• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I Peningkatan

Saat pelaksanaan tindakan ini terjadi pembagian kerja antara peneliti dan guru sebagai kolaborator. Guru memberikan tindakan dalam pembelajaran dan peneliti melakukan pengamatan. Pemberian tindakan dilakukan sesuai

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% ALA RM kemampuan awal

kesepakatan antara peneliti dan kolaborator. Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan, yaitu 2 kali pertemuan untuk pelaksanaan pembelajaran dan 1 kali pertemuan untuk pelaksanaan tes pasca tindakan siklus I. Satu kali pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran dan setiap satu jam pelajaran dilaksanakan selama 30 menit. Inti pelaksanaan pada siklus I sebagai berikut :

1. Tahap persiapan

Tahap persiapan diawali dengan mengenalkan subyek pada media dot cards yang akan digunakan selama proses pembelajaran. Subyek dibiarkan untuk menyentuh, memegang, dan menggunakan media dot cards sesuai dengan imajinasi mereka.

2. Tahap pelaksanaan pembelajaran berhitung dengan menggunakan media dot cards

Tahap ini, subyek mulai menggunakan dot cards sebagai media dalam pembelajaran berhitung 1-5. Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berhitung dengan menggunakan media dot cards oleh subyek dan kolaborator. Peneliti juga membantu guru kolaborator dalam menggunakan media dot cards. Tahap ini diakhiri ketika semua materi telah disampaikan kepada subyek dan jam pelajaran telah selesai.

3. Tahap penutupan

Guru memberikan evaluasi terhadap masing-masing siswa. Guru mengulang materi yang telah diberikan kepada siswa. Masing-masing subyek mengulang kembali materi yang telah diterima dari guru.

Pelaksanaan tindakan tersebut dapat dijelaskan lebih terperinci dalam pembelajaran sebagai berikut :

a. Pertemuan pertama

Materi pokok pertemuan pertama pada siklus I ini adalah berhitung 1 sampai 3. Tindakan dalam pembelajaran yakni :

1) Kegiatan awal

Siswa autis kelas I SDLB dipersiapkan untuk mengikuti pelajaran dan memperhatikan guru. Sebelum pelajaran dimulai guru mengajak salah satu siswa untuk memimpin doa. Guru mengucapkan salam dan mengabsen satu persatu siswa. Guru mengajak siswa untuk masuk kedalam materi pembelajaran yang akan diberikan. Guru mengajak siswa untuk menghitung ada berapa orang yang ada didalam kelas. Guru mengenalkan media dot cards kepada siswa. Siswa dibiarkan menyentuh, memegang dan memainkan media dot cards sesuai imajinasi mereka.

2) Kegiatan inti

a) Guru berhitung 1,2, 3 menggunakan kartu angka. Subyek menirukan berhitung 1, 2, 3.

b) Guru mengurutkan kartu angka mulai dari angka 1, 2, 3. Subyek menyebutkan lambang bilangan tersebut sesuai dengan urutannya. Subyek ALA dan subyek RM sudah mengenal bilangan bentuk lisan sehingga tidak mengalami kesulitan dalam menyebutkan satu, dua, tiga.

c) Subyek mengurutkan kartu angka mulai dari angka 1, 2, dan 3. Subyek ALA mulai mengambil kartu angka 1 untuk diurutkan yang pertama. Urutan yang kedua dan ketiga subyek ALA mulai kebingungan. Subyek ALA mengambil kartu angka 3 kemudian baru kartu angka 2. Guru membenarkan urutan kartu angka sambil menjelaskan kepada subyek ALA bagaimana urutan angka yang benar. Subyek RM mengurutkan angka dengan mengambil kartu angka 3 sebagai urutan yang pertama, kartu angka 1 sebagai urutan kedua dan kartu angka 2 sebagai urutan yang ketiga. Subyek ALA menegur subyek RM dengan mengucapkan kata “salah, salah” dan memindahkan kartu angka 1 sebagai urutan yang pertama. Guru menjelaskan kepada subyek bagaimana urutan angka yang benar dan meminta subyek untuk menyebutkan angkanya sesuai dengan kartu yang ditunjuk.

d) Guru mengenalkan kepada subyek media dot cards. Subyek ALA dan RM menunjukkan rasa antusias dan rasa ingin tahu. Subyek ALA mulai memegang-megang kartu dan meracau.

