• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DATA DAN ANALISIS DATA

3.1 Deskripsi Sampel

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data responden yang berhubungan dengan latar belakang atau biodata responden sebagai pemilih di Pemilu Legislatif 2009. Data-data latar belakang pemilih tersebut diperoleh dari lembar kuesioner yang disebarkan untuk tiap-tiap responden acak berjumlah 97 orang yang menjadi sampel penelitian ini. Berikut data- data yang diperoleh penulis disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel 3.1

Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1. 2. Laki-Laki Perempuan 49 48 50,52 49,48 Jumlah 97 100%

Sumber: Kuesioner, Data Responden

Berdasarkan tabel 3.1 diatas perbandingan antara responden laki-laki lebih banyak 1 (satu) responden dibandingkan dengan responden perempuan. Karena pada umumnya laki-laki lebih dominan dalam masalah politik. Dan Proporsi masing-masing responden diklasifikasikan sesuai dengan TPS dan perbandingan jenis kelamin untuk tiap-tiap TPS.

Tabel 3.2

Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur

No. Kelompok Umur Jumlah Persentase

1. 2. 3. 4. 5. 17-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun 51-60 tahun 61 tahun keatas 19 33 25 16 4 19,59 34,02 25,77 16,5 4,12 Jumlah 97 100%

Sumber: Kuesioner, Data Responden

Penulis mengklasifikasikan kelompok umur responden dengan mempertimbangkan pengalaman responden terhadap Pemilihan Umum Legislatif. Disamping itu penulis juga mengambil sampel yang masih berusia muda dengan kemungkinan baru pertama kali mengikuti Pemilu Legislatif di Indonesia. Selebihnya adalah responden yang pernah ikut serta dalam Pemilihan Umum di Indonesia sebelumnya. Dengan demikian penulis dapat menangkap dan mendeskripsikan perilaku pemilih dalam Pemuilu Legislatif 2009 di Desa Pagar Jati. Dengan demikian dapat diklasifikasikan pemilih yang menggunakan pilihan politik kepartaian atau menggunakan pendekatan-pendekatan yang lain. Dimana pemilih yang menggunakan pendekatan pilihan kepartaian kemungkinan besar memilih partai yang sama dengan partai politik yang dipilihnya pada Pemilu Legislatif yang lalu. Dan pemilih yang lebih cenderung menggunakan pendekatan pada calon legislatif yang diusung oleh salah satu partai politik tertentu pun dapat dikategorikan untuk melengkapi tujuan penelitian ini.

Tabel 3.3

Distribusi Responden Menurut Pendidikan

No. Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase

1. 2. 3. 4. S-1/ Diploma SMA/ SMK SMP SD 11 64 16 6 11,34 65,98 16,5 6,18 Jumlah 97 100%

Sumber: Kuesioner, Data Responden

Berdasarkan Tabel 3.3 diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan mayoritas responden tergolong rendah. Kebanyakan masyarakat di Desa Pagar Jati berpredikat pendidikan terakhir setara SMA. Dimana dengan predikat tingkat pendidikan tersebut masyarakat dapat dikatakan kurang mengetahui tentang politik. Sedangkan responden pemilih yang memiliki predikat pendidikan terakhir setingkat dengan Sarjana atau Diploma sangat sedikit. Dan di Desa Pagar Jati ternyata masih banyak masyarakat yang tingkat pendidikannya setara SMP dan SD. Hal tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh minimnya sarana pendidikan di Desa Pagar Jati tesebut. Selain itu faktor jenis pekerjaan juga berhubungan dengan kecenderungan pendidikan masyarakat di Desa Pagar Jati Kecamatan Lubukpakam. Mayoritas jenis pekerjaan di Desa Pagar Jati adalah sebagai petani. Masyarakat beranggapan bahwa pendidikan tidak bersifat primer karena meskipun memiliki predikat tamatan SMA tetap saja masyarakat bekerja mengolah lahan warisan, yaitu sebagai petani.

