BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. Deskripsi Variabel
Analisis ini mendeskripsikan tentang keadaan responden, yaitu konsumen pakaian di toko pakaian di Kecamatan Purworejo yang meliputi
shopping lifestyle, fashion involvement, dan impulse buying behavior. Data dari
masing-masing variabel sebagai berikut: 1. Shopping Lifestyle (X1)
Berdasarkan jawaban responden terhadap shopping lifestyle (X1) ditunjukkan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 6
Distribusi frekuensi skor dari shopping lifestyle (X1)
No pernyataan STS TS N S SS Jumlah 1 0 1 21 58 20 100 2 2 4 42 46 6 100 3 0 10 34 43 13 100 Jumlah 2 15 97 147 39 300 Presentase % 0,66% 5% 32,33% 49% 13% 100%
2. Fashion Involvement (X2)
Berdasarkan jawaban responden terhadap fashion involvement (X2) ditunjukkan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 7
Distribusi frekuensi skor dari fashion involvement (X2)
No pernyataan STS TS N S SS Jumlah 1 6 2 16 37 39 100 2 1 1 17 48 33 100 3 0 7 18 58 17 100 4 0 0 21 53 26 100 Jumlah 7 10 72 196 115 400 Presentase % 1,75% 2.5% 18% 49% 28,75% 100% Sumber: data primer yang diolah
3. Impulse Buying Behavior (Y)
Berdasarkan jawaban responden terhadap impulse buying behavior (Y) ditunjukkan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 8
Distribusi frekuensi skor dari impulse buying behavior (Y) No pernyataan STS TS N S SS Jumlah 1 0 13 32 55 0 100 2 2 0 37 45 16 100 3 1 0 32 49 18 100 Jumlah 3 13 101 149 34 300 Presentase % 1% 4,33% 33,66% 49,66% 11,33% 100% Sumber: data primer diolah
D. Uji Instrumen 1. Uji Validitas
Tujuan dari pengujian validitas instrument untuk mengetahui apakah alat pengukuran tersebut dapat digunakan atau tidak dalam mengumpulkan
data yang diperlukan sehingga bisa didapat hasil pengujian hipotesis yang tepat sasaran. Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA) menggunakan
software SPSS 16.0 for windows. Uji CFA digunakan untuk menguji apakah
indikator-indikator yang digunakan dapat mengkonfirmasikan sebuah variabel yaitu jika mempunyai nilai loading faktor yang tinggi, yaitu diatas 0.4 dilihat dari rotated component matrix,sedangkan nilai KMO MSA > 0.50 menunjukan bahwa nilai yang didapatkan sudah mencukupi dan dinyatakan baik atau layak dan dengan nilai signifikansi 0.000 sehingga dapat dilakukan analisis faktor selanjutnya.
Berdasarkan pre-test yang disebar kepada 50 responden konsumen pakaian di Kecamatan Purworejo didapatkan nilai KMO sebesar 0.674 sehingga dapat dilakukan analisis faktor. Begitu juga dengan nilai Bartlett’s
Test dengan Chi-square = 213.201dan signifikansi pada 0.000, maka dapat
disimpulkan bahwa uji analisis faktor dapat dilanjutkan dengan Confirmatory
Factor Analysis (CFA). Hasil uji KMO MSA Pre test ditunjukkan pada tabel
Tabel 9
Hasil Pengujian KMO and Bartlett’s Test Data Pre-Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .674
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 213.201
Df 45
Sig. .000
Sumber : Data Primer Yang Diolah 2013.
Berdasarkan nilai loading factornya maka semua item valid karena melebihi loading factor minimal sebesar 0.4, dapat dilihat dalam tabel
Rotated Component Matrix berikut ini :
Tabel 10
Hasil Pengujian Validitas Data Pre-Test
Rotated Component Matrixa
Component 1 2 3 X1.1 .698 X1.2 .922 X1.3 .764 X2.1 .735 X2.2 .828 X2.3 .685 X2.4 .725 Y1.1 .764 Y2.2 .857 Y3.3 .794
Sumber : Data Primer diolah
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan semua indikator dari masing-masing variabel valid, karena mengelompok pada satu faktor dengan nilai
loading faktor diatas 0.4. Sehingga dapat dilakukan analisis selanjutnya yaitu
validitas akhir yang disebar kepada 100 responden dari faktor analisis dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 11
Hasil Pengujian KMO and Bartlett’s Test Data Akhir
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .707
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 410.169
Df 45
Sig. .000
Sumber : Data Primer Yang Diolah 2013
Berdasarkan tabel di atas yang disebar kepada 100 responden didapatkan nilai KMO sebesar 0.707 dimana nilainya > 0.5 berarti bahwa ada kedekatan antar variabel. Pada uji bartlett test diperoleh nilai statistik 410.169 pada taraf signifikansi 0.000, maka dapat disimpulkan bahwa antar variabel terjadi korelasi (signifikansi < 0.05). Analisis ini dapat dilanjutkan ke analisis berikutnya karena syarat untuk dapat melakukan analisis faktor adalah jika nilai KMO lebih besar dari 0.50 (Ghozali, 2007: 49). Uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan Cronbach Alpha.
Berdasarkan nilai loading factor-nya maka semua item valid karena melebihi loading factor minimal sebesar 0.4, dapat dilihat dalam tabel
Tabel 12
Hasil Pengujian Validitas Data Akhir
Rotated Component Matrixa
Component 1 2 3 x1.1 .641 x1.2 .909 x1.3 .751 x2.1 .712 x2.2 .821 x2.3 .706 x2.4 .758 y1 .735 y2 .860 y3 .820
Sumber : Data Primer diolah
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa semua indikator dari masing-masing variabel valid, karena mengelompok pada satu faktor dengan nilai loading faktor di atas 0.4. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa seluruh item pernyataan yang berhubungan dengan variabel penelitian telah memenuhi uji validitas.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas ini dilakukan dua kali dengan menggunakan Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60 (Gozhali, 2007: 42). Hasil uji reliabilitas awal (Pre-test) ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 13
Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data Pre Test
Variabel a hitung Ket. a minimal Kesimpulan
Shopping lifestyle 0.786 > 0.6 Reliabel
Fashion involvement 0.772 > 0.6 Reliabel
Impulse buying behavior 0.782 > 0.6 Reliabel
Sumber : Data Primer Diolah 2013
Berdasarkan tabel di atas didapatkan hasil pengujian reliabilitas dengan menggunakan analisis Cronbach Alpha diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa masing-masing variabel memiliki nilai alpha yang melebihi 0.6 sehingga semua item pernyataan tersebut telah memenuhi uji reliabilitas. Maka dapat di lakukan analisis faktor selanjutnya yaitu uji reliabilitas dengan menggunakan 100 responden. Sedangkan hasil pengujian reliabilitas akhir ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 14
Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data Akhir
Variabel a hitung Ket. a minimal Kesimpulan
Shopping lifestyle 0.748 > 0.6 Reliabel
Fashion involvement 0.778 > 0.6 Reliabel
Impulse buying behavior 0.797 > 0.6 Reliabel
Dari hasil pengujian di atas dengan menggunakan analisis Cronbach
Alpha diperoleh hasil yang menunjukkan reliabilitas alpha masing-masing
variabel lebih besar dari 0,6. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa seluruh item pernyataan yang berhubungan dengan variabel penelitian telah memenuhi uji reliabilitas.