• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Lokasi Penelitian

Dalam dokumen MODEL BUDAYA POLITIK (Halaman 29-58)

Bab 5 : Hasil yang Dicapai

5.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

5.1.1.A. Deskripsi Umum

Aceh Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak ditengah-tengah Provinsi Aceh. Secara geografis Kabupaten Aceh Tengah berada pada posisi antara 4010‖-4058‖ LU dan

96018‖ - 96022‖ BT. Wilayahnya yang seluas 431.839 Ha atau setara dengan 4.318,39 Km2, berbatasan langsung dengan Kabupaten Bener Meriah dan Bireuen di sebelah utara, Kabupaten Gayo Lues di sebelah selatan, Kabupaten Nagan Raya dan Pidie di sebelah barat, serta Kabupaten Aceh Timur di sebelah timur25.

Wilayah di kabupaten Aceh Tengah secara administratif terbagi menjadi 14 kecamatan yang terdiri atas 269 desa/ kampung defenitif dan 27 kampung persiapan. Pada Triwulan I tahun 2011, jumlah penduduknya mencapai 202.114 jiwa dengan kepadatan rata-rata 47 jiwa/Km2. Keadaan pendududuk berdasarkan suku bangsa, Kabupaten Aceh Tengah merupakan daerah yang majemuk dengan komposisi penduduk bersuku Gayo ± 60%, suku Jawa 30%, Aceh Pesisir 5%, dan sisanya merupakan suku lainnya seperti Batak, Padang, Cina, dsb dengan mayoritas penduduk beragama Islam yakni sebanyak 97%. Berikut disajikan data Penduduk Kabupaten Aceh Tengah berdasarkan kecamatan Tahun 2008.

30

Tabel 1: Penduduk Aceh Tengah Berdasarkan Kecamatan.

N o Kecamata n Luas Wilay ah (Km2) Jumlah Kampu ng (Desa) Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah Rumah Tangga (KK) Jumlah Rumah Tangga Pra Sejahtera L P Jumlah 1. Linge 2.075, 28 25 4.476 4.582 9.058 3.287 1.097 2. Bintang 429,00 24 4.556 4.652 9.208 2.198 887 3. Lut Tawar 99,56 21 9.203 9.971 19.174 4.259 911 4. Kebayakan 56,34 20 6.947 6.851 13.798 3.336 995 5. Pegasing 99,00 31 8.976 9.295 18.271 3.914 1.602 6. Bebesen 47,19 28 17.319 18.637 35.956 8.198 1.647 7. Kute Panang 35,06 23 3.674 3.529 7.203 1.871 786 8. Silih Nara 98,00 33 10.964 10.937 21.901 5.371 2.057 9. Ketol 404,53 25 5.938 5.902 11.840 3.072 784 10 . Celala 89,00 16 4.341 4.346 8.687 2.137 990 11 . Atu Lintang 105,04 10 3.645 3.541 7.186 1.662 642 12 . Jagong Jeget 82,53 11 4.835 4.335 9.170 2.375 824 13 . Bies 28,86 12 3.321 3.601 6.922 1.699 367 14 . Rusip Antara 669,00 16 3.663 3.367 7.030 1.620 927 Jumlah 4.318, 39 295 91.858 93.546 185.40 4 44.999 14.516

Sumber : Aceh Tengah Dalam Angka 2009, diolah

Kabupaten Aceh Tengah memiliki topografi wilayah bergunung dan berbukit dengan ketinggian rata-rata bervariasi antara 200 – 2.600 meter diatas permukaan laut. Penggunaan

31

lahannya didominasi oleh kawasan hutan seluas 280.647 Ha atau 64,98% dari luas wilayah, dan sisanya berupa tanah bangunan, sawah, tegal/ kebun, lading/huma, padang rumput, rawa-rawa, kolam, tambak, perkebunan dan areal peruntukan lainnya. Pada umumnya jenis tanahnya bervariasi, 68% diantaranya terdiri dari tanah podsolik coklat dan merah kuning dengan tekstur liat berpasir, struktur remuk, konsistensi gembur permeabilitas sedang. Keadaan tersebut menjadikan Aceh Tengah sebagai daerah yang subur dan menjadi pusat produksi hasil pertanian dataran tinggi di Provinsi Aceh. Sesuai dengan letak geografisnya, iklimnya termasuk iklim equatorial, dengan jumlah hari hujan rata-rata 137 hari/ tahun dan curah hujan rata-rata 1.822 m/tahun. Suhu udara rata-rata berkisar pada 20 derajad celcius dengan kelembaban nisbi antara 80 – 84%26.

