• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tentang analisis butir soal UAS genap tahun ajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika kelas IV sekolah dasar di Kecamatan Depok. Analisis butir soal adalah cara yang digunakan untuk menguji daya beda, dan daya kesukaran suatu soal. Penelitian ini dilakukan pada 28 sekolah dasar di Kecamatan Depok. Jumlah respoden yang diterima peneliti adalah 911 siswa. Peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa soal, kunci jawaban, dan lembar jawaban siswa, sebagai data dokumenter. Analisis butir soal akan dilakukan pada soal pilihan ganda, dengan jumlah 30 butir soal.

B. Hasil Penelitian

Berikut akan dijabarkan mengenai analisis butir soal mengenai validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh.

1. Validitas

Validitas adalah suatu kecocokan, ketepatan suatu tes dengan tujuan yang ingin diukur. Analisis validitas berkaitan dengan validitas isi yang digunakan

59

untuk melihat sejauhmana sebuah tes mencakup keseluruhan materi yang ingin diukur. Analisis dilakukan dengan melihat apakah butir soal UAS semester genap mata pelajaran matematika kelas IV sudah sesuai dengan SK KD yang terdapat pada KTSP 2006. Pengujian validitas isi tidak perlu menggunakan analisis statistik tetapi menggunakan analisis rasional dengan membandingkan butir soal apakah sudah sesuai dengan kriteria yang ditentukan (Azwar, 2015 a: 175).

Soal UAS genap mata pelajaran matematika kelas IV dalam penelitian ini tidak ada kisi-kisi soal, sehingga peneliti menggunakan SK KD (pembahasan lebih lengkap ada di bab II) sebagai bahan kriteria untuk melihat apakah validitas isi dalam butir soal tersebut sudah terpenuhi. Berikut akan dipaparkan hasil analisis validitas isi berdasarkan SK KD menggunakan KTSP 2006:

Tabel 4.1 Analisis Validitas Isi Berdasarkan SK KD KTSP 2006

Semester I

SK KD Butir Soal

Bilangan

1. Memahami dan menggunakan sifat- sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah

1.1 Mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung

1.2 Mengurutkan bilangan

1.3 Melakukan operasi perkalian dan pembagian

1.4 Melakukan operasi hitung campuran 1.5 Melakukan penaksiran dan

pembulatan

1.6 Memecahkan masalah yang melibatkan uang

3, 5, 6, dan 10. 2. Memahami dan

menggunakan faktor dan keli- patan dalam pemecahan

2.1 Mendeskripsikan konsep faktor dan kelipatan

2.2 Menentukan kelipatan dan faktor bilangan

2.3 Menentukan kelipatan persekutuan

60

masalah terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB) 2.4 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan KPK dan FPB

Geometri dan Pengukuran

3. Menggunakan pengukuran sudut, panjang, dan berat dalam pemecahan masalah

3.1 Menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku dan satuan derajat 3.2 Menentukan hubungan antar satuan

waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat

3.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan waktu, panjang dan berat

3.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan kuantitas

19. 4. Menggunakan

konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam pemecahan masalah

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga 4.2 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga

28, 29, dan 30. Semester II SK KD Bilangan 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

5.1 Mengurutkan bilangan bulat 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat 5.3 Mengurangkan bilangan bulat 5.3Melakukan operasi hitung campuran

1, 2, 4, 7, 8, dan 9. 6. Menggunakan

pecahan dalam pemecahan masalah

6.1 Menjelaskan arti pecahan dan urutannya

6.2 Menyederhanakan berbagai bentuk pecahan

6.3 Menjumlahkan pecahan 6.4 Mengurangkan pecahan 6.5 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan pecahan

11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, dan 18. 7. Menggunakan

lambang bilangan Romawi

7.1 Mengenal lambang bilangan Romawi

7.2 Menyatakan bilangan cacah sebagai bilangan Romawi dan sebaliknya

20 dan 21. Geometri dan Pengukuran 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar

8.1 Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana

8.2 Menentukan jaring-jaring balok dan kubus

8.3 Mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar simetris

8.4 Menentukan hasil pencerminan suatu bangun datar

22, 23, 24, 25, 26, dan 27

61

Tabel 4.1 analisis validitas isi berdasarkan SK KD KTSP 2006 dapat dilihat bahwa sebagain besar butir soal UAS semester genap mata pelajaran matematika kelas IV di Kecamatan Depok sudah sesuai dengan SK KD. Akan tetapi, ada satu materi pada semester I tentang kelipatan yang tidak dimasukkan dalam soal UAS genap tersebut. Berikut akan dipaparkan analisis validitas isi dengan melihat bobot materi yang terdapat pada butir soal UAS semester genap mata pelajaran matematika kelas IV.

