• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : DOKTRIN HUKUM PIDANA ISLAM TENTANG HUKUM

A. Deskripsi Peraturan Desa Muslim Padang

Di bawah ini merupakan deskrpsi mengenai Pasal-Pasal yang terdapat dalam Peraturan Desa Muslim Padang Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba Nomor 05 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Hukum Cambuk yang penulis rangkum sesuai dengan yang tertera dalam Perdes ini. Pendeskripsiannya sebagai berikut:

Pertama, dalam Konsideran “menimbang” ini dijelaskan bahwa selain untuk mendukung pelaksanaan syari’at Islam yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Bulukumba, alasan dibentuknya Peraturan Desa Muslim Padang ini adalah untuk menciptakan suasana aman, nyaman dan tertib serta untuk mengantisipasi adanya perbuatan yang meresahkan masyarakat Desa Padang. Juga karena masyarakat yang enggan berurusan dengan pihak penegak hukum.

Adapun perbuatan yang dimaksud menurut Perdes ini adalah sebagai berikut: 1. Perzinahan.2

1

Peraturan Desa Muslim Padang Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba Nomor. 05 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Hukum Cambuk, dari http://www.nusantaraonline.org/. (Di akses pada 19 Januari 2010).

2

Lihat Pasal 2 dan Pasal 3 Perdes Muslim Padang Nomor. 05 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Hukum Cambuk.

28

Menurut ketentuan Perdes ini bahwa “perzinahan” atau suatu perbuatan zina adalah memasukkan alat kelamin laki-laki ke alat kelamin perempuan selayaknya suami isteri dengan paksaan atau bujukan tanpa diikat tali pernikahan. Perbuatan zina yang dimaksud dalam Perdes ini adalah:

- Laki-laki bujang dengan wanita perawan melakukan hubungan seksual diluar nikah.

- Laki-laki yang sudah beristeri dengan wanita yang sudah bersuami melakukan hubungan seksual kecuali dengan pasangan sebagaimanaa telah tercatat pada catatan sipil maupun akta nikah.

- Mengganggu, merayu, baik perawan maupun yang telah bersuami untuk melakukan hubungan zina.

- Laki-laki dan wanita berduaan ditempat yang sunyi yang bukan muhrimnya. - Wanita bepergian dengan laki-laki yang bukan muhrimnya kecuali ada izin

dari orang tua atau wali.

2. Penyalahgunaan obat dan minuman yang mengandung zat aditif lainnya (orang yang menjual dan meminum minuman yang beralkohol dan zat aditif lainnya).3

Penyalahgunaan yang dimaksud dalam Perdes ini adalah sebagai berikut:

- memasukkan, menyalurkan dan mengedar minuman beralkohol dan zat aditif lainnya di dalam Desa Muslim kecuali ada keputusan Bupati.

3

Lihat Pasal 4, 5, dan Pasal 6 Larangan Menjual Dan Meminum Minuman Beralkohol Dan Zat Aditif Lainnya.

- jumlah dan jenis minuman beralkohol dan zat aditif lainnya yang boleh diedarkan dicantumkan dalam izin sebagaimanaa yang dimaksudkan di atas.4 - tidak mendapatkan izin dari Pemerintah Daerah.

- dijual dan diminum ditempat umum seperti rumah makan, wisma, warung, kios-kios, gelanggang olahraga, gelanggang remaja, kantin, kaki lima, terminal, stasiun, pasar cape, rumah-rumah penduduk, tempat ibadah, di kebun, di sawah, dan tempat lainnya.

Adapun yang dimaksud orang yang meminum adalah orang yang meminum minuman yang mengandung ethanol yang diproses dari bahan asli pertanian yang mengandung karbonnidrat dengan cara fermentasi dan destilasi baik dengan cara memberikan perlakukan terlebih dahulu atau tidak, menambahkan bahan lain atau tidak, maupun diproses dengan cara mencampur konsentrat dengan ethanol atau dengan cara pengeceran minuman yang mengandung ethanol.

3. Perjudian5

Perjudian (judi) yang dimaksud dalam Perdes ini adalah pertaruhan antara dua orang atau lebih dengan menggunakan alat yang pada akhirnya merugikan di satu pihak dan menguntungkan di pihak lain.

4

Yang dimaksud adalah Pasal 4 ayat (1).

5

30

Adapun perjudian yang diatur dalam Perdes ini antara lain adalah sebagai berikut:

- melakukan dan atau membeli kupon berhadiah dalam bentuk dan untuk judi ; - melakukan pertaruhan judi yang pada akhirnya merugikan pihak lain;

Sedangkan pertaruhan judi sebagaimana yang dimaksud adalah: a. Tebak hasil skor

b. Judi domino atau gaple c. Judi kartu remi

d. Balapan liar e. Sabung ayam

f. Lotre atau kupon putih g. Mesin judi

h. Dan lain sebagainya yang mengandung unsur judi

4. Penganiayaan.6

Penganiayaan yang dimaksud dalam Perdes ini adalah tindakan fisik baik dengan alat atau tanpa alat yang dapat menyebabkan orang lain merasa sakit dan orang tersebut tidak menerima perlakuan yang ditimpakan kepada dirinya. Yang dimaksud adalah melakukan penganiayaan terhadap orang lain baik sengaja maupun tidak disengaja berupa pemukulan, pemasungan, dan pengurungan.