Kabupaten ini juga memiliki sebuah danau yang diberi nama danau Laut Tawar. Danau tersebut dikelilingi oleh perbukitan yang ditumbuhi pohon Pinus Merkusi. Luas Danau ini sekitar 5.472 Ha dengan air yang bersumber dari sejumlah mata air dan 21 buah sungai kecil.

5.1.1.B. Perekonomian

Kabupaten Aceh Tengah memiliki sumber daya alam yang cukup beragam dan potensial bagi kegiatan investasi dan perdagangan. Apalagi kabupaten Aceh Tengah merupakan daerah yang berada pada titik ketinggian tertentu dan juga dikelilingi oleh pegunungan, sehingga ada banyak potensi ekonomi yang bisa digali oleh masyrakat setemopat dan jugapemerintah daerah.

Ada beberapa sektor unggulan yang bisa dikembangkan dan diarahkan pada sektor pertanian sebagai sektor dominan, disamping sektor lain yang juga cukup potensial seperti sektor perikanan, peternakan, industri dan pariwisata. Beragamnya potensi yang dimiliki ini, sebagaia besar belum dimanfaatkan secara optimal akibat kurangnya sarana pendukung dan penguasaan tekhnologi yang kurang sehingga pergerakan pertumbuhan dan usaha untuk meningkatkan produksi tidak begitu signifikan.

5.1.1.B.1. Perkebunan

Sektor perkebunan merupakan sektor unggulan di Kabupaten Aceh Tengah yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

26

32

Komoditi perkebunan yang menjadi unggulan adalah kopi. Luas perkebunan kopi di Kabupaten Aceh Tengah mencapai 47.854 ha atau 11% dari luas wilayah kabupaten, dengan jumlah produksi kopi (biji hijau) rata-rata sebesar 21.861,42 ton/ tahun. Untuk perluasan tanaman kopi, masih terdapat potensi lahan seluas 58.744 ha yang tersebar hampir diseluruh kecamatan, sehingga secara total proporsi ekspor kopi Aceh Tengah mencapai 7% dari volume total ekspor nasional. Namun keuntungan dari hasil produksi dan penjualan kopi belum berpihak kepada petani secara langsung, melainkan, komoditi ini masih dinikmati oleh para pedagang, akibat keterbatasan pengetahuan dan informasi para petani27.

Disamping tanaman kopi, komoditi lain pada sektor perkebunan yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sesuai dengan potensi lahan dan budidaya serta prospek pasar baik lokal maupun ekspor adalah tebu. Tanaman tebu di Kabupaten Aceh Tengah yang diusahakan oleh penduduk adalah merupakan bahan baku untuk membuat gula merah, yang diproduksi oleh masyarakat petani tebu di daerah ini. Pada saat ini luas tanaman tebu mencapai 5.532 ha dengan luas produksi sebanyak 31.118 ton per tahun. Secara keseluruhan, tanaman perkebunan di Kabupaten Aceh Tengah meliputi 16 jenis tanaman, jenis dan besar produksi tahunan seperti tersaji pada tabel berikut28 :

Tabel 2: Produksi Tahunan Kabupaten Aceh Tengah.

