• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi tentang Toko modern (Indomaret & Alfamart)

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi tentang Toko modern (Indomaret & Alfamart)

Indomaret adalah jaringan ritel waralaba di Indonesia. Indomaret merupakan salah satu anak perusahaan Salim Group. Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas area penjualan kurang dari 200 m2. Toko pertama dibuka di Ancol, Jakarta Utara, pada tahun 1988, dikelola oleh PT. Indomarco Prismatama. Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia, setelah memiliki lebih dari 230 gerai. Jumlah gerai hingga tahun 2015 adalah 11.400 gerai dengan rincian 60% gerai adalah milik sendiri dan sisanya waralaba milik masyarakat. Sampai dengan awal tahun 2017, jumlah gerai sebanyak 13.000 toko. Mitra usaha waralaba ini meliputi: koperasi, badan usaha dan perorangan.

31

Indomaret tersebar merata dari Sumatera, Jawa, Madura, Bali, Lombok, Kalimantan dan Sulawesi. Motto perusahaan adalah "mudah dan hemat‟‟33

Sasaran pemasaran Indomaret adalah konsumen semua kalangan masyarakat, lokasi gerai yang strategis dimaksudkan untuk memudahkan Indomaret melayani sasaran demografinya yaitu keluarga. Sistem distribusi dirancang seefisien mungkin dengan jaringan pemasok yang handal dalam menyediakan produk terkenal dan berkualitas serta sumber daya manusia yang kompeten, menjadikan Indomaret memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Saat ini Indomaret memiliki 8 pusat distribusi di Ancol Jakarta, Cimanggis Depok, Tangerang, Bekasi, Parung, Bandung, Semarang dan Surabaya. Dengan menjalin lebih dari 500 pemasok, Indomaret memiliki posisi baik dalam menentukan produk yang akan dijualnya. Laju pertumbuhan gerai Indomaret yang pesat dengan jumlah transaksi 14,99 juta transaksi per bulan didukung oleh sistem teknologi yang handal. Sistem teknologi informasi Indomaret pada setiap

point of sales di setiap gerai mencakup sistem penjualan, persediaan dan

penerimaan barang. Sistem ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan saat ini dengan memperhatikan perkembangan jumlah gerai dan jumlah transaksi di masa mendatang.

Indomaret berupaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan belanja konsumen dengan menerapkan sistem check out yang menggunakan scanner di setiap kasir dan pemasangan fasilitas

33

32

pembayaran Debit BCA. Pada setiap pusat distribusi diterapkan digital

picking system (DPS). Sistem teknologi informasi ini memungkinkan

pelayanan permintaan dan suplai barang dari pusat distribusi ke toko-toko dengan tingkat kecepatan yang tinggi dan efisiensi yang optimal.

Visi Indomaret sendiri adalah menjadi aset nasional dalam bentuk jaringan ritel waralaba yang unggul dalam persaingan global. Sedangkan mottonya adalah “mudah & hemat”. Budaya yang diterapkan dalam tubuh perusahaan Indomaret adalah Dalam bekerja kami menjunjung tinggi nilai-nilai:

a) Kejujuran, kebenaran dan keadilan b) Kerja sama tim

c) Kemajuan melalui inovasi yang ekonomis d) Kepuasan pelanggan34

PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) atau Alfamart merupakan perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok dan sehari-hari. Alfamart dapat dimiliki masyarakat luas dengan cara kemitraan. Perusahaan ini didirikan pada 27 Juni 1999. Pada saat berdiri, perusahaan bernama PT. Alfamart Mitra Utama (AMU). Pemegang saham perusahaan ini adalah PT. Alfamart Retailindo Tbk. dengan saham sebesar 51% dan PT. Lancar Distrindo sebesar 49%. Toko pertama dibuka dengan nama Alfa Minimart pada tanggal 18 Oktober 1999 berlokasi di Jl. Beringin

34

33

Raya, Karawaci, Tangerang. Pada tanggal 1 Agustus 2002, Kepemilikan beralih ke PT Sumber Alfaria Trijaya dengan komposisi pemegang saham: PT HM Sampoerna, Tbk sebesar 70% dan PT Sigmantara Alfindo sebesar 30%. Pada tanggal 1 Januari 2003 nama Alfa Minimart diganti menjadi Alfamart. Hingga saat ini, perusahaan telah memiliki toko lebih dari 2.266 buah toko.

