• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.5. Deskripsi Variabel Minat Beli (Y)

Minat beli merupakan salah satu tahap dari tanggapan konsumen. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada responden yang berjumlah 100 orang, diperoleh jawaban dan dapat dijabarkan sebagai berikut :

Tabel 4.7.

Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Minat Beli (Y)

Skor Jawaban No Pertanyaan

1 2 3 4 5 Total

1 Mencari informasi mengenai produk hemaviton yang akan dibeli

0 3 36 49 12 100 2 Berkeinginan untuk segera

membeli dan memiliki produk hemaviton yang telah diinginkan sebelumnya

0 4 40 47 9 100 3 Berkeinginan membeli dan

memiliki produk hemaviton dan rela mengabaikan produk lain yang sejenis dengan produk yang ada.

0 6 44 38 12 100

total 0 13 120 134 33

Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner (Lampiran 2)

Berdasarkan sebaran jawaban yang telah dijabarkan diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini menyatakan setuju terhadap pernyataan tentang minat beli yang diajukan, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban pada skor 4 dengan total skor sebanyak 134 jawaban. Situasi ini semakin meperkuat bahwa minat beli responden terhadap produk suplemen hemaviton memang cukup tinggi, hal tersebut tampak pada

keinginan responden untuk mencari informasi mengenai produk hemaviton yang akan dibeli, keinginan responden untuk segera membeli dan memiliki produk hemaviton yang telah diinginkan sebelumnya dan keinginan membeli dan memiliki produk hemaviton dan rela mengabaikan produk lain yang sejenis dengan produk yang ada.

4.3. Deskripsi Hasil Analisis Dan Uji Hipotesis 4.3.1. Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang

digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai

kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1%] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil pengujian Normalitas pada penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut :

Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas

Variable min max kurtosis c.r. y1 2,000 5,000 -,371 -,758 y3 2,000 5,000 -,474 -,968 y2 2,000 5,000 -,293 -,599 x33 2,000 5,000 -,434 -,885 x31 2,000 5,000 -,029 -,060 x32 2,000 5,000 -,183 -,374 x21 2,000 5,000 -,453 -,924 x22 2,000 5,000 -,232 -,474 x11 2,000 5,000 -,161 -,329 x12 2,000 5,000 -,168 -,343 Multivariate 4,384 1,415 Sumber : Lampiran 3

Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ±

2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi.

4.3.2. Evaluasi atas Outlier

Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik

yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi (Hair,1998).

Multivariate outlier diuji dengan kriteria jarak Mahalanobis pada

tingkat p < 0,001. Jarak diuji dengan Chi-Square [2] pada df sebesar jumlah variabel bebasnya (df = 10). Ketentuan : bila Mahalanobis > dari nilai 2 adalah multivariate outlier. Pada penelitian ini terdapat outlier apabila nilai

Mahalanobis distancenya > 29,558. Untuk lebih memperjelas uraian mengenai

evaluasi outlier multivariate berikut ini akan disajikan tabel Uji Outlier

Multivariate :

Tabel 4.9.

Hasil Pengujian Outlier Multivariate Residuals Statisticsa 15,91 76,97 50,50 12,314 100 -2,809 2,150 ,000 1,000 100 3,448 13,071 8,987 1,926 100 13,01 79,92 50,38 12,896 100 -52,106 57,744 ,000 26,268 100 -1,881 2,084 ,000 ,948 100 -1,998 2,364 ,002 1,009 100 -58,825 74,279 ,115 29,797 100 -2,033 2,428 ,002 1,015 100 ,544 21,048 9,900 4,668 100 ,000 ,145 ,012 ,019 100 ,005 ,213 ,100 ,047 100 Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual

Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Dependent Variable: No a.

Berdasarkan tabel di atas, setelah dilakukan pengujian diketahui nilai MD maksimum adalah 21,048 lebih kecil dari 29,558. Oleh karena itu diputuskan dalam penelitian tidak terdapat outlier multivariate (antar

variabel).

4.3.3. Deteksi Multicollinierity dan Singularity

Dengan mengamati Determinant matriks covarians. Dengan ketentuan

apabila determinant sample matrix mendekati angka 0 (kecil), maka terjadi

multikolinieritas dan singularitas (Tabachnick & Fidell, 1998). Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan program AMOS 7.0 diperoleh hasil

Determinant of Sample Covariance Matrix adalah > 0 yaitu sebesar 25,649

mengindikasikan tidak terjadi multikolinieritas dan singularitas dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi.

