• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1.Gambar an Umum PT. Per kebunan Nusantara XII (Per sero) Sur abaya PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Surabaya merupakan Badan Usaha Milik Negara dengan status Perseroan Terbatas yang keseluruhan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) didirikan berdasarkan PP Nomor 17 tahun 1996, dituangkan dalam akte notaris Harun Kamil, SH Nomor 45 Tanggal 11 Maret 1996 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan SK nomor C.2-8340 HT.01.01 tanggal 8 agustus 1996. Akte perubahan Anggaran Dasar perusahaan nomor 62 tanggal 24 Mei 2000 dibuat oleh notaris Justisia Soetandio, SH dan disahkan Menteri Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia dengan SK No.C.22950 HT 01.04 tahun 2000.

Maksud dan tujuan pendirian PT. Perkebunan Nusantara XII adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya. Khususnya di Sub Sektor Pertanian dalam arti seluas-luasnya dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas melalui usahan agribisnis yang sehat sehingga bermanfaat bagi Negara, masyarakat dan stakeholder lainnya. Disamping maksud dan tujuan tersebut, secara komersial PT. Perkebunan Nusantara XII

bertujuan untuk menjadi perusahaan yang menguntungkan (profitable), makmur (prosper) dan berkelanjutan (sustainable).

Bidang usaha PT. Perkebunan Nusantara XII antara lain Core Business (Kopi Arabika, Kakao Edel, Karet, Kopi Robusta, Kakao Bulk, Teh, aneka tanaman kayu), Agrowisata, Industri Hilir dan Rumah Sakit. Dengan cakupan kegiatan usaha sebagai berikut:

1. Perusahaan budidaya tanaman, meliputi pembibitan, pembukaan dan pengolahan lahan, penanaman dan pemeliharaan tanaman pada lahan HGU (luas lahan HGU yang dimiliki 80,928 Ha).

2. Produksi, meliputi pemungutan hasil tanaman dan pengolahan hasil dari kebun sendiri maupun dari hasil KSO dengan perusahaan lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.

3. Perdagangan, meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi.

4. Pengembangan usaha bidang perkebunan, agrowisata, agribisnis dan industry hilir lainnya.

5. Pelayanan kesehatan bagi karyawan dan kekeluargaannya serta masyarakat pada umumnya.

Sebagian besar (± 80%) produk core Business PT. Perkebunan Nusantara XII merupakan komoditi ekspor, sedangkan sisanya untuk pasar dalam negeri. Negara-negara tujuan ekspor tetap adalah:

41

b. Kopi Robusta : Itali, Switzerland, Jepang, Belanda, Benelux, Afrika Utara (Maroko).

c. Kakao Edel : Jerman, Benelux, Amerika, China, Jepang, Belanda. d. Kakao Bulk : Jepang, China, Malaysia, Thailand, Belanda.

e. Karet : Amerika, China, Jepang, Singapura, Inggris, Perancis.

f. Teh : Pakistan, Uni Emirat Arap, Polandia, Rusia, Inggris, Canada, Amerika, Turki, India.

PT. Perkebunan Nusantara XII berkantor pusat di jalan Rajawali No. 44 Surabaya, dengan wilayah kerja tersebar di 11 Kabupaten di Jawa Timur mulai perbatasan Jawa Tengah (Ngawi) sampai ujung timur pulau Jawa (Banyuwangi). Unit usaha yang dikelola PT. Perkebunan Nusantara XII terdiri dari 34 kebun dan 2 unit Rumah Sakit yang berada di wilayah eks Karisidenan Besuki-Jawa Timur.

4.1.2. Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantar a XII

Visi : Menjadi pelaku bisnis yang tangguh dalam persaingan global, maupun memenuhi harapan shareholder dan stakeholder.

Misi :

1. Optimalisasi usaha Core Business, mengarah ke specialty dan branded product.

2. Mengembangkan usaha baru dengan modal sendiri dan atau dengan mitra stratejik.

4. Membangun kompetensi SDM searah dengan pengembangan usaha. 5. Memberikan kepuasan terhadap shareholder dan stakeholder

(kesejahteraan karyawan, masyarakat sekitar/community development, serta mitra).

4.1.3. Struktur Organisasi PT. Per kebunan Nusantar a XII

Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu alat yang dipakai oleh pimpinan dalam mencapai tujuan perusahaan. Dimana dengan adanya struktur organisasi, diharapkan adanya hubungan yang baik antara individu dan golongan yang dapat dicapai melalui tugas-tugas, wewenang serta tanggungjawab masing-masing dengan biaya yang seefisien mungkin, sehingga terbentuklah suatu kerjasama atau koordinasi yang baik antara tiap-tiap bagian. Struktur organisasi perusahaan juga mempunyai tujuan untuk mempertegas pembagian kerja dan wewenang dalam suatu perusahaan.