No Jenis Tanaman Luas Tanam (Ha) Jumlah Produk si (Ton) No Jenis Tanaman Luas Tana m (Ha) Jumlah Produks i (Ton)

1. Kopi Arabika 46.430 27.420 9. Kemiri 641 211 2. Kopi Robusta 3.301 1.137 10. Nilam 72 4 3. Tebu 5.532 32.118 11. Sere wangi 2 -

4. Kakao 254 12 12. Jahe 30 56

5. Tembakau 22 4 13. Pinang 119 41

6. Lada 23 5 14. Kelapa 65 6

7. Casia Vera 617 468 15. Pala 21 5 8. Aren 148 31 16. Kapuk/Randu 3 1 JUMLAH 56.327 61.195 JUMLAH 953 324 27 Regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/displayprofil.php 28ibid

33

JUMLAH 57.28

0

61.519

Sumber : Aceh Tengah Dalam Angka, 2009

5.1.1.B.2. Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Selain tanaman perkebunan, Kabupaten Aceh Tengah juga kaya dengan tanaman pangan dan hortikultura seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Produksi sayur-sayuran saat ini mencapai ± 14.855 ton pertahun, yang didominasi oleh komoditas kol/ kubis sebesar 3.552 ton (23,91%), disusul kentang sebesar 2.399 ton (16,15%), tomat 1.966 ton (13,23%), cabe sebanyak 1.896 ton (12,76%), dan sisanya berupa cabe rawit, bawang, ketimun, wortel dan lain-lain. Sedangkan produksi buah-buahan saat ini tercatat sekitar 11.621 ton, dengan produksi terbesar adalah jeruk keprok, pisang, alpukat, jeruk siam, durian, nenas dan jenis buah-buahan dataran tinggi lainnya29.

Sebagai sentra tanaman hortikultura di Provinsi Aceh, Kabupaten Aceh Tengah memiliki potensi lahan untuk pengembangan seluas 32.520 Ha. Berdasarkan luas tanam dan luas panen yang ada, peluang perluasan lahan masih sangat memungkinkan. Adapun peluang investasi yang dan perdagangan yang ditawarkan adalah pembangunan industri pengolahan hasil pertanian, penyediaan alat pertanian, pengembangan tekhnologi dan pemasaran hasil.

5.1.1.B.3. Peternakan

Meskipun masih dilakukan dalam skala terbatas dan penggunaan tekhnologi yang sederhana, usaha peternakan baik ternak besar maupun ternak kecil di Kabupaten Aceh Tengah telah banyak diusahakan oleh petani. Dari berbagai jenis ternak yang dikembangkan, jenis ternak yang cukup prospektif untuk dikembangkan adalah kerbau, sapi, kambing/ domba, dan kuda. Potensi ini didukung oleh ketersediaan lahan pengembalaan yang cukup luas. Padang pengembalaan yang didaerah ini dikenal dengan ‖peruweren‖ memiliki areal seluas 41.500

Ha. Areal tersebut merupakan aset daerah yang diatur dalam Perda/ Qanun Kabupaten Aceh Tengah. Disamping areal tersebut, 11,02% dari luas hutan didaerah ini juga ditumbuhi padang rumput yang sangat cocok untuk pengembangan usaha peternakan. Berdasarkan pada potensi tersebut, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah saat ini sedang melaksanakan/ mengembangkan Proyek Sentra Penghasil Ternak yang berlokasi di Ketapang dengan luas areal lebih kurang 3.000 Ha. Melalui program ini, Peternakan Terpadu Ketapang nantinya

34

akan menjadi pusat penjualan ternak, industri dendeng sapi serta kawasan agrowisata yang indah30.

Berikut disajikan populasi dan produksi hasil ternak di Kabupaten Aceh Tengah pada Tahun 2009

Tabel 3 : Populasi Hasi Ternak Kabupaten Aceh Tengah.