4.3.4. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur. Sedangkan reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk yang umum.

Karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap construct

akan diuji dengan melihat faktor loading faktor dari hubungan antara setiap

observed variabel dan latent variabel. Sedangkan reliabilitas diuji dengan

construct reliability dan variance extracted. Dari hasil pengolahan data

Tabel 4.10.

Faktor Loading dan Konstruk dengan Confirmatory Factor Analysis

Faktor Loading Konstrak Indikator 1 2 3 4 x11 0,773 Harga x12 0,650 x21 0,654 Merek x22 0,767 x31 0,690 x32 0,659 Kualitas Produk x33 0,625 y1 0,654 y2 0,684 Minat Beli y3 0,712

Sumber : Hasil Pengolahan Data (Lampiran 5)

Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor

loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct

sebagian besar > 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik dan dapat diterima.

Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas

setiap skala (variabel atau indikator observarian). Sementara itu item to total

correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi

butir-butir yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha

yang dihasilkan.

Hasil pengujian reliabilitas Consistency Internal dalam penelitian ini

Tabel 4.11.

Pengujian Reliability Consistency Internal

Konstrak Indikator Item to Total Correlation Koefisien Cronbach's Alpha x11 0,501 Harga x12 0,501 0,664 x21 0,502 Merek x22 0,502 0,664 x31 0,502 x32 0,532 Kualitas Produk x33 0,511 0,669 y1 0,523 y2 0,542 Minat Beli y3 0,586 0,727 Sumber : Lampiran 6

Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct

di atas menunjukkan hasil yang baik dimana koefisien- koefisien Cronbach’s

Alpha yang diperoleh sebagian besar memenuhi rules of thumb yang

disyaratkan yaitu > 0.7 (Hair et.al.,1998).

Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha,

perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance

extracted. Kedua pengujian tersebut masih dalam koridor uji konsistensi

internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama.

Construct reliability dan Variance-extracted dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

 

S dardize Loading

j

Loading Stadardize liability Construct       2 2 tan Re

 

S dardize Loading

j Loading Stadardize xtracted Variance E    2 2 tan

Sementara j dapat dihitung dengan formula j = 1 – [Standardize loading] secara umum, nilai construct reliability yang dapat diterima adalah 

0,5 (Hair at, 1998). Standardize loading dapat diperoleh dari output AMOS

4.01, dengan melihat estimasi setiap construct standardize regression weight

terhadap setiap butir sebagai indikatornya.

 

2

tan

1 S dardize Loading j  

Hasil pengujan Construct Reliability dan Variance Extraced dalam

penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut: Tabel 4.12.

Construct Reliability & Variance Extrated

Konstrak Indikator Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [εj] Construct Reliability Variance Extrated x11 0,773 0,598 0,402 Harga x12 0,650 0,423 0,578 0,674 0,510 x21 0,654 0,428 0,572 Merek x22 0,767 0,588 0,412 0,672 0,508 x31 0,690 0,476 0,524 x32 0,659 0,434 0,566 Kualitas Produk x33 0,625 0,391 0,609 0,696 0,434 y1 0,654 0,428 0,572 y2 0,684 0,468 0,532 Minat Beli y3 0,712 0,507 0,493 0,725 0,468 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5

Sumber : Hasil Pengolahan Data (lampiran 7)

Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability

dan variance extracted menunjukkan instrumen reliabel, yang ditunjukkan

dengan nilai construct reliability sebagian besar  0,7, dan variance extracted yang diperoleh sebagian besar menunjukkan nilai diatas 0,5.

Yang artinya seluruh instrumen yang digunakan pada penelitian ini telah reliabel.

4.3.5. Pengujian Model Dengan One-Step Approach

Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan

structural model yang diestimasi secara bersama-sama (One Step Approach to

SEM). One step aprroach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa

dilandasi teori yang kuat serta validitas & reliabilitas data sangat baik (Hair et.al.,1998).

Hasil estimasi dan fit model one step approach to SEM dengan

menggunakan program aplikasi Amos 7.0 terlihat pada Gambar dibawah ini:

Harga X1 x12 er_2 1 1 x11 er_1 1 Merek X2 x22 er_4 x21 er_3 1 1 1 Kualitas Produk X3 x32 er_6 x31 er_5 1 1 1 x33 er_7 1 Minat Beli Y y2 er_9 y3 er_10 y1 er_8 1 1 1 1 d_y 1 Gambar 4.1.