Adapun struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara XII dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini:

Adapun fungsi dan tanggungjawab bagian-bagian dalam struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara XII adalah sebagai berikut:

1. Bagian Tanaman

Fungsi : Untuk memonitoring pengelolaan tanaman untuk kepentingan membantu pencapaian kinerja bagian serta untuk pengambilan kebijakan manajemen secara baik.

Tanggungjawab :

a. Mengevaluasi produksi dan biaya produksi.

b. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pemeliharaan tanaman.

c. Bersama-sama tim menyusun pedoman RKAP. d. Menghimpun permintaan bahan.

e. Mengelola administrasi bagian tanaman. f. Melaksanakan monitoring lapangan. 2. Bagian Akuntansi

Fungsi :

a. Terlaksananya tugas administrasi modal secara baik sehingga dapat menyajikan laporan perubahan modal dan daftar aktiva yang akurat dan tepat waktu.

b. Terlaksananya proses akuntansi dan evaluasi laporan manajemen dari tiap unit usaha untuk dihimpun menjadi laporan keuangan dan laporan manajemen konsolidasi yang akurat dan tepat waktu.

45

c. Terlaksananya proses verifikasi bukti pengeluaran dan penerimaan uang, laporan manajemen unit usaha sehingga dapat menjamin kelengkapan dan keabsahan dokumen serta ketepatan posting semua pengeluaran dan penerimaan uang perusahaan.

Tanggungjawab:

a. Melaksanakan dan mengawasi serta mempertangungjawabkan kegiatan kerja di bidang administrasi modal.

b. Menghimpun laporan manajemen unit usaha menjadi laporan manajemen konsolidasi triwulan dan tahunan.

c. Menerapkan prosedur dan aturan pembayaran sebagai dasar pelaksanaan verifikasi bukti pengeluaran yang berlaku di perusahaan. d. Menetukan kebenaran atau kesalahan posting transaksi keuangan. 3. Bagian Keuangan

Fungsi :

a. Terkoordinasinya proses perhitungan dan pengajuan pembayaran pajak dan asuransi sehingga dapat mendukung pencapaian target kinerja bidang.

b. Terkoordinasinya administrasi pelaporan anggaran secara baik untuk mendukung kinerja bidang.

c. Terkoordinasinya proses pencatatan keuangan untuk penyajian informasi tentang posisi terakhir keuangan perusahaan secara harian. d. Terlaksananya administrasi data cash flow perusahaan dan aktivitas

Tanggungjawab:

a. Mengkoordinasi data perhitungan pajak tepat waktu dan sesuai peraturan.

b. Memproses pengajuan pembayaran semua kewajiban pajak tepat waktu.

c. Memonitor pelaksanaan anggaran perusahaan.

d. Melaksanakan pembuatan laporan keuangan untuk penyajian data terkini mengenai posisi cash flow perusahaan.

e. Melaksanakan pembayaran dan penyusunan laporan. 4. Bagian Pemasaran

Fungsi : Terkoordinasinya pemasaran komoditi produksi yang dihasilkan secara baik sehingga dapat mencapai target kinerja bidang.

Tanggungjawab :

a. Mengkoordinasi pemasaran komoditi yang dihasilkan. b. Memonitor kelancaran pembayaran.

c. Memasarkan hasil produksi.

d. Mencocokkan data pengeluaran barang. 5. Bagian Sumber Daya Manusia (SDM)

Fungsi : Mengelola dan merencanakan kegiatan SDM serta memberikan saran perbaikan kebijakan, sistem, prosedur-prosedur dan pengembangan sumber daya manusia dengan berpedoman pada peraturan yang berlaku dalam rangka

47

meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas perusahaan.

Tanggungjawab :

a. Memimpin, mengkoordinasi dan mengawasi serta mempertanggungjawabkan kegiatan kerja di bagian SDM.

b. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan SDM yang menjadi tanggungjawabnya.

c. Menentukan hasil penilaian syarat karyawan memenuhi atau tidak memenuhi syarat untuk naik golongan atau berkala berdasarkan pedoman yang ada.

d. Malakukan penilaian terhadap kinerja bawahan. e. Menjaga hubungan baik dengan instansi terkait.