Tabel 4.2 Persentase Butir Soal Berdasarkan SK KD Semester I

SK/KD Butir Soal Jumlah Persentase

Bilangan 3, 5, 6, dan 10. 4 13% Geometri dan

pengukuran

19, 28, 29, dan 30. 4 13%

Semester II

SK/KD Butir Soal Jumlah Persentase

Bilangan 1, 2, 4, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, dan 21. 16 54% Geometri dan pengukuran 22, 23, 24, 25, 26, dan 27 6 20% Total 30 100%

Tabel 4.2 persentase butir soal berdasarkan SK KD dapat lihat bahwa pada semester I materi bilangan maupun geometri dan pengukuran memiliki jumlah persentase yang sama yaitu 13% dari keseluruhan soal. Sedangkan, pada semester II materi bilangan lebih dominan dengan jumlah persentase 54%, daripada materi geometri dan pengukuran dengan jumlah persentase 20%.

62

Berdasarkan penjelasan tersebut, akan dipaparkan dalam bentuk diagram berdasarkan kesesuaian soal dengan materi pada SK KD.

Gambar 4.1 Persentase Per Semester

Berdasarkan gambar 4.1 persentase berdasarkan kesesuaian dengan SK KD, terlihat bahwa seluruh soal sudah sesuai yaitu 100% sesuai dengan SK KD.

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen (Arifin, 2009: 258). Reliabilitas adalah indeks untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran suatu alat ukur dapat konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih (Siregar, 2013: 55). Reliabilitas soal merupakan ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau kekonsistenan suatu soal tes (Jihad & Haris, 2012: 180). Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa reliabilitas adalah analisis soal mengenai keajegan dan kekonsistenan hasil dari tes tersebut. Analisis reabilitas didapat dengan

100% 0%

Persentase berdasarkan kesesuaian dengan SK KD

Valid/Sesuai

Tidak Valid/ Tidak Sesuai

63 Scale Statistics --- Scale: 0 --- N of Items 30 N of Examinees 911 Mean 19.696 Variance 33.560 Std. Dev. 5.793 Skew -0.337 Kurtosis -0.310 Minimum 0.000 Maximum 30.000 Median 20.000 Alpha 0.852 SEM 2.227 Mean P 0.657 Mean Item-Tot. 0.436 Mean Biserial 0.593

bantuan aplikasi komputer MicroCat Iteman versi 3.00 dengan melihat hasil olah data koefisien reliabilitas ditunjukkan pada bagian akhir yaitu Alpha. Koefisien reliabilitas alpha diperoleh melalui satu kali perhitungan dalam penyajian data (Azwar, 2015 c: 115).

Gambar 4.2 Reliabilitas

Berdasarkan gambar 4.2 hasil aplikasi MicroCat Iteman didapatkan hasil

Alpha sebesar 0,852, hasil tersebut akan dianalisis berdasarkan kriteria yang

telah dicantumkan pada bab II. Guilford (dalam Jihad & Haris, 2012: 181) menyatakan kriteria reliabilitas:

Tabel 4.3 Kriteria Reliabilitas

Rentang Kriteria ≤ 0,20 Sangat rendah 0,20 < <0,40 Rendah 0,40 < <0,70 Sedang 0,70 < <0,90 Tinggi 0,90 < <1,00 Sangat tinggi

64

Berdasarkan kriteria dari Jihad dan Haris (2012: 181) maka 0,852 termasuk dalam kriteria realibilitas tinggi dengan rentang 0,70 < < 0,90.

3. Tingkat Kesukaran (p)

Tingkat kesukaran soal dianalisis untuk melihat, sejauh mana tingkat kesukaran apakah tergolong sukar, sedang, atau mudah. Data diperoleh dari 30 butir soal UAS genap mata pelajaran matematika kelas IV dari 911 siswa yang berada di 28 SD Kecamatan Depok, Yogyakarta.

