• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Responden Penelitian

Karakteristik responden diukur dengan skala nominal yang menunjukkan besarnya frekuensi dan persentse. Penelitian ini dilakukan pada masyarakat yang sedang melakukan pengurusan KTP di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bone. Peneliti menyebarkan kuesioner kepada 75 responden dengan jumlah aitem pernyataan sebanyak 15 butir. Dengan karakteristik responden ditentukan berdasarkan jenis kelamin, Usia dan tingkat pendidikan. Adapun karakteristik tersebut secara lebih lengkap disajikan dalam tabel berikut:

a. Jenis Kelamin

Pada tabel 4.1 berikut dikelompokkan responden berdasarkan jenis kelamin, yaitu:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-Laki 53 71%

Perempuan 22 29%

Jumlah 75 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2019

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling banyak adalah responden yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 53 orang dengan persentase sebesar 71%, sedangkan responden wanita sebanyak orang 18 dengan persentase 29%. Dengan demikian, responden dalam penelitian ini didominasi oleh laki-laki.

46

b. Usia

Pada tabel 4.2 berikut dikelompokkan responden berdasarkan usia, yaitu:

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Lama Bekerja Frekuensi Persentase

17 – 20 Tahun 43 57%

21 – 30 Tahun 26 34%

30 – 40 Tahun 6 9%

Jumlah 75 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden dengan usia 17 - 20 tahun sebanyak 43 orang dengan frekuensi 57%, responden dengan usia 21 - 30 tahun sebanyak 26 orang dengan persentase 34%, dan responden dengan usia 31 - 40 tahun sebanyak 6 orang dengan persentase 9%. Dengan demikian, responden berusia 17 – 20 tahun mendominasi penelitian ini.

c. Tingkat Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan terdapat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase

SMP 22 29%

SMA 51 68%

Strata 1 (S1) 2 3%

Jumlah 75 100%

Berdasarkan Tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden dengan tingkat pendidikan SMP sebanyak 22 orang dengan persentase 29%, responden dengan tingkat pendidikan SMA sebanyak 51 orang dengan persentase 68%, dan responden dengan tingkat pendidikan Strata Satu (S1) sebanyak 2 orang dengan persentase 3%. Dengan demikian, responden dengan tingkat pendidikan SMA mendominasi penelitian ini. 2. Deskripsi Data Penelitian

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Dalam hal ini digunakan item pertanyaan yang diharapkan dapat secara valid mengungkapkan variabel yang diukur. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan suatu instrument dianggap valid atau layaknya digunakan dalam pengujian hipotesis apabila nilai Correted Item Total Correlation > nilai 0,30.

1) Pelayanan Publik

Hasil Uji validitas variabel Pelayanan publik (X) dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Validitas Pelayanan Publik (X)

Variabel Pernyataan Corrected Item-Total Correlation Cut of Point Ket Pelayanan Publik P1 0,453 0,30 Valid P2 0,613 0,30 Valid P3 0,512 0,30 Valid P4 0,478 0,30 Valid P5 0,340 0,30 Valid

48

Berdasarkan Tabel diatas dapat dikatakan bahwa seluruh kuesioner mengenai variabel X (pelayanan public) dapat dikatakan valid karena nilai dari R-hitung dari setiap item pernyataan lebih besar dibandingkan nilai R-tabel.

2) Kepuasan Masyarakat

Hasil Uji validitas variabel kepuasan masyarakat (Y) dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

Validitas Kepuasan Masyarakat (Y)

Variabel Pernyataan Corrected Item-Total Correlation Cut of Point Ket Kepuasan Masyarakat P1 0,480 0,30 Valid P2 0,401 0,30 Valid P3 0,421 0,30 Valid P4 0,546 0,30 Valid P5 0,474 0,30 Valid P6 0,402 0,30 Valid P7 0,489 0,30 Valid P8 0,310 0,30 Valid P9 0,331 0,30 Valid P10 0,393 0,30 Valid

Sumber: Data Primer Diolah, 2019

Berdasarkan Tabel diatas dapat dikatakan bahwa seluruh kuesioner mengenai variabel Y (Kepuasan masyarakat) dapat dikatakan valid karena nilai dari R-hitung dari setiap item pernyataan lebih besar dibandingkan nilai R-tabel.

b. Uji Reliabel

Daftar pertanyaan dalam kuesioner yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya. Uji reliabilitas diukur

dengan membandingkan nilai alpha cronbach dengan nilai batas yaitu 0,6. Apabila nila cronbach’s alpha lebih besar daripada nilai batas maka data dinyatakan reliabel atau dapat diterima.

