• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BANDA ACEH NOMOR:

A. Deskripsi Kasus

BAB III

PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BANDA ACEH NOMOR 81/PID.B/2015/PN.BNA TENTANG PENODAAN AGAMA

A. Deskripsi Kasus

Terdakwa M. Althaf Mauliyul Islam Bin Fuad Mardatillah pada hari dan tanggal yang tidak dapat dipastikan lagi yaitu sekira bulan Oktober tahun 2014 sampai bulan Januari 2015 atau setida-tidaknya pada suatu waktu di dalam tahun 2014 dan tahun 2015 bertempat di kantor DPD Gafatar Aceh tepatnya di Desa Lamgapang Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar, karena tempat kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat Pengadilan Negeri Banda Aceh daripada tempat kedudukan Pengadilan Negeri yang di dalamnya tindak pidana itu dilakukan maka sesuai dengan pasal 84 ayat (2) KUHAP Pengadilan Negeri Banda Aceh berwenang mengadilinya. Dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan agama yang dianut di Indonesia, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :

Pada tahun 2010 terdakwa masuk menjadi Anggota Komunitas Millata Abraham (Komar) yang menganut paham Millata Abraham dan terdakwa juga diangkat sebagai Pengurus Komar tetapi pada tanggal 06 April 2011 keluar Keputusan Bersama Gubernur Aceh Nomor:

39

450.1/165/2011, Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda Nomor: KEP/216/IV/2011, Kepala Kepolisian Daerah Aceh Nomor: KEP/65/IV/2011, Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh Nomor: KEP-073/N.1/Dsp/04/2011, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh Nomor: Kw.01.1/4/HM.00.1/766/2011 tentang Larangan Kegiatan Aliran Millata Abraham di Aceh pada Tanggal 22 April tahun 2011 terdakwa telah membuat surat pernyataan yang mengakui bahwa Aliran Millata Abraham adalah sesat sehingga terdakwa di syahadatkan kembali di Masjid Raya Baiturrahaman;

Tanggal 05 Januari 2014 terdakwa masuk menjadi anggota Gafatar yang memiliki pandangan dan landasan sebagaimana paham Millata Abraham dan terdakwa mengetahui dan menyadari bahwa ajaran yang diaut di dalam Organisasi Gafatar tersebut adalah menggunakan paham Millata Abraham yang ebelumnya oleh Pemerintah Aceh telah dilarang sebagai ajaran sesat tetapi terdakwa tetap masuk menjadi anggota Gafatar tersebut bahkan pada Juli tahun 2014 terdakwa ditunjuk sebagai Ketua Gafatar Kota Banda Aceh;

Tujuan terdakwa bergabung dengan Gafatar adalah untuk turut berpartisipasi dan menjadi partisipan dalam melaksanakan aksi-aksi Gafatar termasuk menyampaikan visi misi Millata Abraham karena di dalam Gafatar tetap menggunakan paham Millata Abraham;

40

Pada hari dan tanggal yang tidak dapat dipastikan lagi sekira bulan oktober tahun 2014 terdakwa selaku Ketua Gafatar Banda Aceh memeberikan pemahaman-pemahaman di Desa Lamgapang Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten ACEH besar tepatnya di dalam kantor DPD Gafatar Aceh yang pintu kantornya tersebut terbuka sehingga dapat dilihat oleh orang yang melewati tempat tersebut dan terdakwa memeberikan pemahaman tersebut dihadapan anggota-anggota Gafatar lainnya diantaranya saksi Zahrotul Jannah Binti Arifin Ardaeng, saksi Sarah Riska Binti Ibrahim, saksi Dewi Novita Sari Binti Pujianto, saksi Dedi Saputra Bin Agussalim dengan tujuan agar anggota-anggota Gafatar tersebut tetap konsisten dan menyatuakan pemahaman-pemahaman Millata Abraham yang terdakwa berikan di hadapan anggota-anggota Gafatar tersebut diantaranya:

1. Mempelajari isi kitab al-Qur’an dan Injil, kemudian isi al-Quran tersebut kami terapkan di dlam kehidupan sehai-hari sedangkan mengerjakan sholat di aliran Millata Abraham tidak dibahas, hal tersebut diserahkan kepada keyakinan masing-masing (boleh dilaksanakan dan juga boleh tidak dilaksanakan);

2. Nabi pertama bukan Nabi Adam melainkan ada manusia lain selain Nabi Adam kemudian Nabi Muhammad adalah bukan Nabi akhir zaman, melainkan nabi akhir zaman adalah Abdussalam Messi alias Ahmad Musadeq;

41

4. Mesias adalah pembawa risalah tuan semesta alam untuk menggenapi segala kehendak dan perintahnya bagi umat manusia dan dibawah bimbingan mesias kita sanggup berkorban harta dan diri untuk mewujudkan kehendak dan rencana tuan semesta alam yang akan menjadikan bangsa nusantara ini menjadi bangsa yang damai sejahtera; Pemahaman-pemahaman yang diberikan oleh terdakwa tersebut didengarkan oleh anggota Gafatar dengan tujuan agar menambah pemahaman dan wawasan sehingga mempercayai dan meyakini perkataan untuk dilaksanakannya padahal pemahaman tersebut bertentangan dengan agama Islam dan merupakan pemahaman sesat.

Terdakwa juga pernah memberikan tabloid Gafatar edisi 05 Nopember 2014 sekira bulan Desember 2014 kepada Kepala Desa Lamgapang Kecamtan Krueng Barona Jaya Kab. Aceh Besar yaitu saksi Adnan Amin dengan tujuan untuk memperkenalkan organisasi Gafatar kepada orang banyak termasuk saksi Adnan Amin dan di dalam tabloid tersebut juga megatas ama Tuhan ang Maha Esa dengan harapan atas izin Tuhan maka cita-cita Gafatar yang menggunakan spirit Millata Abraham tercapai.

Pada tanggal 22 Januari 2012 Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Nomor 1 Tahun 015 tentang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) telah mengeluarkan fatwa dengan memutuskan; menetapkan:

42

Kesatu : Ajaran (Pemahaman, pemikiran, keyakinan dan pengalaman) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) adalah metamorphosis dari Millata Abraham dan Qiyada al-Islamiyah;

Kedua : Gafatar adalah sesat menyesatkan;

Ketiga : Setiap pengikut ajaran Gafatar adalah Murtad;

Keempat : Sikap simpati terhadap Gafatr adalah perbuatan munkar; Kelima : Setiap pengurus, pengikut dan simpatisan Gafatar yang

tidak bertaubat agar ditindak dan dikenakan hukuman seberat-beratnya;

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 156a huruf a KUHP yang berbunyi :

Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun barangsiapa dengan sengaja dimuka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia.

B. Pertimbangan Hakim Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Banda

Dokumen terkait