Subyek RM memegang kartu dot cards dengan penasaran dan membolak-balikkan kartu .

e) Guru mengurutkan media dot cards mulai dari jumlah lingkarannya 1, 2, 3. Guru mengajarkan kepada subyek untuk menghitung setiap lingkaran yang ada didalam kartu. Subyek ALA mampu menghitung lingkaran dengan jumlah 1 dan 2, untuk menghitung lingkaran berjumlah 3 masih kesulitan. Subyek RM mampu menghitung lingkaran dengan jumlah 1. Subyek RM menunjuk lingkaran sambil mengucapkan angkanya. Pada lingkaran yang berjumlah 2 dan 3, Subyek RM menunjuk gambarnya benar tetapi pengucapan angkanya salah. f) Guru mengeluarkan media dot cards secara berurutan dengan

jumlah lingkaran satu, dua, tiga. Subyek menghitung jumlah lingkarannya. Guru menjodohkan masing-masing kartu dot cards dengan kartu angkanya.

g) Subyek menjodohkan kartu dot cards dengan kartu angka yang sesuai. Subyek ALA mengurutkan kartu dot cards dengan benar dan terjadi kesalahan dalam menjodohkan dengan kartu angka. Kartu dot cards yang jumlah lingkarannya 2 dijodohkan dengan kartu angka 3 begitu sebaliknya. Subyek RM mengurutkan kartu dot cards mulai dari kartu yang bergambar lingkaran 1, bergambar lingkaran 3 dan yang terakhir bergambar lingkaran 2. Subyek RM menjodohkan kartu dot

cards bergambar lingkaran 1 dengan kartu angka 1, kartu dot cards bergambar lingkaran 2 dengan kartu angka 3, kartu dot cards bergambar lingkaran 3 dengan kartu angka 2.

h) Ketika materi telah selesai disampaikan, guru memberikan evaluasi terhadap subyek. Guru menjelaskan urutan angka yang benar dan menjodohkan kartu dot cards dengan kartu angka yang tepat.

3) Penutup

a) Guru mengucapkan terima kasih kepada siswa karena telah mengikuti pembelajaran berhitung dengan baik.

b) Guru meminta subyek Subyek ALA untuk memimpin doa bersama mengakhiri pembelajaran.

c) Guru memberikan kuis kepada subyek mengenai materi yang telah diberikan. Jika mampu menjawab kuis yang diberikan maka boleh pulang terlebih dahulu. Subyek ALA yang pertama kali mampu menjawab kuis yang diberikan dengan menghitung jumlah gambar lingkaran pada kartu dot cards yang ditunjuk guru.

b. Pertemuan kedua

Materi pokok pertemuan kedua pada siklus I ini adalah berhitung 1 sampai 5. Tindakan dalam pembelajaran yakni :

1) Kegiatan awal

Siswa autis kelas I SDLB dipersiapkan untuk mengikuti pelajaran dan memperhatikan guru. Sebelum pelajaran dimulai guru mengajak salah satu siswa untuk memimpin doa. Guru mengucapkan salam dan mengabsen satu persatu siswa. Guru mengajak siswa untuk masuk kedalam materi pembelajaran yang akan diberikan. Guru mengajak siswa mengenal media dot cards. 2) Kegiatan inti

a) Guru berhitung 1, 2, 3 menggunakan media dot cards. Subyek menirukan berhitung 1, 2, 3.

