• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.5.3 Mekanisme Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan

4. Ketentuan mengenai izin mendirikan bangunan gedung, kepemilikan, dan pendataan bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (20, dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

1.5.3 Mekanisme Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Mekanisme penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) meliputi enam tahapan yaitu sebagai berikut:

1. Tahapan pertama Pengajuan Berkas Permohonan di Loket Pelayanan

(Loket 1) yaitu sebagai berikut:

a. Pemohon datang ke Kantor Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kabupaten Samosir.

b. Pemohon izin mendapatkan informasi dan penjelasan dari BPMPT melalui petugas pelayanan perizinan di loket 1 (depan/front office) yang telah disediakan, mengisi formulir, melengkapi persyaratan yang ditentukan dan menyerahkan ke pada petugas di loket 1 (depan/front office)

c. Petugas loket 1 (depan/front office) menerima dan memeriksa berkas

permohonan setelah syarat-syarat dilengkapi berdasarkan ketentuan yang ditetapkan, memasukkan data ke computer, member nomor ID (identification) pada map permohonan, memberikan resi tanda terima berkas ke pemohon izin.

 

d. Petugas loket 1 (depan/front office) menyampaikan/meneruskan

berkas permohonan yang telah diberi nomor ID ke loket 2 atau loket 3 sesuai kelompok izin yang dimohonkan untuk proses selanjutnya.

2. Tahapan kedua Pemeriksaan Berkas (Loket 2) yaitu sebagai berikut: a. Petugas loket 2 (back office) meneliti berkas kelengkapan persyaratan

perizinan, kegiatan usaha, bidang usaha dari kebenaran sahnya dokumen yang dilampirkan

b. Petugas Loket 2 (back office) setelah dokumen persyaratan dinyatakan sah sesuai peraturan memasukkan data-data perusahaan yang diperlukan ke dalam computer untuk back up data perusahaan.

c. Petugas Loket 2 (back office) segera menindaklanjuti dengan membuat undangan peninjauan/pemeriksaan lapangan kepada anggota Tim Teknis terkait dengan melampirkan formulir Berita Acara Pemeriksaan (BAP) serta formulir Rekomendasi Teknis.

3. Tahapan ketiga Pemeriksaan Lokasi/Lapangan (Loket 2) yaitu sebagai berikut:

a. Tim Teknis BPMPT bersama Tim Teknis Satuan Kerja terkait

melakukan peninjauan lapangan sesuai jadwal dalam undangan

b. Tim Teknis BPMPT dan Tim Teknis SKPD terkait sesuai peninjauan

lapangan berkewajiban dengan segera memberi rekomendasi untuk kepastian dikeluarkannya izin atau tidak dikeluarkannya izin dengan memperhatikan batas waktu SPM, membuat BAP serta melaksanakan

 

proses administrasi perizinan dan selanjutnya mencetak naskah/surat izin dan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) sesuai besaran biaya yang ditetapkan Peraturan Daerah/Peraturan Bupati.

4. Proses SK/Ijin (Loket 2) meliputi Pemeriksaan/Meneliti ulang dan Penetapan Biaya/Retribusi yaitu sebagai berikut:

a. Kasubbid terkait dan Kabid Pelayanan Perizinan Menilit Ulang kebenaran seluruh keberadaan dokumen dan memberi paraf pada dokumen monitoring proses izin sebelum ditandatangani kepala BPMPT.

b. Kepala BPMPT memeriksa/meneliti ulang dan menandatangani

sertifikasi izin setelah ada paraf petugas berwenang dengan memperhatikan batas waktu SPM.

c. Izin yang telah selesai ditandatangani Kepala BPMPT, secepatnya petugas Back Office menghubungi pemohon izin untuk membayar retribusi di loket yang telah ditentukan

d. Untuk pembuatan salinan izin pemohon menggandakan izin sesuai kebutuhan dengan leges/pengesahan salinan ditanda tangani oleh Sekretaris BPMPT atau Kepala Bidang Pelayanan Perizinan BPMPT.

5. Pembayaran di Kasir (loket 4) yaitu sebagai berikut:

a. Loket 4 merupakan tempat pembayaran retribusi izin dan/atau biaya yang timbul akibat proses izin dan penyerahan izin.

 

b. Kasir atau dibantu Back Office menghubungi pemohon izin untuk segera membayar retribusi di loket yang telah ditentukan dan membayar retribusi paling lambat 7 hari.

c. Kasir setelah menerima Uang Retribusi dari pemohon segera menyetor

ke kas daerah/bank yang di tunjuk paling lama 1 x 24 jam.

d. Untuk pembuatan salinan dokumen izin pemohon menggandakan izin

sesuai kebutuhan dengan leges/pengesahan salinan ditanda tangani oleh Sekretaris BPMPT atau Kepala Bidang Pembayaran Perizinan BPMPT.

