• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Lokasi dan Subyek Penelitian a.TK IT Mekar Insani

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi dan Subyek Penelitian a.TK IT Mekar Insani

TK Mekar Insani sangat dibutuhkan seiring dengan meningkatnya kesadaran orang tua akan pendidikan anak yang masih usia dini. Demikian halnya kondisi yang ada diwilayah kecamatan Mantrijeron Kelurahan Suryodiningratan. Mayoritas masyarakat diwilayah tersebut memiliki aktifitas perekonomian yang cukup tinggi, dengan meningkatnya perekonomian rata-rata golongan menengah kebawah. Sementara jumlah anak usia dini termasuk relatif banyak, akan tetapi kenyataannya gerak perkembangan pendidikan belum terlihat memadai. Terbukti tidak jarang anak-anak usia dini di biarkan dengan pengarahan dan pengasuhan yang terbatas, sedangkan kedua orang tua mereka menghabiskan waktunya untuk bekerja.

Berangkat dari fenomena itulah, TK IT Mekar Insani tanggal 2 Januari 2002 dirintis dengan orientasi untuk membantu orang tua (pendidik utama) menyediakan media pendidikan dan pengasuhan anak secara optimal, di samping juga sebagai wahana untuk bermain dan bersosialisasi (berkomunikasi) dengan sesamanya. Selain itu anak juga diberikan motivasi untuk senantiasa mengasah dan mengembangkan kreativitas, serta berinteraksi dengan alam lingkungannya. Dengan begitu, kesibukan orang tidak akan berpengaruh pada optimalisasi proses pertumbuhan dan perkembangan anak di kemudian hari. Sejak tahun 2002 kontrak dari satu rumah ke rumah yang lain dan di gedung TPA masjid Al Ihsan,

47

Suryodiningratan selama 4 tahun. Dan Alhamdulillah sekarang tahun 2017 mempunyai gedung sendiri dari tanah wakaf, kurang lebih tahan seluas 400 M2. b. TK PKK Minggiran

TK PKK Minggiran berada di tengah perkampungan Minggiran dan dikelilingi rumah warga. TK PKK Minggiran terdiri dari satu ruang kelas. Guru yang mengampu sebanyak dua guru, salah seorang guru juga merangkap menjadi kepala sekolah. Proses pembelajaran kelas dilakukan bersama antara Kelompok A dan Kelompok B karena Kelompok A belum menempati ruang kelas yang baru. Jumlah siswa Kelompok A terdiri 17 anak. Ruang kelas terdapat beberapa macam alat permainan edukasi. Pembelajaran antara kelas A dan kelas B sama karena mereka digabung menjadi satu kelas.

c. TK Indrayasa Pugeran

TK Indriyasana Pugeran berada dilingkup gereja pugeran. TK ini terdiri dari Kelompok A dan B terdiri dari tiga Kelompok yaitu Kelompok A, B1 dan B2. Jumlah anak kelompok A sebanyak 17 anak. Pada penelitian kemampuan kosakata ini, peneliti mengambil sampel Kelompok A yang berjumlah 17 anak. Ruang kelas anak kelompok A dan B1 digabung menjadi satu ruang kelas. Mereka hanya dipisahkan papan pendek sehingga terkadang bila anak kelompok B1 banyak yang ribut maka TK A akan hilang konsentrasi saat pembelajaran.

48 2. Deskripsi Hasil Penelitian

a. Jumlah Anak

Jumlah anak di TK Mekar Insani, TK PKK Minggiran, TK Indrayasana Pugeran yaitu 55 anak. Pada Tabel 5 dipaparkan jumlah sampel dari masing-masing TK.

