• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang

Dalam dokumen Redevelopment Taman Budaya Sumatera Utara (Halaman 51-58)

BAB II DESKRIPSI PROYEK

2.5 Tinjauan Fungsi

2.5.4 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang

Persyaratan ruang yang akan dibahas adalah persyaratan pada ruang untuk fasilitas administrasi, fasilitas sanggar dan latihan, fasilitas pertunjukan indoor dan outdoor, fasilitas pameran, fasilitas makan dan minum, serta fasilitas pendukung.

2.5.4.1 Fasilitas Administrasi

Fasilitas administrasi ini disesuaikan dengan jumlah pegawai dan pengunjung yang datang ke Taman Budaya Sumatera Utara. Untuk besar persyaratan fungsi administrasi seperti ruangan karyawan, ruangan rapat dan ruang direktur atau ruang kepala bagian dapat dilihat pada buku Data Arsitek sebagai acuannya. Untuk ruang rapat, luas ruang per orang di ruangan rapat adalah 2,00 m2.

2.5.4.2 Fasilitas Latihan

Fasilitas latihan terdiri untuk latihan seni musik, seni tari, seni teater, dan seni rupa.

A. Seni Musik

Pada fasilitas seni musik ada beberapa ruang yang sangat dibutuhkan yaitu :

a. Ruang kelas teori. Ruang kelas teori digunakan untuk memberikan teori mengenai musik. Ruangan ini dikhususkan untuk masing-masing jenis permainan musik.

b. Ruang Latihan Bersama. Besaran ruang dihitung berdasarkan besaran alat musik yang ada di dalamnya. Ruangan ini adalah ruangan akustik, kedap suara dan dirancang sesuai seperti studio latihan musik pada umumnya.

B. Seni Tari

a. Studio Tari. Ada beberapa hal penting yang mempengaruhi perancangan studio tari, antara lain :

Proporsi ruang. Sebaiknya studio tari dirancang proporsional dengan pertimbangan area untuk menari, yaitu berbentuk persegi dan bebas kolom, sehingga memungkinkan pergerakan ke segala arah di dalam ruangan.

Tabel 2.6 Besaran ruang studio berdasarkan studi Sumber : Olah Data Pribadi

Kecil (m2) Sedang (m2) Besar (m2)

Yorkshire Dance 90 160 200

Scotiabank Dance Centre 80 160 280

509 Dance 80 130 160

Dengan studi banding di atas, maka diasumsikan besaran studio tari adalah : Studio kecil = 80 m2 ; Studio sedang = 160 m2 ; Studio besar = 280 m2.

Permukaan lantai. Permukaan lantai untuk sanggar tari haruslah menunjang untuk kegiatan tersebut.

Ruang penyimpanan

Kualitas estetika ruang

Ruang yang terang

Sistem akustik yang baik dan kedap suara

Ventilasi

Pencahayaan yang fleksibel, mudah dikontrol, dan bebas silau

b. Ruang Ganti. Pada ruang ganti terdapat ruang ganti bagi peserta dan juga ruang ganti khusus bagi bintang tamu yang melakukan pertunjukan pada event-event tertentu. Persyaratan yang dibutuhkan adalah meja rias, cermin, dan lampu harus tersedia seefektif mungkin, serta ruang locker dengan pengamanan yang baik.

c. Ruang Istirahat. Ruang istirahat dilengkapi dengan area duduk atau area istirahat yang ditempatkan di luar jalur sirkulasi, yang memungkinkan para partisipan untuk beristirahat atau memulihkan tenaga setelah menari.

d. Ruang Latihan Bersama, berfungsi sebagai studio latihan tari bersama untuk kapasitas yang lebih besar daripada ruangan studio tari biasa, gunanya adalah sebelum pertunjukan yang besar diadakan, ruang latihan ini dapat digunakan sebagai tempat gladi resik.

C. Seni Teater

Ruang yang dibutuhkan adalah ruang latihan teater dengan persyaratan ruangan dilengkapi dengan kamera, agar para pemain dapat menyaksikan aktingnya sendiri guna mengetahui kekurangannya dalam latihan, ruangan dilengkapi sistem akustik yang baik, serta pada bagian dinding dipasangi cermin-cermin yang berfungsi untuk mengoreksi gerakan sendiri.

D. Seni Rupa

Ruang yang dibutuhkan adalah ruang latihan seni rupa dengan persyaratan yaitu, ruangan dilengkapi peralatan untuk mendukung kegiatan seni rupa.

