• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Pegadaian (Persero)

4.1.1.4 Deskripsi Tugas dan Wewenang

Berikut ini adalah uraian tugas dan wewenang yang dimiliki pada struktur organisasi pada PT. Pegadaian (Persero), antara lain sebagai berikut :

1. Pemimpin Wilayah

Pemimpin Wilayah merupakan pejabat struktural satu level di bawah Direktur yang memimpin suatu Kantor Wilayah dengan wewenang yang dilimpahkan Direksi untuk mencapai tujuan perusahaan. Yang memiliki tugas pokok:

a. Bertanggung jawab membuat rencana kerja tahunan serta rencana jangka panjang (5tahunan) untuk wilayahnya yang berpedoman pada RJP Perusahaan atau ketentuan lain yang telah ditetapkan Direksi.

b. Meyakini/memastikan bahwa target kerja Kantor Wilayah yang telah di tetapkan dapat tercapai dengan baik oleh seluruh unit kerja operasional.

c. Meyakini/memastikan tersusunnya kebijakan di wilayah.

d. Meyakini/memastikan terselenggara dan terkendali pelaksanaan fungsi- fungsi kantor pusat di wilayah dalam bidang operasional, penjualan, keuangan, umum, SDM, dan pelaksanaan kegiatan perusahaan lainnya sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan oleh Direksi.

e. Meyakini/ memastikan terselenggaranya dan terkendalinya pengamanan kekayaan perusahaan yang ada di Kantor Wilayah,

f. Meyakini/memastikan terselenggaranya dan terkendalinya strategi bisnis yang menjadi acuan bagi para Deputi Pemimpin Wilayah Bidang Bisnis, kegiatan evaluasi berkala terhadap kinerja para Deputi Pemimpin Wilayah Bidang Bisnis dan strategi pemecahaan masalah teknis operasional di area.

g. Mewakili kepentingan Perusahaan di Kantor Wilayah, Kantor Area dan Kantor Cabang baik ke dalam maupun ke luar berdasarkan kewenangan yang dilimpahkan Direksi.

h. Melaksanakan pekerjaan lain yang masih terkait dan berhubungan dengan keberhasilan tugas- tugasnya dan atau yang diperintahkan oleh atasan.

Wewenang yang dimiliki Pemimpin Wilayah adalah sebagai berikut :

a. Menandatangani rencana kerja dan anggaran Kantor Wilayah. b. Membuat kebijakan masing-masing di bidang wilayah.

c. Menetapkan target utama di setiap unit kerja di wilayah.

d. Mewakili kepentingan perusahaan ke dalam atau keluar sesuai wewenang Pemimpin Wilayah.

e. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas bawahan. f. Membimbing, menyerahkan dan membina bawahan.

g. Menetapkan mutasi para karyawan sesuai dengan kewenangan Pemimpin Wilayah.

2. Inspektur Wilayah

Pemimpin Inspektorat di bawah Kepala Satuan Pengawasan Intern yang berkedudukan di Kantor Pusat (Inspektur Pusat) dan Kantor Wilayah (Inspektur Wilayah). Yang memiliki tugas pokok :

a. Menyusun dan mengendalikan rencana kerja dan anggaran Inspektorat Wilayah.

b. Meyakini dan memastikanterselenggara dan terkendalinya pelaksanaan program pemeriksaan terhadap Kantor Area Manajer, Kantor Cabang dan UPC di wilayahnya.

c. Meyakini dan memastikan system pengendalian internal, tata kelola perusahaan dan penerapan manajemen risiko di Kantor Cabang dan UPC berjalan secara efektif.

d. Melakukan koordinasi dengan Pemimpin Wilayah dan Deputi Bisnis dalam pelaksanaan tugas pengawasan yang menjadi tanggung jawabnya.

e. Meyakin dan memastikan bahwa pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan dan evaluasi telah ditindaklanjuti oleh manajemen. f. Melakukan pendampingan pelaksanaan audit oleh auditor eksternal

(KAP, BPK, BPKP) di Inspektorat Wilayah.

g. Melaksanakan pekerjaan lain yang masih terkait dan berhubungan dengan keberhasilan tugas-tugas yang diberikan atasan.