No Jenis Ternak Populasi (ekor)

1. Sapi Potong 5.666 2. Kerbau 21.472 3. Kuda 2.172 4. Kambing 6.580 5. Domba 2.597 6. Ayam Buras 133.965

7. Ayam Ras Pedaging 173.508

8. Itik/ Bebek 64.267

Sumber : Aceh Tengah Dalam Angka, 2009 5.1.1.B.4. Perikanan

Kegiatan perikanan di Kabupaten Aceh Tengah sebagian besar berupa perikanan air tawar dengan memanfaatkan Danau Laut Tawar dan daerah aliran sungainya serta budidaya melalui kolam/ tambak dan minapadi. Sumber daya ikan memiliki peluang tinggi untuk dikembangkan karena adanya dukungan air yang sangat melimpah. Potensi lahan budidaya air tawar mencapai 5.811,20 Ha, yang sebagian besar terdapat di Danau Laut Tawar. Dari luas tersebut, yang telah dibudidayakan dan dimanfaatkan baru mencapai 504,70 Ha. Sedangkan sisanya belum dimanfaatkan karena keterbatasan sarana dan prasarana. Jumlah produksi ikan air tawar di Kabupaten Aceh Tengah tercatat sebanyak 50% berasal dari penangkapan di danau, 25% hasil budidaya keramba/ jaring tancap, 13% budidaya kolam dan sisanya sebanyak 12% bersumber dari penangkapan di sungai. Dari keseluruhan produksi ikan tersebut masih belum mampu mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat. Oleh karena itu, selama ini sebagian besar kebutuhan ikan dipasok dari Kabupaten Bireuen.

35

Peluang bisnis dan investasi yang masih cukup terbuka pada sektor perikanan ini adalah pembudidayaan ikan air tawar yang dapat dikembangkan dikolam-kolam masyarakat, atau dipinggiran Danau Laut Tawar dengan cara membuat keramba tancap dan jaring apung.

5.1.1.B.5. Kehutanan.

Kabupaten Aceh Tengah memiliki kawasan hutan seluas 280.647 Ha atau 64,98% dari luas kabupaten, yang terdiri dari hutan lindung (142.490 Ha), suaka alam/ taman buru (85.381 Ha), dan hutan produksi/ produksi terbatas (52.776 Ha). Sebagian besar hutan yang ada merupakan hutan alam tropis heterogen dan hutan pinus homogen, sehingga memiliki potensi yang sangat tinggi.31

Hasil utama hutan Aceh Tengah adalah kayu pinus mercusii, kayu rimba campuran, meranti, gerupel, jeumpa dan lain-lain, serta hasil ikutan (hasil hutan non kayu) berupa rotan, sarang burung walet dan sebagainya.

Potensi hutan digunakan untuk kepentingan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat, dengan memanfaatkan hasil hutan yang ada dengan prinsip tetap memelihara kelestarian dan ekosistemnya, yaitu dengan upaya mencegah berbagai aktifitas seperti penjarahan dan pengrusakan hutan penataan hutan sebagai sumber daya alam memiliki potensi ekonomi terus ditempuh melalui peningkatan penertiban penebangan hutan, penghijauan, reboisasi, dan rehabilitasi lahan kritis.

5.1.1.B.6. Pertambangan dan Energi.

Berdasarkan hasil survey, bahan galian/ tambang yang terkandung diwilayah Kabupaten Aceh Tengah sangat bervariasi, mulai dari bahan galian Golongan A (uranium, minyak bumi, timah hitam), Golongan B (emas, tembaga, belerang, borax, firit, perak, pasir besi), dan Golongan C seperti batu gamping, andesit, granit, marmer, batu sabak, serpentit, lempung, dan trass. Seluruh bahan galian tersebut sampai saat ini belum ada yang dieksplorasi kecuali bahan galian pasir dan batuan.

5.1.1.B.7. Industri.

Sektor industri merupakan salah satu lapangan usaha yang cukup besar dalam membentuk PDRB Kabupaten Aceh Tengah. Lapangan usaha ini memberikan kontribusi sebesar 6,84%

36

dan secara perlahan terus menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Sesuai dengan potensi alam, maka jenis industri yang berkembang didominasi oleh industri kilang pengupasan/ penggilingan kopi dan industri kilang tebu. Kedua jenis industri ini selalu dilakukan pembinaan dalam upaya menjaga kualitas hasil produksi.32

5.1.1.B.8. Pariwisata.