4.2. Deskr ipsi Hasil Penelitian

4.2.1. Deskr ipsi Variabel Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban (X1) Akuntansi pertanggungjawaban digunakan untuk mengevaluasi prestasi manajer pusat pertanggungjawaban dan memastikan bahwa tiap manajer dan pekerjaan didalam organisasi berusaha terhadap suatu tujuan yang ditetapkan oleh manajemen puncak (Kusmayadi dan Kartawan,2005). Berikut ini deskripsi variabel penerapan akuntansi pertanggungjawaban :

Tabel 4.1 : Deskripsi Variabel Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban (X1)

No Indikator Skor Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 1 X1.1 0.00 0.00 0.00 0.00 12.00 14.00 10.00 36 100% 0.00 0.00 0.00 0.00 33.33 38.89 27.78 2 X1.2 0.00 1.00 2.00 2.00 10.00 13.00 8.00 36 100% 0.00 2.78 5.56 5.56 27.78 36.11 22.22 3 X1.3 0.00 2.00 0.00 5.00 13.00 12.00 4.00 36 100% 0.00 5.56 0.00 13.89 36.11 33.33 11.11 4 X1.4 1.00 0.00 1.00 1.00 9.00 6.00 18.00 36 100% 2.78 0.00 2.78 2.78 25.00 16.67 50.00 5 X1.5 0.00 0.00 0.00 2.00 5.00 17.00 12.00 36 100% 0.00 0.00 0.00 5.56 13.89 47.22 33.33 Rata-Rata Prosentase 0.56 1.67 1.67 5.56 27.22 34.44 28.89 Sumber : Lampiran 2

Berdasarkan tabel 4.1 diatas terlihat rata-rata prosentase jawaban responden terletak pada skor “5” sampai “7” yaitu sebesar 90,55% (27,22% menjawab skor “5”; 34,44% menjawab skor “6” dan 28,89% menjawab skor “7”), hal ini berarti struktur organisasi, penetapan standart dalam pengukuran kinerja, penggolongan atas pekerjaan, pelaporan prestasi, dan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan berdasarkan pusat pertanggungjawaban.

4.2.2. Deskr ipsi Variabel Implementasi Strategi (X2)

Implementasi strategi merupakan salah satu tahap proses manajemen strategik yang diawali tahap perumusan strategi yang merupakan pengembangan rencana jangka panjang untuk menciptakan manajemen efektif melalui pengkajian atas kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelamahan perusahaan (Kusmayadi dan Kartawan, 2005). Berikut ini deskripsi variabel implementasi strategi :

49

Tabel 4.2 : Deskripsi Variabel Implementasi Strategi (X2)

No Indikator Skor Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 1 X2.1 0.00 0.00 0.00 2.00 7.00 20.00 7.00 36 100% 0.00 0.00 0.00 5.56 19.44 55.56 19.44 2 X2.2 0.00 0.00 0.00 1.00 8.00 14.00 13.00 36 100% 0.00 0.00 0.00 2.78 22.22 38.89 36.11 3 X2.3 0.00 0.00 0.00 2.00 9.00 17.00 8.00 36 100% 0.00 0.00 0.00 5.56 25.00 47.22 22.22 4 X2.4 1.00 0.00 1.00 3.00 6.00 14.00 11.00 36 100% 2.78 0.00 2.78 8.33 16.67 38.89 30.56 Rata-Rata Prosentase 0.69 0.00 0.69 5.56 20.83 45.14 27.08 Sumber : Lampiran 2

Berdasarkan tabel 4.2 diatas terlihat rata-rata prosentase jawaban responden terletak pada skor “5” sampai “7” yaitu sebesar 93,05% (20,83% menjawab skor “5”; 45,14% menjawab skor “6” dan 27,08% menjawab skor “7”), hal ini berarti bahwa perusahaan telah mengimplementasikan strategi yang merupakan pengembangan rencana jangka panjang untuk menciptakan manajemen efektif melalui pengkajian atas kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelamahan perusahaan.

4.2.3. Deskr ipsi Variabel Kinerja Perusahaan (Y)

Kinerja perusahaan adalah prestasi yang tercapai suatu organisasi atau identitas dalam periode akuntansi tertentu yang diukur berdasarkan perbandingan dengan berbagai standar (Kusmayadi dan Kartawan, 2005). Berikut ini deskripsi variabel kinerja perusahaan (Y) :

Tabel 4.3 : Deskripsi Variabel Kinerja Perusahaan (Y)

No Indikator Skor Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 1 Y1 0.00 0.00 0.00 1.00 8.00 14.00 13.00 36 100% 0.00 0.00 0.00 2.78 22.22 38.89 36.11 2 Y2 0.00 0.00 1.00 0.00 8.00 12.00 15.00 36 100% 0.00 0.00 2.78 0.00 22.22 33.33 41.67 3 Y3 0.00 0.00 0.00 1.00 3.00 15.00 17.00 36 100% 0.00 0.00 0.00 2.78 8.33 41.67 47.22 4 Y4 0.00 0.00 2.00 1.00 4.00 13.00 16.00 36 100% 0.00 0.00 5.56 2.78 11.11 36.11 44.44 Rata-Rata Prosentase 0.00 0.00 2.08 2.08 15.97 37.50 42.36 Sumber : Lampiran 2

Berdasarkan tabel 4.3 diatas terlihat rata-rata prosentase jawaban responden terletak pada skor “5” sampai “7” yaitu sebesar 95,83% (15,97% menjawab skor “5”; 37,50% menjawab skor “6” dan 42,36% menjawab skor “7”), hal ini berarti bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik.