b) Guru mengurutkan media dot cards dan menjodohkannya dengan kartu angka. Subyek menghitung gambar lingkaran dengan menyebutkan angkanya. Subyek ALA mampu menghitung lingkaran dengan jumlah satu, dua, dan tiga. Subyek ALA mampu membedakan angka 1 dan 2. Subyek RM mampu menghitung gambar lingkaran dengan jumlah satu dan dua. Subyek RM masih bingung membedakan angka 2 dan 3. c) Guru mengenalkan media dot cards yang terdiri dari gambar

lingkaran berjumlah 4 dan 5. Guru mendampingi subyek untuk belajar menghitung setiap lingkaran yang ada digambar secara bersama-sama. Subyek ALA sangat tertarik dengan media dot cards dan mampu menirukan ucapan guru dengan baik. Subyek

RM menunjukkan sikap acuh tak acuh dan tidak menirukan ucapan guru sepenuhnya.

d) Guru menjodohkan setiap media dot cards dengan kartu angkanya. Subyek menirukan bilangan yang diucapkan oleh guru.

e) Subyek menjodohkan media dot cards 1 sampai 5 dengan kartu angkanya. Subyek ALA menjodohkan dengan benar kartu dot cards dengan kartu angka 1, 2 dan mengalami kesalahan pada angka 3, 4, 5. Subyek ALA mampu menghitung gambar lingkaran dengan tepat tetapi masih bingung membedakan lambang bilangan 3, 4 dan 5. Subyek RM menjodohkan dengan benar kartu dot cards dengan kartu angka 1 dan 3. Subyek RM kesulitan menghitung gambar lingkaran berjumlah 4 dan 5. Subyek RM masih belum bisa membedakan lambang bilangan 2 dan 5.

f) Guru memberikan contoh yang benar menjodohkan kartu dot cards dengan kartu angka. Guru meminta subyek untuk berhitung bersama-sama.

g) Guru menginstruksikan subyek untuk menghitung setiap gambar lingkaran yang terdapat pada kartu dot cards dan mengurutkan kartu angka dengan benar mulai dari angka 1 sampai angka 5.

h) Guru menginstruksikan kembali kepada subyek untuk menjodohkan media dot cards dengan kartu angka.

i) Ketika materi telah selesai disampaikan, guru memberikan evaluasi terhadap subyek. Guru menjelaskan urutan angka yang benar dan menjodohkan kartu dot cards dengan kartu angka yang tepat.

3) Penutup

a) Guru mengucapkan terima kasih kepada siswa karena telah mengikuti pembelajaran berhitung dengan baik.

b) Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan sederhana mengenai materi yang telah diberikan kepada subyek.

c) Guru meminta subyek ALA untuk memimpin doa bersama mengakhiri pembelajaran.

c. Pertemuan ketiga

Materi pokok pertemuan ketiga pada siklus I ini adalah tes hasil pelaksanaan siklus I yang terdiri dari 2 jenis soal yaitu menjodohkan dan isian singkat yang jumlah keseluruhan soalnya 30 butir. Tindakan dalam pembelajaran yakni :

1) Kegiatan awal

a) Siswa kelas 1 SDLB dipersiapkan untuk mengikuti pelajaran dan memperhatikan guru. Sebelum pelajaran dimulai guru mengucapkan salam dan memimpin doa bersama. Guru mengajak siswa untuk masuk kedalam pembelajaran dengan

mengingatkan kembali pembelajaran pada dua pertemuan sebelumnya yaitu berhitung 1 sampai 3 dan berhitung 1 sampai 5. Guru menjelaskan pada siswa bahwa pertemuan kali ini akan diadakan tes dan bagaimana cara mengerjakannya.