Tabel 5. Jumlah Anak TK Kelompok A

Nama TK Kelas Jumlah Anak Kelompok A

TK Mekar Insani A 23 Anak

TK PKK Minggiran A 17 Anak

TK Indrayasana Pugeran A 15 Anak

b. Hasil Observasi Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan instrumen observasi yang dibuat oleh peneliti untuk mengetahui seberapa anak mampu mengucapkan kosakata sesuai dengan kemampuan kosakata anak TK A Gugus Sidoluhur. Instrumen kemampuan kosakata anak TK A pada anak sebagai berikut :

a. Mengucapkan kalimat sederhana

Bagaimana cara anak mengucapkan kosakata dengan orang yang ada disekitarnya.

b. Anak dapat mengungkapkan keinginannya

Bagaimana cara anak berinteraksi dengan orang lain dalam mengungkapkan suatu keinginannya.

c. Menceritakan kembali sebuah cerita

Bagaimana anak dapat mengulang kembali suatu cerita yang telah anak dengarkan

49

a) Deskripsi Hasil Penelitian TK Mekar Insani

Penelitian pertama dilakukan pada tanggal 6 Februari 2017 di TK Mekar Insani. Penelitian dilakukan dari tanggal 6 Februari 2017 sampai tanggal 10 Februari 2017. Dalam satu hari kegiatan bercerita dilakukan selama 1 kali pada saat kegiatan inti berlangsung dan juga akhir pembelajaran. Anak juga diberi kesempatan oleh guru untuk menceritakan tentang hasil dari buatan anak. Ketika observasi pertama anak bermain balok dan membuat bentuk sekolah dengan balok. Anak diberikan kesempatan guru untuk menjelaskan pada guru bangunan yang anak buat itu apa dan gunanya untuk apa. Kemudian pada observasi kedua anak juga diberikan guru kesempatan untuk menceritakan apa yang anak buat. Observasi terakhir peneliti melihat memang antusias anak dalam bercerita sangatlah besar.

Dari kesempatan-kesempatan yang guru berikan kepada anak membuat anak tidak takut untuk mengungkapkan keinginannya, mengucapkan kalimat sederhana dan berani untuk menceritakan apa yang mereka buat. Ada 7 anak yang mereka memang malu untuk bercerita bila tidak diberikan dorongan oleh gurunya. Maka sesuai dengan observasi yang ada dilapangan berikut adalah hasil dari observasi yang kemampuan kosakata anak kelompok A1 dan A2 :

Kriteria Interval Frekuensi Observasi I Frekuensi Observasi II Frekuensi Observasi III Frekuensi Observasi IV Frekuensi Observasi V Sangat Baik 70–100 13 15 17 16 17 Baik 40-70 9 7 5 5 4 Cukup Baik 0-40 1 1 1 2 2

50

Berdasarkan Tabel 6 mengenai frekuensi observasi I sampai V diperoleh presentase hasil penelitian observasi I yang ditampilkan pada Gambar 1 dibawah ini.

Gambar Grafik 1. Kemampuan Kosakata TK Mekar Insani

Berdasarkan Gambar 1 hasil penelitian di TK Mekar Insani kemampuan kosakata anak pada observasi I menunjukkan data dari 56,5% (13 anak) termasuk dalam kategori berkembang sangat baik, 39,1% (9 anak) berkembang baik, dan 4,3% (1 anak) berkembang cukup baik. Kemudian pada observasi II kemampuan kosakata anak menunjukkan data dari 65,2% (15 anak) sudah berkembang sangat baik, 30,4% (7 anak) sudah berkembang baik, 4,3% (1 anak) sudah berkembang cukup baik. Kemudian pada observasi III kemampuan kosakata anak menunjukkan data dari 73,9% (17 anak) sudah berkembang sangat baik, 21,7% (5 anak) sudah berkembang baik, dan 4,3% (1 anak) sudah berkembang cukup baik. Observasi yang ke IV kemampuan kosakata anak menunjukkan 69,5% (16 anak) sudah berkembang sangat baik, 21,7% (5 anak) berkembang baik dan 8,6% (2 anak) sudah berkembang cukup baik. Dan kemudian observasi yang terakhir yang

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Sangat Baik Baik Cukup Baik

51

ke V kemampuan kosakata anak menunjukkan 73,9% ( 17 anak) sudah berkembang sangat baik, 17,3% (4 anak) berkembang baik dan 8,6% (2 anak) sudah berkembang cukup baik.