Tabel 3.4

Distribusi Responden Menurut Jenis Pekerjaan

No. Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Petani PNS/ Guru

Pegawai Swasta/ Buruh Pabrik Wiraswasta

Ikut Orang Tua/ Ibu Rumah Tangga Pedagang

Mahasiswa

Staff/ Perangkat Desa Satpam Supir Pensiunan PNS 32 7 19 18 13 1 2 1 1 1 2 32,99 7,22 19,59 18,56 13,40 1,03 2,06 1,03 1,03 1,03 2,06 Jumlah 97 100%

Sumber: Kuesioner, Data Responden

Berdasarkan Tabel 3.4 diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas mata pencaharian responden adalah petani. Kecenderungan jenis pekerjaan di Desa Pagar Jati dapat disebabkan oleh banyak faktor yang dapat memperngaruhinya. Salah satunya adalah faktor pendidikan, dimana faktor ini adalah faktor yang paling berpengaruh dalam menentukan jenis pekerjaan seseorang. Tingkat pendidikan seseorang dapat mempengaruhi jenis pekerjaan masyarakat Desa Pagar Jati Kecamatan Lubukpakam karena lapangan kerja yang tersedia menetapkan klasifikasi untuk kualifikasi pekerjaan yang cocok dengan predikat tingkat pendidikan seseorang yang hendak melamar pekerjaan.

Disamping itu masyarakat yang bekerja sebagai buruh pabrik juga menjadi kecenderungan dari pengaruh tingkat pendidikan tersebut. Dimana pabrik hanya menetapkan kualifikasi karyawan yang hanya memiliki tingkat pendidikan setara SMA. Minimum persyaratan tersebut cocok dengan tingkat pendidikan di Desa Pagar Jati Kecamatan Lubukpakam.

3.2 Analisis Data

Analisis data merupakan penyajian dan analisis dari daftar angket atau kuesioner yang disampaikan oleh penulis kepada responden yang menjadi sampel penelitian dan skripsi ini. Penjelasan dalam analisis data ditujukan untuk memudahkan penyajian data agar dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca.

Adapun kuesioner yang disampaikan penulis kepada responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan yang berhubungan dengan perilaku pemilih dalam Pemilu Legislatif 2009 di Desa Pagar Jati Kecamatan Lubukpakam Kabupaten Deli Serdang.

Untuk kemudahan penyajian data untuk dianalisis berdasarkan kuesioner yang ditujukan kepada responden acak yang berjumlah 97 orang dari 3718 pemilih Batak Toba di Desa Pagar Jati, maka penulis mengklasifikasikan pertanyaan-pertanyaan tersebut ke dalam tabel dengan bentuk data hasil jawaban responden atas kuesioner yang disebarkan. Adapun tabel-tabel data yang telah disusun tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Apakah anda mengetahui kapan Pemilu Legislatif 2009 diadakan?

No. Jawaban Responden Jumlah %

1. 2. Tahu Tidak tahu 90 7 92,78 7,22 Jumlah 97 100

Sumber: Kuesioner, Pertanyaan Nomor 1

Berdasarkan Tabel 3.5 diatas dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden mengetahui kapan Pemilu Legislatif 2009 berlangsung. Dalam

pertanyaan ini penulis melakukan wawancara tentang kapan Pemilu Legislatif 2009 diadakan tepatnya dalam rentang waktu bulan. Dari wawancara langsung beserta pertanyaan tersebut penulis dapat menentukan bahwa responden benar-benar mengetahui kapan tepatnya Pemilu Legislatif diadakan. Jadi jawaban responden bukan hanya terkesan asal-asalan dalam menentukan pilihan jawabannya. Karena Pemilu Legislatif 2009 dalam penelitian ini telah berlangsung.

Tabel 3.6

Apakah anda mengetahui kapan masa kampanye Pemilu Legislatif 2009 diadakan?