Wewenang yang dimiliki Inspektur Wilayah adalah sebagai berikut :

a. Mempunyai akses terhadap seluruh dokumen pencatatan personil dan fisik kekayaan Perseroan diseluruh bagian dan unit- unit lainnya untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas auditnya.

b. Melakukan pendalaman pemeriksaan apabila mendapat laporan adanya potensi kerugian perseroan, kejanggalan data, indikasi tindakan kecurangan.

c. Memperoleh penjelasan dari semua level manajemen dan memasuki seluruh area Perseroan dalam meninjau tempat usaha, lingkungan kerja dan lokasi asset Perseroan berkait dengan pelaksanaan tugas Inspektorat Wilayah.

d. Mengadakan rapat koordinasi secara berkala dan Insidental dengan Pemimpin Wilayah.

e. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal di Inspektorat Wilayah.

3. Sekretariat

Melaksanakan kegiatan kesekretariatan Direksi dalam rangka menunjang tugas- tugas Direksi, yang memiliki tugas pokok:

a. Menyiapkan bahan- bahan resume, pengadministrasian surat memo dan disposisi Direksi.

b. Memonitor penyelesaian disposisi Direksi oleh yang berkepentingan agar setiap perihal terselesaikan.

c. Menyiapkan bahan presentasi Direksi baik dengan pihak intern maupun ekstern.

d. Melakukan administrasi surat menyurat dan menjaga kerahasiaan dokumen.

e. Membuat notulen/risala rapat Direksi dan mendistribusikan kepada yang berkepentingan.

f. Menerima, menyeleksi dan melayani tamu Direksi. g. Menerima dan menjawab telepon yang masuk. h. Membuat agenda kegiatan Direksi.

i. Melaksanakan pekerjaan lain yang masih berkaitan dan berhubungan dengan keberhasilan tugas- tugasnya dan atau yang diberikan oleh atasan.

Wewenang yang dimiliki Sekretariat adalah sebagai berikut : a. Menyeleksi tamu yang akan menemui Direksi 4. Deputi Pemimpin Wilayah Bidang Bisnis

Merencanakan,mengorganisasikan, menyelenggarakan dan mengendalikan kegiatan operasional, administrasi dan keuangan Kantor Cabang dan UPC yang ada dibawahnya sesuai dengan kewenangannya. Yang memiliki tugas pokok:

a. Meyakini dan memastikan bahwa kantor cabang telah mempunyai rencana kerja dan anggaran kantor cabang dan UPC yang ada dibawahnya berdasarkan acuan yang telah di tetapkan.

b) Mengorganisasikan pengumpulan data yang terkait dengan penyusunan rencana kerja dan anggaran.

c) Mengorganisasikan penyusunan rencana kerja dan anggaran. d) Mengajukan rencana kerja dan anggaran kepada Manajer Area

terkait.

b. Meyakini dan memastikan bahwa target bisnis (omzet, nasabah, dan lain- lain) yang telah ditetapkan pada cabang dapat tercapai dengan baik oleh seluruh unit kerja operasional di bawahnya.

a) Mengorganisasikan penetapan taksiran dan uang pinjaman sesuai dengan kewenangan.

b) Mengorganisasikan pelaksanaan pelunasan uang pinjaman dan pendapatan sewa modal.

c) Mengontrol pelayanan yang terkait dengan produk non-gadai. d) Melaksanakan pemeriksaan hitungan dan pemeriksaan taksiran

barang jaminan.

e) Melakukan pengawasan melekat (waskat) dalam pengelolaan barang jaminan dan uang.

c. Meyakini dan memastikan bahwa operasional seluruh bisnis usaha (bisnis emas dan produk- produk lainnya) yang telah ditetapkan pada cabang terlaksana dengan baik oleh seluruh unit kerja operasional.

a) Mengorganisasikan pelayanan produk-produk bisnis, emas dan produk-produk lainnya.

b) Melaksanakan pemeriksaan terhadap kebenaran aplikasi prosedur dan hasil dari produk- produk emas dan produk- produk lainnya.

d. Menetapkan besarnya taksiran dan uang pinjaman kredit sesuai dengan batas kewenangannya.

