• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

6.2 Saran

3. Dari hasil penelitian juga dapat diketahui bahwa kendala yang dihadapai oleh Dinas Tata Ruang, Pemukiman, Kebersihan dan Pertamanan, selaku tim teknis dalam pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) adalah adanya masyarakat/pemohon yang mengajukan permohonan IMB padahal sudah melakukan pembangunan/kondisi bangunan sudah 50% sehingga mereka harus memberikan teguran kepada masyarakat tersebut.

6.2 Saran

1. Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) sebaiknya

mengadakan sosialisasi secara terbuka, tidak seperti sebelumnya sosialisasi dilakukan secara tertutup. Dan BPMPT dalam mengadakan sosialisasi tersebut harus mengundang/mengajak masyarakat sebanyak mungkin agar masyarakat mengetahui bagaimana mekanisme daripada penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) tersebut sehingga masyarakat yang hendak mengurus IMB tidak lagi menganggap bahwa pengurusan IMB akan berbelit-belit.

2. Selain sosialisasi secara terbuka BPMPT sebaiknya mencari solusi baru yang tepat dalam memberikan kemudahan akses bagi masyarakat misalnya dengan bekerja sama dengan dinas lain yang ada di Kabupaten Samosir atau dengan membuka posko-posko pendaftaran pengurusan IMB di tiap kecamatan secara periodik ataupun menetap. Dengan demikian diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang berfikiran bahwa pengurusan IMB akan berbelit-belit dan masyarakat akan sadar untuk mengurus IMB sebelum mendirikan bangunan.

 

3. Pemerintah/dinas terkait Kabupaten Samosir harus memberikan teguran kepada masyarakat yang hendak mendirikan bangunan tanpa memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari awal pembangunan sehingga semua masyarakat yang hendak mendirikan bangunan akan mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sebelum melakukan pembangunan, dengan demikian tidak ada lagi masyarakat/pemohon yang mengajukan permohonan namun sudah melakukan pembangunan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Kurdi, Budi. 1989. Kamus Bahasaku Bahasa Indonesia. Jakarta: Dian Utama

Ridwan, Juniarso. 2009. Hukum Administrasi Negara dan Kebijakan Pelayanan

Publik. Bandung: Nuansa

Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta:

LP3ES

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi: Dilengkapi Dengan Metode R&D. Bandung: CV. Alfabeta

Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif

Pendekatan. Jakarta: Prenada Media

Syamsi, Ibnu. 2004. Efisiensi, Sistem, dan Prosedur Kerja. Yogyakarta: Bumi Aksara

Zuriah, Nurul. 2006. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Depdikbud dan Departemen Pekerjaan Umum. 1997. Pedoman dan Mekanisme

Penentuan Lokasi Sekolah. Jakarta: Perluasan Mutu SLTP

Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kabupaten samosir. 2012. Buku Standard Operasional Prosedur

 

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Samosir. 2013. Samosir Dalam Angka 2013

Sumber-Sumber Lain:

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tntang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003, tentang Pembentukan Kabupaten

Samosir dan kabupaten Serdang Bedagai di lingkungan Propinsi Sumatera Utara

Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 21 Tahun 2007, tentang Organisasi

dan Tata Kerja Lemabaga Teknis Daerah Kabupaten Samosir

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah

Peraturan Bupati Samosir Nomor 11 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Masing-masing Jabatan Pada Badan Penanaman dan Perizinan Terpadu Kabupaten samosir

Peraturan Bupati Samosir Nomor 19 tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan fungsi masing-masing jabatan pada Dinas Tata Ruang, Permukiman Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Samosir

 

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2010 tentang Pedoman

Pemberian Izin Mendirikan Bangunan

Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 14 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu

 

A. Pertanyaan Wawancara Dengan Kepala Bidang Pelayanan Perizinan BPMPT Kabupaten Samosir

1. Bagaimana Makanisme dalam pengurusan IMB?

2. Apakah dengan adanya mekanisme tersebut, penerbitan IMB menjadi lebih mudah, cepat dan lancar?

3. Apakah mekanisme pengurusan izin memdirikan bangunan itu sudah

berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuannya?

4. Apa saja persyaratan dalam pengurusan IMB?

5. Berapa biaya yang dikenakan dalam pengurusan IMB?

6. Apakah tarif pembayaran telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku?

7. Apakah kepastian dan rincian biaya telah diinformasikan dengan jelas?

8. Kapan biaya/tarif pengurusan IMB dibayarkan oleh sipemohon?

9. Siapakah unit kerja yang bertanggung jawab menerima biaya/tarif dalam

pengurusan IMB?

10. Apakah setiap pembayaran biaya/tarif dalam pengurusan IMB ditandai dengan bukti resmi sesuai dengan jumlah yang dibayarkan?

11. Berapa hari lamanya pengurusan IMB gedung?

12. Apakah kepastian waktu penyelesaian pelayanan telah di informasikan dengan jelas?

13. Apa yang menjadi Dasar Hukum penerbitan IMB?

14. Apakah persyaratan maupun pemprosesan penerbitan IMB telah sesuai

dengan ketentuan perundang-undangan?

