• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

2) Deskripsi Pertemuan Kedua di Kelas Eksperimen

Pada pertemuan kedua di kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2013. Pada pertemuan ini peneliti hanya ditemani seorang rekan, guru tidak ikut masuk menemani peneliti dikarenakan ada urusan lain. Saat masuk kelas serentak siswa mengucapkan salam, kemudian peneliti dan rekan membalas salam, setelah itu peneliti membuka pelajaran dengan basmalah, kemudian menanyakan kabar siswa dan kesiapan mereka untuk belajar.

Peneliti memberikan motivasi kepada siswa agar terus semangat belajar, karena sesungguhnya di dunia ini tidak ada orang yang bodoh, yang ada hanya orang malas. Peneliti memberitahukan bahwa di antara sekian jenis kemiskinan, yang paling memprihatinkan adalah kemiskinan azzam dan tekad, bukan kemiskinan harta. Azzam dan kemauan yang kuat kelak akan membuat kita berilmu dan kaya. Tidak mungkin seseorang memperoleh kejayaan dan derajat di sisi Allah tanpa tekad. Maka dari itu siswa diharapkan agar harus semangat dan tekad untuk belajar dengan rajin agar menjadi orang yang sukses.

Kemudian peneliti menanyakan kembali kepada siswa tentang metode-metode penyelesaian sistem persamaan liniear dua variable. Setelah itu peneliti langsung mempersilahkan siswa untuk duduk sesuai dengan kelompoknya, dan menjelaskan kembali prosedur model pembelajaran jigsaw. Kemudian peneliti memberikan LKS untuk siswa kerjakan secara berkelompok.

Kemudian siswa membentuk kelompok ahli yakni mereka berkumpul dengan siswa lain yang mendapatkan bagian yang sama dari kelompok lain.

Untuk memahami materi dan memecahkan masalah yang berbeda dari pertemuan pertama tentang “Sistem Persaman Linier Dua Variabel” siswa melaksanakan learning community

(masyarakat belajar), yakni dalam kelompok ahli siswa bekerja sama, berdiskusi, curah pendapat, dan saling membantu dengan teman lain, membangun (constructivism) pengetahuan dan menemukan (inquiry) jawaban LKS yang diberikan, hal ini terlihat dari ragam jawaban siswa di LKS. Selama proses diskusi kelompok peneliti membimbing siswa.

Gambar 7. Peneliti Membimbing Siswa pada Pertemuan Kedua Dalam menyelesaikan LKS pada pertemuan ini tampak bahwa siswa sudah mampu memahami masalah yang ada dalam LKS, namun dalam merencanakan penyelesaian masalah masih saja terdapat beberapa kelompok yang ragu terhadap jawabannya.

Siswa yang ragu tersebut mengangkat tangan untuk bertanya (questioning) kepada peneliti. Keraguan siswa dikarenakan siswa bingung ketika mengubah masalah menjadi model matematika, dan masalah yang diberikan berbeda dengan masalah yang diberikan pada pertemuan pertama. Setelah dibimbing peneliti dengan memberikan contoh yang lain, siswa masih belum memahami juga, maka peneliti membangun pengetahuan siswa dengan melibatkan siswa langsung sebagai tokoh dalam masalah LKS, kemudian peneliti mengajak siswa untuk membaca soal berulang-ulang dan memberikan penekanan dalam membacakan soal, setelah itu siswa berusaha membangun pengetahuan mereka sendiri dan mengerti cara mengubah masalah ke dalam model matematika dengan tipe soal yang berbeda.

Pada kemampuan menyelesaikan masalah, sebagian besar sudah mampu menyelesaikan masalah, dan peneliti meminta agar siswa yang sudah bisa dapat mengajarkan teman-temannya yang belum bisa. Dan pada kemampuan menafsirkan solusi yang diperoleh, semua siswa telah mampu menafsirkannya.

Gambar 8. Siswa Berdiskusi dalam Kelompok Ahli pada Pertemuan Kedua

Kemudian masing-masing siswa kembali ke kelompok asalnya dan membagikan apa yang telah dipelajarinya kepada rekan-rekan dalam kelompoknya.

Gambar 9. Siswa Berdiskusi di Kelompok Asal pada Pertemuan Kedua

Kemudian peneliti meminta perwakilan siswa dari anggota kelompok ahli mempresentasikan jawaban di depan kelas, sedangkan kelompok lain memberikan tanggapannya. Peneliti memberikan kesempatan siswa untuk bertanya jika ada hal – hal yang kurang dimengerti. Setelah itu peneliti mengajak siswa untuk menyimpulkan pelajaran yang diperoleh.