b) Deskripsi Hasil Penelitian TK Indrayasana Pugeran

Penelitian pertama dilakukan pada tanggal 13 Februari 2017 di TK Indrayasana Pugeran. Penelitian dilakukan dari tanggal 13 Februari 2017 sampai tanggal 18 Februari 2017. Dalam satu hari kegiatan bercerita dilakukan selama 1 kali pada saat akhir kegiatan pembelajaran. Anak juga diberi kesempatan oleh guru untuk bertanya saat akhir cerita. Anak juga diberi kesempata untuk memilih mau bermain atau mendengar cerita. Saat anak sudah menentukan bersama kesepakatan maka guru memberi anak kesempatan untuk bermain atau mendengar ceita selama 10 menit sebelum pulang kesekolah. Sesuai dengan observasi yang ada dilapangan berikut adalah hasil dari observasi yang kemampuan kosakata anak :

Tabel 7. Frekuensi Observasi

Berdasarkan Tabel 7 mengenai frekuensi observasi diperoleh presentase hasil penelitian observasi yang ditampilkan pada Gambar 2 halaman 52.

Kriteria Interval Frekuensi Observasi I Frekuensi Observasi II Frekuensi Observasi III Frekuensi Observasi IV Frekuensi Observasi V Sangat Baik 70–100 2 7 14 15 15 Baik 40-70 14 9 2 1 1 Cukup Baik 0-40 1 1 1 1 1

52

Gambar 2. Kemampuan Kosakata TK Indrayasana Pugeran

Berdasarkan Gambar 2, hasil penelitian di TK Indrayasana Pugeran kemampuan kosakata anak pada observasi I menunjukkan data dari 11,7% ( 2 anak) termasuk dalam kategori berkembang sangat baik, 82,3% (14 anak) berkembang baik, dan 5,8% (1 anak) berkembang cukup baik. Kemudian pada observasi II kemampuan kosakata anak menunjukkan data dari 41,1% (7 anak) sudah berkembang sangat baik, 52,9% (9 anak) sudah berkembang baik, 5,8% (1 anak) sudah berkembang cukup baik. Kemudian pada observasi III kemampuan kosakata anak menunjukkan data dari 82,3% (14 anak) sudah berkembang sangat baik, 11,7% (2 anak) sudah berkembang baik, dan 5,8% (1 anak) sudah berkembang cukup baik. Observasi yang ke IV kemampuan kosakata anak menunjukkan 88,2% (15 anak) sudah berkembang sangat baik, 5,8% (1 anak) berkembang baik dan 5,8% (1 anak) sudah berkembang cukup baik. Dan observasi yang ke V kemampuan kosakata anak menunjukkan 88,2% (15 anak) sudah berkembang sangat baik, 5,8% (1 anak) berkembang baik dan 5,8% (1 anak) sudah berkembang cukup baik.

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Cukup Baik Baik Sangat Baik

53

c) Deskripsi Hasil Penelitian TK PKK Minggiran

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Februari 2017 di TK PKK Minggiran. Penelitian dilakukan dari tanggal 20 Februari 2017 sampai tanggal 25 Februari 2017. Dalam satu hari kegiatan bercerita dilakukan selama 1 kali pada saat akhir kegiatan pembelajaran. Anak juga diberi kesempatan oleh guru untuk bertanya saat akhir cerita. Anak diberi kebebasan guru untuk membacakan buku cerita. Siapa yang mau membacakan buku cerita akan diberikan guru bintang. Saat anak sudah memilih maka cerita pun dimulai dengan anak membaca buku dengan bantuan guru. Untuk anak TK A mereka belum bisa membaca dan anak hanya bisa mendengarkan. Ada 2 anak yang mau bertanya dan berpendapat tentang cerita yang dibacakan oleh anak TK B. Guru membiarkan anak yang belum bisa menulis dan lebih sering anak TK A mewarnai gambar setiap harinya. Sehingga

pada hari rabu ada 1 orang anak TK A berkata pada bu gurunya “bu kok tiap hari mewarnai aja sih”. Ketika anak lama mengerjakan guru memberikan anak kesempatan untuk menyelesaikan dan anak-anak yang lain menunggu temannya selesai. Namun ada 1 anak yang memang lambat dalam mengerjakan tugas sehingga guru membiarkan anak mengumpul pekerjaannya meskipun belum sepenuhnya selesai. Pembelajaran antara kelas A dan B dijadikan menjadi satu LKA yang sama. Sehingga membuat anak TK A terkadang kesulitan sehingga

ketika anak bilang “tidak bisa bu guru” maka guru menyuruh anak-anak mewarnai saja yang mereka bisa. Sesuai dengan observasi yang ada dilapangan berikut