4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3.1. Uji Validitas

Menurut Azwar (1997: 158), sebagai kriteria pemilihan item total berdasar korelasi item total, biasanya digunakan batasan rix (hitung) > 0,30. Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Adapun hasil uji validitas pada masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini:

51

1. Hasil Uji Validitas Pada Variabel Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban (X1)

Variabel penerapan akuntansi pertanggungjawaban berjumlah 5 (lima) item pernyataan dan pengujian validitas pada variabel ini dilakukan melalui satu kali putaran yang hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 : Uji Validitas Pada Variabel Penerapan Akuntansi

Pertanggungjawaban (X1) No. Item

Pernyataan

Corrected Item Total

Correlation (rhitung) Keterangan

1 X1.1 0,557 Valid 2 X1.2 0,510 Valid 3 X1.3 0,528 Valid 4 X1.4 0,392 Valid 5 X1.5 0,504 Valid Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan hasil pengujian validitas pada tabel di atas menjelaskan bahwa nilai Corrected Item Total Correlation (rhitung) yang dihasilkan masing-masing item pernyataan lebih besar dari 0,30 sehingga semua item pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

2. Hasil Uji Validitas Pada Variabel Implementasi Strategi (X2)

Variabel implementasi strategi berjumlah 4 (empat) item pernyataan dan pengujian validitas pada variabel ini dilakukan melalui satu kali putaran yang hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 : Uji Validitas Pada Variabel Implementasi Strategi (X2) No. Item

Pernyataan

Corrected Item Total

Correlation (rhitung) Keterangan

1 X2.1 0,412 Valid

2 X2.2 0,521 Valid

3 X2.3 0,583 Valid

4 X2.4 0,457 Valid

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan hasil pengujian validitas pada tabel di atas menjelaskan bahwa nilai Corrected Item Total Correlation (rhitung) yang dihasilkan masing-masing item pernyataan lebih besar dari 0,30 sehingga semua item pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

3. Hasil Uji Validitas Pada Variabel Kinerja Perusahaan (Y)

Variabel kinerja perusahaan berjumlah 4 (empat) item pernyataan dan pengujian validitas pada variabel ini dilakukan melalui satu kali putaran yang hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 : Uji Validitas Pada Variabel Kinerja Perusahaan (Y) No. Item

Pernyataan

Corrected Item Total

Correlation (rhitung) Keterangan

1 Y1 0,700 Valid

2 Y2 0,589 Valid

3 Y3 0,479 Valid

4 Y4 0,435 Valid

Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan hasil pengujian validitas pada tabel di atas menjelaskan bahwa nilai Corrected Item Total Correlation (rhitung) yang dihasilkan masing-masing item pernyataan lebih besar dari 0,30 sehingga semua item pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

53

4.3.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan suatu alat untuk mengukur keandalan suatu kuesioner. Realibilitas dapat dilihat dari nilai cronbach alpha, dimana instrumen dianggap reliabel apabila cronbrach alpha diatas atau lebih besar dari 0,60 (Ghozali, 2005: 41). Hasil pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7 : Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Penelitian cronbach alpha

rtabel Ket. Penerapan akuntansi pertanggungjawaban (X1)

Implementasi strategi (X2) Kinerja perusahaan (Y)

0,719 0,686 0,743 0,60 0,60 0,60 Reliabel Reliabel Reliabel Sumber : Lampiran 3 s/d Lampiran 5

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa variabel penerapan akuntansi pertanggungjawaban (X1), implementasi strategi (X2) dan kinerja perusahaan (Y) adalah reliabel, karena cronbach alpha yang dihasilkan lebih besar dari 0,60.

4.3.3. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak, dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan metode Kolmogorov Smirnov. Adapun hasil dari pengujian normalitas adalah :

Tabel 4.8 : Hasil Uji Normalitas

Variabel-Variabel Penelitian Kolmogorov Smirnov

Tingkat signifikan Penerapan akuntansi pertanggungjawaban (X1)

Implementasi strategi (X2) Kinerja perusahaan (Y)

0,910 1,168 0,784 0,380 0,130 0,571 Sumber : Lampiran 6

Berdasarkan hasil uji normalitas diatas dapat diketahui bahwa distribusi data pada variabel penerapan akuntansi pertanggungjawaban (X1), implementasi strategi (X2) dan kinerja perusahaan (Y) adalah distribusi normal, karena tingkat signifikan dari Kolmogorov-Smirnov yang dihasilkan lebih besar dari 0,05 (sig > 5%).

4.4. Analisis dan Uji Hipotesis

Dokumen terkait