2) Kegiatan inti

a) Guru membagikan soal kepada siswa yang terdiri dari dua jenis soal tes tertulis yaitu menjodohkan dan isian singkat. Soal menjodohkan berjumlah 15 butir sedangkan soal isian singkat berjumlah 5 butir.

b) Siswa diminta untuk mengerjakan soal menjodohkan terlebih dahulu dengan didampingi oleh guru. Guru membacakan soal dan siswa mengerjakannya secara mandiri. Subyek ALA dan subyek RM sudah mampu membuat garis dan menjodohkan dengan jawaban yang menurut mereka benar. Subyek ALA mampu mendengarkan instruksi guru dengan baik. Subyek RM sering membuat coretan pada lembar jawaban sehingga guru harus lebih sering memberikan instruksi.

c) Siswa diminta untuk mengerjakan soal berikutnya yaitu isian singkat yang berjumlah 5 butir. Guru membacakan soal dan mendampingi siswa dalam mengerjakan soal. Subyek ALA mengerjakan soal dengan tenang dan terkadang meminta guru untuk mengulang soalnya. Subyek RM mengerjakan soal

dengan acuh, mengucapkan kata-kata tanpa makna, dan membuat coretan pada lembar jawaban.

d) Setelah siswa selesai mengerjakan soal, siswa mengumpulkan hasil pekerjaan mereka kepada guru.

3) Penutup

a) Guru mengucapkan terima kasih kepada siswa karena telah mengikuti pembelajaran berhitung dengan baik.

b) Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan sederhana mengenai materi yang telah diberikan kepada subyek.

c) Guru meminta subyek ALA untuk memimpin doa bersama mengakhiri pembelajaran.

E. Deskripsi Data Hasil Tindakan Siklus I Peningkatan Kemampuan Berhitung Siswa Autis dengan Media Dot Cards

Hasil tindakan siklus I diperoleh dengan mengamati proses pembelajaran berhitung 1 sampai 5 dengan menggunakan media dot cards. Obyek pengamatannya yaitu aktivitas siswa autis. Instrumen yang digunakan yaitu Instrumen pedoman observasi. Data hasil observasi tentang aktivitas siswa autis pada pembelajaran berhitung 1 sampai 5 dengan media dot cards pada siklus I adalah sebbagai berikut :

1. Subyek 1 (ALA)

Saat kegiatan awal di pertemuan pertama siklus I, subyek ALA menunjukkan rasa antusias untuk memulai pembelajaran. Subyek ALA

mampu menjawab pertanyaan guru dengan baik bahkan mampu mengucapkan angka 1 sampai 5 dengan benar meskipun belum urut. Subyek ALA mengikuti pembelajaran dengan aktif dan memiliki daya konsentrasi yang bagus dibandingkan dengan subyek RM. Hal ini terbukti ketika guru mengenalkan media dot cards. Subyek ALA dapat mengikuti instruksi sederhana dari guru dan memberikan tanggapan yang baik.

Subyek ALA mampu mengikuti kegiatan pembelajaran berhitung 1 sampai 5 dengan media dot cards dengan sangat baik. Subyek cukup kooperatif dan mampu mengikuti instruksi guru dengan baik. Saat kegiatan penutup, subyek ALA mampu menjawab pertanyaan sederhana yang diberikan meskipun masih dengan bantuan guru. Subyek juga sudah mampu memimpin doa selesai pembelajaran dengan baik.

Saat kegiatan awal dipertemuan kedua siklus I, subyek ALA masih menunjukkan sikap antusias dan penasaran terhadap media dot cards yang ditunjukkan oleh guru. Subyek ALA sangat aktif dan mengucapkan kata tanya ini apa bu?, bagus bu? kepada guru. Subyek memainkan media dot cards dengan dibolak-balik, disusun-susun serta diurutkan. Beberapa kali subyek ALA membantu subyek RM untuk menyusun dan menjodohkan kartu dot cards dengan kartu angka. Subyek ALA mampu mengerjakan tugas dengan baik dari awal sampai akhir. Skor total kemampuan subyek ALA dalam kemampuan berhitung 1 sampai 5 dengan menggunakan media dot cards adalah 21, dengan persentase 70%.