54

adalah hasil dari observasi yang kemampuan anak dalam mengungkapkan keinginan anak :

Tabel 8. Frekuensi Observasi

Berdasarkan Tabel 8 mengenai frekuensi observasi diperoleh presentase hasil penelitian observasi yang ditampilkan pada Gambar 3 dibawah ini :

Gambar 3. Kemampuan Kosakata Anak TK PKK Minggiran

Berdasarkan Gambar 3, hasil penelitian di TK PKK Minggiran kemampuan kosakata anak pada observasi I menunjukkan data dari 33,3% (5 anak) termasuk dalam kategori berkembang sangat baik, 46,6% (7 anak) berkembang baik, dan 20% (3 anak) berkembang cukup baik. Kemudian pada observasi II kemampuan kosakata anak menunjukkan data dari 40% (6 anak) sudah berkembang sangat baik, 40% (6 anak) sudah berkembang baik, 20% (3

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Sangat Baik Baik Cukup Baik

Observasi I Observasi II Observasi III Observasi IV Observasi V Kriteria Interval Frekuensi Observasi I Frekuensi Observasi II Frekuensi Observasi III Frekuensi Observasi IV Frekuensi Observasi V Sangat Baik 70–100 5 6 10 10 11 Baik 40-70 7 6 3 2 2 Cukup Baik 0-40 3 3 2 3 2

55

anak) sudah berkembang cukup baik. Kemudian pada observasi III kemampuan kosakata anak menunjukkan data dari 66,6% (10 anak) sudah berkembang sangat baik, 20% (3 anak) sudah berkembang baik, dan 13,3% (2 anak) sudah berkembang cukup baik. Observasi yang ke IV kemampuan kosakata anak menunjukkan 66,6% (10 anak) sudah berkembang sangat baik, 13,3% (2 anak) berkembang baik dan 20% (3 anak) sudah berkembang cukup baik. Dan observasi yang ke V kemampuan kosakata anak menunjukkan 73,3% (11 anak) sudah berkembang sangat baik, 13,3% (2 anak) berkembang baik dan 13,3% (2 anak) sudah berkembang cukup baik.

(a) Deskripsi Hasil Penelitian Kemampuan Kosakata Anak Kelompok A

Penelitian pertama dilakukan pada tanggal 6 Februari 2017 di TK MEKAR INSANI. Penelitian dilakukan dari tanggal 6 Februari 2017 sampai tanggal 10 Februari 2017. Penelitian selanjutnya dilakukan pada tanggal 13 Februari 2017 di TK Indrayasana Pugeran. Penelitian dilakukan dari tanggal 13 Februari 2017 sampai tanggal 18 Februari 2017. Penelitian terakhir dilakukan pada tanggal 20 Februari 2017 di TK PKK Minggiran. Penelitian dilakukan dari tanggal 20 Februari 2017 sampai tanggal 25 Februari 2017.

56

Berdasarkan observasi diatas maka didapat presentase yang dilakukan di taman kanak-kanak terdapat pada gambar 4 :

Gambar 4. Presentase Hasil Penelitian Kemampuan Kosakata Berdasarkan Gambar 4, hasil penelitian di TK Mekar Insani kemampuan kosakata anak pada observasi menunjukkan data dari 72,2 % anak dalam kategori baik dalam kemampuan kosakata. Kemudian pada observasi II kemampuan kosakata anak menunjukkan data dari 41,7% sudah berkembang cukup baik kemampuan kosakatanya, observasi III dengan mean 41,8% anak sudah berkembang cukup baik dalam kemampuan kosakatanya, observasi IV dengan mean 47,8% anak sudah berkembang cukup baik, dan observasi V dengan mean 47,2% anak sudah berkembang cukup baik dalam kategori kemampuan kosakata.