a) Memeriksa dan meneliti barang jaminan yang telah ditaksir oleh petugas yang berwenang.

b) Menentukan besarnya taksiran dan uang pinjaman kredit sesuai wewenangnya.

c) Menandatangani Surat Bukti Kredit (SBK) sesuai batas kewenangannya.

e. Meyakini dan memastikan bahwa lelang telah dilaksanakan di kantor cabang sesuai prosedur.

f. Menyelesaikan dan memberikan laporan kepada Deputi Pemimpin Wilayah Bidang Bisnis tentang status barang jaminan bermasalah (taksiran tinggi, rusak, palsu dan barang polisi) termasuk membantu pengelolaan BPL dan AYD/KPYD/NPL dibawah koordinasi Asisten Manajer Pengelolaan Resiko.

Wewenang yang dimiliki oleh Deputi Pemimpin Wilayah Bidang Bisnis adalah sebagai berikut:

a. Menyusun dan menandatangani rencana kerja dan anggaran Kantor Cabang dan UPC

c. Menandatangani SBK dan Surat Perjanjian lainnya sesuai wewenangnya

d. Menetapkan taksiran dan Harga Dasar Lelang (HDL) e. Melaksanakan lelang

f. Mengelola modal kerja. 5. Legal Officer

Merencanakan dan melaksanakan kegiatan advokasi, legal proccelings, pemberian advice, dan kajian aspek hukum yang memiliki tugas pokok:

a. Membantu melaksanakan kegiatan advokasi berupa penanganan perkara di dalam maupun di luar pengadilan.

b. Melaksanakan kegiatan advokasi berupa pengurusan perizinan. c. Menyiapakan rencana pelaksanaan kegiatan legal proselling berupa

legal proceding segala bentuk perjanjian, pelaksanaan kegiatan/transaksi bisnis yang dilakukan unit kerja lain, serta permasalahan hukum yang tengah terjadi.

d. Menyiapakan rencana pelaksanaan kegiatan advice berupa pemberian pendapat hukum atas rencana kegiatan bisnis perusahaan/perbuatan hukum perusahaan lainnya.

e. Menyususun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pekerjaan.

f. Melaksanakan tugas pekerjaan lain yang terkait bidang tugasnya dan atau yang diberikan oleh atasan.

6. Asisten Hubungan Masyarakat

Membantu Pemimpin Wilayah dalam merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan perusahaan, kehumasan dan protokol di Kantor Wilayah, Area dan Kantor Cabang yang memilikitugas pokok:

a. Merencanakan,mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi pengurusan segala bentuk perizinanan yang wajib dimiliki oleh Kantor Wilayah, Kantor Area, Kantor Cabang atau Kantor Cabang Syariah, serta melakukan sosialisasi apabila izin-izin tersebut telah diperoleh.

b. Merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan pendokumentasian, pemeliharaan dan pemutakhiran dokumen-dokumen akta, perizinan yang diperoleh oleh Kantor Wilayah, Kantor Area, Kantor Cabang atau Kantor Cabang Syariah dari instansi pemerintah dan surat, putusan, atau penetapan dari instansi penegakan hukum serta segala jenis perjanjian, peraturan internal perusahaan dan peraturan perundang-undangan.

c. Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan kepustakaan, dokumentasi serta tamu dan kegiatan protokoler lainnya.

d. Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi kegiatanpublikasi dan pelayanan informasi perkembangan perusahaan.

e. Melaksanakan tugas pekerjaan lain yang terkait bidang tugasnya dan atau yang diberikan oleh atasan.

