• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Terapi Warna

G. DESKRIPSI PELAKSANAAN

1. Terdapat 3 tahapan dalam melakukan eksperimen yakni :

a. Pra Pelaksaan Eksperimen (Pre-Test)

b. Pelaksanaan Eksperimen

c. Pasca Pelaksanaan Eksperimen (Post-Test)

2. Tujuan Ekperimen

3. Peralatan yang Dibutuhkan a. Alat tulis

b. Skala kecemasan

c. Informed Consent

d. Kursi atau tempat duduk yang nyaman untuk subyek Adapun tahapan-tahapan tersebut akan dijabarkan di bawah ini :

a. Pra Pelaksaan Eksperimen (Pre-Test)

 Waktu : 20 menit

 Tempat : Fleksibel

 Alat dan Bahan : Alat tulis, skala kecemasan, dan informed consent

 Tujuan :

Untuk menentukan subyek penelitian dan mengetahui data awal mengenai tingkat kecemasan yang dialami oleh subyek penelitian.

 Prosedur :

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Menemui subyek penelitian yakni remaja yang hamil diluar nikah dan akan menghadapi persalinan.

3. Memperkenalkan diri kepada subyek

4. Membangun kesan atau rapport yang baik dengan subyek agar subyek mampu

bekerjasama dengan peneliti dalam mengambil data.

5. Meminta kesediaan subyek untuk mengikuti kegiatan dari penelitian dengan

menandatangani informedconsent yang diberikan oleh peneliti sehingga subyek

mampu bekerjasama dan dengan keinginan sendiri menjadi subyek penelitian.

6. Setelah menandatangani informedconsent, peneliti akan membacakan berbagai

pernyataan dari skala kecemasan HARS kepada subyek untuk mengetahui kecemasan yang dialami oleh subyek dalam menghadapi persalinan.

7. Setelah memperoleh data, maka peneliti akan melakukan skoring dan mengklasifikasikan tingkat kecemasan yang dimiliki oleh subyek. Apabila subyek memiliki tingkat kecemasan sedang sampai dengan berat maka subyek bisa menjadi subyek penelitian.

8. Pra pelaksanaan eksperimen dilakukan sampai peneliti mendapatkan jumlah subyek sesuai dengan target eksperimen yakni sebesar 3 orang yang mau berpartisipasi dalam eksperimen yang akan dilakukan.

9. Setelah pra pelaksanaan eksperimen selesai, maka langkah selanjutnya adalah melakukan eksperimen atau memberikan perlakuan kepada subyek penelitian. b. Pelaksanaan Eksperimen Hari Ke 1-2

 Terapis : Bidan

 Tujuan :

Untuk mengurangi ketegangan atau ketakutan yang dialami subyek dalam menghadapi persalinan dan memulihkan keadaan emosional subyek agar kecemasan yang dialami berkurang sehingga subyek merasa lebih tenang, nyaman, dan lebih rileks dalam menghadapi persalinannya.

 Prosedur :

1. Peneliti melakukan perkenalan kembali dan membangun kepercayaan kepada subyek agar subyek merasa tenang dan mau bekerjasama dengan peneliti. 2. Peneliti menjelaskan kepada subyek bahwa yang akan melakukan terapi

bukanlah peneliti tetapi orang lain (bidan) sehingga subyek lebih tenang karena terapis juga sekaligus orang yang akan menolong persalinan subyek. Selain itu peneliti menjelaskan bahwa peneliti akan melakukan observasi atau mengamati jalannya terapi.

3. Peneliti menanyakan kepada subyek apakah subyek sudah siap dalam melakukan terapi yang akan diberikan.

4. Jika subyek siap maka peneliti menyerahkan terapi kepada terapis dan terapis akan memberikan terapi pernafasan warna.

5. Terapis membicarakan topik-topik ringan agar subyek tidak merasa tegang. 6. Terapis menanyakan kesiapan subyek dalam mengikuti terapi dan tidak lupa

membangun kepercayaan bahwa terapi yang akan dilakukan akan berguna untuk mengurangi kecemasan yang dialami oleh subyek.

7. Setelah subyek siap maka terapis akan memulai terapi dengan memberikan instruksi untuk duduk di kursi dengan posisi yang paling nyaman menurut subyek dan diharapkan kaki subyek menyentuh lantai namun bila tidak mampu menyentuh lantai maka subyek diminta untuk membayangkan bahwa kakinya telah menyentuh lantai.

8. Subyek diminta untuk memejamkan mata dan subyek diminta untuk membayangkan bahwa dirinya diselimuti oleh warna hijau yang segar dan begitu sejuk.

9. Subyek diminta untuk menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya selama beberapa kali.

10. Setelah subyek merasa lebih rileks maka subyek diminta untuk meletakkan tangan kanan di atas pusar dan tangan kiri di dada.

