• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Data mengenai Prestasi Belajar, Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Konformitas Teman Sebaya, Dan Keputusan Siswa

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi Data mengenai Prestasi Belajar, Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Konformitas Teman Sebaya, Dan Keputusan Siswa

Setelah Lulus Sekolah.

Berdasarkan hasil penelitian, maka data mengenai prestasi belajar, status sosial ekonomi orang tua, konformitas teman sebaya, dan keputusan siswa setelah lulus sekolah sebagai berikut:

1. Analisis responden menurut Prestasi Belajar

Tabel V. 3 Prestasi Belajar Siswa

Nilai Raport Siswa Frekuensi presentase

8,0 – 10,0 29 43% 6,6 – 7,9 38 57% 5,6 – 6,5 0 0% 5,0 – 5,5 0 0% 0,0 – 4,9 0 0% Jumlah 67 100%

Sumber: data diolah, 2012

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa prestasi belajar siswa dari nilai raport siswa dari nilai 0,0-4,9 adalah sebanyak 0 (0%) siswa, nilai 5,0-5,5 adalah sebanyak 0 (0%) siswa, nilai 5,6-6,5 adalah sebanyak 0 (0%) siswa, nilai 6,6-7,9 adalah sebanyak 38 (57%) siswa dan nilai 8,0-10,0 adalah sebanyak 29 (43%) siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar prestasi belajar siswa berdasarkan nilai raport adalah antara nilai 6,6-7,9 yaitu sebanyak 38 siswa atau sebesar 57%.

2. Analisis responden menurut Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Berikut ini akan disajikan data tentang karakteristik responden dilihat dari variabel status sosial ekonomi orang tua:

a. Tingkat Pendidikan Orang Tua (ayah atau ibu)

Berikut ini akan disajikan data mengenai pendidikan terakhir orang tua yang dalam penelitian ini digolongkan menjadi:

Tabel V. 4

Tingkat Pendidikan Orang Tua

Tingkat Pendidikan Frekuensi presentase

Lulus SD 19 28% Lulus SMP 14 20% Lulus SMA 17 25% Lulus Diploma 11 16% Lulus Sarjana 8 11% Jumlah 67 100%

Sumber: data diolah, 2012

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa pendidikan terakhir orang tua siswa sebanyak 19 (28%) adalah lulusan SD, sebanyak 14 (20%) adalah lulusan SMP, sebanyak 17 (25%) adalah lulusan SMA, sebanyak 11 (16%) adalah lulusan Diploma dan sebanyak 8 (11%) adalah lulusan Sarjana. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar orang tua siswa adalah lulusan SD yaitu sebanyak 19 orang tua siswa atau 28%.

b. Pekerjaan Orang Tua (ayah atau ibu)

Dalam penelitian ini pekerjaan orang tua digolongkan menjadi: Tabel V. 5

Pekerjaan Orang Tua

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Golongan A 4 6% Golongan B 23 34% Golongan C 9 13% Golongan D 10 15% Golongan E 7 10% Golongan F 3 5% Golongan G 4 6% Golongan H 4 6% Golongan I 3 5% Jumlah 67 100%

Sumber: data diolah, 2012

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa pekerjaan orang tua siswa termasuk ke dalam golongan A sebanyak 4 (6%), golongan B sebanyak 23 (34%), golongan C sebanyak 9 (13%), golongan D sebanyak 10 (15%), golongan E sebanyak 7 (10%), golongan F sebanyak 3 (5%), golongan G sebanyak 4 (6%), golongan H sebanyak 4 (6%) dan golongan I sebanyak 3 (5%). Jadi dapat disimpulkan bahwa pekerjaan orang tua siswa yang paling banyak adalah golongan pekerjaan B yaitu sebanyak 23 atau 34%.

c. Penghasilan total orang tua dalam satu bulan (ayah atau ibu)

Dalam penelitian ini penghasilan orang tua siswa digolongkan menjadi:

Tabel V. 6

Penghasilan Orang Tua Siswa

Penghasilan Orang Tua Siswa Frekuensi Persentase

> Rp 892.660,00 47 70%

Rp 892.660,00 – 1.700.000,00 10 15%

> Rp 1.700.000 10 15%

Jumlah 67 100%

Sumber: data diolah, 2012

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa orang tua (ayah atau ibu) siswa sebanyak 47 (70%) berpenghasilan kurang dari Rp892.660,00, sebanyak 10 (15%) berpenghasilan antara Rp 892.660,00 – Rp1.700.000,00 dan sebanyak 10 (15%) berpenghasilan lebih dari Rp1.700.000. jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penghasilan orang tua siswa berpenghasilan kurang dari Rp892.660,00 yaitu sebanyak 47 orang tua siswa atau sebesar 44%.