15. Apakah pemberian IMB disertai dengan dokumen perizinan/tanda bukti

yang sah secara hukum?

16. Apa sanksi yang diberikan kepada pemohon yang memamfaatkan

dokumen izin untuk kegiatan/usaha selain daripada peruntukannya? 17. Bagaimana jika pengurusan IMB yang diajukan pemohon tidak sesuai

dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kota atau tidak sesuai dengan lokasi peruntukannya?

18. Sejauh ini apakah ada masyarakat yang mengajukan keluhan/komplain dalam pengurusan IMB?

 

19. Seandainya ada keluhan/komplain, bagaimana penyelesaian terhadap keluhan/kompalin tersebut?

20. Siapa petugas/unit kerja yang bertanggung jawab jika ada pemohon IMB

yang mengajukan keluhan/komplain?

21. Apa saja peralatan kerja yang mendukung petugas dalam pelaksanaan pengurusan IMB?

22. Apakah sarana pendukung yang ada sudah memadai?

23. Sumber media/informasi apa yang biasa dicapai masyarakat yang hendak

mengurus IMB?

24. Apakah BPMPT telah memiliki gedung sendiri ?

25. Apakah ada kendala-kendala yang dihadapi oleh BPMPT dalam

memberikan pelayanan pengurusan IMB?

B. Pertanyaan Wawancara Dengan Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Bidang Tata Ruang, Perumahan, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Samosir

1. Bagaimana penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Wilayah

(RUTRW);

2. Bagaimana jika pengurusan IMB yang diajukan pemohon tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kota atau tidak sesuai dengan lokasi peruntukannya?

3. Apakah kepastian waktu penyelesaian pelayanan telah di informasikan dengan jelas?

4. Apakah ada pengawasan terhadap bagunan yang telah mendapatkan izin?

5. Apakah ada pengawasan terhadap bagunan yang belum mendapatkan

izin?

6. Apakah sanksi yang diberikan kepada pemohon yang memamfaatkan

dokumen izin untuk kegiatan/usaha selain daripada peruntukannya? 7. Apa saja peralatan kerja yang mendukung petugas dalam pelaksanaan

 

8. Apakah kantor Dinas Tata Ruang, Perumahan, Kebersihan dan

Pertamanan telah menetap dan tidak berpindah-pindah?

9. Apakah ada kendala-kendala yang dihadapi oleh Dinas Tata Ruang, Perumahan, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Samosir dalam memberikan pelayanan pengurusan IMB?

C. Pertanyaan Wawancara Dengan Masyarakat Yang Sudah Memiliki IMB Sebelum Mendirikan Bangunan

1. Apakah ada telah memahami bagaimana prosedur pengurusan IMB?

2. Apakah pengurusan IMB berbelit-belit atau tidak?

3. Apakah persyaratan dalam pengurusan IMB telah diberitahukan

secara jelas?

4. Apakah persyaratan dalm pengurusan IMB terasa memberatkan?

5. Apakah biaya yang dikenakan dalam pengurusan IMB terasa

memberatkan?

6. Apakah setiap biaya yang dibebankan ditandai dengan tanda bukti resmi sesuai dengan jumlah yang dibayarkan?

7. Apakah anda melihat adanya semacam pesan-pesan anti korupsi di papan informasi kantor BPMPT?

8. Apakah waktu penyelesaian pengurusan IMB telah sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan?

9. Apakah ketika mengurus IMB ada kendala yang anda hadapi

(misalnya bangunan yang didirikan tidak sesuai dengan lokasi peruntukannya)?

10.Apakah IMB yang telah diterbitkan disertai dengan

dokumen/sertifikat yang sah secara hukum?

11.Apakah pemberian dokumen/sertifikat IMB tersebut telah

memberikan jaminan hukum/rasa aman?

12.Apakah setiap petugas/unit kerja yang ada telah memberikan

pelayanan yang baik dan responsif?

 

14.Apa media/sumber imformasi yang anda peroleh dalam pengurusan IMB?

15.Menurut anda, apakah anda telah memperoleh kemudahan akses

dalam pengurusan IMB?

D. Pertanyaan Wawancara Dengan Masyarakat Yang Belum Memiliki IMB Namun Sudah Melakukan Pembangunan

1. Apakah anda pernah mendengar tenteng IMB?

2. Apakah yang anda tahu tentang IMB?

3. Apakah anda pernah mengikuti acara sosialisasi yang diadakan oleh BPMPT atau pemerintah setempat mengenai IMB?

4. Apakah anda pernah berusaha untuk mencari informasi tentang

pengurus IMB?

5. Apakah ketika anda mendirikan bagunan tanpa IMB, ada menerima teguran dari badan/dinas terkait?

6. Bagaiman proses penyelesaian permasalahan tersebut?

7. Apakah biaya yang dikenakan dalam pengurusan IMB terasa

memberatkan?

8. Apakah IMB yang telah diterbitkan disertai dengan

dokumen/sertifikat yang sah secara hukum?

9. Apakah setiap petugas/unit kerja yang ada telah memberikan

pelayanan yang baik dan responsif?

Dokumen terkait