6. Penyerahan SK/Izin (Loket 4) yaitu:

Pada tahapan ini izin mendirikan bangunan akan diberikan atau diserahkan kepada pemohon.

JENIS IZIN DIPROSES DI LOKET 2:

1. Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik

2. Izin Usaha Pramuwisata;

3. Izin Jasa Agen Perjalanan Wisata; 4. Izin Jasa Konsultan Pariwisata;

5. Izin Klab Malam;

6. Izin Diskotik;

7. Izin Karaoke;

8. Izin Panti Mandi Uap;

 

10. Izin Usaha Billiard;

11. Izin Usaha Playstation/Video Game; 12. Izin Taman Rekreasi;

13. Izin Pemandian Alam;

14. Izin Usaha Kolam Pancing;

15. Izin Usaha Kebugaran/Fitness;

16. Izin Usaha Perahu Dayung;

17. Izin Usaha Sepeda Air;

18. Izin Group Musik Hiburan Non Traditional

19. Izin Pertunjukan Kesenian Atraksi Hiburan Komersil;

20. Izin Usaha Rumah Makan;

21. Izin Usaha Hotel;

22. Izin Usaha Pondok Wisata; 23. Izin Penginapan Remaja;

24. Izin Rumah Kost;

25. Izin Bungalow/Villa/Pesangrahan

26. Izin Balai Pertemuan 27. Izin Usaha Bar; 28. Izin Usaha Restoran;

29. Izin Usaha Warung Tenda;

30. Izin Usaha Jasa Boga/Toko Kue/Katering;

31. Izin Usaha Souvenir Shop; 32. Izin Usaha Salon Kecantikan;

 

34. Izin Usaha Industri (IUI);

35. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP);

36. Izin Usaha Gudang (IUG);

37. Tanda Daftar Perusahaan (TDP);

38. Izin Usaha Kantor Cabang; 39. Izin Trayek;

40. Izin Ganggauan (HO);

JENIS IZIN DI PROSES DI LOKET 3:

1. Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol;

2. Izin Usaha Perbengkelan Kendaraan Bermotor;

3. Izin Usaha Pertambangan Galian C;

4. Izin Praktek Perorangan Dokter;

5. Izin Praktek Perorangan Bidan;

6. Rekomendasi Pendirian Rumah Sakit Swasta;

7. Izin Poliklinik Umum;

8. Izin Rumah Bersalin;

9. Izin Praktek Perorangan Dokter Umum/Spesialis;

10. Izin Praktek Dokter Gigi; 11. Izin Asisten Apoteker; 12. Izin Praktek Perawat; 13. Izin Praktek Bidan; 14. Izin Toko Obat; 15. Izin Apotek;

 

16. Izin Optik; 17. Izin Tukang Gigi;

18. Izin Pengobatan Tradisional; 19. Izin Balai Pengobatan; 20. Izin Refleksi;

21. Izin Optisi;

22. Izin Tekniker Gigi;

23. Izin Industri Kecil Rumah Tangga, Makanan dan Minuman;

24. Izin Usaha Jasa Kontruksi (IUJK);

25. Izin Usaha Penggillingan Padi Huller dan Penyosohan Beras;

26. Izin Usaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan;

27. Izin Reklame;

28. Izin Insedentil Trayek;

29. Izin Peruntukan Penggunaan Tanah.

PENANGANAN RESTITUSI/PENGADUAN MASYARAKAT LOKET 5: Mekanisme :

1. BPMPT berkewajiban menyediakan loket dalam penanganan

restitusi/pengaduan masyarakat.

2. Apabila terjadi restitusi/pengaduan masyarakat, petugas yang ditunjuk dan/atau berdasarkan tugas pokok dan fungsinya harus segera memproses restitusi/pengaduan masyarakat berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

 

3. Untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat atas pelayanan yang

diberikan petugas, perlu disediakan akses kepada masyarakat untuk menyampaikan informasi, saran/pendapat/tanggapan, komplain/pengaduan dalam bentuk kotak pengaduan, kotak pos, atau satuan tugas penerima pengaduan yang berfungsi menerima dan menyelesaikan pengaduan masyarakat.

4. Setiap orang yang menyampaikan pengaduan, baik secara tertulis maupun secara langsung kepada pejabat/petugas penerima pengaduan diberikan tanda bukti pengaduan.

5. Pada tanda bukti pengaduan disebutkan nama dan jabatan petugas yang berwenang untuk menyelesaikan masalah/pengaduan tersebut dan jangka waktu penyelesaiannya.

6. Masukan dari masyarakat, baik berupa informasi, saran, pendapat, tanggapan dan/atau pengaduan hendaknya ditindaklanjuti dengan langkah-langkah dan upaya perbaikan pelayanan oleh unit pelayanan instansi pemerintah yang bersangkutan.

7. Apabila dalam pengaduan terdapat masyarakat yang dirugikan, perlu

dipertimbangkan pemberian kompensasi.

