• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Sampel

Dalam bab ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul. Data yang telah dikumpulkan tersebut berupa laporan keuangan dari seluruh perusahaan manufaktur yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007-2010. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan pendekatan purposive sampling dengan kriteria perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007-2010, menyediakan laporan tahunan yang lengkap selama tahun 2007-2010, perusahaan manufaktur harus memperoleh laba selama periode pengamatan 2007-2010, memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. (variabel independen dan dependen) dan perusahaan yang menerbitkan laporan tahunan (annual report) yang berakhir pada tanggal 31 Desember selama periode pengamatan 2007-2010.

Populasi yang digunakan sebagai sampel frame penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun data diperoleh sebanyak 40 perusahaan yang mempunyai kriteria sampel dengan mengacu pada perusahaan-perusahaan yang termuat di dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2007 sampai dengan tahun 2010. Model analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan bantuan program SPSS 17 for Windows.

commit to user

Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, dan data yang diperoleh sebanyak 40 perusahaan yang memenuhi persyaratan adalah sebagai berikut:

Tabel IV. 1 Sampel Penelitian

Sumber: Indonesian Capital Market Directory (ICMD)

B. Analisis Data 1. Uji Normalitas

Pengujian hipotesis dalam peneltian ini dilakukan dengan terlebih dahulu menguji normalitas data dengan menggunakan metode Kolmogorov-smirnov

dengan tingkat signifikansi 5%. Data dikatakan berdistribusi normal jika

Pvalue (asymptotic significance) > 0,05.

Kriteria Sampel Jumlah

Perusahaan Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

selama tahun 2007-2010

148

Perusahaan yang tidak menghasilkan laba tahun 2007 Perusahaan yang tidak menghasilkan laba tahun 2008 Perusahaan yang tidak menghasilkan laba tahun 2009 Perusahaan yang tidak menghasilkan laba tahun 2010

(34) (28) (9) (4) Perusahaan yang annual report-nya tidak dapat diperoleh (33)

commit to user Tabel IV. 2 Uji Normalitas Unstandardized Residual N 160

Normal Parametersa,,b Mean .0000000 Std. Deviation .21101844 Most Extreme Differences Absolute .079

Positive .079 Negative -.045

Kolmogorov-Smirnov Z 1.000

Asymp. Sig. (2-tailed) .270

Sumber: Hasil pengolahan data

Hasil uji normalitas menunjukkan nilai Kolmogorov Smirnov sebesar 1,00 dengan asymptotic 0,270 > α 0,05, yang berarti data berdistribusi normal.

2. Uji Asumsi Klasik a) Uji Autokorelasi

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson (DW Test).

Tabel IV. 3 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .267a .071 .065 .21168516 1.870

commit to user

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa nilai Dw adalah sebesar 1,870. Karena nilai Dw diantara nilai Du (1,60) dan 4-Du (2,142). Maka model regresi tidak terjadi gejala autokorelasi.

b) Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pangamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedasitisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Uji Heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji glejser yaitu dengan meregres nilai absolute residual terhadap variabel independen. Variabel independen dikatakan tidak terjadi heterokedastisitas, jika tidak signifikan secara statistik yaitu p value lebih besar dari 0,05

Tabel IV. 4 Uji Heteroskeastisitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .174 .010 17.198 .000 Manajemen Laba -.024 .016 -.117 -1.479 .141 a. Dependent Variable: ABS_RES

commit to user

Dari Tabel IV.3 di atas terlihat bahwa nilai p value dari t hitung sebesar 0,141 > 0.05, maka tidak terjadi heteroskedasitas dalam persamaan regresi yang digunakan pada penelitian.

3. Pengujian Hipotesis

Alat analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linier sederhanauntuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model persamaan regresi yang diformulasikan sebagai berikut:

Y = β0+ β1 X1 + e Di mana:

Y = Kinerja Perusahaan (Tobin’s Q) bo = Konstanta

b1 = Koefesien Regresi

X1 = Earnings management

e = error term

Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 0,463 + (-0,095)X1 Std.error (0,017) (0,027) t hitung (27,479) (-3.484)

commit to user

a. Pengujian Koefisien Determinasi (R square)

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur proporsi variasi variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel-variabel bebasnya. Nilai R yang digunakan adalah R Square karena ini merupakan salah satu indikator untuk mengetahui pengaruh penambahan suatu variabel independen ke dalam suatu persamaan regresi.

Tabel IV. 5

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R square)

Model Summaryb Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .267a .071 .065 .21168516 1.870 a. Predictors: (Constant), Earning Manajemen

b. Dependent Variable: Tobin's Q

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari hasil pengujian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dengan R square sebesar 0,071 hal ini menunjukkan bahwa sebesar 7,10 % variasi dari variabel kinerja perusahaan (Tobin’s Q) dapat diterangkan oleh variabel earning manajemen sedangkan 92,90% diterangkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam persamaan regresi.

b. Uji t (Pengujian Parameter Individual).

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. Pengujian secara parsial dilakukan

commit to user

dengan cara membandingkan nilai sig. t hitung yang diperoleh dengan tingkat signifikan yang telah ditentukan yaitu 0,05.

Kriteria pengujian sebagai berikut: 1). Jika p.value < 0,05 maka Ho ditolak 2). Jika p.value > 0,05 maka Ho diterima

Tabel IV. 6 Hasil Uji Signifikansi t

Coefficientsa Model Unstandardize d Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std.

Error Beta Tolerance VIF 1(Constant) .463 .017 27.479 .000

Earning Manajemen

-.095 .027 -.267 -3.484 .001 1.000 1.000 a. Dependent Variable: Tobin's Q

Sumber: Hasil pengolahan data

Hasil uji t pada persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini variabel manajemen laba sebesar -3,484 dengan P value < 0,05 hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak yang berarti secara parsial terdapat pengaruh signifikan earning manajemen terhadap kinerja perusahaan dengan demikian hipotesis pertama diterima.

C. Pembahasan

Hasil regresi menunjukkan bahwa earnings manajemen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan, karena Earnings

commit to user

dipicu dari adanya pemisahan peran atau perbedaan kepentingan antara pemegang saham (principal) dengan pengelola/manajemen perusahaan

(agent). Manajemen selaku pengelola perusahaan memiliki informasi tentang

perusahaan lebih banyak dan lebih dahulu daripada pemegang saham, sehingga terjadi asimetri informasi yang memungkinkan manajemen melakukan praktik akuntansi dengan orientasi pada laba untuk mencapai suatu kinerja tertentu. Konflik keagenan yang mengakibatkan adanya oportunistik manajemen yang akan mengakibatkan laba yang dilaporkan semua tidak benar, sehingga akan menyebabkan nilai perusahaan berkurang di masa yang akan datang.

Penelitian ini didukung oleh Teoh dan Wong (1998) yang meneliti tentang manajemen laba (earnings management) dan kinerja pada waktu penawaran perdana (IPO). Penelitian yang dilakukan oleh Teoh dan Wong (1998) membuktikan semakin tinggi informasi asimetri, maka semakin tinggi kemungkinan penggunaan manajemen laba. Dengan demikian earning manajemen merupakan sudut penetapan standar, earnings managemet terjadi ketika manajer menggunakan kebijakan (judgment) dalam pelaporan keuangan dan dalam menyusun transaksi untuk mengubah laporan keuangan dan menyesatkan stakeholder mengenai kinerja ekonomi perusahaan atau untuk mempengaruhi contractual outcomers yang tergantung pada angka akuntansi yang dilaporkan (Healy dan Wahlen, 1998 : 372).

commit to user

37

BAB V

Dokumen terkait