Tabel 4.6 Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Cronbach’s Alpha Nilai Batas Ket

Pelayanan Publik (X) 0,719 0,60 Reliabel

Kepuasan Masyarakat (Y) 0,762 0,60 Reliabel

Sumber: Data Primer Diolah, 2019. c. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan melalui perhitungan regresi dengan spss versi 20 yang dideteksi melalui dua pendekatan grafik, yaitu analisa grafik histogram dan analisa grafik normal p-plot yang membandingkan antara dua observsi dengan distribusi mendekati distribusi normal.

1) Grafik Histogram

Gambar 2 Grafik Histogram

50

Berdasarkan tampilan gambar 2, dapat dilihat bahwa dari grafik histogram yang berbentuk lonceng, grafik tersebut tidak miring kesamping kiri maupun kanan yang artinya adalah data kuesioner yang disebar kepada masyarakat yang mengurus KTP di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bone berdistribusi normal. 2) Grafik Normal P-Plots

Kenormalan distribusi sebuah data merupakan sebuah keharusan yang mesti terpenuhi ketika hendak melakukan statistik parametrik (dalam hal ini analisis regresi linear).

Uji normal probabiliti plot atau ada juga yang menyebut uji p-plots menjadi salah satu alternatif yang paling efektif untuk mendeteksi apakah data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Pedoman pengambilan keputusan dalam uji p plots ini adalah:

a) jika titik-titik data berada didekat atau mengikuti garis diagonalnya maka dapat dikatakan bahwa nilai residual berdistribusi normal

b) Jika titik-titk data menjauh dan tidak tersebar disekitaran garis diagonal maka dapat dikatakan bahwa nilai residual tidak berdistribusi normal.

Gambar 3 Grafik Normal P-Plots

Berdasarkan tampilan gambar 3, dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

d. Uji Regresi

Hasil Uji regresi dalam penelitian ini dapat dilihat pada table 4.7 berikut: Tabel 4.7 Analisis Regresi Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 10.097 1.909 5.289 .000 pelayanan publik 1.195 .124 .747 9.609 .000

a. Dependent Variable: kepuasan masyarakat

52

Berdasarkan analisis regresi linear diketahui bahwa nilai constant (a) = 10,097, sedangkan nilai b (pelayanan publik) = 1,195 sehingga persamaan regresinya adalah:

Y = a + bX

Y = 10,097 + 1,195X

persamaan diatas dapat diterjemahkan bahwa:

 Konstanta sebesar 10,097 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai pelayanan publik maka nilai kepuasan masyarakat tetap 10,097.

 Koefisien Regresi dari kepuasan masyarakat sebesar 1,195 menyatakan bahwa setiap penambahan satu nilai pelayanan publik maka nilai kepuasan masyarakat akan bertambah 1,195.

e. Uji Determinasi (R Square)

Hasil Uji determinasi (R square) dapat dijelaskan oleh table 4.8 berikut:

Tabel 4.8

Hasil Uji Determinasi (R Square)

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .747a .558 .552 3.609

a. Predictors: (Constant), pelayanan publik b. Dependent Variable: kepuasan masyarakat

Sumber: Data Primer Diolah, 2019

Berdasarkan tabel uji determinasi diketahui bahwa besarnya nilai korelasi atau hubungan (R) yaitu sebesar 0,747 dan dijelaskan besarnya persentase pengaruh pelayanan pelayanan publik (X) terhadap kepuasan Masyarakat (Y) yang disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil kuadran dari nilai R. Besarnya koefisien determinasi (R square) adalah

0,558 yang mengandung pengertian bahwa pelayanan publik berpengaruh sebesar 55,8% terhadap kepuasan masyarakat yang melakukan pengurusan KTP di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bone. Sedangkan sisanya sebesar 44,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak menjadi focus dalam penelitian ini.

f. Uji Hipotesis

Hasil Uji Hipotesis dalam penelitian ini dapat dilihat pada table 4.9 berikut: Tabel 4.9 Uji Hipotesis Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 10.097 1.909 5.289 .000 pelayanan publik 1.195 .124 .747 9.609 .000

a. Dependent Variable: kepuasan masyarakat

Sumber: Data Primer Diolah, 2019

Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui bahwa variabel pelayanan publik memiliki nilai t hitung 9,069 dengan signifikansi 0,00 < 0,05 yang artinya bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan pelayanan publik terhadap kepuasan masyarakat yang melakukan pengurusan KTP di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipill Kabupaten Bone. Dengan Demikian Hipotesis yang meyatakan bahwa terdapat hubungan antara pelayanan public terhadap kepuasan masyarakat diterima atau terbukti.