8. Pengaduan tertulis baik melalui surat maupun media elektronik oleh masyarakat harus disampaikan secara jelas dan bertanggungjawab dengan menyebutkan nama, alamat dan identitas yang sah (bukan “surat kaleng”)

9. Apabila dalam pengaduan ternyata terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh

petugas pelayanan maka perlu diberikan sanksi kepada petugas yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

 

10. Untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat atas pelayanan yang

diberikan petugas, perlu disediakan akses kepada masyarakat untuk menyampaikan informasi, saran/pendapat/tanggapan, komplain/pengaduan dalam bentuk kotak pengaduan, kotak pos atau satuan tugas penerima pengaduan yang berfungsi menerima dan menyelesaikan pengaduan masyarakat.

11. Setiap orang yang menyampaikan pengaduan, baik secara tertulis maupun secara langsung kepada pejabat/petugas penerima pengaduan diberikan tanda bukti pengaduan.

12. Pada tanda bukti pengaduan disebutkan nama dan jabatan petugas yang berwenang untuk menyelesaikan masalah/pengaduan tersebut dan jangka waktu penyelesaiannya.

13. Masukan dari masyarakat, baik berupa informasi, saran, pendapat, tanggapan dan/atau pengaduan hendaknya ditindaklanjuti dengan langkah-langkah dan upaya perbaikan pelayanan oleh unit pelayanan instansi pemerintah yang bersangkutan.

14. Apabila dalam pengaduan terdapat masyarakat yang dirugikan, perlu

dipertimbangkan pemberian kompensasi.

15. Pengaduan tertulis baik melalui surat maupun media elektronik oleh masyarakat harus disampaikan secara jelas dan bertanggung jawab dengan menyebutkan nama, alamat, dan identitas yang sah (bukan”surat kaleng”). 16. Apabila dalam pengaduan ternyata terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh

petugas pelayanan, maka perlu diberikan sanksi kepada petugas yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

 

Bagan 1.5.3 Mekanisme Penerbitan Izin Menerbitkan Bangunan (IMB) Pada BPMPT Kabupaten Samosir Tahun 2012

RUANG TUNGGU/ PEMOHON LOKET 1 INFORMASI/ PENDAFTARAN LOKET 2 & 3 PEMROSESAN LOKET 4 PENYERAHANSKRD

DAN SURAT IZIN

LOKET 5 RESTITUSI& PENGADUAN Sumber: BPMPT Tahun 2012 Mencari Informasi Memberikan Infromasi Menerima dan memeriksa berkas permohonan Dokumen Dikembalikan lengk Dokumen Dikembalikan Penelitian Berkas Peninjauan Lapangan

Cetak Izin & Cetak SKRD Surat Izin Surat Jawaban Pengaduan Penyerahan SKRD & Sertifikat Izin Pengaduan/ Kotak Saran Proses Penyelesaian Pengaduan Jawaban Pengaduan Ya Tidak Ditolak Rekomendasi Teknis

 

1.6 Defenisi Konsep

Konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak mengenai kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi perhatian ilmu sosial (Singarimbun, 1995: 37). Defenisi konsep bertujuan untuk merumuskan sejumlah pengertian yang digunakan secara mendasar dan menyamankan persepsi tentang apa yang akan diteliti serta menghindari salah pengertian yang dapat mengaburkan tujuan penelitian. (Silalahi, 2009: 112).

Agar mendapatkan kejelasan yang lebih rinci dari konsep yang akan diteliti, maka penulis menuliskan apa yang menjadi konsep penelitian. Adapun konsep daripada penelitian ini adalah:

1. Mekanisme

Mekanisme adalah tatacara atau cara kerja dari suatu organisasi, panitia/tim, perkumpulan, atau unit kerja dalam melaksanakan sesuatu.

2. Izin Mendirikan Bangunan

Izin Mendirikan Bangunan, yang selanjutnya disingkat IMB adalah perizinan yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada pemohon untuk membangun bangunan baru, rehabilitasi atau renovasi dan/atau memugar dalam rangka melestarikan bangunan sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku.

 

3. Bangunan Gedung

Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus

4. Rehabilitasi atau Renovasi dan/atau Memugar

Rehabilitasi atau Renovasi adalah sebuah proses mengembalikan obyek agar berfungsi kembali, dengan cara memperbaiki agar sesuai dengan kebutuhan sekarang, seraya melestarikan bagian-bagian dan wujud-wujud yang menonjol (penting) dinilai dari aspek sejarah, arsitektur dan budaya. Salah satu bentuk pemugaran yang sifat pekerjaannya hanya memperbaiki bagian-bagian bangunan yang mengalami kerusakan. Bangunan tersebut tidak dibongkar seluruhnya karena pekerjaan rehabilitasi umumnya melibatkan tingkat prosentase kerusakan yang rendah.

1.7 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, definisi konsep dan sistematika penulisan.

 

Dokumen terkait