2.5.4.3 Fasilitas Pertunjukan

Pada fasilitas pertunjukan, ada beberapa ruang yang sangat dibutuhkan yaitu :

a. Gedung pertunjukan. Menurut buku Data Arsitek, jenis-jenis gedung pertunjukan dikelompokkan berdasarkan jumlah penduduknya. Kota Medan dengan jumlah penduduk 2.117.224 termasuk dalam kategori gedung pertunjukan berskala besar dengan kapasitas sebesar 800-1000 kursi. Pada gedung pertunjukan terdapat toilet pengunjung dan penampil, ruang ganti, ruang rias, lobby, ruang kontrol, dan gudang. Pada gedung pertunjukan terdapat beberapa komponen utama yaitu : auditorium/stage, ruang publik, dan backstage. Gedung pertunjukan harus dapat disesuaikan dengan lebar panggung untuk berbagai pertunjukan seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.7 Lebar panggung berdasarkan studi Sumber : Olah Data Pribadi

Kecil Sedang Besar

Drama 8 10 10

Opera 12 15 20

Tari 10 12 15

Musik 10 12 15

Lain-lain 12 15 20

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam auditorium / stage adalah:

Garis Pandangan. Garis pandangan ini untuk mendapatkan pemandangan penonoton yang jelas, bebas dari halangan dan terbuka seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.11 Garis Pandangan Sumber : Ernst Neufert, Data Arsitek vol. II Keterangan :

P : titik pandang terendah dan berdekatan pada panggung yang dapat dilihat jelas oleh penonton. Jika panggung dapat dinaikan (600-1100 mm) dari lantai terendah auditorium maka P adalah setting line dari pertunjukan. Setting line pertunjukan tidak boleh lebih dari 600 mm dari lantai panggung. Jika terdapat orchestra pit maka P adalah kepala konduktor orkestra.

HD : jarak horizontal antar mata penonton tepat di belakangnya, di mana berhubung dengan ruang antar baris kursi (760-1150).

EH : tinggi mata normal 1120 mm di atas lantai di bawahnya, titik mata ini akan tergantung pada dimensi kursi.

E : jarak antara pertengahan mata dengan kepala bagian atas, diambil 100 m. Untuk kepastian pemandangan yang jelas/ terbuka min 125 mm.

D : jarak antara penonton di baris depan dengan P. Lebih dekatnya baris pertama dengan stage mengakibatkan rendahnya posisi lantai penonton.

Pengaturan Kursi Auditorium. Untuk standar kursi pada gedung pertunjukan dapat ditentukan melalui keterangan di bawah ini.

Dimensi Kursi

o Lebar kursi dengan sandaran lengan minimal 525 mm o Lebar kursi tanpa sandaran lengan minimal 450 mm

o Tinggi dan kemiringan kursi: 430-450 mm dan sudut horizontal 7º-9º o Tinggi sandaran punggung dan kemiringan 800-850 mm dari lantai

(dapat ditinggikan untuk alasan akustik) dan sudut belakang 15º-20º o Kedalaman kursi : 600-720 mm untuk kedalaman kursi dan sandaran

punggung, jika kursi dapat dilipat maka kedalaman : 425-500 mm o Sandaran lengan : lebar min.50 mm, tinggi 600 mm diatas lantai.

Gambar 2.12 Dimensi Kursi Sumber : Ernst Neufert, Data Arsitek vol. II

Jumlah kursi dalam satu baris.

Ruang antar baris kursi. Persyaratannya adalah ruang lewat (clearway) minimal 300-500 mm, dimensi jarak antar baris minimal 850 mm.

Gangways. Persyaratannya adalah lebar min 1100 mm, kemiringan 1:10 dan 1:12 jika digunakan oleh pemakai kursi roda, landasan yang lebih miring harus memilki anak tangga biasa.

Akustik. Hasil akustik suatu pertunjukan meliputi kualitas suara, baik berupa musik maupun dialog, yang didengarkan oleh penonton dan juga para pelaku pentas diatas panggung. Akustik tidak terlepas dari penggunaan bahan dan konstruksi penyerap bunyi yang dipakai sebagai pengendali bunyi dalam ruang, diantaranya bahan berpori, penyerap panel/selaput, karpet dan kain. Selain itu dapat dibantu dengan penggunaan komputer atau alat seperti sound reflecting disk yang dapat mengatur waktu untuk merefleksikan suara berdasarkan jenis pertunjukan yang sedang berlangsung.

b. Ampitheatre, merupakan fasilitas untuk melakukan pertunjukan outdoor dan didesain sedemikian rupa agar memiliki pantulan suara yang baik.

2.5.4.4 Fasilitas Ruang Pameran

Adalah suatu fasilitas yang berisi ruang pamer yang mengkomunikasikan karya-karya seni visual. Salah satu faktor penting dalam ruang pameran adalah memiliki alur dan membangkitkan suasana. Hal itu dapat dicapai melalui perbedaan luasan ruang. Faktor-faktor dalam mengkomunikasikan karya-karya seni visual yang berhubungan langsung dengan manusia harus memperhatikan : Tinggi rata-rata

manusia di Indonesia sehingga pandangan mata dapat mencakup objek yang dilihat dalam posisi nyaman.

Tabel 2.8 Tinggi rata-rata manusia Sumber : Ernst Neufert, Data Arsitek vol. II

Tinggi rata-rata Pandangan mata

Pria 165 cm 160 cm

Wanita 155 cm 150 cm

Anak Muda 115 cm 100 cm

Kemampuan gerak anatomi leher penghujung manusia, yaitu sekitar 30o ke atas dan 40o ke bawah / ke samping sehingga dalam mengapresiasikan suatu karya selalu dalam posisi badan / leher yang nyaman.

