• Tidak ada hasil yang ditemukan

Latar Belakang dan Sejarah Singkat Perusahaan

Perusahaan pengolahan kayu CV. Sinar Bogor merupakan perusahaan perorangan yang berlokasi di Jl. Raya Pajajaran No.21 Warung Jambu, Bogor. Perusahaan ini mulai berdiri sejak tahun 1984 dan berawal dari sebuah toko material yang menjual cat, paku, semen dan bahan–bahan bangunan lainnya, kemudian beralih usaha untuk mengolah kayu menjadi kusen, pintu, jendela dan kitchen set dengan mesin–mesin yang modern.

Dalam pengembangan usahanya CV. Sinar Bogor memiliki surat izin pendirian perusahaan yang sah, yaitu :

ƒ SIUP No. 179/10-50/PK/III/1989 tertanggal 30 Maret 1989. ƒ SIUP No. 503/SK/60/EKON/1989 tertanggal 15 Maret 1989. ƒ STPIK No. 027/32.73.05/IK/a/T/1989 tertanggal 30 Maret 1989.

Perusahaan pengolahan kayu Sinar Bogor resmi menjadi Commanditaire Vennootschaap dengan nama CV. Sinar Bogor sejak tahun 1999, dengan akte nomor 32 tanggal 24 Maret 1999.

Luas Bangunan

Perusahaan pengolahan kayu CV. Sinar Bogor pada awalnya dibangun di atas tanah seluas ± 500 m² yang terbagi atas bangunan pabrik seluas 300 m², bangunan gudang seluas 100 m², dan bangunan kantor seluas 100 m². Selama kurang lebih 15 tahun beroperasi, perusahaan ini telah mengalami kemajuan yang cukup berarti dengan ditambahnya luas areal usaha menjadi 1600 m² untuk perluasan pabrik, pembuatan tempat parkir dan pembuatan usaha lainnya.

Wilayah Pemasaran

Wilayah pemasaran atau segmen pasar CV. Sinar Bogor adalah daerah Bogor kota, Parung, dan Jakarta. Perusahaan CV Sinar Bogor memiliki segmen pasar atau pelanggan dari masyarakat kelas menengah keatas. Perusahaan ini tidak memiliki mitra tetap dan berproduksi berdasarkan pesanan (job order).

Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi di CV. Sinar Bogor adalah jenis kayu Kamper dan Damar Laut . Bahan baku diperoleh dari hasil pembelian kayu di U.D.DEWATA CIPTA SEMESTA dan Perusahaan Kayu Bangunan SURYA KAMPER yang berlokasi di Jakarta. Persyaratan untuk bahan baku adalah kayu Kamper Samarinda kualitas I dan sudah dioven, Kadar Air (KA) untuk balok maksimum 16% dan untuk papan maksimum 13%. Kayu Damar Laut tidak ada perbatasan KA dan tidak perlu dioven karena sudah keras. Warna kayu yang digunakan harus yang cerah dan memiliki serat yang halus. Bahan baku yang akan digunakan diletakkan/disimpan terlebih dahulu di gudang penyimpanan kayu.

Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat menentukan dalam suatu sistem organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Total tenaga kerja pada CV. Sinar Bogor adalah 25 orang hingga saat ini. Tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja karyawan dan tenaga kerja buruh. Tenaga kerja karyawan mendapatkan upah yang tidak dipengaruhi oleh banyaknya jumlah pesanan/produk yang dihasilkan setiap bulannya, sedangkan tenaga buruh borongan mendapatkan upah yang dipengaruhi oleh banyaknya jumlah pesanan/produk yang dihasilkan setiap bulan. Yang termasuk tenaga kerja karyawan pada perusahaan ini adalah pimpinan perusahaan, wakil pimpinan, staff administrasi dan keuangan, staff produksi, staff penjualan, supir, dan petugas keamanan. Yang termasuk tenaga kerja buruh adalah semua tenaga tukang yang bertugas menyelesaikan pesanan barang

