 2. Sedangkan viola, cello, dan contrabass memainkan pola iringan dengan tehnik augmentation dengan motif yang diadaptasi melodi utama nyanyian berdui dengan menggunakan tekstur homofoni.

39

Gambar 3. 5 Frase A1 pada bagian 2.

Pada transisi birama 17-24 frase B melodi utama yang di mainkan oleh paduan suara dan string section sebagai iringan. Pada frase ini menggunakan tekstur homofoni. Materi yang digunakan adalah nyanyian berdui pada tradisi upacara adat Mandi Kasai.

40

Gambar 3. 6 Frase B bagian II.

Pada transisi 1 birama 26-33 brass dan woodwind memainkan transisi sebelum masuk ke adlibitum dengan tekstur monofoni pada bar 26-28 dan pada strings section memainkan melodi iringan pada bar 29-32 dengan menggunakan tekstur homofoni.

41

Brass dan Woodwind.

Strings section.

Gambar 3. 7 Transisi 1 bagian II.

Pada birama 34-42 vokal, paduan suara, gendang dua sisi dan gong memainkan dengan cara adlibitum dengan durasi 3 menit, dengan sopran, alto, tenor, dan bass masing-masing membacakan pantun dengan tekstur monofoni dan tatabuhan gendang dan gong dimainkan yang diikuti sopran, alto, dan tenor masing-masing menyanyikan lirik dan nada asli dari nyanyian berdui itu sendiri dan dilanjutkan dengan sopran, alto, tenor, dan bass menyanyikan lirik tersebut dengan teknik unison dengan tekstur homofoni. Berikut adalah pantun dan lirik dari:

Sopran:

- Kain sebidang libo pandak - Ole ku beli harge tige - Dak sedang pandai rambak - Dak tuju pade kate

Alto:

- Ke padang membeli popor - Hingga berandak ke kayuaro - Dak sedang sekali ngatur - Go mbak belando mintek tanah

42

Tenor:

- Ta beres tebing dulu masak - Mecah debuk semilu talang - Nanges bore lawan minyak - Ngandan bujang tandang andun - Ngandan gades baru tandang andun - Ambek tas sekarang karang - Ambek tas sekarang dulu.

Bass:

- Ngandur kelasan dan kelaseh - Kelasan dak kelaseh dak do - Kak ku ngator wang benyak - Sulit ku ngator wang benyak.

Sopran:

Anak:

- Gun Gun indung - Gun Ramesta mesu

- Gun Mintek bole - Gun Turun dunia - Gun Selundang pandan - Gun Turun dunia - Gun Ngandun mandi - Gun Mandi di dikambang - Gun Rasulullah

- Gun Same bujang - Gun Si bujang ali

Alto:

Mak:

- Gun Gun indung anak’a - Gun Anak saying - Gun anak kekaseh - Gun Selundang pandan - Gun Jengan nian - Gun Turun dunia - Gun Wang di bumi - Gun Gebun budi - Gun Jangan nian - Gun Turun di dunia - Gun Wang dunia - Gun Banyak akal

43

Tenor:

Anak:

- Gun Indung anak - Gun Mintek emant - Gun Ayo selamat - Gun Kundak nia - Gun Turun di bumi - Gun Turun di bumi - Gun Dak de lame - Gun Sekarang bae - Gun Ngandun mandi

- Gun Petang patblas (petang 14) - Gun Mandi di kambang - Gun Rasulullah - Gun Mandi di dusun - Gun pagar dewa

SATB:

- Gun Gun Indung anak - Gun Anak ku sayang - Gun Anak kesayangan - Gun Men dak nia - Gun Turun di bumi - Gun Jangan lame - Gun Kalo ade - Gun Bunyi canang - Gun Anak gecang - Gun Gecang balek

Gambar 3. 8 Adlibitum pada bagian II

44

Pada transisi 2 dan 3 birama 43-50 dan 51-74. Pada Transisi 2 gendang dua sisi memainkan pola ritme dari tradisi Mandi Kasai yang sudah dikembangkan dengan cara diminish dari birama 43-66. Pada birama 51-74 brass dan woodwind memainkan transisi menggunakan teknik unisono dengan tekstur homofoni.

Pola gendang dan gong

Gambar 3. 9 Transisi 2 dan 3 pada bagian II.

Pada birama 75-82 merupakan frase B1. Choir maminkan melodi utama dengan tempo Allegro. Strings section, brass, woodwind, timpani, dan gendang dua sisi maminkan pola iringan dengan menggunakan tekstur homofoni.

45

Gambar 3.10 Frase B1 pada bagian II.

Pada frase A2 birama 83-87 merupakan pola melodi yang sama pada frase A dengan menggunakan tekstur homofoni. melodi dimainkan oleh violin1, violin 2, viola, cello,flute, dan clarinet dan iringan dimainkan oleh trumpet, trombone, timpani, dan contrabass. Dan timpani, gong, dan gendang dua sisi memberi aksen tegas.

46

Gambar 3. 11 Frase A2 pada bagian II.

Pada birama 88-99 merupakan transisi sebelum masuk ke melodi utama di frase selanjutnya dan pengembangan menggunakan teknik diminis yang mempunyai tekstu homofoni.

47

Gambar 3. 12 Transisi 4 pada bagian II.

Pada frase C birama 100-110 merupakan pola melodi yang sama pada frase A dengan menggunakan tekstur homofoni. melodi dimainkan oleh violin1 dengan oktaf tiga dan violin 2 dimainkan di oktaf dua. Untuk viola, cello, contrabass, brass, woodwind, dan perkusi sebagai iringan yang memberi aksen tegas.

48

Gambar 3. 13 Frase C pada bagian II.

Pada frase D birama 111-130 merupakan pola melodi iringan yang dimainkan cello dan contrabass pada Frase C dengan teknik pengembangan repetisi.

Strings section dan choir yang maminkan pola melodi tersebut dengan brass, woodwind dan perkusi sebagai iringan yang memberi aksen tegas dengan dinamika piano dan forte mempunyai tekstur homofoni.

49

Gambar 3. 14 Frase D pada bagian II.

50

BAB IV

Dalam dokumen “KASEH DUE WANG” (Halaman 44-67)

Dokumen terkait