Wewenang yang dimiliki oleh Asisten Hubungan Masyarakat adalah sebagai berikut :

a. Memeriksa (memberikan paraf) dokumen- dokumen:

a) Hasil pelaksanaan kegiatan pendokumentasian, pemeliharaan dan pemuktakhiran dokumen- dokumen perusahaan.

b) Hasil pelaksanaan pengurusan perizinan;

c) Hasil pelaksanaan publikasi dan pelayanan informasi perkembangan perusahaan.

b. Menilai prestasi kerja para staf diunit kerjanya. 7. Asisten Manajer Standart Outlet dan Pelayanan

Membantu Pemimpin Wilayah dalam melaksanakan pengawasan atas terlaksananya standarisasi cabang dan UPC serta standarisasi pelayanan baik konvensional maupun syariah. Yang memiliki tugas pokok:

a. Meyakinkan pengadaan dan distribusi saranan promosi (marketing collateral)sesuai dengan program pemasaran untuk diterima oleh keseluruh cabang dan UPC tepat waktu.

b. Mengkoordinasikan program sosialisasi tentang pelaksanaan panduan pemasaran (marketing guidelines), contohnya penetapan display collateral di outlet.

c. Membantu mengkoordinasikan pelaksanaan program sosialisasi pedoman operasional kantor cabang sesuai yang telah ditetapkan oleh bagian standarisasi outlet dan pelayanan.

d. Melakukan pengawasan dan evaluasi implementasi standart tampilan outlet dan pelayanan fromliners oleh outlet.

e. Membantu Pemimpin Wilayah dalam hal:

a) Memberikan pendapat atas kebijakan dan keputusan Pemimpin Wilayah.

b) Analisis data yang diperlukan.

c) Pembuatan konsep surat binaan dan surat lainnya.

Wewenang yang dimiliki oleh Asisten Standart Outlet dan Pelayaan adalah sebagai berikut :

a. Menandatangini rencana kerja dan anggaran unit kerjanya.

b. Memberikan penilaian atas pelaksanaan pedoman standart outlet dan pelayanan:

a) Mendiskusikan hasil evaluasi dengan Pemimpin Cabang dan Deputi Pemimpin Wilayah Bidang Bisnis;

b) Melaporkan kepada atasan hasil sesungguhnya evaluasi dan pelaksanaan standart outlet di cabang dan UPC.

c. Menilai prestasi kerja para staf di unit kerjanya.

d. Menandatangani laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. 8. Deputi Pemimpin Bidang Administrasi dan Supporting

Pejabat struktural dibawah Pemimpin Wilayah yang memimpin bidang administrasi dan supporting di suatu kantor wilayah pada bidang keuangan, SDM dan logistic serta membantu fungsi- fungsi Pemimpin Wilayah yang memiliki tugas pokok:

a. Bertanggung jawab mengkoordinasikan pembuatan rencana kerja tahunan serta rencana 5 tahunan untuk wilayahnya yang berpedoman pada RJP perusahaan atau ketentuan lain yang di tetapkan Direksi.

b. Meyakini dan memastikan tersusunnya usulan kebijakan di wilayah untuk ditetapkan oleh Pemimpin Wilayah.

c. Meyakini dan memastikan bahwa pengelolaan bidang yang menjadi tanggungjawabnnya telah dilaksanakan sesuai yang telah ditetapkan perusahaan.

d. Meyakin dan memastikan terselenggara dan terkendalinya pelaksanaan fungsi- fungsi kantor pusat di wilayah dalam bidang keuangan, umum, SDM, dan pelaksanaan kegiatan perusahaan lainnya, sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan Direksi.

e. Meyakini dan memastikan terselenggara dan terkendalinya pengamanan kekayaan perusahaan yang ada di Kantor Wilayah, Kantor Area, Kantor Cabang, beserta UPC.

f. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas pekerjaan seluruh bagian dikantor wilayah serta tenaga fungsional lainnya.

g. Membantu Pemimpin Wilayah dalam memastikan bahwa target kerja kantor wilayah yang telah di tetapkan dapat tercapai dengan baik oleh seluruh unit kerja operasional.

h. Mewakili kepentingan perusahaan di Kantor Wilayah, Kantor Area dan Kantor Cabang, baik ke dalam maupun ke luar berdasarkan

kewenangan yang dilimpahkan Direksi bilamana PemimpinWilayah berhalangan.

i. Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pekerjaan.

j. Melaksanakan tugas lain yang terkait bidang tugasnya yang diberikan oleh atasan.