Tabel 4.4 Kriteria Tingkat Kesukaran

Rentang Kriteria

0 – 0,30 Tergolong sukar 0,31 – 0,70 Tergolong sedang

0,71 – 1 Tergolong mudah

(Sumber: Uno & Koni, 2012: 156)

Berdasarkan tabel 4.4 kriteria tingkat kesukaran dibedakan menjadi tiga kriteria, yaitu sukar, sedang, dan mudah dengan rentang yang berbeda-beda. Analisis tingkat kesukaran diolah dengan program kumputer MicroCat Iteman versi 3.00, yang hasilnya akan dianalisis sesuai dengan kriteria dari Uno dan Koni (2012: 156) sebagai berikut.

Tabel 4.5 Distribusi Tingkat Kesukaran Aitem (nilai p : Prop. Correct menggambarkan koefisien tingkat kesukaran)

No. Nilai p Klasifikasi No. Nilai p Klasifikasi 1 0,876 Mudah 16 0,878 Mudah 2 0,808 Mudah 17 0,407 Sedang 3 0,595 Sedang 18 0,586 Sedang 4 0,684 Sedang 19 0,682 Sedang 5 0,752 Mudah 20 0,895 Mudah 6 0,811 Mudah 21 0,673 Sedang

65 7 0,536 Sedang 22 0,685 Sedang 8 0,458 Sedang 23 0,798 Mudah 9 0,480 Sedang 24 0,827 Mudah 10 0,475 Sedang 25 0,348 Sedang 11 0,414 Sedang 26 0,779 Mudah 12 0,768 Mudah 27 0,763 Mudah 13 0,659 Mudah 28 0,714 Mudah 14 0,361 Sedang 29 0,384 Sedang 15 0,823 Mudah 30 0,778 Mudah

Tabel 4.5 distribusi tingkat kesukuran aitem (p) menunjukkan hasil analisis data dari 30 soal UAS genap mata pelajaran matematika kelas IV SD di Kecamatan Depok, didapatkan hasil 15 soal memiliki tingkat kesukaran mudah dengan rentang 0,71 - 1, dan 15 soal memiliki tingkat kesukaran sedang dengan rentang 0,31 – 0,70. Penentuan kriteria didasarkan oleh pendapat dari Uno dan Koni (2012: 156), dari analisis data tersebut tidak ada hasil yang menunjukkan adanya butir soal yang memiliki kriteria sukar dengan rentang 0 – 0,30. Berikut akan ditampilkan tabel berupa persentase jumlah soal dengan tingkat kesukarannya.

Tabel 4.6 Persentase Jumlah Soal Berdasarkan Tingkat Kesukaran

No. Kategori Butir Soal Jumlah Persentase

(%) 1. Mudah 1, 2, 5, 6, 12, 13, 15, 16, 20, 23, 24, 26, 27, 28, dan 30 15 50% 2. Sedang 3, 4, 7, 8, 9, 10, 11, 14, 17, 18, 19, 21, 22, 25, dan 29 15 50% 3. Sukar - - 0% Total 30 100%

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diamati bahwa terdapat 15 soal tergolong pada kategori tingkat kesukaran mudah, dengan jumlah persentase 50%. Butir

66

soal yang termasuk dalam kategori tingkat kesukaran mudah diantaranya adalah 1, 2, 5, 6, 12, 13, 15, 16, 20, 23, 24, 26, 27, 28, dan 30. Sedangkan 15 butir soal yang lainnya tergolong pada kategori tingkat kesukaran sedang, dengan jumlah persentase 50%. Butir soal yang termasuk kategori tingkat kesukaran sedang adalah 3, 4, 7, 8, 9, 10, 11, 14, 17, 18, 19, 21, 22, 25, dan 29. Kategori tingkat kesukaran sukar tidak terlihat dianalisis pada 30 butir soal UAS genap mata pelajaran matematika, dengan persentase 0%. Data yang telah didapat, akan diperjelas dengan ditampilkan diagram lingkaran sebagai berikut:

Gambar 4.3 Diagram Persentase Tingkat Kesukaran

Berdasarkan gambar 4.3 diagram persentase tingkat kesukaran dari 30 butir soal UAS genap mata pelajaran matematika, bahwa tingkat kesukaran mudah dan tingkat kesukaran sedang memiliki jumlah persentase yang sama yaitu 50% dari keseluruhan butir soal.