2. Subyek 2 (RM)

Saat kegiatan awal/apersepsi, subyek RM tampak antusias dan sangat penasaran dengan media dot cards yang dikenalkan oleh guru. Subyek RM memegang, menyusun dan memainkan media dot cards sesuai dengan imajinasinya. Sesekali subyek RM menyanyi dengan artikulasi yang tidak jelas dan meracau mengucapkan kata-kata yang tidak bermakna. Guru harus memperingatkan beberapa kali agar subyek mau belajar dengan tenang dan memperhatikan guru. Subyek RM sangat asyik dengan imajinasinya memainkan media dot cards sehingga subyek RM kurang mendengarkan instruksi yang diberikan oleh guru. Guru harus mengulang beberapa kali instruksinya dan membimbing subyek untuk melakukannya.

Subyek RM dapat mengikuti pembelajaran berhitung menggunakan media dot cards dari awal sampai akhir dengan cukup baik meskipun guru harus mengulang beberapa instruksi dan memberikan bantuan. Subyek RM masih kurang aktif dibandingkan dengan subyek ALA. Subyek RM acuh dan ekspresinya datar saat guru mulai menjelaskan pelajaran. Daya konsentrasinya pun masih kurang, subyek asyik bermain media dot cards sehingga kurang mendengarkan guru. Guru harus memberikan bantuan kepada subyek untuk melaksanakan instruksi yang diberikan.

Subyek sudah mengenal bentuk lisan bilangan 1 sampai 5. Subyek masih kesulitan untuk mengurutkan lambang bilangan 1 sampai 5 sehingga membutuhkan bantuan guru. Saat diminta untuk mengurutkan lambang bilangan 1 sampai 5 subyek melakukannya dengan acuh dan

semaunya sendiri. Terkadang guru harus mengulang instruksi dan menjelaskan kembali kepada subyek. Skor total kemampuan subyek RM untuk pembelajaran berhitung dengan menggunakan media dot cards adalah 17, dengan persentase 56,67%.

F. Hasil Refleksi Tindakan Siklus I Peningkatan Kemampuan Berhitung 1-5 dengan Menggunakan Media Dot Cards

Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan pada tindakan siklus I, diketahui bahwa hasil tes kemampuan berhitung pada siswa autis mengalami peningkatan dibandingkan hasil tes kemampuan awal, meskipun peningkatan tersebut belum sepenuhnya mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan sebesar 65%. Data tentang kemampuan berhitung masing-masing subyek pada siklus I dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 8. Kemampuan Berhitung Siswa Autis Kelas I SDLB SLB ` Muhammadiyah Gamping

No. Subyek Kemampuan Awal Pasca Tindakan Siklus I Peningkatan Skor Pencapaian (%) Skor Pencapaian (%) Skor Pencapaian (%) 1. ALA 13 43,33% 21 70% 8 26,67% 2. RM 11 36,67% 17 56,67% 6 20% Rata-rata 40% 63,33% 23,33%

Tabel 8. menunjukkan bahwa skor yang diperoleh ALA mengalami peningkatan dari 13 pada tes kemampuan awal menjadi 21 pada tes pasca tindakan siklus I dengan peningkatan sebesar 26,67%. Skor yang diperoleh RM meningkat dari 11 pada tes kemampuan awal menjadi 17 pada tes pasca

subyek ALA telah memenuhi kriteria keberhasilan yang ditentukan sebesar 65%, sedangkan subyek RM belum mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan, sekalipun telah mengalami peningkatan. Gambaran kemampuan berhitung masing-masing subyek pada siklus I adalah sebagai berikut :

1. Subyek 1 (ALA)

Kemampuan berhitung subyek ALA pasca tindakan siklus I mengalami peningkatan dibandingkan dengan kemampuan awal. Skor yang diperoleh subyek pada tes pasca tindakan I yaitu 21 dengan persentase 70% dengan katagori baik. Adapun kemampuan pada tiap aspek dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Mengenal bilangan bentuk lisan

Kemampuan mengurutkan bilangan dalam bentuk lisan sudah mengalami peningkatan meskipun belum sempurna. Subyek mampu mengurutkan 3 bilangan dengan benar secara mandiri. Contohnya adalah subyek mengucapkan satu, dua, empat, tiga, lima. Guru masih memberikan bantuan kepada subyek untuk mengucapkan bilangan secara berurutan dan benar.