Wewenang yang dimiliki oleh Deputi Pemimpin Wilayah Bidang Administrasi dan Supporting adalah sebagai berikut :

a. Mengajukan rencana kerja dan anggaran kantor wilayah. b. Mengusulkan kebijakan masing- masing bidang di wilayah;

c. Memiliki kepentingan perusahaan ke dalam atau ke luar sesuai wewenang wakil pemimpin wilayah;

d. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas bawahan; e. Membimbing/ menyerahkan dan membina bawahan;

f. Mengusulkan promosi dan mutasi untuk pertimbangan Pemimpin Wilayah;

g. Mengelolah semua aset perusahaan sekantor wilayah;

h. Mengusulkan ke Pemimpin Wilayah pengadaan sarana/prasarana sesuai dengan batas kewajaran;

i. Menetapkan otorisasi/pembayaran semua pengeluaran sesuai wewenang prinsip.

j. Menetapkan pemenang tender penyedia barang/ jasa sesuai wewenang wakil pemimpin wilayah.

k. Membuat kerjasama (MOU dan SPK) dengan para vendor sesuai ketentuan yang berlaku.

l. Menilai prestasi kerja manajer SDM, logistik, keuangan di kantor wilayah.

m. Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kantor wilayah.

4.1.1.5 Bidang Usaha PT Pegadaian (Persero)

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan terakhir pasal 3, Pegadaian memiliki maksud dan tujuan untuk menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang gadai dan fidusia, baik secara konvensional maupun syariah, dan jasa lainnya di bidang keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kegiatan usaha tersebut, terutama untuk membantu masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perseroan dengan menerapkan prinsip perseroan terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Pegadaian melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

1. Kegiatan Usaha Utama

a. Penyaluran pinjaman berdasarkan hukum gadai termasuk gadai efek; b. Penyaluran pinjaman berdasarkan jaminan fidusia;

c. Pelayanan jasa titipan, pelayanan jasa taksiran, sertifikat, dan perdagangan logam mulia serta batu adi.

2. Kegiatan Usaha Lainnya

a. Jasa transfer uang, jasa transaksi pembayaran, dan jasa administrasi pinjaman;

b. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan. 3. Produk Layanan

Produk Perseroan diawali dari layanan gadai yang memberikan nilai kolaborasi, kepercayaan, dan transparansi.

Tabel 4.1 Layanan Pegadaian

Sumber: PT. Pegadaian (Persero)

4.1.1.6Layanan Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA)

Kredit (pinjaman) angsuran bulanan yang diberikan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk pengembangan usaha dengan sistem gadai. KRASIDA merupakan solusi terpercaya untuk mendapatkan fasilitas kredit yang

Layanan Pegadaian Aneka Jasa Emas Pembiayaan Gadai Kredit Mikro Fidusia Syariah Perdagangan Emas Bisnis Jasa Lainnya

Tabel 4.2

Keunggulan dan Persyaratan Produk KRASIDA

Keunggulan Persyaratan

Layanan KCA tersedia lebih dari 4400 outlet Pegadaian di seluruh Indonesia.

Prosedur pengajuan sangat mudah, calon nasabah atau debitur hanya perlu membawa agunan emas atau mobil.

Pinjaman mulai dari

Rp.1,000,000,- hingga Rp.250,000,000,-.

Pinjaman bisa mencapai 95% dari nilai taksiran agunan.

Sewa Modal relatif murah dengan angsuran tetap per bulan.

Jangka waktu pinjaman

fleksibel. Dengan pilihan jangka waktu 6, 12, 24, 36 bulan.

Pelunasan dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberian diskon untuk sewa

modal.

Fotocopy KTP dan kartu keluarga

Menyerahkan dokumen yang sah

Menyerahkan Barang Jaminan berupa perhiasan emas atau kendaraan bermotor

Untuk agunan berupa kendaraan bermotor, dilengkapi dengan dokumen kepemilikan (BPKB asli, fotocopy STNK dan Faktur Pembelian)

Sumber : PT.Pegadaian (Persero)

Tabel 4.3

Jangka Waktu Pinjaman dan Tarif Sewa Modal

Sumber : PT.Pegadaian (Persero)

JANGKA WAKTU TARIF SEWA MODAL

6 s.d. 12 bulan

1,25% 13 s.d. 24 bulan

1,30%

4.2 Penyajian Data

Pada bagian penyajian data, peneliti akan menyajikan data yang diperoleh dari lapangan pada saat melaksanakan penelitian. Berdasarkan metode yang telah ditentukan sebelumnya, bahwa jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Wawancara dan observasi dilakukan sebagai cara untuk memperoleh data primer. Maka hasil penelitian (data) diperoleh dari hasil wawancara kepada informan kunci dan informan utama untuk menjawab Analisis Manajemen Risiko Sebagai Alat Untuk Meminimalisir Risiko Kredit Pda Produk KRASIDApada PT. PegadaianMedan, serta hasil observasi yang dijabarkan dalam bentuk narasi.