Toko pertama dibuka 18 oktober 1999 dengan nama ”Alfa Minimart” di Jl. Beringin Raya, Karawaci, Tangerang. Pada tanggal 1 Januari 2003 berubah nama menjadi Alfamart. Visi dari Alfamart adalah Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global, sedangkan misinya adalah:

a) Memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan berfokus pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul.

b) Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tertinggi.

c) Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuhkembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha.

d) Membangun organisasi global yang terpercaya, tersehat dan terus bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan , pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.

Budaya yang dijunjung dalam bekerja adalah: a) Integritas yang tinggi.

b) Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik. c) Kualitas & Produktivitas yang tertinggi. d) Kerjasama Team.

34

Yang menjadi target dari pemasaran Alfamart adalah area perumahan, fasilitas publik, dan gedung perkantoran, sedangkan motto yang digunakan Alfamart adalah “belanja puas harga pas”.35

2. Putusan KPPU No. 03/KPPU-L-I/2001

Putusan KPPU No. 03/KPPU-L/I/2000 PT indomarco Prismatama di gugat oleh lemabaga swadaya masyarakat menyatakan bahawa sebagian besar pengusaha kecil/pemilik warung menyatakan memiliki dampak negatif dari berdirinya swalayan indomaret terhadap usaha mereka, yaitu berupa :

1. Penghasilan atau omset penjualan menjadi turun drastis;

2. Banyak usaha kecil yang tutup atau tidak berjualan lagi karena kalah bersaing dalam harga dan pelayanan dengan Toko Swalayan Indomaret;

3. Biaya kehidupan rumah tangga mereka terancam, karena sebelumnya warung tersebut merupakan mata pencarian untuk biaya kehidupan sehari hari.

Keberadaan Indomaret tersebut mempunyai dampak merugikan pengusaha kecil yang ada disekitarnya, di setiap satu Toko Swalayan Indomaret. Padahal di sekitarnya diperkirakan ada 10 usaha kecil, maka apabila ada 290 Toko Swalayan Indomaret akibatnya 2900 usaha

35

35

kecil terancam mati, karena kalah bersaing dengan harga dan kenyamanan yang disediakan oleh Indomaret.

Swalayan Indomaret tersebut telah atau diduga oleh Saksi Pelapor melanggar Undang-Undang Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat pada Pasal 1 Ayat 4. Maksud dari posisi dominan yaitu: menguasai pangsa pasar karena kemampuan keuangan, kemampuan akses pada pasokan. Pasal 1 Ayat 8 persekongkolan menguasai pasar untuk kepentingan pelaku usaha yang bersekongkol, sehingga dilarang sesuai Pasal 22 tentang persekongkolan dan pasal 25 tentang posisi dominan, kemudian Pasal 15 tentang larangan membuat persyaratan pemasokan dari pelaku usaha tertentu.

Setelah melakukan monitoring, komisi menemukan adanya keresahan sosial yang disebabkan oleh praktek usaha Terlapor disamping dugaan pelanggaran sebagaimana yang dilaporkan atas Pasal 15, Pasal 22, dan Pasal 25 Undang-undang No.5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Keresahan sosial yang dimaksud adalah persaingan yang terjadi antara pelaku usaha besar dengan pelaku usaha kecil yang menimbulkan gangguan keseimbangan yang berpotensi menurunkan kesejahteraan pelaku usaha kecil. Disamping itu juga disebabkan oleh hal-hal berkaitan dengan perizinan usaha, lokasi usaha, jam pelayanan, dan tata ruang yang berasaskan kepentingan secara terpadu guna mewujudkan keseimbangan kepentingan.