11. Terapis memberikan instruksi dengan mengatakan “Perlahan-lahan hembuskan

nafas anda dan rasakan udara turun dari dada anda dan warna hijau sedang mengalir ke badan anda dari atas dan keluar melalui kaki anda sehingga badan anda tertutupi oleh warna hijau yang sejuk dan memberikan kesegaran kepada tubuh anda. Lakukan lagi sebanyak tiga kali dan tetap bayangkan bahwa warna

hijau mengalir di tubuh anda dari atas sampai keluar melalui kaki”

12. Ketika subyek merasa lebih rileks maka terapis meminta subyek untuk kembali membuka matanya secara perlahan dengan menghitung mundur dari angka 5 sampai dengan angka 1.

13. Subyek diminta untuk beristirahat sejenak selama 5 menit kemudian melanjutkan kembali terapi.

14. Terapis memberikan instruksi untuk duduk di kursi dengan posisi yang paling nyaman menurut subyek.

15. Subyek diminta untuk memejamkan mata dan subyek diminta untuk membayangkan bahwa dirinya diselimuti oleh warna biru yang tenang seperti air laut yang tenang.

16. Subyek diminta untuk menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya selama beberapa kali.

17. Setelah subyek merasa lebih rileks maka subyek diminta untuk meletakkan tangan kanan di atas pusar dan tangan kiri di dada.

18. Terapis memberikan instruksi dengan mengatakan “Perlahan-lahan hembuskan

nafas anda dan rasakan udara turun dari dada anda dan warna biru sedang mengalir ke badan anda dari atas dan keluar melalui kaki anda sehingga badan anda tertutupi oleh warna biru yang tenang dan memberikan kenyamanan kepada tubuh anda. Lakukan lagi sebanyak tiga kali dan tetap bayangkan

bahwa warna biru mengalir di tubuh anda dari atas sampai keluar melalui kaki”

19. Ketika subyek merasa lebih rileks maka terapis meminta subyek untukkembali membuka matanya secara perlahan dengan menghitung mundur dari angka 5 sampai dengan angka 1.

c. Pelaksanaan Ekperimen Hari Ke 3-4

 Kegiatan : Meditasi Warna

 Waktu : 60 menit

 Tempat : Rumah subyek

 Alat dan Bahan : kursi

 Terapis : Bidan

 Tujuan :

Untuk mengurangi ketegangan atau ketakutan yang dialami subyek dalam menghadapi persalinan dan memulihkan keadaan emosional subyek agar kecemasan yang dialami berkurang sehingga subyek merasa lebih tenang, nyaman, dan lebih rileks dalam menghadapi persalinannya.

 Prosedur :

1. Peneliti melakukan perkenalan kembali dan membangun kepercayaan kepada subyek agar subyek merasa tenang dan mau bekerjasama dengan peneliti. 2. Peneliti menjelaskan kepada subyek bahwa yang akan melakukan terapi

bukanlah peneliti tetapi orang lain (bidan) sehingga subyek lebih tenang karena terapis juga sekaligus orang yang akan menolong persalinan subyek. Selain itu peneliti menjelaskan bahwa peneliti akan melakukan observasi atau mengamati jalannya terapi.

3. Peneliti menanyakan kepada subyek apakah subyek sudah siap dalam melakukan terapi yang akan diberikan.

4. Jika subyek siap maka peneliti menyerahkan terapi kepada terapis dan terapis akan memberikan terapi

5. Terapis membicarakan topik-topik ringan agar subyek tidak merasa tegang. 6. Terapis menanyakan kesiapan subyek dalam mengikuti terapi dan tidak lupa

membangun kepercayaan bahwa terapi yang akan dilakukan akan berguna untuk mengurangi kecemasan yang dialami oleh subyek.

7. Setelah subyek siap maka terapis akan memulai terapi dengan memberikan instruksi untuk duduk di kursi dengan posisi yang paling nyaman menurut subyek dan diharapkan kaki subyek menyentuh lantai namun bila tidak mampu menyentuh lantai maka subyek diminta untuk membayangkan bahwa kakinya telah menyentuh lantai.

8. Subyek diminta untuk menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya selama beberapa kali. Terapis mengatakan agar ketika melepaskan nafas, subyek juga mengeluarkan ketegangan atau kekhawatiran yang dialami oleh subyek meskipun sejenak.

9. Setelah subyek merasa lebih rileks maka subyek diminta untuk bernafas normal kembali.

10. Terapis meminta subyek untuk memejamkan mata dan meminta subyek untuk membayangkan subyek berada di tempat yang indah yakni di tengah alam dengan banyak burung yang berkicau merdu dan angin yang menerpa subyek sehingga subyek ingin menghirup segarnya udara di tempat tersebut. Terapis

mengatakan “Lihatlah sekeliling sampai anda menemukan jalan kecil

kemudian berjalanlah melewati jalan tersebut sampai anda menemukan sebuah lorong dan yang anda lihat adalah hamparan pohon pinus yang indah dan segar. Bukalah pintu lorong tersebut dan tutup kembali pintu tersebut ketika anda

sudah masuk ke dalam hutan pinus tersebut”

11. Terapis tetap mengarahkan subyek dengan memberikan instruksi “Silahkan

anda berjalan-jalan ke dalam hutan pinus tersebut dan tetap lihatlah sekeliling anda bahwa pinus-pinus tersebut sangat indah dan banyak rerumputan hijau yang menghiasi tempat tersebut. Cobalah untuk berjalan di tengah-tengah pohon tersebut yang berwarna hijau terang dan menyenangkan mata, lalu hiruplah aroma kesegaran pohon-pohon tersebut. Ketika anda menghirup aroma segar disana, bayangkan warna tanaman hijau yang segar itu menggenangi aura dan setiap sel anda. Rasakan warna hijau tersebut benar- benar membuat perubahan pada diri anda sehingga anda merasa lebih tenang

dan rileks daripada sebelumnya”.