Tabel 4.4

Daftar Informan Penelitian

No Nama Jabatan Status

1

Bapak Ahmad Sofyan Deputi Bisnis Area I

Medan Informan Utama 2

Bapak Ahmad Sofyan Deputi Bisnis Area I

Medan Informan Kunci Sumber: Hasil Wawancara Peneliti,2016

Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara (pertanyaan) yang tetap berstruktur dan menyeluruh pada topik yang diangkat peneliti. Berikut ini akan disajikan data dan transkip wawancara yang diperoleh sewaktu penelitian dilaksanakan.

4.2.1Manajemen RisikoKredit digunakan PT.Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan

Standar apa yang digunakan oleh PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan dalam penerapan manajemen risiko kredit, dimana manajemen risiko kredit merupakan bagian dari perusahaan,dan perusahaan menyadari bahwa pengimplementasian manajemen risiko kreditadalah sebuah keharusan untukdijalankan guna meminimalisir risiko yang terjadi di berbagai unit khususnya bidang kredit.

“Standar yang digunakan dalam penerapan Manajemen Risiko Kredit yang digunakan PT.Pegadaian Kanwil I Medan sebenarnya tidak ada standar khusus hanya saja jika terjadi suatu risiko di bidang kredit sebisa mungkin Bagian Manajemen Risiko bertindak cepat untuk menyelesaikan risiko yang terjadi khususnya di bidang kredit, karena pada dasarnya bidang perkreditan merupakan bidang yang rentan atau sering terkena risiko”

(Bapak Ahmad Sofyan, Deputi Bisnis Area I Medan PT.Pegadaian (Persero))

Ada beberapa langkah yang ditempuh oleh pihak manajemen risiko PT.Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan dalam proses manajemen risiko kredit. Hal-hal tersebut ditempuh guna terlaksananya proses manajemen risiko kredit di unit perkreditan yang ada di PT.Pegadaian (Persero).

“Mengenai langkah-langkah yang ditempuh yang paling awal adalah melihat bagimana tingkat atau pertumbuhan risiko yang ada. Setelah itu jika pertumbuhan risiko meningkat maka akan dilakukan tindak lanjut secarabersama sama untuk menyelesaikan. Pemantauan ini dilakukan dari setiap laporan dari harus selalu di update dalam posion laporan, hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya berbagai risiko jika laporan yang dilakukan tidak rutin dan intens”

Hal-halyang menghambat terlaksananya proses manajemen risikopada unit perkreditan,yang bisa saja dialami dalamproses manajemen risiko kredityang dilakukan oleh PT.Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan. Berikut pemaparan informan:

“Untuk hal penghambat proses manajemen risiko kredit biasanya terletak pada nasabah. Tidak adanya tanggapan dari nasabah akan peringatan jatuh tempo waktu pinjaman. Hal inilah yang menjadi penyebab kesulitan terlaksananya proses manajemen risiko kredit.”

(Bapak Ahmad Sofyan, Deputi Bisnis Area I Medan PT.Pegadaian (Persero))

Pengaruh pelaksanaan manajemen risiko kredityang diterapkan PT.Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan sangat besar, karena pelaksanaan manajemen risiko kredit juga berpengaruh terhadap kelancaran proses pemberian kredit bagi nasabah itu sendiri, seperti yang diungkapkan informan berikut:

“Jelas pengaruhnya sangat besar karena risiko yang akan terjadi dari setiap pemberian kredit tidak bisa kita duga-duga disini peran penting Manajemen Risiko Kredit diperlukan untuk menangani setiap kejadian yang akan terjadi di kemudian hari karena nasabah dari berbagai tempat berbeda-beda tipe dan jumlah besaran kredit yang diajukan kepada kita”

(Bapak Ahmad Sofyan, Deputi Bisnis Area I Medan PT.Pegadaian (Persero))

Dari segi pengawasan manajemen risiko kredit, sistem pengawasan yang ditetapkan dan dilakukan oleh bagian manajemen risiko terhadap berbagai kegiatan usahanya dilakukan dengan berbagai hal diantaranya adalah mitigasi taksiran dan potionlaporan.