No. Jawaban Responden Jumlah %

1. 2. Tahu Tidak tahu 74 23 76,29 23,71 Jumlah 97 100

Sumber: Kuesioner, Pertanyaan Nomor 2

Berdasarkan Tabel 3.6 diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden mengetahui kapan tepatnya masa kampanye pada Pemilu Legislatif 2009 diadakan. Sedangkan beberapa responden lainnya tidak mengetahui kapan masa kampanye pada Pemilu Legislatif 2009 diadakan. Dalam pertanyaan ini penulis melakukan wawancara tentang kapan masa kampanye Pemilu Legislatif 2009 diadakan tepatnya dalam rentang waktu bulan. Dengan pertanyaan dan wawancara tersebut penulis dapat menentukan bahwa responden benar-benar mengetahui kapan tepatnya masa kampanye Pemilu Legislatif 2009 diadakan. Kemungkinan besar responden yang tidak mengetahui tepatnya kapan Pemilu Legislatif 2009

diadakan adalah tergolong pemilih yang kurang atau tidak antusias dengan pelaksanaan Pemilu Legislatif 2009. Karena opsi mengetahui tidak menentukan bahwa responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini diharuskan untuk mengikuti kegiatan kampanye terbuka. Yang dalam kenyataannya penjabaran kampanye tersebut luas dan tidak terbatas dalam jenis kampanye terbuka saja.

Tabel 3.7

Pada Pemilu Legislatif 2009, apakah anda mengikuti masa kampanye?

No. Jawaban Responden Jumlah %

1. 2. Ya Tidak 24 73 24,74 75,26 Jumlah 97 100

Sumber: Kuesioner, Pertanyaan Nomor 3

Berdasarkan Tabel 3.7 diatas dapat diketahui bahwa kebanyakan responden tidak mengikuti kegiatan kampanye pada Pemilu Legislatif 2009. sebelumnya penulis menjelaskan jenis-jenis kegiatan yang termasuk kegiatan kampanye politik. Disamping itu juga ada sebagian responden yang mengikuti kegiatan kampanye politik yang dilakukan oleh partai politik atau calon anggota legislatif dari partai politik tertentu pada Pemilu Legislatif 2009. Kebanyakan alasan responden untuk tidak mengikuti kegiatan kampanye adalah disebabkan oleh faktor pekerjaan. Masyarakat yang kebanyakan berprofesi sebagai petani tidak memiliki waktu luang untuk menyempatkan diri untuk mengikuti kegiatan kampanye. Dalam hal ini kategori kampanye yang diasumsikan oleh responden adalah kategori kampanye terbuka yang sering diberitakan di media massa.

Tabel 3.8

Kegiatan kampanye seperti apa yang anda ikuti?

No. Jawaban Responden Jumlah %

1. 2.

3. 4. 5.

Kampanye terbuka (dilapangan terbuka, pawai, konvoi)

Kunjungan pribadi (berbicara langsung dengan caleg atau utusan partai politik)

Diskusi tidak resmi (di warung, kelompok doa)

Pembagian bantuan (sembako, pembangunan sarana umum) Tidak mengikuti kegiatan kampanye 18 1 4 1 73 18,56 1,03 4,12 1,03 75,26 Jumlah 97 100

Sumber: Kuesioner, Pertanyaan Nomor 4

Berdasarkan Tabel 3.8 diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan kampanye yang paling banyak diikuti oleh responden yang mengikuti masa kampanye pada Pemilu Legislatif 2009 adalah kegiatan kampanye terbuka yang meliputi kampanye di lapangan-lapangan, pawai atau konvoi yang dilakukan oleh peserta Pemilu Legislatif 2009. Dalam pertanyaan ini penulis menjelaskan lebih rinci tentang kegiatan kampanye yang termasuk dalam opsi jawaban yang disediakan dalam kuesioner yang disampaikan oleh penulis. Dan untuk opsi jawaban baru yang tidak termasuk dalam opsi yang disediakan oleh penulis, disediakan pilihan jawaban yang bersifat terbuka guna mendalami pengetahuan responden tentang jenis kampanye yang termasuk dalam kategori kampanye politik dalam Pemilihan Umum.