50%

50%

Persentase Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran mudah

Tingkat kesukaran sedang

67 4. Daya Beda

Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir soal UAS genap mata pelajaran matematika kelas IV SD di Kecamatan Depok, untuk membedakan siswa yang mampu memahami materi dengan siswa yang belum mampu memahami materi.

Tabel 4.7 Kriteria Daya Beda

Rentang Kriteria

0,40 atau lebih Amat baik

0,30 – 0,39 Cukup baik, namun perlu perbaikan 0,20 – 0,29 Kurang baik, perlu perbaikan

0,19 atau kurang Tidak baik, perlu revisi atau ditiadakan

(Sumber: Djiwandono, 2008: 224)

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa daya beda memiliki empat kriteria dengan rentang yang berbeda-beda pula, yaitu amat baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik. Hasil analisis daya beda menggunakan program komputer MicroCat Iteman versi 3.00, dengan kriteria dari Djiwandono (2008: 224) sebagai berikut:

Tabel 4.8 Distribusi Daya Beda (d) menggunakan point biserial No. Nilai d Klasifikasi No. Nilai d Klasifikasi

1 0,392 Cukup 16 0,380 Cukup 2 0,501 Baik 17 0,448 Baik 3 0,376 Cukup 18 0,606 Baik 4 0,475 Baik 19 0,469 Baik 5 0,538 Baik 20 0,405 Baik 6 0,431 Baik 21 0,496 Baik 7 0,516 Baik 22 0,552 Baik 8 0,394 Cukup 23 0,396 Cukup 9 0,368 Cukup 24 0,327 Cukup 10 0,354 Cukup 25 0,238 Kurang 11 0,507 Baik 26 0,484 Baik 12 0,359 Cukup 27 0,536 Baik

68

13 0,493 Baik 28 0,422 Baik 14 0,447 Baik 29 0,368 Cukup 15 0,362 Cukup 30 0,451 Baik

Tabel 4.8 Distribusi Daya Beda Aitem (d) menggunakan point biserial menunjukkan hasil analisis daya beda dari 30 butir soal UAS genap mata pelajaran matematika kelas IV. Hasil yang didapatkan berdasarkan kriteria dari Djiwandono (2008: 224) yaitu 11 butir soal memiliki tingkat daya beda yaitu cukup dengan rentang 0,30 – 0,39. Sedangkan 18 butir soal memiliki tingkat daya beda yaitu amat baik dengan rentang 0,40 atau lebih, dan soal nomor 25 menunjukkan tingkat daya beda kurang baik, perlu perbaikan dengan rentang 0,20 – 0,29. Dalam analisis ini tidak terdapat kriteria daya beda yang tidak baik dengan rentang 0,19 atau kurang. Berdasarkan hasil analisis daya beda, berikut akan ditampilkan tabel mengenai persentase dari jumlah soal berdasarkan daya beda soal.

Tabel 4.9 Persentase Jumlah Soal Berdasarkan Daya Beda Soal

No. Kategori Butir Soal Jumlah Persentase

(%) 1 Amat baik 2, 4, 5, 6, 7, 11, 13, 14, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 26, 27, 28, dan 30 18 60% 2 Cukup 1, 3, 8, 9, 10, 12, 15, 16, 23, 24, dan 29 11 36,67% 3 Kurang baik 25 1 3,33% 4 Tidak baik - 0 Total 30 100%

Berdasarkan hasil tabel 4.9 persentase jumlah soal berdasarkan daya beda dari 30 soal UAS genap mata pelajaran matematika kelas IV terdapat jumlah soal 18 dengan kriteria amat baik, berada pada butir soal 2, 4, 5, 6, 7, 11, 13,