Tabel 4.13.

Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices

Kriteria Hasil Nilai

Kritis

Evaluasi Model

Cmin/DF 4,632 ≤ 2,00 Kurang Baik

Probability 0,000 ≥ 0,05 Kurang Baik

RMSEA 0,192 ≤ 0,08 Kurang Baik

GFI 0,825 ≥ 0,90 Kurang Baik

AGFI 0,668 ≥ 0,90 Kurang Baik

TLI 0,536 ≥ 0,95 Kurang Baik

CFI 0,701 ≥ 0,94 Kurang Baik

Sumber : Hasil Pengolahan data

Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari

semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya

menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini masih perlu dimodifikasi sebagaimana terdapat di bawah ini :

Gambar 4.2.

Model Pengukuran Kausalitas One Step Approach modification Harga X1 x12 er_2 1 1 x11 er_11 Merek X2 x22 er_4 x21 er_3 1 1 1 Kualitas Produk X3 x32 er_6 x31 er_5 1 1 1 x33 er_71 Minat Beli Y y2 er_9 y3 er_10 y1 er_8 1 1 1 1 d_y 1

Tabel 4.14.

Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices

Kriteria Hasil Nilai

Kritis Evaluasi Model Cmin/DF 0,725 ≤ 2,00 Baik Probability 0,796 ≥ 0,05 Baik RMSEA 0,000 ≤ 0,08 Baik GFI 0,974 ≥ 0,90 Baik AGFI 0,925 ≥ 0,90 Baik TLI 1,035 ≥ 0,95 Baik CFI 1,000 ≥ 0,94 Baik

Sumber : Hasil Pengolahan data

Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil

evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model sebagaimana terdapat di bawah ini

Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 25,649 >

0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity dalam data ini

sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing-masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas dibawah ini.

4.3.6. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal

Pengaruh langsung (koefisien jalur) diamati dari bobot regresi terstandar, dengan pengujian signifikansi pembanding nilai CR (Critical

Tabel 4.15.

Hasil Pengujian Kausalitas

Ustd Std Faktor   Faktor

Estimate Estimat e

Prob. Minat Beli (Y)  Harga (X1) 0,331 0,328 0,009 Minat Beli (Y)  Merek (X2) 0,293 0,339 0,024 Minat Beli (Y)  Kualitas Produk (X3) 0,635 0,609 0,000

Batas Signifikansi ≤ 0,10

Sumber : Lampiran 8

Dilihat dari tingkat probabilitas arah hubungan kausal, hipotesis yang menyatakan bahwa :

1. Variabel Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Variabel

minat beli, dapat diterima (Prob. kausalnya 0,009 ≤ 0,10 (signifikan (positif).

2. Variabel merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Variabel

minat beli, dapat diterima (Prob. kausalnya 0,024 ≤ 0,10 (signifikan (positif).

3. Variabel kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Variabel minat beli, dapat diterima (Prob. kausalnya 0,000 ≤ 0,10

(signifikan (positif).

4.4. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penelitian yang menganalisis pengaruh variabel harga, merek dan kualitas produk terhadap variabel minat beli diperoleh hasil bahwa semua variabel yang diteliti memiliki pengaruh positif dan signifikan.

4.4.1. Pengaruh Harga terhadap Minat Beli

Variabel harga berpengaruh signifikan positif terhadap variabel minat beli. Hal tersebut dibuktikan dengan besarnya nilai probabilitas

kausal yaitu sebesar 0,0009 0,10. Berpengaruh positif dan signifikan

tersebut mempunyai makna bahwa semakin tinggi harga yang ditawarkan maka konsumen akan semakin berminat untuk membelinya, hal ini dkarenakan produk suplemen hemaviton merupakan produk yang terkait dengan ketahanan tubuh manusia, sehingga konsumen tidak memikirkan berapa biaya yang harus dikeluarkan, akan tetapi orientasinya adalah pada manfaat yang diperoleh.

Faktor harga merupakan faktor yang mempengaruhi minat beli dalam menentukan pembelian produk. Harga yang rendah merupakan sebab utama sebuah produk dibeli, meskipun kualitasnya rendah. Karena, konsumen menyadari untuk mendapatkan produk dengan kualitas yang baik tentunya memiliki harga yang mahal. (Tom, 1998). Harga memang merupakan faktor penting dan merupakan sebuah batasan penelitian, karena faktor harga tidak menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan pembelian.