Dalam opsi jawaban diskusi tidak resmi yang meliputi diskusi di warung, kelompok doa, atau tempat lainnya yang tidak berhubungan dengan salah satu partai politik atau calon anggota legislatif yang diusung

oleh partai politik tertentu juga termasuk kategori yang diikuti oleh sebagian responden dalam penielitian ini.

Dan dalam opsi jawaban kunjungan pribadi yang meliputi pertemuan atau pembicaraan langsung yang dilakukan oleh calon anggota legislatif yang bersangkutan atau salah satu utusan partai politik yang ikut dalam Pemilu Legislatif 2009. Penjabaran dalam hal ini adalah salah satu calon anggota legislatif atau utusan partai yang bersangkutan melakukan ajakan secara indoktrinisasi kepada responden yang diharapkan menjatuhkan pilihan kepada calon anggota legislatif atau partai politik tertentu. Adapun pertemuan atau pembicaraan yang bersangkutan dengan pilihan jawaban ini adalah hal-hal yang menyangkut dengan cara menarik simpati responden untuk menjatuhkan pilihan politiknya kepada calon anggota legislatif atau partai politik tertentu yang mengikuti Pemilu Legislatif 2009.

Serta untuk pilihan jawaban pembagian bantuan yang meliputi bantuan sembako, pembangunan sarana publik di daerah penelitian, dan lain-lain. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis diperoleh penjelasan tentang bantuan yang diberikan oleh salah satu calon anggota legislatif atau partai politik tertentu adalah berupa sumbangan untuk pembangunan rumah ibadah dalam hal ini adalah Gereja, pembangunan jalan-jalan, dan ada juga bantuan yang bersifat pribadi. Hal tersebut adalah beberapa contoh dimana responden yang tidak termasuk dalam sampel penelitian ini.

Tabel 3.9

Sebelum Pemilu Legislatif 2009 berlangsung, apakah anda pernah datang ke Kantor Kepala Desa, Ketua RT, atau tempat lainnya untuk memeriksa

bahwa nama anda tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT)?

No. Jawaban Responden Jumlah %

1. 2. 3.

Pernah dan terdaftar Pernah dan tidak terdaftar Tidak pernah (diantar kerumah)

37 - 60 38,14 0 31,86 Jumlah 97 100

Sumber: Kuesioner, Pertanyaan Nomor 5

Berdasarkan Tabel 3.9 diatas dapat disimpulkan bahwa kartu DPT diantarkan oleh petugas ke rumah responden, dan responden yang memeriksa DPT ke instansi terkait juga tergolong tinggi. Sedangkan pemilih yang namanya tidak terdaftar dalam DPT tidak termasuk dalam sampel penelitian. Beberapa TPS tertentu untuk permasalahan DPT kebanyakan diantarkan oleh petugas ke tempat tinggal pemilih, karena menurut perangkat desa hal tersebut lebih efisien ketika terjadi permasalahan DPT seperti nama tidak terdaftar sebgai pemilih tetap atau nama yang terdaftar sebagai pemilih tetap adalah anggota keluarga yang sudah meninggal. Namun tidak sedikit juga masyarakat yang memeriksakan DPT ke kantor kepala desa, atau PPK. Hal tersebut dikarenakan sebagian masyarakat yang kartu pemilihnya tidak diantarkan ke tempat tinggal mereka. Partisipasi politik masyarakat di Desa Pagar Jati tergolong tinggi karena banyak masyarakat yang khawatir kehilangan hak menggunakan hak pilih dalam Pemilu Legislatif 2009 dimana wakil rakyat dipilih secara langsung.

Tabel 3.10

Apakah anda memilih atau tidak memilih pada Pemilu Legislatif 2009 lalu?