Dalam satu hari kegiatan bercerita dilakukan selama 1 kali pada saat kegiatan inti berlangsung dan juga akhir pembelajaran. Anak juga diberi kesempatan oleh guru untuk menceritakan tentang hasil dari buatan anak. Ketika observasi pertama anak bermain balok dan membuat bentuk sekolah dengan balok. Anak diberikan kesempatan guru untuk menjelaskan pada guru bangunan

72% 4 8 ,8 0 % 5 5 ,3 0 % 4 1 ,7 0 % 62% 5 7 ,3 0 % 4 1 ,8 0 % 6 8 ,8 0 % 6 2 ,6 0 % 4 7 ,8 0 % 7 4 ,4 0 % 6 9 ,3 0 % 4 7 ,2 0 % 7 7 ,6 0 % 7 3 ,3 0 % T K M E K A R I N S A N I T K I N D R A Y A S A N A P U G E R A N T K P K K M I N G G I R A N

57

yang anak buat itu apa dan gunanya untuk apa. Kemudian pada observasi kedua anak juga diberikan guru kesempatan untuk menceritakan apa yang anak buat. Dan sampai kepada observasi terakhir peneliti melihat memang antusias anak dalam bercerita sangatlah besar. Anak membuat kreasi mereka dengan apa yang anak inginkan kemudian menceritakan apa yang mereka buat.

Kemudian pada observasi ke 2 dilakukan di TK Indrayasana Pugeran kemampuan kosakata anak menunjukkan data pada observasi I dengan mean persentase 48,80% dalam kategori kriteria berkembang cukup baik, pada observasi IIkemampuan kosakata anak menunjukkan data dalam kategori kriteria berkembang baik dengan persentase 62%, pada observasi III kemampuan kosakata anak menunjukkan data dalam kategori kriteria berkembang baik dengan persentase 68,80%, pada observasi IV kemampuan kosakata anak menunjukkan data dalam kategori kriteria berkembang baik dengan persentase 74,40% dan pada observasi V kemampuan kosakata anak menunjukkan data dalam kategori kriteria berkembang sangat baik dengan persentase 77,60%. Dalam satu hari kegiatan bercerita dilakukan selama 1 kali pada saat akhir kegiatan pembelajaran. Anak juga diberi kesempatan oleh guru untuk bertanya saat akhir cerita. Anak juga diberi kesempatan untuk memilih mau bermain atau mendengar cerita. Saat anak sudah menentukan bersama kesepakatan maka guru memberi anak kesempatan untuk bermain atau mendengar ceita selama 10 menit sebelum pulang kesekolah.

Pada penelitian terakhir pada observasi ke 3 dilakukan di TK PKK Minggiran pada observasi Ikemampuan kosakata anak menunjukkan data dalam kategori kriteria berkembang baik dengan persentase 55,30%, pada observasi II

58

kemampuan kosakata anak menunjukkan data dalam kategori kriteria berkembang baik dengan persentase 57,30% , pada observasi III kemampuan kosakata anak menunjukkan data dalam kategori kriteria berkembang baik dengan persentase 62,60%, pada observasi IV kemampuan kosakata anak menunjukkan data dalam kategori kriteria berkembang baik dengan persentase 69,30% dan pada observasi V kemampuan kosakata anak menunjukkan data dalam kategori kriteria berkembang baik dengan persentase 73,30%. Dalam satu hari kegiatan bercerita dilakukan selama 1 kali pada saat akhir kegiatan pembelajaran. Anak diberi kebebasan guru untuk membacakan buku cerita. Siapa yang mau membacakan buku cerita akan diberikan guru bintang. Saat anak sudah memilih maka cerita pun dimulai dengan anak membaca buku dengan bantuan guru. Untuk anak TK A mereka belum bisa membaca dan anak hanya bisa mendengarkan. Ada 2 anak yang mau bertanya dan berpendapat tentang cerita yang dibacakan oleh anak.