b. Mengenal dan membaca bilangan

Aspek mengenal dan membaca bilangan subyek ALA sudah meningkat. Subyek sudah mengenal dan membaca beberapa lambang bilangan dengan benar . Untuk lambang bilangan 2, 3 dan 5 subyek masih kesulitan membedakannya. Subyek terkadang terbalik-balik

membaca bilangan antara 2, 3 dan 5 . Misalnya adalah lambang bilangan 2 dibaca “tiga”, lambang bilangan 5 dibaca “dua”.

c. Mengurutkan lambang bilangan

Kemampuan subyek untuk mengurutkan lambang bilangan juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan kemampuan awal. Subyek mampu mengurutkan 3 bilangan meskipun susunannya belum sempurna, contohnya adalah 1, 2, 5, 4, 3 atau 1, 3, 2, 4, 5. Masih ada beberapa bilangan yang letaknya tidak urut. Subyek masih membutuhkan bantuan guru untuk mengurutkan dengan benar.

d. Membilang

Kemampuan membilang subyek ALA paska tindakan siklus I juga mengalami peningkatan yang cukup bagus. Subyek mampu menghitung gambar lingkaran yang ada di kartu dot cards dengan mandiri maupun dengan bantuan dari guru. Subyek masih kebingungan menghitung gambar lingkaran yang jumlahnya lebih dari tiga. Subyek kesulitan untuk mengucapkan bilangannya secara urut sehingga hasil perhitungannya sering salah. Subyek mampu untuk menjodohkan kartu dot cards dengan kartu angka yang sesuai dengan jumlah lingkaran kurang dari 3.

2. Subyek 2 (RM)

Kemampuan berhitung subyek RM pasca tindakan siklus I mengalami peningkatan dibandingkan dengan kemampuan awal. Skor yang diperoleh subyek dalam tes pasca tindakan siklus I adalah 17

dengan persentase 56,67% dan kategorinya cukup. Adapun kemampuan pada tiap aspek dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Mengenal bilangan bentuk lisan

Kemampuan mengenal bilangan bentuk lisan subyek RM sudah mengalami peningkatan, hanya saja subyek belum mengucapkannya secara urut. Masih ada beberapa angka yang pengucapannya terbaik-balik. Cocntohnya adalah satu, dua, empat, lima, tiga atau satu, dua, lima, empat, tiga. Guru masih harus memberikan sedikit bantuan kepada subyek agar pengucapan bilangannya berurutan. b. Mengenal dan membaca bilangan

Aspek mengenal dan membaca bilangan sudah mengalami peningkatan yang cukup bagus. Subyek sudah mengenal lambang bilangan 1 dan 2, sedangkan untuk angka 3 terkadang penyebutannya benar tiga dan terkadang salah sebut menjadi lima . c. Mengurutkan lambang bilangan

Kemampuan mengurutkan lambang bilangan subyek sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan kemampuan awal. Subyek sudah mampu mengurutkan angka 1 dan 2. Terkadang subyek mampu mengurutkan 3 lambang bilangan dengan benar, contohnya adalah 1, 2, 3, 5, 4 atau 1, 2, 4, 3, 5. Guru harus memberikan bantuan dan pendampingan kepada subyek.

Kemampuan membeilang subyek juga mengalami peningkatan yang cukup bagus. Pada awalnya subyek hanya mampu menghitung gambar lingkaran dengan jumlah satu atau dua. Setelah tes paska siklus I subyek RM mampu menghitung jumlah gambar lingkaran lebih dari 2 meskipun belum bisa konsisten. Terkadang subyek menghitung gambar lingkaran berjumlah 3, 4 atau 5 dengan benar, tetapi tak jarang pula jawaban subyek salah. Subyek mengucapkan urutan angkanya benar, tetapi salah dalam menunjuk gambar lingkaran atau subyek benar dalam menunjuk gambar lingkarannya satu persatu namun pengucapan angkanya tidak urut. Subyek mengalami kesulitan untuk menjodohkan kartu dot cards dengan kartu angka. Subyek RM dibantu oleh subyek ALA untuk menjodohkannya. Guru juga harus memberikan bantuan kepada subyek RM.