54

C. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelayanan publik terhadap kepuasan masyarakat dalam pembuatan Kartu Tanda Pengenal (KTP-el) pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone. Hasil penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil sebaran kuesioner yang dibagikan kepada 75 sampel yang mewakili 300 responden lalu diolah dengan menggunakan program SPSS versi 20.

Pelayanan Publik atau pelayanan umum dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi Pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan publik dibutuhkan masyarakat guna menunjang berbagai kebutuhannya.

Kepuasaan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasaan merupakan fungsi dari kesan kinerja dan harapan. Jika kinerja berada dibawa harapan, pelanggan tidak puas. Sebaliknya, jika kinerja memenuhi harapan pelanggan akan merasa puas.

Kepuasan masyarakat terhadap organisasi public sangat penting karena adanya hubungan kepercayaan masyarakat. Menurut (Harbani Pasolong, 2010) semakin baik kepemerintahan dan kualitas pelayanan masyarakat (high trust) kepercayaan masyarakat akan semakin tinggi apabila masyarakat mendapatkan pelayanan yang baik dan merasa terpuaskan akan pelayanan tersebut.

Berdasarkan analisis regresi linear diketahui bahwa nilai constant (a) = 10,097, sedangkan nilai b (pelayanan publik) = 1,195 sehingga persamaan regresinya adalah:

Y = a + bX

Y = 10,097 + 1,195X

Persamaan diatas dapat diterjemahkan bahwa:

 Konstanta sebesar 10,097 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai pelayanan publik maka nilai kepuasan masyarakat tetap 10,097.

 Koefisien Regresi dari kepuasan masyarakat sebesar 1,195 menyatakan bahwa setiap penambahan satu nilai pelayanan publik maka nilai kepuasan masyarakat akan bertambah 1,195.

Adapun pada hasil uji determinasi diketahui bahwa besarnya nilai korelasi atau hubungan (R) yaitu sebesar 0,747 dan dijelaskan besarnya persentase pengaruh pelayanan pelayanan publik (X) terhadap kepuasan Masyarakat (Y) yang disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil kuadran dari nilai R. besarnya koefisien determinasi (R square) adalah 0,558 yang mengandung pengertian bahwa pelayanan publik berpengaruh sebesar 55,8% terhadap kepuasan masyarakat yang melakukan pengurusan KTP di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bone. Sedangkan sisanya sebesar 44,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak menjadi fokus dalam penelitian ini.

hasil uji hipotesis di atas diketahui bahwa variabel pelayanan publik memiliki nilai t hitung 9,069 dengan signifikansi 0,00 < 0,05 yang artinya bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan pelayanan publik terhadap kepuasan masyarakat yang melakukan pengurusan KTP di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipill Kabupaten Bone. Dengan Demikian Hipotesis yang meyatakan

56

bahwa terdapat pengaruh pelayanan publik terhadap kepuasan masyarakat diterima atau terbukti.

Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ephani Angara Demanik (2019) yang melakukan penelitiandi Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Terhadap Kepuasan Masyarakat Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun yang menyimpulkan bahwa pelayanan publik Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Simalungun berpengaruh signifikan terhadap kepuasan masyarakat Kecamatan Raya dengan signifikan nilai signifikansi 0,05.

Hal ini dapat dipahai bahwa semakin tinggi pelayanan publik terhadap kepuasan masyarakat dalam pembuatan Kartu Tanda Pengenal (KTP-el) maka akan berdampak pula pada peningkatan kepuasan masyarakat. Akibatnya, masyarakat akan meningkatkan kesadarannya untuk mengurus dan memiliki Kart Tanda Pengenal sebagai warga negara yang baik.

BAB V

Dokumen terkait