69

14, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 26, 27, 28, dan 30, dengan jumlah persentase 60%. Sedangkan kriteria cukup terdapat pada butir soal 1, 3, 8, 9, 10, 12, 15, 16, 23, 24, dan 29 berjumlah 11 butir soal, dengan persentase 36,67%. Kriteria butir soal dengan daya beda yang kurang baik terdapat pada butir soal nomor 25, dengan jumlah persentase 3,33%. Sedangkan untuk kriteria tidak baik tidak terlihat pada hasil analisis. Berdasarkan data tersebut akan ditampilkan dengan bentuk diagram lingkaran sebagai berikut:

Gambar 4.4 Diagram Persentase Daya Beda Butir Soal

Berdasarkan gambar 4.4 diagram persentase daya beda butir soal dari 30 soal UAS genap mata pelajaran matematika kelas IV menunjukkan hasil 60% dari keseluruhan soal memiliki kriteria daya beda yang baik, sedangkan untuk kriteria daya beda butir soal yang cukup memiliki jumlah persentase 37% dari keseluruhan butir soal. Kriteria daya beda butir soal yang kurang baik memiliki jumlah persentase 3% dari keseluruhan butir soal.

60% 37%

3%

Persentase Daya Beda Butir Soal

Amat Baik Cukup Kurang Baik

70 5. Efektivitas Pengecoh

Efektivitas pengecoh dianalisis untuk melihat keberfungsian dari peranan pilihan jawaban salah (pengecoh), selain kunci jawaban dari 30 butir soal UAS genap mata pelajaran matematika kelas IV. Analisis efektivitas pengecoh juga menggunakan program komputer MicroCat Iteman versi 3.00, dengan kriteria yang dijelaskan oleh Arifin (2009: 279), sebagai berikut.

Tabel 4.10 Kriteria Efektivitas Pengecoh

Rentang Kriteria 76% - 100% Sangat baik 51% - 75% Baik 26% - 50% Kurang baik 0% - 25% Jelek (Sumber: Arifin, 2009: 280)

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa kriteria efektivitas pengecoh dibedakan menjadi lima kriteria, yaitu sangat baik, baik, kurang baik, dan jelek. Kriteria efektivitas pengecoh juga menggunakan kriteria dari Basuki dan Hariyanto (2014: 144) yaitu pengecoh dapat dikatakan berfungsi apabila pengecoh tersebut paling sedikit telah dipilih oleh 5% dari keseluruhan peserta tes. Berikut hasil analisis efektivitas pengecoh dari 30 butir soal:

71

Tabel 4.11 Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Butir Soal Prop. Endorsing Dipilih oleh (%)

Deskripsi (Arifin) Kesimpulan (Basuki & Hariyanto)

1

A 0,070 7%

Pilihan jawaban A adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 7% peserta tes.

Pengecoh A berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

B 0,876 87,6%

Pilihan jawaban B adalah kunci jawaban dipilih oleh 87,6% peserta tes.

Kunci jawaban.

C 0,022 2,2%

Pilihan jawaban C adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 2,2% peserta tes.

Pengecoh C belum berfungsi, karena dipilih kurang dari 5%.

D 0,026 2,6%

Pilihan jawaban D adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 2,6% peserta tes.

Pengecoh D belum berfungsi, karena dipilih kurang dari 5%.

2

A 0,014 1,4%

Pilihan jawaban A adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 1,4% peserta tes

Pengecoh A belum berfungsi, karena dipilih kurang dari 5%.

B 0,077 7,7%

Pilihan jawaban B adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 7,7% peserta tes

Pengecoh B berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%. C 0,093 9,3%

Pilihan jawaban C adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 9,3% peserta tes

Pengecoh C berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

D 0,808 80,8%

Pilihan jawaban D adalah kunci jawaban dipilih oleh 80,8% peserta tes.

Kunci jawaban

3

A 0,050 5%

Pilihan jawaban A adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 5% peserta tes.

Pengecoh A berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

B 0,031 3,1%

Pilihan jawaban B adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 3,1% peserta tes.

Pengecoh B belum berfungsi, karena dipilih kurang dari 5%.

C 0,595 59,5%

Pilihan jawaban C adalah kunci jawaban dipilih oleh 59,5% peserta tes.

Kunci jawaban

D 0,316 31,6%

Pilihan jawaban D adalah pengecoh dengan kriteria kurang baik, karena hanya dipilih oleh 31,6% peserta tes.