Hasil penelitian ini mampu mendukung pendapat yang dikemukakan oleh (Wee, 1993) yang menyatakan bahwa pengguna akan memilih sebuah produk jika memiliki kelebihan mengenai harga. Dengan kata lain, baik secara teori atau secara empirik, harga yang rendah

merupakan bahan pertimbangan utama di dalam proses pembelian sebuah produk.

4.4.2. Pengaruh Merek terhadap Minat Beli

Variabel merek berpengaruh signifikan positif terhadap variabel minat beli. Hal tersebut dibuktikan dengan besarnya nilai probabilitas kausal yaitu sebesar 0,024 0,10. Berpengaruh positif dan signifikan tersebut mempunyai makna bahwa semakin baik dan mudah diingat merek dari suatu produk, maka akan memunculkan potensi minat untuk membeli yang lebih besar pula.

Penentuan merek dagang yang dipasarkan merupakan salah satu teknik kebijakan produk yang mendasari strategi pemasaran. Hal ini karena merek merupakan nama, istilah, tanda, symbol, rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakan dari produki pesaing. Oleh karena itu merek dapat mempengaruhi konsumen dalam minat belinya terhadap suatu produk. Bahwa merek selain mempermudah konsumen mengisentifikasi produk atau jasa, merek juga dapat membuat pembeli yakin akan memperoleh mutu barang yang sama jika mereka melakukan pembelian.

Mengenai variabel merek memegang peranan penting dalam pemasaran. Merek tidak hanya sekedar symbol namun sebenarnya merek adalah ekuitas bagi perusahaan. Berkenaan dengan ekuitas merek, Aaker yang dikutip oleh Tjiptono (2000) mengembangkan konsep ekuitas merek

kuat dan menjadi modal atau ekuitas, apabila merek tersebut memiliki empat faktor utama, yaitu brand awareness (dikenal secara luas oleh konsummen), strong brand association (memiliki asosiasi merek yang baik), perceived quality (dipersepsikan oleh konsumen sebagai produk yang berkualitas), dan brand loyalty (memiliki pelanggan yang setia). Fakta yang ditemukan dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa merek sebagai atribut produk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur keputusan pembelian, berarti didukung oleh teori ini.

Hasil penelitian ini mampu mendukung pendapat yang dikemukakan oleh (Purnomo, 2000) yang menyatakan secara parsial merek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.

4.4.3. Pengaruh Kualitas Produk terhadap Minat Beli

Variabel sikap kualitas produk berpengaruh signifikan positif dan siginfikan terhadap variabel minat beli. Hal tersebut dibuktikan dengan besarnya nilai probabilitas kausal yaitu sebesar 0,000 0,10. Berpengaruh positif dan signifikan tersebut mempunyai makna bahwa semakin baik kualitas yang dimiliki oleh sebuah produk maka akan semakin mendorong seseorang untuk berminat memiliki produk tersebut.

Kualitas dapat dinyatakan sebagai harapan dan persepsi para konsumen yang sama baiknya dengan kinerja yang sesungguhnya. Kualitas produk harus sesuai dengan yang dijanjikan oleh semua kegiatan dalam bauran pemasaran. Bagi calon pemakai kualitas produk ini memang harus dikomunikasika dengan baik kareana dapat membangun minat

pelanggan untuk membeli produk yang dimaksud. Bahwa kualitas produk merupakan antecedent yang berpengaruh terhadap minat beli. (Bernard NM, 2004). Dalam proses pengembangan suatu produk harus ditetapkan derajat kualitas tertentu bagi produknya karena hal itu dapt mempengaruhi minat beli konsumen terhadap suatu produk. Bahwa mutu sangat erat hubungannya dalam proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Sebelum membeli suatu produk, konsumen akan memutuskan tentang bentuk produk yang diputuskan dengan mutu produk. Oleh Stanton (1996 : 269).

Hasil tersebut juga mampu mendukung pendapat yang dikemukakan oleh (Garvin, 1998: Zeithami, 1988 dalam Sethi, 2000) yang menyatakan bahwa Didalam mengembangkan sebuah produk, produsen harus menentukan mutu yang akan mendukung posisi produk itu di pasaran. Mutu dapat didefinisikan sebagai memberikan yang lebih besar atau lebih unggul dalam suatu produk sebagai pembanding dengan alternative bersaing dari pandangan pasar.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Harga berpengaruh signifikan positif terhadap variabel Minat

Beli.

2. Variabel Merek berpengaruh signifikan positif terhadap variabel Minat

Beli.