Gambar 10. Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi pada Pertemuan Kedua

Sebelum mengakhiri pembelajaran peserta didik diminta untuk mengerjakan soal kuis. Siswa mengerjakan kuis secara individu. Sambil membagikan soal kuis, guru menginformasikan bahwa nilai kuis dari anggota-anggota kelompok akan diakumulasikan menjadi skor kelompok. Skor inilah yang nantinya akan menentukan kelompok terbaik. Dan bagi kelompok dengan skor terbaik akan mendapatkan hadiah. Kuis inilah sebagai

authentic assessment (penilaian sebenarnya) yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan. Kuis yang dikerjakan siswa hanya 1 butir soal, lembar hasil kuis dikumpul ketika waktu istirahat.

Kemudian peneliti mengajak siswa untuk menyimpulkan pelajaran dan melakukan refleksi secara mandiri untuk menanyakan kepada siswa tentang pendapat mereka mengenai pembelajaran pada pertemuan ini yang akan dikonfirmasi pada awal pertemuan berikutnya.

Tabel 7. Data Skor Kuis Kelompok pada Pertemuan Kedua

Kelompok Rata-rata Skor Kelompok Rata-rata Skor

1 73 6 95.4 2 96 7 33 3 96 8 82.75 4 27.8 9 54 5* 100 *kelompok terbaik

Nilai rata-rata kelas hasil kuis pertemuan kedua yaitu 83.48. Pada pertemuan kedua ada peningkatan, baik dari hasil belajar maupun dari proses pembelajaran di kelas. Sebagian siswa

sudah mulai mengerti proses pembelajaran model jigsaw. Tetapi masih terdapat beberapa masalah, yaitu:

1. Siswa masih ada yang tidak terlibat secara aktif baik pada diskusi kelompok ahli ataupun pada kelompok asal.

2. Sebagian siswa ketika kembali ke kelompok asal tidak mau membagikan informasi kepada teman – temannya.

Setelah melihat kelemahan pada pertemuan kedua maka diadakan refleksi pada pertemuan berikutnya yaitu:

1. Peneliti memberitahukan kembali kepada siswa supaya pembelajaran lebih efektif jika siswa saling respon, tidak malu bertanya kepada teman atau kepada guru jika tidak memahami suatu materi pelajaran.

2. Peneliti akan memberikan hukuman kepada anggota kelompok ahli jika salah satu anggota di kelompok asalnya tidak bisa menyelesaikan soal dengan salah satu metode yang dibahas. 3) Deskripsi Pertemuan Ketiga di Kelas Eksperimen

Pada pertemuan ketiga di kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2013. Pada pertemuan ini peneliti masuk kelas tanpa ditemani guru dan rekan. Saat masuk kelas siswa bersama-sama mengucapkan salam dan peneliti membalas salam. Setelah itu peneliti membuka pelajaran dengan basmalah dan mengabsen kehadiran siswa. Kemudian peneliti mengingatkan kembali materi yang dipelajari sebelumnya. Setelah itu peneliti menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan ini

yaitu sistem persamaan linier tiga variable, guru mengawali pembelajaran dengan membangkitkan memori pengalaman belajar siswa yang ditemui di masyarakat. Dengan terbangunnya pengetahuan yang sudah dimiliki oleh siswa, maka siswa akan lebih mudah mengikuti proses belajar mengajar.

Pada pertemuan ketiga ini kelompok ahli tidak dikumpulkan, dikarenakan berdasarkan pengamatan peneliti setelah dua pertemuan terakhir hasil dari diskusi antar kelompok ahli sama, karena materi ini membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk memahami dan menyelesaikan masalah, sehingga peneliti menjelaskan langsung di papan tulis.

Peneliti memberikan kesempatan siswa untuk bertanya jika ada hal – hal yang kurang dimengerti. Dan beberapa siswa ada yang bertanya dan banyak mengeluh karena penyelesaian masalah yang begitu panjang, namun peneliti menjelaskan perlahan-lahan sehingga siswa mengerti.

Sebelum mengakhiri pembelajaran peserta didik diminta untuk mengerjakan soal kuis. Siswa mengerjakan kuis secara individu. Sambil membagikan soal kuis, guru menginformasikan bahwa nilai kuis dari anggota-anggota kelompok tetap akan diakumulasikan menjadi skor kelompok. Skor inilah yang nantinya akan menentukan kelompok terbaik. Dan bagi kelompok dengan skor terbaik akan mendapatkan hadiah. Kuis dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana daya serap siswa terhadap materi yang

diajarkan. Kuis yang dikerjakan siswa hanya 1 butir soal. Dan nilai rata-rata kelas hasil quiz pertemuan ketiga yaitu 90.78.

Tabel 8. Data Skor Kuis Kelompok pada Pertemuan Ketiga

Kelompok Rata-rata Skor Kelompok Rata-rata Skor

1 75 6 67.6 2* 100 7 94.25 3 98 8 90.5 4 93.8 9 65.25 5 92.25 *kelompok terbaik

Dokumen terkait