Mesin

Inventarisasi mesin sebagai penunjang pelaksanaan produksi adalah Radial Arm Saw, Band Saw, mesin serut meja panjang sebanyak 3 unit, mesin serut meja pendek (planer), Horizontal Boring, Vertical Boring, Tennoner, Router, mesin profil single dan profil ganda, mesin press, mesin bubut, mesin rorak, mesin bor, mesin truktuk, mesin kori, mesin panel, dan penampungan serbuk kayu sebanyak satu buah. Pemeliharaan mesin dilakukan oleh bagian teknik. Penggantian pisau dilakukan setiap tiga bulan. Penggantian mata bor dilakukan minimal seminggu sekali.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi CV. Sinar Bogor relatif sederhana, seperti yang terlihat pada gambar berikut ini :

Sumber : Perusahaan Sinar Bogor

Gambar 2 Struktur Organisasi CV. Sinar Bogor.

Bag. Produksi

Bag. Penjualan Bag. Adm Keuangan

Sub. Bag. Pelaksanaan Produksi dan Jasa

Sub. Bag. Pengawasan Mutu dan Bahan Tenaga Buruh Tetap Tenaga Buruh Borongan PIMPINAN Wakil Pimpinan Sub. Bag. Perencanaan Gambar dan Desain

Sub. Bag. Teknik

Lay Out

Lay out adalah suatu cara pengaturan letak mesin–mesin di suatu pabrik sesuai dengan fungsi masing–masing sehingga dapat tercapai kelancaran dan efisiensi proses produksi. Lay out perusahaan CV Sinar Bogor dapat dilihat pada Lampiran 15.

Proses Produksi dan Jenis Produk Proses produksi

Proses produksi pada CV. Sinar Bogor berdasarkan atas pesanan. Pesanan diterima oleh bagian penjualan dengan terlebih dahulu di buat nota pesanan. Perusahaan Sinar Bogor telah membuat suatu patokan harga tersendiri yang sewaktu– waktu dapat berubah. Waktu penyelesaian tergantung dari banyaknya pesanan yang disesuaikan dengan jadwal produksi. Pembayaran sisa dari pembayaran dimuka dilakukan setelah barang selesai dikerjakan. Pesanan untuk produk kusen, pintu dan jendela dikerjakan oleh tukang borongan, sedangkan produk jasa dikerjakan tenaga tukang tetap.

Aliran bahan baku yang terjadi selama proses pembuatan produk pada umumnya adalah :

1. Pemilihan

Setelah diketahui jenis produk apa yang akan dibuat, maka dilakukan pemilihan bahan baku kayu dengan memperhatikan jenis kayu dan ukurannya. Pemilihan bahan baku ini harus dilakukan secara cermat agar tidak terjadi kesalahan baik dalam pemakaian bahan baku kayu, yaitu bahan cacat atau rusak, dan untuk mengurangi pemakaian bahan baku kayu yang berlebihan. Bahan baku yang digunakan oleh perusahaan Sinar Bogor adalah kayu yang berbentuk balok untuk produk kusen, dan berbentuk papan untuk produk pintu dan jendela. 2. Pengukuran

Bahan baku kayu yang telah dipilih dan diukur sesuai detail gambar, diberi garis sebagai titik atau batas pemakaian bahan baku kayu tersebut.

3. Pemotongan

Pengerjaan pemotongan bahan baku kayu dilakukan dengan alat gergaji manual/gergaji tangan atau mesin gergaji bundar bermeja.

4. Meluruskan atau Siku

Pengerjaan meluruskan bahan baku kayu yang telah dipotong atau diratakan sehingga membentuk siku dengan sudut 90 derajat dilakukan dengan menggunakan mesin gergaji bundar berlengan ( Radial Arm Saw ).

5. Pembelahan Bahan

Pembelahan bahan baku kayu dilakukan karena bahan baku ini terlalu lebar sehingga perlu dilakukan pembelahan untuk memperkecil sesuai dengan ukuran yang diperlukan. Pekerjaan pembelahan ini dilakukan hanya untuk pekerjaan pembuatan pintu dan jendela.

6. Penyerutan

Penyerutan ini dilakukan untuk memperhalus permukaan kayu agar lebih rata dan halus, penyerutan ini perlu diperhatikan ketebalannya dan pelebaran kayu sehingga memenuhi standar yang ditetapkan. Pengerjaan ini menggunakan mesin ketam perata.