Dalam pembagian Zona Pembangunan Daerah Istimewa Aceh (sekarang Provinsi Aceh), Kabupaten Aceh Tengah ditetapkan sebagai zona pertanian dan pariwisata. Hal ini didasarkan pada potensi alam dan keadaan iklim yang sangat cocok sebagai daerah peristirahatan. Kabupaten Aceh Tengah memiliki 36 objek wisata, diantaranya terdiri dari agro wisata (2 jenis), wisata alam/ ekowisata (20 jenis), dan wisata budaya (14 jenis), yang tersebar hampir diseluruh kecamatan. Danau Laut Tawar adalah salah satu objek wisata unggulan yang cukup dikenal baik bagi wisatawan local maupun regional33.

Dilihat dari objek wisata yang ada, potensi Kabupaten Aceh Tengah untuk dikembangkan sebagai daerah wisata masih sangat cukup prospektif. Pengembangan yang diperlukan adalah pembangunan dalam bidang sarana dan prasarana yang masih kurang dan bahkan tidak terperhatikan sehingga mengurangi kenyamanan dari pada turis lokal maupun turis mancanegara.

5.1.1.C. Sarana dan Prasarana. 5.1.1.C.1. Transportasi.

Secara umum, kondisi sarana dan prasarana di Kabupaten Aceh Tengah telah cukup memadai untuk mendukung investasi. Sejak adanya program jalan yang dikembangkan dengan sistim jaring laba-laba (Ladia Galaska) untuk menembus isolasi daerah, didaerah ini telah terdapat 7 trace jalan yang menghubungkan Aceh Tengah dengan daerah luar, antara lain : Takengon –

Bener Meriah – Bireuen; Takengon – Iseise – Belang Kejeren – Kotacane; Takengon – Celala

– Beutong Ateuh – Aceh Jaya; Takengon – Genting – Pameu – Geumpang Pidie; Takengon –

Bener Meriah – Krueng Geukeuh – Lhokseumawe; Takengon – Samar Kilang – Alue iemirah – Aceh Timur; dan Takengon – Delung Sekinel – Penarun – Peureulak. 34

32 Regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/displayprofil.php. 33 Ibid. 34Imarho.files.wordpress.com/.../profil-kab-aceh-tengah.

37

Selain melalui darat, Kabupaten Aceh Tengah juga dapat ditempuh melalui angkutan udara dalam waktu tempuh ± 45 menit dari Bandar Polonia Medan ke Bandara Rembele (Kab. Bener Meriah) dan ± 30 menit dari Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh. Selanjutnya dari Bandara Rembele ke Takengon (Ibukota Kabupaten Aceh Tengah) dapat ditempuh melalui perjalanan darat dalam waktu 20 menit.

5.1.1.C.2. Pos dan Telekomunikasi.

Sampai dengan Tahun 2010, sarana pos dan telekomunikasi telah menjangkau hampir seluruh wilayah kecamatan dalam Kabupaten Aceh Tengah. Fasilitas ini melayani dengan baik hubungan komunikasi baik local, SLJJ maupun SLI. Khusus untuk jaringan telekomunikasi, disamping PT. TELKOM, telah hadir beberapa operator jaringan selular (GSM) seperti Telkomsel, Indosat, Satelindo, dan Flexy yang menjangkau hampir seluruh kawasan pemukiman penduduk. Didaerah ini juga terdapat koneksi internet yang cukup baik untuk diakses oleh masyarakat. Adapun untuk pengiriman barang dan jasa (benda-benda pos) baik kedalam dan keluar daerah dilayani melalui kantor PT. Pos Indonesia yang tersebar hampir disetiap kecamatan. Selain itu, terdapat pula usaha kurir, jasa titipan, ekspedisi dan angkutan yang menerima titipan surat dan barang.35

5.1.1.C.3. Energi Listrik dan Air Bersih.