36

Majelis Komisi menemukan fakta sejumlah warung kecil di sekitar Toko Swalayan Indomaret di wilayah Jakarta, Bekasi dan Tangerang, sebagai berikut:

1. Seluruh warung menyatakan merasakan terpengaruh dengan berdirinya Toko Swalayan Indomaret yaitu terjadi penurunan omset penjualan;

2. Terdapat harga-harga yang lebih murah untuk produk tertentu khususnya yang berasal dari PT. Indomarco Adi Prima yang dijual di Toko Swalayan Indomaret;

3. Sebagian besar warung kecil yang berada di sekitar Toko Swalayan Indomaret, memiliki kemampuan bersaing yang rendah karena keterbatasan manajemen, permodalan, dan keterbatasan akses terhadap pasokan barang.

Bahwa Toko Swalayan Indomaret memang banyak berlokasi di daerah pemukiman dan di lokasi-lokasi di mana telah terdapat banyak pengecer-pengecer kecil yang melakukan kegiatan usaha yang sama. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung telah mengganggu kegiatan usaha yang dilakukan oleh pengecer kecil. Selain itu, Indomaret juga terbukti dalam menjalankan usahanya, menjual produk-produk tertentu dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga jual para pengecer kecil. Kegiatan tersebut dilakukan dengan memberikan potongan harga secara berkala setiap dua minggu atau setiap bulan melalui promosi super hemat.

37

Dalam putusan tersebut, KPPU menyatakan bahwa Indomaret dalam pengembangan usahanya kurang memperhatikan prinsip keseimbangan sesuai asas demokrasi ekonomi dalam menumbuhkan persaingan sehat antara kepentingan pelaku usaha dengan kepentingan

umum. KPPU juga menyerukan agar Indomaret dalam

mengembangkan usahanya untuk melibatkan masyarakat setempat di antaranya dengan memperbesar porsi kegiatan waralaba. Ditemukan beberapa fakta yang patut ditengok sebagai bahan pertimbangan apakah putusan yang diambil oleh KPPU sudah tepat atau belum. Atas fakta-fakta tersebut, KPPU menilai bahwa Indomaret tidak secara bersungguh-sungguh melaksanakan hal-hal yang telah diamanatkan dalam Pasal 2 dan Pasal 3 UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Prakktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU Anti Monopoli).

Putusan terhadap gugatan tersebut menyatakan memerintahkan kepada Terlapor untuk menghentikan ekspansinya di pasar-pasar tradisional yang berhadapan langsung dengan pengecer kecil dalam rangka mewujudkan keseimbangan persaingan antar pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah dan pelaku usaha kecil.36

Dalam Pasal 2 UU Anti Monopoli, dijelaskan bahwa setiap pelaku usaha dalam menjalankan kegiatannya perlu memperhatikan keseimbangan umum dengan memberi kesempatan kepada pelaku usaha lain dalam menjalankan usahanya sebagai pesaing atau yang berpotensi sebagai pesaing agar dapat berkembang secara wajar. Sedangkan dalam Pasal 3 UU Anti

36

38

Monopoli juga dinyatakan tentang perlunya menjaga kepentingan umum dan menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha bagi pelaku usaha besar, menengah, dan kecil.

Kepentingan umum dalam Pasal 3 undang-undang anti monopoli dimaksud untuk memperhatikan situasi dan kondisi kegiatan usaha agar kegiatan usaha dapat tumbuh dan berkembang secara sehat dan benar, tidak ada kesenjangan dari pelaku usaha besar, kecil dan menengah baik karena faktor dekat dengan elit penguasa yang kemudian mendapatkan kemudahan berlebihan sehingga berdampak kepada kesenjangan sosial, hal ini merupakakan harapan agar tercipta iklim persaingan usaha yang sehat.

Kepastian dan kesempatan berusaha bagi pelaku usaha artinya memberikan jaminan kepastian hukum bagi setiap pelaku usaha untuk membuka dan meningkatkan usahanya, serta terhindar dari pemusatan ekonomi pada perorangan atau kelompok tertentu yang dapat merugikan masyarakat, yang bertentangan dengan cita-cita keadilan social.

C. Analisis

1. Landasan Teoritis Keterlibatan Negara Dalam Mengatur

Dokumen terkait