3. Variabel Kualitas Produk berpengaruh signifikan positif dan siginfikan

terhadap variabel Minat Beli.

5.2. Saran

Sebagai implikasi dari hasil penelitian ini dapat dikemukakan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan atau dimanfaatkan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan, antara lain sebagai berikut :

1. Diharapkan pihak perusahaan lebih memperhatikan lagi dalam membuat

kemasan produk, sehingga tidak hanya berorientasi pada daya tahan dan estetika produk saja akan tetapi juga memperhitungkan kelestarian alam, sehingga dapat dipertimbangkan dibuatnya kemasan yang ramah lingkungan.

2. Penelitian yang dilakukan pada kesempatan kali ini menganalisis

68

itu penelitian yang akan datang, membahas variabel–variabel lain yang ada hubungannya dengan minat beli seperti kondisi psikologis dan kelompok acuan agar hasil yang diperoleh dapat lebih akurat, dan mungkin bisa menambah jumlah sampel yang diteliti.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachman, Ujianto, 2004, Analisa Faktok-faktor Yang Menimbulkan

Kecenderungan Minat Beli Konsumen Sarung (Studi Perilaku Konsumen Sarung di Jawa Timur)I, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume

6.No.1.Maret.

Bloch,P.H.R.F. Bush dan L. Campbel. 1993. Consumer’accomplices’in product counterfeiting, a demand-side investigation. Journal of Consumer Marketing 10(4),27-36.

Darmawan, Didit, 2004, Pengaruh Variabel Psikologis, Harga, dan Kelompok Acuan

Terhadap Keputusan Membeli Produk Minuman Suplemen, Jurnal Media

Mahardika, Vol 3, No 1, September.

Ferdinand, Augusty, 2002. Structural Equation Modelling dalam Penelitian

Manajemen, Penerbit Bp UNDIP, Semarang.

Guilford, J.p, Personality, (New York ; Mc Graw Hill Book Company, 1959). Haryono dkk, Analisis Beberapa Attribut produk dan Bauran Promosi, Jurnal

Aplikasi Manajemen, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2003.

Kotler, Philip, 1997, Marketing Mananjemen. Jilid I. Edisi Bahasa Indonesia, Terjemahan Heryanti Purwoko, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip, 2000, Marketing Management, The Millenium Edition, Prentice Hall International, Inc.

Kotler, Philip, dan Amstrong, Gery, 2001, Prinsip Pemasaran, Jilid Pertama, Edisi Delapan, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kotler,Philip, 2002, Mananjemen Pemasaran, Edisi Millenium, Prenhalindo, Jakarta. Kotler, Philip, 2006, “Manajemen Pemasaran. Analisis,Perancanaan,Implementasi

dan Pengendalian”. Buku Dua, Salemba Empat,Jakarta.

Lamb, Et. Al, 2001, Pemasaran, buku 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Mowen, Jhon C dan Michael Minor, 2002, Perilaku Konsumen, Jilid 2, Edisi kelima, Penerjemah Dwi Kartini Yahya, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Peter, J. Paul dan Peter Olson, 2000, CONSUMER BEHAVIOR Perilaku konsumen

Sumarni, Murti, 2002, Manajemen Pemasaran Bank, Edisi Revisi, Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Sunarto, 2004, Manajemen Pemasaran, Edisi 2, Penerbit AMUS, Yogyakarta. Swastha, Basu, dan Hani Handoko, 2000, Manajemen Pemasaran Analisa perilaku

konsumen, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Setiadi, J. Nugroho, 2003, Perilaku Konsumen, Konsep dan Implikasi untuk Strategi

dan Penelitian Pemasaran, Penerbit Kencana, Jakarta.

Stanton, William J, 1985, Prinsip Pemasaran. Jilid !. Edisi 7, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Tjiptono, Fandy, 1995, Strategi Pemasaran. Edisi ke 2, Penerbit Andi, Yogyakarta.

JURNAL

Didit Darmawan, 2004, Pengaruh Variabel Psikologis, Harga, dan Kelompok

Acuan Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Produk Minuman Suplemen, Media

MAHARDIKA, Vol 3, No 1, September,September, Hal 14 – 23.

Abdurrachman, Ujianto, 2004, “Analisa Faktor - Faktor yang Menimbulkan

Kecenderungan Minat Beli Konsumen Sarung (Studi Perilaku Konsumen Sarung Di Jawa Timur)”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Volume 6, No.1. Maret.

Dokumen terkait