Hampir seluruh wilayah kabupaten ini sudah terlayani dengan fasilitas listrik khususnya dari PLN, yang dipasok melalui Gardu Induk di Sumatera Utara. Untuk waktu kedepan, pasokan listrik didaerah ini, seluruh Aceh dan sebagian wilayah Sumatera Utara akan dihasilkan melalui PLTA Perusangan yang akan dibangun di Kabupaten Aceh Tengah. Sementara itu, penyediaan kebutuhan air minum/ air bersih untuk wilayah ibukota kecamatan dan desa-desa sekitar yang terjangkau, sebagian besar telah dilayani oleh cabang-cabang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tawar Takengon yang memanfaatkan mata air pegunungan dengan sistim pendistribusian secara grafitasi. Pada saat-saat kemarau, antara bulan mei sampai dengan agustus, sebagian masyarakat diperkotaan mengalami krisis air bersih akibat kekurangan pasokan air dari PDAM. Kondisi ini menyebabkan masyarakat harus membeli air bersih dengan biaya berkisar antara Rp. 40.000 s/d 50.000 per seribu liter.36

35

ibid

38

5.1.1.C.4. Perbankan dan Lembaga Keuangan Mikro.

Lembaga Perbankan (Bank Umum) yang beroperasi di Kabupaten Aceh Tengah adalah Bank Rakyat Indonesia/BRI (Kantor Cabang dan beberapa unitnya), Bank Aceh (Kantor Cabang dan beberapa kantor kasnya), Cabang Bank Mandiri, Kantor Cabang Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN), USP Bank Danamon, ditambah satu Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) yang didirikan oleh Pemda Kabupaten Aceh Tengah. Disamping lembaga perbankan tersebut, di Kabupaten Aceh Tengah juga terdapat beberapa Lembaga Keuangan Mikro yang digerakkan oleh Koperasi, serta terdapat pula LKM Grameen Bank Bangladesh.

39

5.1.2. Kabupaten Bener Meriah. 5.1.2.A. Gambaran Umum.

Kabupaten bener meriah merupakan salah satu kabupaten di provinsi Nangroe Aceh Darussalam, kabupaten ini merupakan kabupaten terrmuda saat ini di provinsi Nangroe Aceh Darussalam karena merupakan hasil pemekaran dari kabupaten Aceh Tengah Berdasarkan undang- undang No. 41 tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bener Meriah di Provinsi Aceh. Diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri tanggal 7 Januari 2004 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Tengah.

5.1.2.A.1. Letak Geografis.

Secara geografis kabupaten Bener Meriah terletak pada 04˚ 33‘ 50‖ - 04˚ 54‘ 50‖ garis Lintang Utara dan 96˚ 40‘ 75‖ - 97˚ 17‘ 50‖ Bujur Timur, berada pada ketinggian 100 – 2.500 m dpl. Dengan batas-batas sebagai berikut :

1. Sebelah Utara dengan Kabupaten Aceh Bireuen. 2. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Aceh Tengah. 3. Sebelah Timur dengan Kabupaten Aceh Timur. 4. Sebelah Barat dengan Kabupaten Aceh Tengah

Kabupaten Bener Meriah yang beribukota di Simpang Tiga Redelong memiliki luas 1.919,69 km2 terdiri dari 10 Kecamatan dan 233 desa, Yaitu Kecamatan Timang Gajah, Kecamatan Gajah Putih, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kecamatan Bukit, Kecamatan Wih Pesam, Kecamatan Bandar, Kecamatan Bener Kulipah, Kecamatan Syiah Utama, Kecamatan Mesidah dan Kecamatan Permata. Wilayah yang memiliki daerah terluas yaitu Kecamatan Syiah Utama dengan luas wilayah 792,71 Km2 atau 41,29%, sedangkan untuk wilayah yang memiliki daerah terkecil yaitu Kecamatan Bener Kulipah dengan luas wilayah 20,75 Km2 atau1.08%.

5.1.2.A.2. Topografi.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik kabupaten Bener Meriah letak Topografi sebagian besar desa di kabupaten Bener Meriah adalah di daerah yang berbukit-bukit dan pegunungan dengan jumlah wilayah administrasi sebanyak 115 desa. Kabupaten Bener

40

Meriah ini bercorak sebagai kabupaten daerah pegunungan sama seperti kabupaten Aceh Tengah dan juga Kabupaten Gayo Lues.