Status sosial ekonomi orang tua dalam penelitian ini masih berupa data mentah. Oleh karena itu, data mentah tersebut akan disajikan dalam bentuk tabel yang berisi data yang telah digolong- golongkan ke dalam kategori-kategori yang disebut tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel V. 7

Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Frekuensi Persentase Kategori

5 8% Tinggi

12 18% Sedang

50 74% Rendah

67 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 50 orang tua siswa atau sebesar 74% berstatus sosial ekonomi rendah. Artinya, sebesar 50 siswa memiliki orang tua dengan latar belakang pendidikan SD atau SMP, berpendapatan UMR dan pekerjaan orang tua yang masuk dalam golongan A, B, C. Sebesar 12 orang tua siswa atau sebesar 18% berstatus sosial ekonomi sedang. Artinya sebesar 12 siswa memiliki latar belakang pendidikan SMA, berpendapatan sesuai UMR dan termasuk dalam golongan pekerjaan D, E, F. Sedangkan sisanya sebesar 5 orang tua siswa atau sebesar 8% berstatus sosial ekonomi rendah. Artinya sebesar 5 siswa memiliki orang tua dengan latar belakang pendidikan SD atau SMP, berpendapatan UMR dan pekerjaan orang tua yang masuk dalam golongan A, B, C.

3. Analisis responden menurut Konformitas Teman Sebaya

Tabel V. 8

Konformitas Teman Sebaya

Frekuensi presentase Kategori

6 9 % Rendah

9 13% Sedang

52 78% Tinggi

67 100%

Sumber: data diolah, 2012

Dari tabel diatas diketahui bahwa sebesar 6 siswa atau sebesar 9% siswa yang termasuk dalam kategori konformitas teman sebaya rendah. Artinya kecenderungan siswa untuk menerima dan mengikuti standar atau aturan yang ditetapkan oleh kelompok tentang persepsi, pendapat, sikap dan tingkah laku yang sesuai dengan standar atau

norma yang ada dalam kelompok tidak memberikan kontribusi kepada siswa dalam pengambilan suatu keputusan. Sedangkan 9 siswa atau 13% termasuk dalam kategori konformitas teman sebaya sedang. Artinya kecenderungan siswa untuk menerima dan mengikuti standar atau aturan yang ditetapkan oleh kelompok tentang persepsi, pendapat, sikap dan tingkah laku yang sesuai dengan standar atau norma yang ada dalam kelompok cukup memberikan kontribusi terhadap siswa dalam pengambilan suatu keputusan. Sisanya yaitu 52 atau 78% siswa tergolong dalam kategori konformitas teman sebaya tinggi. Artinya kecenderungan siswa untuk menerima dan mengikuti standar atau aturan yang ditetapkan oleh kelompok tentang persepsi, pendapat, sikap dan tingkah laku yang sesuai dengan standar atau norma yang ada dalam kelompok sangat memberikan pengaruh terhadap siswa dalam pengambilan suatu keputusan.

4. Analisis responden menurut Keputusan Siswa Setelah Lulus Sekolah

kategori kecenderungan variabel sebagai berikut : Tabel V. 9

Keputusan siswa setelah lulus sekolah

Frekuensi presentase Jenis Keputusan

46 69% Bekerja

21 31% Melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi

67 100%

Sumber: data diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 46 siswa atau 69% siswa mengambil keputusan paling banyak untuk bekerja. Artinya mereka dirasa sudah cukup siap untuk langsung terjun ke dunia kerja,

keterbatasan biaya juga ikut memberikan kontribusi terhadap keputusan siswa untuk bekerja. Dan sisanya sebanyak 21 siswa atau 23% siswa mengambil keputusan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Artinya mereka dirasa mampu dalam biaya dan mungkin juga latar belakang keluarga dan lingkungan ikut memberikan pengaruh terhadap keputusan siswa.

Keputusan siswa setelah lulus sekolah dapat dikarenakan adanya kemampuan yang ditunjukkan oleh kematangan fisik dan mental, pengalaman belajar yang dimiliki oleh siswa yang

bersangkutan. Kemampuan tersebut mencakup pengetahuan,

ketrampilan, sikap nilai dan mental. Hal tersebut dikarenakan kurikulum di SMK Sanjaya menyiapkan peserta didiknya untuk langsung bekerja, sehingga sebagian siswa lebih banyak yang tertarik untuk langsung bekerja.

Dokumen terkait