No. Jawaban Responden Jumlah %

1. 2. Memilih Tidak memilih 97 0 100 0 Jumlah 97 100

Sumber: Kuesioner, Pertanyaan Nomor 6

Berdasarkan Tabel 3.10 diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh responden yang menjadi sampel penelitian menggunakan hak pilih dalam Pemilu Legislatif 2009 di Desa Pagar Jati. Angka golput di Desa Pagar Jati tergolong sedikit melihat perbandingan antara pemilih yang menggunakan hak pilihnya dengan pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya. Kebanyakan responden datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya karena Pemilu Legislatif hanya diadakan 5 (lima) tahun sekali.

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis, responden yang dijadikan sampel dalam penelitian kebanyakan cenderung ikut memilih dan datang ke TPS disebabkan oleh karena salah satu calon anggota legislatif dalam Pemilu Legislatif 2009 adalah salah satu masyarakat yang terdafar berdomisili di Desa Pagar Jati. Namun demikian tetap terdapat pemilih yang tidak menjatuhkan pilihan politiknya dalam Pemilu Legislatif 2009. karena Pemilihan Umum bersifat rahasia, maka penulis tidak dapat menyajikan apakah pemilih yang tidak menjatuhkan pilihan politiknya termasuk dalam kategori penelitian ini atau tidak.

Tabel 3.11

Menurut anda bagaimana cara memilih yang benar pada Pemilu Legislatif 2009?

No. Jawaban Responden Jumlah %

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Mencontreng satu nama atau nomor calon

Mencoblos satu nama atau nomor calon

Mencontreng satu tanda gambar atau nomor partai

Mencoblos satu tanda gambar atau nomor partai

Mencontreng atau mencoblos partai dan calon dari partai yang berkesesuaian

Mencontreng atau mencoblos partai dan calon dari partai yang tidak berkesesuaian

Mencontreng atau mencoblos di luar kotak gambar partai dan atau diluar kotak nama calon

58 7 20 2 10 - - 59,8 7,22 20,62 2,06 10,3 0 0 Jumlah 97 100

Sumber: Kuesioner, Pertanyaan Nomor 7

Berdasarkan Tabel 3.11 diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden mengetahui cara memilih yang benar. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil jawaban responden yang dianggap benar oleh penulis dan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum. Seluruh responden yang menggunakan hak pilihnya mengetahui secara benar tata cara memilih yang benar karena sosialisasi yang dilakukan oleh perangkat desa melalui penyuluhan mendapat respon yang baik dari masyarakat desa Pagar Jati. Namun media elektronik seperti televisi atau radio juga memberikan informasi yang berguna untuk tata cara memilih yang benar melalui iklan tayang di televisi maupun radio pemerintah setempat.

Tabel 3.12

Apakah anda yakin bahwa Pemilu Legislatif 2009 lalu berlangsung jujur dan adil?

No. Jawaban Responden Jumlah %

1. 2. 3. Yakin Tidak yakin Tidak tahu 37 19 41 38,14 19,59 42,27 Jumlah 97 100

Sumber: Kuesioner, Pertanyaan Nomor 8

Berdasarkan Tabel 3.12 diatas dapat disimpulkan responden dalam penelitian ini kebanyakan yakin dengan penyelenggaraan Pemilu Legislatif 2009 yang berlangsung jujur dan adil. Pemilih yang yakin dengan penyelenggaraan pemilu yang jujur dan adil beranggapan dengan adanya lembaga pemantau proses pemilihan umum yang bukan berasal dari oeganisasi pemerintah. Dimana lembaga pemantau pemilu tersebut mengawasi prosedur pemilihan umum, dan bahkan menyediakan program

Quick Count atau program penghitungan cepat yang ditampilkan di media eketronik seperti televisi atau radio pemerintah setempat. Lembaga penghitungan cepat tersebut terlebih lagi menjamin perbedaan hasil penghitungan suara dengan programnya dibandingkan dengan hasil penghitungan suara KPU hanya menghasilkan angka nominal yang berbeda saja, namun partai apa yang berada pada peringkat yang ditampilkan oleh program penghitungan sudah dapat dipastikan. Tetapi calon dari partai politik mana yang lolos dan memenangkan pemilihan di desa Pagar Jati ditentukan oleh hasil penghitungan manual yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum disamping hasil penghitungan cepat yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum itu sendiri. Jadi kesimpulannya peran media

elektronik membentuk masyarakat desa Pagar Jati bahwa Pemilu Legislatif 2009 berlangsung jujur dan adil karena campur tangan pihak ketiga yang bersifat independen atau tidak memihak sisi manapun.