Agar lebih jelas mengenai hasil tes pasca tindakan siklus I tentang kemampuan berhitung siswa autis dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 3. Histogram Kemampuan Berhitung Siswa Autis Kelas I SDLB SLB Muhammadiyah Gamping Siklus I

Gambar 3. menunjukkan hasil kemampuan berhitung siswa autis setelah dilaksanakan tindakan berupa penggunaan media dot cards pada siklus I. Pencapain skor yang diperoleh ALA pada kemampuan awal sebesar 13 meningkat menjadi 21 pada pasca tindakan siklus I dengan persentase peningkatan sebesar 26,67%, sementara skor RM pada kemampuan awal sebesar 11 meningkat menjadi 17 pada pasca tindakan siklus I dengan persentase peningkatan sebesar 20%.

Kemampuan berhitung yang diperoleh siswa autis pasca tindakan siklus I mengalami peningkatan dibandingkan dengan kemampuan awal. Walaupun peningkatan tersebut masih belum maksimal karena masih terdapat satu siswa dengan skor kemampuannya masih dibawah kriteria keberhasilan yang telah ditentukan yaitu sebesar 65%. Siswa yang sudah memenuhi kriteria keberhasilan yaitu ALA. Siswa lainnya yaitu RM belum memenuhi kriteria keberhasilan yang ditentukan , meskipun skor yang diproleh sudah

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% ALA RM kemampuan awal siklus I

mengalami peningkatan dari 11 menjadi 17 dengan kategori awal kurang meningkat menjadi cukup. Data tersebut menunjukkan bahwa tindakan siklus I belum dapat mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan yaitu sebesar 65%.

Berdasarkan hasil observasi, beberapa permasalahan siswa autis selama proses pembelajaran kemampuan berhitung siklus I yaitu :

a. Siswa autis kesulitan untuk mengurutkan bilangan 1 sampai 5 dengan benar. Siswa autis belum mampu membedakan bilangan dan kebingungan mengurutkan bilangan. Siswa autis masih memerlukan bimbingan secara verbal dan bahkan bantuan fisik untuk berhitung 1 sampai dengan 5. b. Siswa autis kesulitan untuk menghitung jumlah gambar lingkaran dengan

jumlah lebih dari 3. Siswa autis memiliki daya konsentrasi yang mudah beralih sehingga kurang fokus dalam menghitung gambar lingkaran. c. Siswa autis kesulitan untuk menjodohkan kartu dot cards dengan kartu

angka. Siswa autis asyik dengan imajinasinya sendiri dan kurang memperhatikan penjelasan dan instruksi yang diberikan oleh guru.

d. Terdapat siswa autis yang belum dapat memberikan tanggapan dari pertanyaan-pertanyaan guru.

Permasalahan-permasalahan tersebut perlu diatasi untuk perbaikan pada siklus II. Pelaksanaan penggunaan media dot cards dalam meningkatkan kemampuan berhitung 1 sampai 5 pada siswa autis berlangsung lancar meskipun adanya permasalahan tersebut. Selain permasalahan tersebut,

terdapat beberapa hal positif yang terjadi saat pembelajaran Matematika dengan menerapkan penggunaan media dot cards yaitu :

a. Minat siswa autis dalam pembelajaran mengalami peningkatan karena menggunakan media yang menarik perhatian.

b. Siswa autis senang dalam pembelajaran karena seolah-olah bermain bukan belajar sehingga tidak terlalu berat untuk berpikir.

c. Siswa autis mengalami peningkatan dalam keaktifan mengikuti pembelajaran.

d. Siswa autis tidak mudah bosan dan tidak meninggalkan kelas saat proses

Dokumen terkait