Pencahayaan yang dapat membangkitkan emosi pengunjung dan menigkatkan kualitas presentasi suatu karya seni visual yang diterima oleh pengunjung. Faktor-faktor dalam mengkomunikasikan karya-karya seni visual yang berhubungan langsung dengan karya seni itu sendiri harus memperhatikan kontrol terhadap lingkungan galeri yaitu dengan kunci-kunci komponen enviroment control sebagai berikut :

Climate Control

Adalah meliputi pemeliharaan atmosfir lingkungan yang stabil, yaitu dengan kontrol terhadap temperatur dan kelembapan ruang, kualitas udara, dan vibrasi ruang. Implementasi climate control ini meminimalkan resiko kerusakan terhadap karya-karya seni yang ada dan meningkatkan kenyamanan pengunjung dan pengguna bangunan.

Temperature and Relative Humidity

Fluktuasi dalam temperatu dan kelembapan dapat merusak karya-karya seni yang ada, dengan faktor yang paling kritis adalah kelembapan. Perubahan kelembapan ruang/lingkungan dapat mengakibatkan pengerutan dan penyusutan dimana kondisi lingkungan sangat kering, sedangkan dalam kondisi sebaliknya dapat mengakibatkan karya-karya seni yang ada mengembung dan menjamur. Standar temperatur dan kelembapan pada daerah tropis adalah sebagai berikut ; temperatur 21oC + 1oC, kelembapan 55% + 5%.

Air Filtration

Udara yang tidak terfilter mengandung polusi, berupa gas dan partikel dimana dapat merusak karya-karya seni dan yang paling penting adalah ketidaknyaman pengunjung dan pengguna bangunan. Penyaringan udara kotor ini dapat

dikontrol melalui sistem ducting dan standar efesiensi penyaringan tersebut 80% sampai 98%.

Light

Pencahayaan adalah faktor paling penting dalam sebuah galeri sebab sangat mempengaruhi pengalaman pengunjung dalam mengapresiasikan karya-karya seni yang ada dan penciptaan suatu suasana / atmosfir ruang. Dengan kata lain melalui pencahayaa dapat mengakibatkan emosi pengunjung. Cahaya buatan maupun alamai dapat mengakibatkan kerusakan jika tidak diperhatikan intensitasnya. Untuk cahaya buatan, intensitas cahaya tergantung dari bahan / mterial dari karya-karya seni tersebut :

 Karya dengan bahan kertas : 50 lux  Karya lukisan di atas kanvas : 150-200 lux  Metal, keramik, kaca, dan batu : 300 lux

Tingkat intensitas cahaya diatas adalah berdasarkan survei galeri-galeri seni profesional di Australia. Untuk cahaya alami, penyinaran tidak boleh langsung jatuh pada karya-karya seni yang ada. Caranya adalah dengan penggunaan cahaya alami dari atas (lighting from above) dan penggunaan cahaya alami dari samping (lateral lighting).

2.5.4.5 Fasilitas Makan Minum

Fasilitas makan minum yang disediakan di Taman Budaya Sumatera Utara adalah café. Hal yang perlu diperhatikan dalam membuaat café adalah :

a. Ruang makan

Ruang makan memiliki persyaratan yaitu memiliki kebersihan yang dijaga, luas satu area ruang duduk kurang lebih 2 m2 untuk empat kursi dan satu meja. b. Dapur

Dapur memiliki persyaratan yaitu, dilengkapi dengan penghisap panas untuk mengurangi udara panas, dapur hendaknya tidak terlihat langsung dari ruang makan agar tidak mengganggu kenyamanan para pengunjung, dapur dilengkapi dengan gudang-gudang penyimpanan makanan.

2.5.4.6 Fasilitas Pendukung

Fasilitas pendukung yang disediakan di Taman Budaya Sumatera Utara adalah perpustakaan, gerai souvenit, dan musholla.

Gambar 2.14 Taman Ismail Marzuki Sumber : www.wikipedia.com Gambar 2.13 Denah Perpustakaan

Sumber : www.google.com

a. Fasilitas perpustakaan pada Taman Budaya Sumatera Utara terbuka untuk umum, baik dewasa maupun anak-anak. Untuk meminjam koleksi buku-buku perpustakaan ini pengunjung harus terdaftar sebagai anggota terlebih dahulu. Koleksi buku pada perpustakaan ini hanya meliputi

bidang seni namun mencakup segala umur pembaca dewasa, remaja dan anak-anak sehingga masyarakat luas dapat merasakan manfaatnya.

b. Gerai souvenir merupakan salah satu fasilitas pelengkap di Taman Budaya Sumatera Utara. Gerai souvenir tersebut berguna untuk memenuhi kebutuhan atau alat-alat untuk mendukung proses kegiatan seni. Kriteria ruangan ini adalah dilengkapi dengan pencahayaan yang baik dan menarik pada interiornya untuk menarik minat pengunjung.

Dalam dokumen Redevelopment Taman Budaya Sumatera Utara (Halaman 51-58)

Dokumen terkait