Sedangkan responden yang menjawab tidak tahu beranggapan bahwa Pemilu di Indonesia masih sama saja dengan pemilu-pemilu masa pemerintahan Soeharto atau pada masa Orde Baru meskipun namun turut campur pihak ketiga dianggap tidak membantu karena hasil akhir tetap disahkan hasil penghitungan yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum.

Tabel 3.13

Untuk Pemilu Tingkat DPRD Kabupaten/ Kota, apakah anda memilih salah satu caleg?

No. Jawaban Responden Jumlah %

1. 2. Ya Tidak 97 - 100 0 Jumlah 97 100

Sumber: Kuesioner, Pertanyaan Nomor 9

Berdasarkan Tabel 3.13 diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh responden yang dijadikan sampel penelitian memilih salah satu calon anggota legislatif. Latar belakang responden menjatuhkan pilihan adalah dikarenakan oleh pilihan calon anggota legislatif bukan pilihan kepartaian. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya pilihan responden yang mencontreng nama atau nomor urut calon dari partai politik yang tergolong partai yang baru mengikuti penyelenggaraan pemilihan umum. Dan calon anggota legislatif yang dipilih oleh responden lebih memiliki pengaruh dibandingkan dengan pilihan politik kepartaian responden. Hal tersebut

dapat disebabkan oleh perilaku pemilih pada pemilihan umum sebelumnya yang memilih calon anggota legislatif dari partai politik favoritnya dan tidak memenangkan pemilu tanpa melihat terlebih dahulu siapa calon anggota legislatif yang diusung oleh partai politik tersebut. Atau partai politik tersebut memenangkan pemilihan umum, namun untuk calon anggota legislatif tidak sesuai dengan kriteria pemilih.

Tabel 3.14

Jika anda memilih caleg, sebelum Pemilu Legislatif 2009 berlangsung. Apakah anda mengetahui nama caleg yang anda pilih?

No. Jawaban Responden Jumlah %

1. 2. Ya Tidak 84 13 86,6 13,4 Jumlah 97 100

Sumber: Kuesioner, Pertanyaan Nomor 10

Berdasarkan Tabel 3.14 diatas dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden lebih dulu mengetahui nama caleg yang mereka pilih sebelum hari pemilihan diadakan. Jadi kebanyakan responden sudah menentukan pilihan jauh sebelum hari pemilihan diadakan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh sosialisasi politik yang dilakukan oleh salah satu calon anggota legislatif yang mereka pilih, atau dari media-media lain. Seperti yang disampaikan pada penjelasan tabel sebelumnya bahwa pemilih lebih cenderung menggunakan pendekatan pilihan politik caleg, bukan kepartaian. Kebanyakan pemilih mengetahui dan masih mengingat nama calon anggota legislatif yang mereka pilih dalam Pemilu Legislatif 2009. Karena pemilih tersebut benar-benar sudah menentukan pilihan politiknya.

Namun masih terdapat juga pemilih yang tidak mengetahui siapa calon anggota legislatif yang dipilihnya dalam Pemilu Legislatif 2009. Hal tersebut disebabkan oleh kebanyakan pemilih seperti ini ikut-ikutan memilih calon anggota legislatif yang sebenarnya bukan calon anggota legislatif yang akan dipilihnya karena faktor-faktor tertentu.

Tabel 3.15

Jika anda mengetahui nama caleg yang anda pilih, dari manakah anda memperoleh informasi tentang caleg tersebut?

No. Jawaban Responden Jumlah %

1. 2. 3. 4. 5.