Guru kurang memberikan stimulasi pada anak yang kesulitan untuk menulis namaatau pun hari. Guru membiarkan saja anak yang belum bisa menulis tanpa memperhatikan anak tersebut. Jika anak sudah mulai kesulitan dan merengek guru yang menuliskan nama anak di lembar kerja anak tanpa memberikan kesempatan anak untuk belajar menulis. Pada pembelajaran inti anak lebih sering mewarnai gambar setiap harinya. Sehingga pada hari rabu ada 1 orang

anak TK A berkata pada bu gurunya “bu kok tiap hari mewarnai aja sih” lalu tidak

ada tanggapan serius dari guru. Ada 3 orang anak yang dalam mengerjakan tugas lama sehingga guru tidak memberikan anak kesempatan untuk menyelesaikan

59

tugasnya dan menyuruh anak untuk mengumpul tugasnya meskipun belum sepenuhnya selesai tugas tersebut. Lalu guru mempersilahkan mereka beristirahat. B. Analisis Hasil Penelitian

Hasil penelitian observasi yang telah dihitung menggunakan statistik deskriptif. Hasil dari perhitungan statistik deskriptif tersebut kemudian dipresentase mencari mean yang ada agar data yang dihasilkan lebih jelas. Tabel persentase mean kemampuan kosakata kelompok A Segugus Sidoluhur disajikan dalam grafik sebagai berikut.

(a) Hasil Penelitian Anak Dapat Mengungkapkan Keinginannya TK Kelompok A Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode observasi. Dari semua populasi yang ada didapatkan rata-rata presentase dari sampel yang ada. Berikut adalah hasil observasi kemampuan kosakata anak TKKelompok A Gugus Sidoluhur pada penelitian anak dapat mengungkapkan keinginannya :

Gambar 5. Anak Mengungkapkan Keinginannya ObservasiI sampai V Dari Gambar grafik 5 menunjukkan hasil observasi pertama dalam mengungkapkan keinginannya anak, rata-rata hasil penelitian pertama 5% dalam

60

kriteria sangat baik dengan skor 3. Anak mau mengungkapkan keinginannya, sampai selesaitanpa dorongan maupun bantuan guru, dengan luwes, dan tepat. Pada tk mekar insani ada 7 anak yang sudah berani untuk mengungkapkan apa keinginannya anak tanpa bantuan dari guru dengan memancing anak untuk berbicara. Saat anak tidak mengerti maksud dari guru anak akan bertanya pada guru anak tidak kesulitan dalam mengungkapkannya dan guru akan menjeaskan pertanyaan anak sampai anak tersebut mengerti. Anak akan bertanya saat anak tidak mengetahui apa yang anak lihat. Contohnya pada saat anak bertanya “umi

ini bagaimana cara menempelkan biji jagungnya agar tidak jatuh kelantai? Dari bahasa dan kosakata yang anak ucapkan menunjukkan bahwa anak dalam penguasaan kosakatanya sudah banyak. Kefasihan anak dalam menyampaikan pertanyaan juga tanpa berfikir lama. Sehingga tidak ada kesulitan bagi anak untuk mengungkapkan keinginannya sesuai dengan yang anak ingin ucapkan pada guru. Lalu pada observasi ke 2 dengan persentase mean 7,30% anak dalam kategori sangat baik dengan skor 3. Anak mau mengungkapkan keinginannya, sampai selesaitanpa dorongan maupun bantuan guru, dengan luwes, dan tepat. Pada tk pkk minggiran ada 5 anak yang sudah berani untuk mengungkapkan apa keinginannya anak tanpa guru memancing anak untuk berbicara. Anak mau bertanya jika kesulitan mengerjakan tugasnya dalam kosakatanya anak tidak kesulitan dalam mengungkapkan apa yang anak ingin katakan pada guru. Anak

bertanya pada guru “bu guru cara menempelkan gambar ini biar gak basah

kertasnya gimana bu? Spontanitas anak dalam mengucapkan kosakata tersebut tanpa berfikir membuat peneliti mengetahui bahwa penguasaan kosakata anak

61

sudah dalam kriteria yang sangat baik. Sehingga tidak ada sedikit pun kesulitan bagi anak untuk mengungkapkan keinginannya sesuai dengan yang anak ingin ucapkan. Dalam kosakata anak tidakkesulitan dalam menyampaikan pada guru sehingga merangkai kosakata tersebut menjadi sebuah pertanyaan bagi anak bukan hal sulit.