7. Pembelahan Khusus

Pembelahan ini dilakukan hanya untuk pembuatan pintu dan jendela yang mempunyai bentuk dan desain yang berliku. Pengerjaan ini dapat menggunakan mesin gergaji bundar berlengan (Radial Arm Saw) dan mesin gergaji bundar bermeja.

8. Pengukuran kembali

Setelah tahapan–tahapan diatas selesai dikerjakan, bahan baku kayu diukur kembali untuk disesuaikan dengan ukuran yang tertera digambar pesanan baik untuk tinggi dan lebar dari produk yang dihasilkan.

9. Pengeboran atau Melubangi

Setelah itu, dilakukan pengeboran atau membuat poros atau purus dalam melubangi atau menyambung antara kayu yang satu dengan yang lainnya sehingga membentuk barang berupa kusen, pintu, dan jendela. Pengerjaan ini

dapat dilakukan dengan menggunakan mesin bor tangan listrik atau mesin bor lubang persegi.

10. Menyekoneng atau Sponeng.

Sponeng bertujuan untuk membuat kedudukan antara kusen untuk peletakan pintu dan jendela juga kaca. Pengerjaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan mesin Router tangan listrik (Portable Router), mesin Gergaji bundar berlengan (Radial Arm Saw), mesin Gergaji Bundar Bermeja, atau mesin Shaper.

11. Profil

Profil dilakukan untuk memperindah pinggiran kayu baik itu kusen, pintu dan jendela. Pengerjaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan mesin Router

Tangan Listrik (Portable Router) atau mesin Shaper. 12. Penyambungan

Penyambungan dilakukan untuk menyambungkan kayu yang satu dengan yang lain pada pembuatan produk kusen, pintu dan jendela. Digunakan pula bahan pembantu seperti lem dan paku.

13. Pengepresan

Pengepresan ini dilakukan agar kayu yang telah disambung menjadi lebih kuat dan rapat sehingga tidak terlalu terlihat adanya sambungan.

14. Finishing

Pada proses akhir ini dilakukan penghalusan permukaan kayu pada produk kusen, pintu dan jendela dengan menggunakan mesin ampelas tangan listrik ataupun kertas ampelas manual yang sebelumnya dilakukan penyerutan manual terlebih dahulu. Setelah selesai maka sambungan–sambungan kayu ditutup dengan menggunakan dempul atau Impra sehingga nampak lebih halus.

Jenis produk

Kusen. Kusen atau frame adalah balok yang dibentuk sedemikian rupa sebagai suatu peletakkan pintu atau jendela yang sekaligus berfungsi sebagai eksterior dan interior suatu bangunan atau gedung. Ukuran yang digunakan dalam membuat produk kusen ini disesuaikan dengan ketinggian dan kelebaran tembok atau dinding. Pada umumnya pembuatan kusen untuk dinding tembok ruang yang mempergunakan bata merah, ukuran kusennya adalah :

a) Tebal kayu : 6 cm diserut menjadi 5 cm. b) Lebar kayu : 15 cm diserut menjadi 13,5 cm.

Sedangkan untuk dinding tembok yang mempergunakan batako press, ukuran kusennya adalah :

a) Tebal kayu : 6 cm diserut menjadi 5 cm. b) Lebar kayu : 12 cm diserut menjadi 11 cm.

Pintu. Pintu adalah papan yang dibentuk sedemikian rupa sebagai pembatas keluar masuk antara ruang yang satu dengan ruang yang lainnya. Ukuran pintu yang keluar dibuat :

a) Tebal : 4 cm diserut menjadi 3,5 cm. b) Lebar : 40 cm sampai 120 cm.

c) Tinggi : 180 cm sampai dengan 220 cm.

Jendela. Jendela adalah papan yang dibentuk sebagai penutup dan keluar masuknya cahaya/sinar dan udara pada suatu bangunan atau gedung. Ukuran jendela yang dibuat :

a) Tebal : 4 cm diserut menjadi 3,5 cm. b) Lebar : 40 cm sampai dengan 90 cm. c) Tinggi : 40 cm sampai dengan 200 cm.

Dokumen terkait