Media cetak (koran, majalah, dll.) Media elektronik (TV, radio) Baliho, poster, spanduk Kerabat (teman atau saudara) Lain-lain 10 3 45 35 4 10,3 3,09 46,39 36,1 4,12 Jumlah 97 100

Sumber: Kuesioner, Pertanyaan Nomor 11

Berdasarkan Tabel 3.15 diatas dapat disimpulkan bahwa media kampanye yang paling banyak terdapat di Desa Pagar Jati adalah dalam bentuk baliho, poster, spanduk. Media tersebut adalah alasan kebanyakan responden menjatuhkan pilihan kepada caleg tertentu selain informasi yang diperoleh dari kerabat responden. Dari pengamatan penulis media yang paling banyak mempengaruhi pilihan politik masyarakat desa Pagar Jati adalah media baliho, poster, dan spanduk. Karena media seperti inilah yang paling banyak dijumpai oleh pemilih yang mayoritas berprofesi sebagai petani. Bukan hanya dari partai politik atau caleg dari partai politik besar, tetapi juga partai politik atau caleg yang berasal dari partai politik yang baru mengikuti pemilihan umum. Disamping itu ternyata faktor kerabat pemilih

juga ikut memberi informasi dan mempengaruhi perilaku pemilih desa Pagar Jati pada Pemilu Legislatif 2009. Karena pilihan pemilih yang diberikan informasi oleh pemilih yang memperoleh informasi dari media kampanye lain bisa saja sama, karena informasi yang diberikan oleh sumber informasi tersebut secara tidak langsung mengajak pemilih lainnya.

Tabel 3.16

Apakah anda menyukai caleg yang berasal dari daerah anda atau bukan dari daerah anda?

No. Jawaban Responden Jumlah %

1. 2. 3.

Asli daerah Bukan asli daerah Sama saja 50 - 47 51,55 0 48,45 Jumlah 97 100

Sumber: Kuesioner, Pertanyaan Nomor 12

Berdasarkan kuesioner diatas dapat disimpulkan bahwa responden yang lebih menyukai calon anggota legislatif yang berasal dari daerah yang sama dengan responden pemilih. Dilihat dari tabel responden yang lebih menyukai calon anggota legislatif asli daerah ditambahkan dengan responden yang memilih jawaban sama saja atau setara dengan perbandingan opsi jawaban yang disediakan. Sedangkan responden yang mengganggap calon yang baik berasal dari daerah maupun dari luar daerah responden adalah lebih sedikit dibandingkan responden yang menjawab opsi asli daerah meskipun opsi jawaban ini lebih dianggap independen. Mayoritas pemilih berlatar belakang etnis batak toba lebih cenderung memilih calon anggota legislatif yang berasal dari domisili yang sama dengan pemilih tersebut. Responden beranggapan bahwa calon yang berasal

dari daerah pemilih lebih mengetahui apa kepentingan masyarakat yang paling utama di daerah pemilih karena faktor kesamaan daerah antara calon anggota legislatif dengan pemilih. Pendekatan yang digunakan oleh pemilih dalam hal ini adalah pendekatan sosiologis dimana pemilih dalam menjatuhkan pilihan politiknya terhadap calon anggota legislatif lebih menekankan faktor kesamaan tempat tinggal yang sama dengan pemilih.

Tabel 3.17

Apakah anda menyukai caleg yang berlatarbelakang agama yang sama dengan anda?

No. Jawaban Responden Jumlah %

1. 2. 3. Ya Tidak Sama saja 31 6 60 31,96 6,19 61,85 Jumlah 97 100

Sumber: Kuesioner, Pertanyaan Nomor 13

Berdasarkan Tabel 3.17 diatas dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden menganggap calon anggota legislatif yang akan duduk di kursi DPRD Kabupaten/ Kota bisa dari latar belakang agama manapun. Mayoritas pemilih dalam penelitian ini adalah beragama Kristen Protestan. Dari tabel diatas kebanyakan responden tidak menjatuhkan pilihan politiknya berdasarkan kesamaan aliran kepercayaan. Ditinjau dari pilihan

Dokumen terkait