Pengecoh D berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

72 Butir Soal Prop. Endorsing Dipilih oleh (%)

Deskripsi (Arifin) Kesimpulan (Basuki & Hariyanto)

4

A 0,684 68,4%

Pilihan jawaban A adalah kunci jawaban dipilih oleh 68,4% peserta tes.

Kunci jawaban

B 0,257 25,7%

Pilihan jawaban B adalah pengecoh dengan kriteria kurang baik, karena hanya dipilih oleh 25,7% peserta tes.

Pengecoh B berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

C 0,037 3,7%

Pilihan jawaban C adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 3,7% peserta tes.

Pengecoh C belum berfungsi, karena dipilih kurang dari 5%.

D 0,013 1,3%

Pilihan jawaban D adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 1,3% peserta tes.

Pengecoh D belum berfungsi, karena dipilih kurang dari 5%.

5

A 0,094 9,4%

Pilihan jawaban A adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 9,4% peserta tes.

Pengecoh A berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

B 0,038 3,8%

Pilihan jawaban B adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 3,8% peserta tes.

Pengecoh B belum berfungsi, karena dipilih kurang dari 5%.

C 0,752 75,2%

Pilihan jawaban C adalah kunci jawaban dipilih oleh 75,2% peserta tes.

Kunci jawaban

D 0,108 10,8%

Pilihan jawaban D adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 10,8% peserta tes.

Pengecoh D berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

6

A 0,089 8,9%

Pilihan jawaban A adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 8,9% peserta tes.

Pengecoh A berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

B 0,042 4,2%

Pilihan jawaban B adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 4,2% peserta tes.

Pengecoh B belum berfungsi, karena dipilih kurang dari 5%.

C 0,811 81,1%

Pilihan jawaban C adalah kunci jawaban dipilih oleh 81,1% peserta tes.

Kunci jawaban

D 0,049 4,9%

Pilihan jawaban D adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 4,9% peserta tes.

Pengecoh D belum berfungsi, karena dipilih kurang dari 5%.

73 Butir Soal Prop. Endorsing Dipilih oleh (%)

Deskripsi (Arifin) Kesimpulan (Basuki & Hariyanto)

dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 13,6% peserta tes.

berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%. B 0,106 10,6%

Pilihan jawaban B adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 10,6% peserta tes.

Pengecoh B berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

C 0,536 53,6%

Pilihan jawaban C adalah kunci jawaban dipilih oleh 53,6% peserta tes.

Kunci jawaban

D 0,210 21%

Pilihan jawaban D adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 21% peserta tes.

Pengecoh D berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

8

A 0,291 29,1%

Pilihan jawaban A adalah pengecoh dengan kriteria kurang baik, karena hanya dipilih oleh 29,1% peserta tes.

Pengecoh A berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

B 0,458 45,8%

Pilihan jawaban B adalah kunci jawaban dipilih oleh 45,8% peserta tes.

Kunci jawaban

C 0,099 9,9%

Pilihan jawaban C adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 9,9% peserta tes.

Pengecoh C berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%. D 0,145 14,5%

Pilihan jawaban D adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 14,5% peserta tes.

Pengecoh D berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

9

A 0,266 26,6%

Pilihan jawaban A adalah pengecoh dengan kriteria kurang baik, karena hanya dipilih oleh 26,6% peserta tes.

Pengecoh A berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

B 0,106 10,6%

Pilihan jawaban B adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 10,6% peserta tes.

Pengecoh B berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%. C 0,138 13,8%

Pilihan jawaban C adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 13,8% peserta tes.

Pengecoh C berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

D 0,480 48%

Pilihan jawaban D adalah kunci jawaban dipilih oleh 48% peserta tes.

Kunci jawaban

10

A 0,475 47,5%

Pilihan jawaban A adalah kunci jawaban dipilih oleh 47,5% peserta tes.

Kunci jawaban

B 0,189 18,9%

Pilihan jawaban B adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 18,9% peserta tes.

Pengecoh B berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

74 Butir Soal Prop. Endorsing Dipilih oleh (%)

Deskripsi (Arifin) Kesimpulan (Basuki & Hariyanto)

C 0,277 27,7%

Pilihan jawaban C adalah pengecoh dengan kriteria kurang baik, karena hanya dipilih oleh 27,7% peserta tes.