Kabupaten Bener Meriah memiliki beberapa puncak gunung seperti Gunung Talang (masih aktif), Gunung Geureudong, Gunung Burne Rajawali, Gunung Burne Draung Malem, Gunung Kulam Raja.

Dengan keadaan topografi kabupaten Bener Meriah yang umumnya merupakan pegunungan dan sangat memiliki potensi untuk pengembangan potensi pertanian, perkebunan dan tanaman pangan, peternakan dan perikanan. Selain itu, dengan potensi alam yang boleh dibilang luar biasa ini maka tak dapat dipungkiri bahwa Kabupaten Bener meriah memiliki potensi pariwisata yang luar biasa, apakah itu wisata alam dan juga wisata sejarah dan juga kekayaan adat budaya yang melingkupinya.

5.1.2.A.3. Iklim dan Cuaca.

Kabupaten Bener Meriah merupakan kawasan yang beriklim tropis sama dengan kebanyakan daerah di Indonesia dan juga Kabupaten di Nanggroe Aceh Darussalam. Dengan iklim tropis yang dominan maka curah hujan pertahunnya cukup tinggi berkisar 1.000 – 2.5000 (mm) pertahun dengan jumlah hari hujan 143 – 178.

Umumnya Hujan turun pada bulan September hingga februari, dengan musim kemarau

terjadi pada bulan Maret sampa Agustus. Temperatur maksimum berkisar pada 26˚ C dan

minimum 18˚ - 23˚ C dan kelembapan relatif pada kisaran maksimum 75,8 % dan

kelembapan relative minimum 20%.

5.1.2.A.4. Pembagian Wilayah.

Secara keseluruhan Kabupaten Bener Meriah berada di dataran Tinggi Gayo, yang meliputi areal seluas ± 1.888,70 km². Kabupaten ini terdiri dari 10 kecamatan, yaitu :

Tabel 4 : Kecamatan Pada Kabupaten Bener Meriah.

No Nama Kecamatan Luas [km²]

1 Bandar 102,842

41

3 Permata 193,226

4 Pintu Rime Gayo 364,565

5 Syiah Utama 943,841 6 Timang Gajah 111,898 7 Wih Pesam 54,3389 8 Mesidah 377,666 9 Gajah Putih 64,297 10 Bener Kelipah 26,543

5.1.2.B. Potensi Wilayah Kabupaten Bener Meriah. 5.1.2.B.1. Perekonomian.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai tolok ukur produktivitas merupakan bentuk pandangan seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu daerah atau wilayah dalam jangka waktu satu tahun. Sedangkan PDRB kabupaten Bener Meriah sendiri pada tahun 2009 adalah sebesar 721,64 miliyar Rupiah, setengah disumbangkan oleh sektor Pertanian sebagai salah satu unggulan di Kabupaten Bener Meriah.

Penyumbang kedua terbesar adalah sektor jasa-jasa. Kabupaten Bener Meriah sendiri menyumbang 2,7% dari total PDRB ADHB Provinsi Namggroe Aceh Darussalam pada tahun 2009. PDRB Kabupaten Bener Meriah selalu menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun. Dalam kurun waktu sembilan tahun terakhir, PDRB Kabupaten Bener Meriah telah mengalami kenaikan yang cukup sigmifikan yaitu lebih dari 1,5 kali lipat.

Pada tahun 2008, PDRB perkapita Kabupaten Bener Meriah sebesar 11,94 juta Rupiah, naik dari tahun 2007 (10,32 juta rupiah). Dan pada tahun 2009 naik lagi menjadi 13,74 juta rupiah. Artinya, pada tahun 2009 rata-rata tiap penduduk kabupaten Bener Meriah menghasilkan nilai tambah sebesar 13, 74 juta rupiah.

Sedangkan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bener Meriah menurut Lapangan Uaha yang berlaku pada Tahun 2010 dan 2011 menunjukkan tren kenaikan yang cukup signifikan, berdasarkan tabel berikut ini :

42

Tabel 5 : Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bener Meriah.