Lalu pada observasi ke 3 dengan persentase mean 8,90% anak dalam kategori sangat baik dengan skor 3. Anak mau mengungkapkan keinginannya namun masih dorongan atau dengan bantuan dari guru. Pada indrayasana pugeran ada 4 anak yang sudah berani untuk mengungkapkan apa keinginannya tanpa perlunya ada pancingan dari guru untuk anak berbicara. Pada saat anak bertanya

“bu warna kepala jago itu apa? Karena saat itu anak mewarnai bebas jadi anak

bertanya pada guru agar bisa mendapatkan warna yang bagus untuk lembar kerjanya. Anak akan bertanya tidak ada kesulitan anak dalam merangkai kosakatanya dalam mengungkapkan apa yang anak ingin katakan pada guru. Anak juga mudah dalam mengerti maksud dari perkataan guru dan membantu temannya bila belum ada yang mengerti apa yang harus anak kerjakan.

Lalu pada observasi ke 4 dengan persentase mean 8,60% anak dalam kategori sangat baik dengan skor 3. Anak mau mengungkapkan keinginannya, sampai selesaitanpa dorongan maupun bantuan guru, dengan luwes, dan tepat. Pada tk mekar insani ada 2 anak yang sudah berani untuk mengungkapkan apa keinginannya anak tanpa bantuan guru dengan memancing anak untuk berbicara. Anak mau bertanya jika kesulitan mengerjakan tugasnya tidak ada kesulitan dalam mengungkapkan apa yang anak ingin katakan pada guru. Ada 1 anak yang

62

bertanya pada guru “umi ini cara nyambungin garis putus-putusnya gimana? Karena pada saat itu pembelajaran yang terjadi adalah membuat pola dengan garis putus pada lka sehingga menjadi bentuk tas. Anak akan bertanya saat anak tidak mengetahui apa yang anak lihat. Tidak ada kesulitan bagi anak untuk mengungkapkan keinginannya sesuai dengan yang anak mau. Dalam kosakata anak sudah menguasai cukup banyak kosakata sehingga saat anak berinteraksi dengan guru maupun temannya anak tidak kesulitan dalam merangkai kosakata tersebut menjadi sebuah bahasa bagi anak.

Lalu pada observasi ke 5 dengan persentase mean 8,50% anak dalam kategori sangat baik dengan skor 3. Anak mau mengungkapkan keinginannya, sampai selesaitanpa dorongan maupun bantuan guru, dengan luwes, dan tepat. Pada tk pkk minggiran ada 1 anak yang sudah berani untuk mengungkapkan apa

keinginannya. Pada saat anak bertanya “bu ini digunting pas dititik-titiknya? Saat anak bertanya Lalu guru menjawab dan memberikan anak contoh pada anak mengguntingnya dengan benar dan anak mengikuti contoh dari guru.

Dari gambar grafik 5 menunjukkan hasil observasi 1dalam mengungkapkan keinginannya anak, rata-rata hasil penelitian pertama 9,70% dalam kriteria baik dengan skor 2. Anak mau mengungkapkan keinginannya namun masih dorongan atau dengan bantuan dari guru. Pada tk mekar insani ada 5 anak yang sudah berani untuk mengungkapkan apa keinginannya anak dengan bantuan guru dengan memancing anak untuk berbicara. Saat anak tidak mengerti maksud dari guru anak akan bertanya pada guru namun saat bertanya anak masih sedikit kesulitan dalam mengungkapkannya dan guru akan menjeaskan sampai

63

anak tersebut mengerti. Anak akan bertanya saat anak tidak mengetahui apa yang anak lihat. Meski sedikit kesulitan bagi anak untuk mengungkapkan keinginannya sesuai dengan yang anak mau.

Lalu pada observasi ke 2 dengan persentase mean 9% anak dalam kategori baik dengan skor 2. Anak mau mengungkapkan keinginannya namun masih dorongan atau dengan bantuan dari guru. Pada tk pkk minggiran ada 3 anak yang

Dokumen terkait