• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus I

4.1.1.1 Deskripsi Observasi Proses Pembelajaran

Deskripsi observasi proses pembelajaran membahas paparan mengenai pengamatan performansi guru dan paparan pengamatan aktivitas belajar siswa. Observasi terhadap performansi guru dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer, sedangkan observasi terhadap aktivitas belajar siswa dilakukan oleh peneliti. Berikut pemaparan mengenai observasi terhadap performansi guru dan aktivitas belajar siswa.

4.1.1.1.1 Paparan Performansi Guru

Performansi guru merupakan kemampuan guru selama merancang dan melaksanakan pembelajaran dengan menggunaka pendekatan CTL pada kelas IV, mata pelajaran PKn materi Globalisasi di SD Negeri 03 Warungpring Pemalang. Pengamatan terhadap performansi guru meliputi dua kategori, yaitu pengamatan terhadap perencanaan pembelajaran diamati dengan menggunakan APKG I dan

pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran diamati dengan menggunakan APKG II. Hasil pengamatan performansi guru pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1. Rekapitulasi Nilai Performansi Guru Siklus I

Pertemuan APKG Nilai Nilai Akhir

1 I 85,75 77,91 II 75,5 2 I 82,7 79,65 II 78,1 Nilai 78,78 Kategori B

Berdasarkan tabel 4.1. diketahui bahwa performansi guru selama melakukan pembelajaran Pkn dengan menggunakan pendekatan CTL, yaitu nilai APKG I tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus I pertemuan ke 1 yaitu 85,75, sedangkan APKG II tentang pelaksanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan ke 1 yaitu 75,5. Maka nilai akhir APKG I dan APKG II pada siklus I pertemuan ke 1 yaitu 77,91. Pada siklus I pertemuan ke 2 APKG I mendapat nilai sebanyak 82,7 dan APKG II sebanyak 78,1, sehingga diperoleh nilai akhir APKG I dan APKG II pada siklus I pertemuan 2 sebanyak 79, 65. Nilai akhir untuk siklus I yaitu 78,78 atau B. Nilai akhir tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu ≥ 71.

Performansi guru pada siklus I dalam penelitian penerapan pendekatan

61

maksimal, hal ini dapat dilihat dari nilai akhir performansi guru yang sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu ≥ 71.

4.1.1.1.2 Paparan Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas belajar siswa merupakan segala kegiatan yang dilakukan baik antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, maupun siswa dengan lingkungan belajar selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dalam penelitian tindakan ini yaitu aktivitas belajar siswa yang sesuai dengan komponen-komponen yang ada dalam pendekatan CTL. Terdapat tujuh komponen dalam pendekatan CTL. Secara umum ketujuh komponen tersebut yaitu kontruktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian autentik atau sebenarnya.

Persentase aktivitas belajar siswa diperoleh melalui pengamatan terhadap aspek-aspek aktivitas belajar siswa yang telah ditentukan dalam lembar observasi. Aspek-aspek aktivitas belajar siswa yang diamati pada penelitian ini antara lain: (1) keantuasiasan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran; (2) keberanian siswa dalam bertanya; (3) kemampuan siswa dalam mempresentasikan hasil kerjanya; (4) kemampuan siswa bekerjasama dalam kelompok; (5) keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat; (6) kemampuan siswa dalam menindaklanjuti pengetahuan yang diperoleh; dan (7) ketekunan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Setiap aspek aktivitas siswa yang diamati diberi skor maksimal 4. Penilaian terhadap aktivitas siswa dilakukan oleh peneliti dalam pelaksanaan pembelajaran. Penilaian dilakukan dengan mengamati setiap aspek yang muncul pada masing-masing siswa secara individu.

Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh dapat diketahui bahwa persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan ke 1 hanya mencapai 63,59%. Sedangkan persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan ke 2 meningkat menjadi 71,08%, sehingga rata-rata persentase aktivitas belajar pada siklus I sebesar 67,34%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I belum maksimal. Hal ini dikarenakan persentase hasil belajar siswa belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu ≥ 75%. Hasil observasi terhadap aktivitas belajar siswa dijabarkan dalam beberapa aspek keaktifan siswa yang telah ditentukan sebelumnya. Data hasil observasi terhadap aktivitas belajar siswa untuk masing-masing aspek dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.2. Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

No. Aspek-aspek yang diamati

Persentase aktivitas belajar Siswa

Kriteria Pertemuan ke 1 Pertemuan ke 2

Rata-rata Siklus I

1 Keantuasiasan Siswa untuk

mengikuti kegiatan pembelajaran. 68,54% 81,45% 74,99% tinggi 2 Keberanian Siswa dalam bertanya. 66,94% 80,65% 73,79% tinggi

3 Kemampuan Siswa dalam

mempresentasikan hasil kerjanya. 66,13% 79,84% 72,99% tinggi 4 Kemampuan Siswa bekerjasama

dalam kelompok 57,26% 77,42% 67,34% tinggi

5 Keberanian Siswa dalam

mengemukakan pendapat. 57,26% 78,23% 67,75% tinggi 6 Kemampuan Siswa dalam

menindaklanjuti pengetahuan yang diperoleh.

58,06% 75,81% 66,94% tinggi 7 Ketekunan Siswa dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan guru

56,45% 63,71% 60,08% tinggi

Rata-rata persentase aktivitas belajar

63

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa pemerolehan persentase aktivitas belajar untuk masing-masing aspek pada pertemuan ke 1 masih belum maksimal. Hal ini dilihat dari pemerolehan persentase keaktifan siswa yang masih dibawah 75%. Secara keseluruhan, persentase keaktifan siswa untuk masing-masing aspek meningkat pada pertemuan ke 2. Peningkatan aktivitas belajar siswa pada pertemuan ke 2 sudah mencapai 75%, meskipun masih ada satu aspek yang belum mencapai 75%.Aspek yang masih rendah maksimal pada siklus I pertemuan ke 2 yaitu aspek ketekunan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Ketekunan siswa dalam hal ini bisa diamati pada saat siswa mengikuti proses pembelajaran, apakah siswa itu benar-benar mendengarkan penjelasan guru atau justru mengabaikan guru pada saat pembelajaran. siswa yang tekun akan mendengarkan dan menulis hal-hal penting yang disampaikan oleh guru sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh guru sebelum pembelajaran, sedangkan siswa yang tidak tekun akan mengabaikan setiap penjelasan yang diberikan oleh guru. Selain itu, ketekunan juga dapat diamati pada saat siswa mengerjakan tugas, baik tugas yang dilakukan secara individu maupun tugas yang dilakukan secara kelompok. Pada saat mengerjakan tugas secara kelompok ada beberapa siswa yang masih berjalan-jalan dan masih malas untuk menyeleseikan tugas dari guru. Sedangkan pada saat mengerjakan tugas individu atau tes formatif masih ada siswa yang tengak-tengok dan mengerjakan asal-asalan. Hal ini merupakan salah satu contoh tindakan siswa yang tidak tekun dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, sehingga berdampak pada pemerolehan hasil belajar.

Dokumen terkait