No Lapangan Usaha 2010 (Juta Rp) 2011 (juta Rp)

1 pertanian 840 701,26 899 140,12

2 Pertambangan & penggalian 13 161,58 14 973,47 3 Industri pengolahan 51 824,59 57 344,05 4 Listrik, Gas & Air Bersih 16 340,98 20 091,77

5 Bangunan 324 762,93 364 762,62

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 149 969,48 180 261,54 7 Pengangkutan & komunikasi 123 826,34 147 852,36 8 Keuangan, persewaan & Jasa

Perusahaan

54 280,41 67 771,68

9 Jasa - jasa 205 522,22 233,692,24

Sumber http://www.benermeriahkab.go.id tentang PDRB Kabupaten Menurut Lapangan Usaha.

5.1.2.B.2. Sarana Pariwisata.

Berdasarkan data dari wikipedia.org menyatakan bahwa ada beberapa sarana dan prasarana pariwisata di Kabupaten Bener Meriah baik wisata alam maupun wisata budaya dan sejarah, hal ini merujuk kepada struktrur wilayah kabupaten Bener Meriah yang dikelilingi gunung dan juga sarat akan budaya dan sejarah, sarana wisata tersebut antara lain :

1.Pemandian Air Panas Simpang Malik di Kota Redelong, Kabupaten Bener Meriah 2.Air Terjun Tansaran Bidin di Desa Tansaran Bidin, Kecamatan Bandar

3.Makan Datu Beru

4.Monumen Radio Rimba Raya di Kamoung Rime Raya, Kecamatan Pintu Rime Gayo

5.1.2.B.3. Kependudukan.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Bene meriah jumlah penduduk Kabupaten Bener Meriah pada Tahun 2003 adalah sebanyak 106.549 jiwa meningkat tajam pada 2007 dengan jumlah 118.660 jiwa. Hingga tahun 2010 jumlah penduduknya berjumlah 122.227 jiwa, yang terdiri dari 62.059 jiwa pria dan 60.218 jiwa wanita.

43

Sedangkan jumlah Penduduk dan sex ratio menurut kecamatan Tahun 201137

Tabel 6: Jumlah Penduduk dan Sex Ratio Kabupaten Bener Meriah.

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Total Sex Ratio 1 Timang Gajah 9 028 8 785 17 813 102,77 2 Gajah Putih 3 916 3 814 7 730 102,67 3 Pintu Rime Gayo 5 419 5 124 10 543 105,76 4 Bukit 11 297 11 213 22 510 100,75 5 Wih Peam 10 523 10 061 20 584 104,59 6 Bandar 11 147 10 967 22 114 101,64 7 Bener Kelipah 2 017 1 957 3 974 103,07 8 Syah Utama 660 656 1 316 100,61 9 Mesidah 1 749 1 552 3 301 112,69 10 Permata 7 724 7 467 15 191 103,44

Sedangkan Jumlah Penduduk menurut kelompok umur Tahun 2011

Tabel 7: Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Kabupaten Bener Meriah.

No Kelompok Umur Laki-laki Perempuan total

1 0-4 7 481 7 180 14 661 2 5-9 7 050 6 837 13 887 3 10-14 6 626 6 422 13 048 4 15-19 5 186 4 924 10 110 5 20-24 5 164 5 121 10 285 6 25-29 6 074 6 232 12 306 7 30-34 6 204 5 804 12 008 8 35-39 5 278 4 844 10 122 9 40-44 3 977 3 662 7 639 37 http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/displayprofil.php?ia=1117

44 10 45-49 3 042 3 029 6 071 11 50-54 2 407 2 382 4 789 12 55-59 1 824 1 664 3 488 13 60-64 1 259 1 334 2 593 14 65-69 901 946 1 847 15 70-74 486 551 1 037 16 75-keatas 521 664 1 185 5.1.2.B.4. Tenaga Kerja.

Sekitar 78,76 % dari jumlah penduduk di Kabupaten Bener Meriah bekerja dilapangan pekerjaan pada sektor pertanian, perkebunan, perburuan, perikanan dan kehutanan; sebesar

Dalam dokumen MODEL BUDAYA POLITIK (Halaman 29-58)

Dokumen terkait