12. Subyek diminta untuk mengulangi kegiatan tersebut yakni menghirup dengan membayangkan warna hijau rerumputan sehingga warna hijau tersebut membuat aura subyek mengalami perubahan. Setelah itu terapis memberikan

pengarahan kembali dengan mengatakan “Berterima kasihlah kepada tanaman-

tanaman yang berwarna hijau tersebut karena bantuan yang diberikan oleh rerumputan tersebut. Setelah berterima kasih, berjalanlah meninggalkan hutan dan jangan lupa untuk menutup pintu yang menuju hutan tersebut. Kembalilah

melalui jalan yang awalnya anda lewati tersebut.”

13. Terapis memberikan instruksi kepada subyek agar secara perlahan subyek kembali membuka matanya dengan menghitung mundur dari angka 5 sampai dengan angka 1.

14. Subyek diminta untuk beristirahat sejenak selama 5 menit kemudian melanjutkan kembali terapi.

15. Terapis memberikan instruksi untuk duduk di kursi dengan posisi yang paling nyaman menurut subyek.

16. Subyek diminta untuk menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya selama beberapa kali. Terapis mengatakan agar ketika melepaskan nafas, subyek juga mengeluarkan ketegangan atau kekhawatiran yang dialami oleh subyek meskipun sejenak.

17. Setelah subyek merasa lebih rileks maka subyek diminta untuk bernafas normal kembali.

18. Terapis meminta subyek untuk memejamkan mata dan meminta subyek untuk membayangkan subyek berada di tempat yang indah yakni di suatu pantai yang begitu segar dan indah dengan angin sepoi-sepoi menerpa wajah.

19. Terapis mengatakan “Coba bayangkan pantai tersebut dan lihatlah air lautnya yang berwarna biru begitu memikat hati anda dan memberikan kesegaran bagi tubuh anda. Serta dengarkan suara ombak yang bergemuruh perlahan dan tenang menerpa kaki anda. Berjalan-jalanlah di sekeliling pantai tersebut dan

nikmatilah setiap perjalanan anda”

20. “Sekarang duduklah di pinggir pantai dan ambillah air laut yang biru tersebut

dengan kedua telapak anda. Kemudian perlahan-lahan usapkan air tersebut ke muka anda dan rasakan kesegaran air tersebut. Usapkan lagi ke leher, tangan, muka anda dimana air tersebut adalah air yang memberikan kesegaran kepada anda dan lakukan sekali lagi sampai anda merasa semakin nyaman dan segar

karena air laut yang biru tersebut memberikan kesegaran kepada anda”

21. Ketika subyek merasa lebih rileks maka terapis meminta subyek untuk kembali membuka matanya secara perlahan dengan menghitung mundur dari angka 5 sampai dengan angka 1.

d. Pasca Pelaksanaan Eksperimen (Post-Test)

 Waktu : 20 menit

 Tempat : Fleksibel

 Alat dan Bahan : Alat tulis, skala kecemasan

 Tujuan :

Untuk mengambil data setelah dilakukan intervensi dan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan intersvensi.

 Prosedur :

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Peneliti menanyakan perasaan subyek ketika menghadapi persalinannya untuk mencairkan suasana dan tetap membangun hubungan yang baik dengan subyek.

3. Setelah subyek merasa nyaman, peneliti menanyakan apakah subyek mau menjawab pertanyaan yang akan diajukan oleh subyek yakni mengenai pernyataan yang terdapat pada skala kecemasan HARS.

4. Jika subyek sudah bersedia, maka peneliti menanyakan kepada subyek mengenai pernyataan yang ada dalam skala kecemasan.

5. Setelah selesai, maka peneliti mengucapkan terima kasih karena subyek telah bersedia menjadi partisipan dalam eksperimen yang dilakukan dan juga telah bekerjasama dari awal eksperimen sampai eksperimen berakhir.

6. Data yang telah didapatkan dari subyek kemudian dikumpulkan dan segera dilakukan analisis data apakah terdapat pengaruh pada terapi yang diberikan kepada subyek.

REFERENSI

Harini, N. (2013). Terapi warna untuk mengurangi kecemasan. Jurnal Ilmiah Psikologi

Terapan, 1(2), 291-303

Kusuma, E. (2010). Pengertian gelombang dan aplikasi. Retrieved on April, 2015, from

http://ichsan09.blog.uns.ac.id/files/2010/11/pengertian-gelombang-dan-aplikasi.pdf

Wijayanto, & Vera, A. (2013). Perancangan interior pusat terapi anak autis dan indigo

Lampiran 5.

Data Kasar Pre-Test dan Post-Test

Dokumen terkait