“Pegawasan yang dilakukan dari mitigasi taksiran dan laporanpotion dari setiap unit dan kemudian terjun langsung ke lapangan atau sidak yang bisa saja

harus dilakukan setiap hari dan setiap jam karena kita berlakukan sistem online untuk laporan jadi setiap unit harus mengupdate laporannya setiap hari dan setiap jam, itulah hal yang kami lakukan untuk pengawasan dari segi manajemen risiko kredit”

(Bapak Ahmad Sofyan, Deputi Bisnis Area I Medan PT.Pegadaian (Persero))

Peran manajemen risiko kredit yang diterapkan pada PT.Pegadaian (Persero) guna meminimalisir terjadinya risiko kredit pada produk KRASIDA sudah berjalan dengan sangat baik, ini membuktikan bahwa manajemen risiko dapat mencegah terjadinya risiko kredit khususnya pada produk KRASIDA. Berikut penjabaran informan:

“Peran manajemen risiko kredit dalam mengurangi atau meminimalisir risiko kredit pada produk KRASIDA sudah sangat baik. Mengapa? Karena manajemen risiko merupakan suatu alat yang penting bagi unit perkreditan khususnya perusahaan. Tanpa adanya manajemen risiko kredit yang diterapkan kemungkinan terjadinya kerugian finansial akan semakin besar dan itu akan berdampak pada Perusahaan, terbukti dari setiap jumlah NPL yang ada pada produk KRASIDA setiap bulannya dibawah 5% ini sesuai dengan standarrasio kredit oleh Bank Indonesia dimana rasio <5% berarti tingkat Risiko kredit aman dan sehat.”

(Bapak Ahmad Sofyan, Deputi Bisnis Area I Medan PT.Pegadaian (Persero))

Tabel 4.5 Standar Rasio Kredit

Tingkat Rasio Analisis

<5% Tingkat Risiko kredit aman dan dalam keadaan yang sehat.

> 5% Tingkat risiko kredit tidak sehat. Sumber: Bank Indonesia

Untuk pembinaan standar risiko yang telah digunakan oleh PT.Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan, diberlakukan suatu sistem yaitu karyawanharus bekerja sesuai dengan SOP yang dan ini harus dilaksanakan setiap unit. Berkerja sesuai dengan SOP mendukung pembinaan standar yang telah ditetapkan, artinya tetap bekerja sesuai dengan rel yang telah ada tidak bisa lari dari jalur sehingga kesalahan dalam sistem bisa terkendali. seperti yang diungkapkan informan berikut:

“Bekerja sesuai dengan SOP dan aturan wilayah yang sudah ditentukan itu hal yang utama karena jika sudah bekerja sesuai dengan peraturan yang ada maka bisa dipastikan tidak lari dari standar yang sudah ada karena seluruh karyawan yang ada di kantor ini bekerja sesuai dengan SOP masing masing unit, tidak bisa lari dari itu”

(Bapak Ahmad Sofyan, Deputi Bisnis Area I Medan PT.Pegadaian (Persero))

4.2.2 Produk Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA) Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan.

Kredit Angsuran Sistem Gadai atau yang biasa disebut KRASIDA seperti yang kita ketahui bahwa KRASIDA merupakan bentuk layanan pemberian pinjaman kepada masyarakat menengah kebawah yang mempunyai usaha menengah dan kecil untuk pembayaran kegiatan usahanya atas dasar hukum gadai yang pelunasannya diangsur setiap bulan sesuai dengan jangka waktu pinjaman.Berikut hasil wawancara yang diungkapkan informan:

“Berdasarkan SK. DIREKSI PT. PEGADAIAN (persero) No

Dokumen terkait