6

Kedua, dasar hukum yang menjadi acuan diberlakukannya Perdes ini anatara lain adalah sebagai berikut:

1. Al-Qur’an dan Surah An-Nur ayat 2 serta Hadis Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Muslim tentang Pelaksanaan Hukum Cambuk bagi peminum minuman keras.

2. Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495).

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389). 4. Keputusan Presiden Nomor 96 tahun 1998 tentang Pengawasan Dan

Pengendalian Minuman Beralkohol dan Zat aditif lainnya.

5. Surat Keputusan Bupati Bulukumba No. 535/XII/2004 tanggal 7 Desember 2004 tentang Desa/Kelurahan Muslim dalam wilayah Kabupaten Bulukumba.

Ketiga, ketentuan sanksi hukum pidana Islam, sebagaimana diatur dalam Pasal ini7 antara lain adalah sebagai berikut:

7

32

(1) Bagi pelanggar larangan pezinahan dihukum dengan pidana cambuk sebanyak 100 kali atau dilimpahkan kepihak kepolisian untuk diproses sesuai hukum KUHP ;

(2) Bagi orang yang menuduh orang lain berzina tanpa disertai bukti (4 orang saksi) dikenakan hukuman cambuk sebanyak 80 kali atau dilimpahkan kepihak kepolisian untuk diposes sesuai hukum KUHP ;

(3) Adapun sanksi pidana Islam yang dimaksud pada Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2)8 adalah sanksi peringatan atau teguran dan atau mendapat hukum cambuk jika orang tua atau wali merasa keberatan, atau dilimpakan kepihak kepolisian untuk diproses sesuai hukum KUHP ;

(4) Bagi Pelaku Judi dikenakan pidana cambuk sebanyak maksimal 40 kali atau dilanjutkan kepihak kepolisian untuk diproses sesuai hukum KUHP ;

(5) Bagi penjual dan peminum minuman beralkohol dan zat aditif lainnya dikenakan pidana cambuk sebanyak 40 kali atau dilimpahkan kepihak kepolisian untuk diproses sesuai ketentuan hukum KUHP ;

(6) Bagi pelaku penganiayaan diberi sanksi pidana cambuk sebanyak 20 kali cambukan ;

Pidana cambuk bagi pelaku penganiayaan dapat dihapus apabila korban memaafkan pelaku dengan ketentuan pelaku dengan membayar uang denda.

8

Ayat (1). Dilarang laki-laki dan wanita berduaan ditempat yang sunyi kecuali dengan muhrimnya ; Ayat (2). Dilarang wanita bepergian dengan laki-laki yang bukan muhrimnya kecuali adal izin dari orang tua atau wali ;

Sebagaimana hasil musyawarah yang dilaksanakan pihak pemerintah desa bersama kedua belah pihak yang berselisih atau dilanjutkan kepihak kepolisian untuk diproses sesuai ketentuan hukum KUHP ;

Selain itu, dalam Perdes ini 9 juga diatur menganai wewenang “penyidikan”. Di mana salah satunya tertulis bahwa yang berwenang dalam hal penyidikan bukan hanya pejabat penyidik yang diatur oleh undang-undang saja, akan tetapi “penyidikan” ini juga boleh dilakukan oleh Satgas atau Linmas yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa. Lebih lanjut, wewenang penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Perdes ini adalah:

- Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindakan pidana atas pelanggaran Perdes agar keterangan atau laporan tersebut lebih lengkap dan jelas.

- Meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atas terjadinya pelanggaran Perdes tersebut.

- Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atas terjadinya pelanggaran Perdes.

Penyidikan sebagaimana yang dimaksud di atas yaitu memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntut

9

Pasal 14, Perdes Muslim Padang Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba Nomor 05 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Hukum Cambuk.

34

umum sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang nomor 8 tahun 1981 tentang hukum acara pidana.

Dapat diketahui bahwa dalam Perdes ini ada beberapa ketentuan yang diatur baik dalam segi kesamaan hukuman yang terdapat dalam ketentuan hukum Islam dan hukum positif maupun segi kesamaan aturan yang sudah ditetapkan dalam peraturan yang lebih umum. Selebihnya akan dijelaskan pada pembahasan berikutnya.

B. Jenis- jenis Perbuatan yang Dipidana Dalam Peraturan Desa Muslim

Dokumen terkait