Pengecoh C berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

D 0,053 5,3%

Pilihan jawaban D adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 5,3% peserta tes.

Pengecoh D berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

11

A 0,187 18,7%

Pilihan jawaban A adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 18,7% peserta tes.

Pengecoh A berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%. B 0,290 29%

Pilihan jawaban B adalah pengecoh dengan kriteria kurang baik, karena hanya dipilih oleh 29% peserta tes.

Pengecoh B berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

C 0,414 41,4%

Pilihan jawaban C adalah kunci jawaban dipilih oleh 41,4% peserta tes.

Kunci jawaban

D 0,098 9,8%

Pilihan jawaban D adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 9,8% peserta tes.

Pengecoh D berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

12

A 0,194 19,4%

Pilihan jawaban A adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 19,4% peserta tes.

Pengecoh A berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

B 0,768 76,8%

Pilihan jawaban B adalah kunci jawaban dipilih oleh 76,8% peserta tes.

Kunci jawaban

C 0,019 1,9%

Pilihan jawaban C adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 1,9% peserta tes.

Pengecoh C belum berfungsi, karena dipilih kurang dari 5%.

D 0,010 1%

Pilihan jawaban D adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 1% peserta tes.

Pengecoh D belum berfungsi, karena dipilih kurang dari 5%.

13

A 0,103 10,3%

Pilihan jawaban A adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 10,3% peserta tes.

Pengecoh A berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%. B 0,120 12%

Pilihan jawaban B adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 12% peserta tes.

Pengecoh B berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

C 0,659 65,9%

Pilihan jawaban C adalah kunci jawaban dipilih oleh 65,9% peserta tes.

Kunci jawaban D 0,105 10,5% Pilihan jawaban D adalah pengecoh Pengecoh D

75 Butir Soal Prop. Endorsing Dipilih oleh (%)

Deskripsi (Arifin) Kesimpulan (Basuki & Hariyanto)

dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 10,5% peserta tes.

berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

14

A 0,141 14,1%

Pilihan jawaban A adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 14,1% peserta tes.

Pengecoh A berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

B 0,361 36,1%

Pilihan jawaban B adalah kunci jawaban dipilih oleh 36,1% peserta tes.

Kunci jawaban

C 0,368 36,8%

Pilihan jawaban C adalah pengecoh dengan kriteria kurang baik, karena hanya dipilih oleh 36,8% peserta tes.

Pengecoh C berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

D 0,113 11,3%

Pilihan jawaban D adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 11,3% peserta tes.

Pengecoh D berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

15

A 0,076 7,6%

Pilihan jawaban A adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 7,6% peserta tes.

Pengecoh A berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%. B 0,056 5,6%

Pilihan jawaban B adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 5,6% peserta tes.

Pengecoh B berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

C 0,823 82,3%

Pilihan jawaban C adalah kunci jawaban dipilih oleh 82,3% peserta tes.

Kunci jawaban

D 0,040 4%

Pilihan jawaban D adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 4% peserta tes.

Pengecoh D belum berfungsi, karena dipilih kurang dari 5%.

16

A 0,021 2,1%

Pilihan jawaban A adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 2,1% peserta tes.

Pengecoh A belum berfungsi, karena dipilih kurang dari 5%.

B 0,074 7,4%

Pilihan jawaban B adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 7,4% peserta tes.

Pengecoh B berfungsi, karena dipilih lebih dari 5%.

C 0,020 2%

Pilihan jawaban C adalah pengecoh dengan kriteria jelek, karena hanya dipilih oleh 2% peserta tes.

Pengecoh C belum berfungsi, karena dipilih kurang dari 5%.

D 0,878 87,8%

Pilihan jawaban D adalah kunci jawaban dipilih oleh 87,8% peserta tes.

Kunci jawaban 17 A 0,290 29% Pilihan jawaban A adalah pengecoh Pengecoh A

76 Butir Soal Prop. Endorsing Dipilih oleh (%)

Deskripsi (Arifin) Kesimpulan (Basuki & Hariyanto)

dengan kriteria kurang baik, karena hanya dipilih oleh 29% peserta tes.

berfungsi, karena

Dokumen terkait